CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI-AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ABSTRAKSI. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

Azizah Himmatul Husnia. MR Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL (Studi pada PT. Duta Beton Mandiri Pasuruan)

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OLEH : KUSNUL PATIMAH NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan teknologi yang pesat sangat mempengaruhi bidang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TELAAH PUSTAKA. (cost) dapat dipisahkan menjadi aktiva atau assets dan biaya. Biaya dianggap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri ABSTRAK

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

Transkripsi:

VARIABEL COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DI BAWAH HARGA NORMAL (Studi Kasus pada CV Tri Mulya Onix Tulungagung) Imroatus Sholikah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK CV Tri Mulya Onix adalah perusahaan yang bergerak dalam industri kerajinan marmer (onix). Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Variabel Costing dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam menentukan harga jual pesanan khusus dibawah harga normal. Variabel costing merupakan penentuan harga pokok yang hanya menggunakan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya pokok periode atau biaya waktu yang langsung dibebankan pada laba rugi periode terjadinya dan tidak dimasukkan dalam biaya produksi. Metode variabel costing dapat digunakan dalam penentuan harga pokok produksi, karena setiap perusahaan yang berhubungan dengan volume kegiatan akan dapat dikendalikan, biaya dibagi atas dua unsur yaitu, biaya tetap dan biaya variabel dimana pada umumnya biaya relevan yang dipengarui oleh suatu keputusan yang diambil khususnya yang berhubungan dengan perubahan volume kegiatan adalah biaya variabel.jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data mengenai sejarah singkat dan struktur organisasi perusahaan, sedangkan data sekunder berupa data laporan biaya pesanan, Laporan penjualan,laporan laba rugi perusahaan periode tahun 2009 sampai dengan 2011. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptip kuantitatif yaitu dengan menghitung dan sekaligus menguraikan hasil penelitian.langkah-langkah dalam melakukan analisis berawal dari memisahkan biaya semi variabel menjadi unsur biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode least sequare, yaitu: Y= a +bx, b =, a =. Kemudian menentukan harga pokok produk, menentukan biaya per unit atas pesanan khusus dengan menggunakan metode variabel costing sehingga dapat diketahui berapa laba yang diramalkan pihak menejemen dengan menerima pesanan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode variabel costing, perusahaan akan memperoleh laba atas tawaran pesanan khusus karena harga tawaran tersebut diatas biaya per unit produk pesanan khusus. Dalam hal ini perusahaan sebaiknya menerima pesanan khusus yang datang sebab akan memperoleh tambahan laba sebesar Rp 54.037.658. Selain itu perusahaan dapat memanfaatkan kapasitas produksi yang menganggur di perusahaan. PENDAHULUAN Perusahaan sebagai organisasi ekonomi, umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan setiap perusahaan adalah mencapai laba seoptimal mungkin. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, seorang manajemen harus dapat mengelola aktivitasnya dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Dalam pengelolaan tersebut, mereka sering dihadapkan pada masalah yang penting, yaitu masalah pengambilan keputusan terhadap salah satu produk dari perusahaan yang dipesan oleh konsumen, apakah pesanan produk tersebut akan diterima atau ditolak. Keputusan yang akan diambil harus cepat dan tepat agar peluang usaha tidak dimanfaatkan oleh para pesaing. Karena kegiatan perusahaan berada 69

dalam lingkungan yang dinamis, sehingga terjadi perubahan dari waktu ke waktu. Pada dasarnya keputusan yang diambil manajer dikelompokkan menjadi pengambilan keputusan jangka panjang dan pengambilan keputusan jangka pendek. Adapun keputusan jangka pendek adalah untuk mencapai target secara efisien, meningkatkan volume penjualan, meningkatkan laba, dan menjaga serta meningkatkan efisien kerja. Sedangkan keputusan jangka panjang merupakan kelanjutan jangka pendek yang telah ditetapkan. Hal ini berarti bahwa setelah keputusan jangka pendek dilaksanakan, keputusan jangka panjang ditentukan. Keputusan jangka panjang perusahaan diantaranya meningkatkan keputusan maksimal, dan meningkatkan ekspansi perusahaan Sebelum memutuskan alternatif yang terbaik, pimpinan perusahaan memberi informasi-informasi baik intern maupun ekstern, karena pengambilan keputusan tersebut akan berhubungan erat dengan hasil yang diperoleh di masa yang akan datang. Informasi yang di butuhkan oleh pimpinan perusahaan antara lain : informasi mengenai biaya, karena dengan informasi tersebut pihak manajemen dapat menentukan kebijaksanaan yang akan dijalankan oleh perusahaan. Salah satu alat yang tepat untuk memberikan informasi yang tepat tentang biaya adalah akutansi manajemen. Karena hal ini akan digunakan untuk perencanaan laba, menentukan harga pokok produksi, pengendalian biaya dan menyediakan data biaya untuk mengambil keputusan. Misalnya masalah pesanan khusus, pihak manajemen harus dapat menentukan harga jual yang kompetitif atau dapat bersaing di pasar dan dapat memberikan keuntungan maksimal. Untuk tujuan pelaporan, perusahaan menyusun laporan laba rugi dengan metode full costing. Untuk tujuan analisa jangka pendek metode ini dirasa kurang tepat, karena data yang disajikan oleh penentuan harga pokok full costing sering kali tidak relevan untuk tujuan Manajerial Control di dalam jangka pendek, seperti untuk menganalisa perubahan biaya, volume dan laba jangka pendek. Konsep lain yang lebih tepat untuk pengambilan keputusan persoalan-persoalan khusus terutama yang bersikap jangka pendek adalah metode variabel costing. Variabel costing sebagai metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan pada biaya produksi variabel saja kedalam harga pokok produksi. Dengan metode variabel costing bermanfaat untuk kepentingan manajemen dalam jangka pendek, karena tujuan penentuan harga pokok variabel costing semuanya berhubungan dengan kebutuhan manajemen untuk memperoleh informasi yang berorientasi pada pengendalian dan pengambilan keputusan dalam jangka pendek, yang membantu manajemen mengetahui batas kontribusi (Contibutian Margin) yang sangat berguna untuk perencanaan laba dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijaksanaan manajemen. Dengan menggunakan metode ini akan memungkinkan produk yang dipesan oleh pelanggan dengan harga jual dibawah harga normal dapat diterima atau dipertimbangkan karena dalam metode ini perusahaan mempunyai tujuan untuk menentukan kapasitas produksi dan kenaikan profit margin dari produk harga yang dijual. CV Tri Mulya Onix Tulungagung adalah perusahaan yang bergerak dalam industri kerajinan marmer (onix). Perusahaan mulai memasarkan produk di pasar lokal pada daerah Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Sedangkan pada tahun 2001 perusahaan mulai memasuki pasar eksport, dan sampai sekarang masih mendapatkan kepercayaan dan pesanan khusus dari beberapa negara diantaranya 70

Amerika, Inggris, Perancis, Belgia, Australia, Spanyol, Jerman, New Zaeland dan Arab. Namun dalam proses produksi perusahaan masih mendapatkan berbagai kendala diantaranya: kurangnya tingkat kedisiplinan tenaga kerja, belum adanya mesin poles sehingga perusahaan harus mengerjakan ditempat lain. Serta masalah dalam pesanan khusus seperti order barang yang bersamaan, pengadaan bahan baku yang lambat, komunikasi yang kurang, kapasitas produksi yang belum maksimal dan persaingan dengan perusahaan lain. Oleh karena itu perusahaan harus meningkatkan kinerjanya, dan dalam masalah pesanan khusus perusahaan harus menentukan harga jual yang kompetitif dan dapat bersaing di pasar.sehingga perusahaan membutuhkan suatu informasi yang berorientasi pada pengendalian dan pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak pesanan khusus yang harganya dibawah harga normal. Agar perusahaan mendapatkan kenaikan profit margin dari produk yang dijual secara pesanan tersebut Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengambil judul penelitian : Variabel Costing Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Jual Pesanan Khusus Di Bawah Harga Normal (Studi Kasus Pada CV Tri Mulya Onix Tulungaggung). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Variabel costing dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam menentukan harga jual pesanan khusus dibawah harga normal. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk mengatahui Variabel costing dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam menentukan harga jual pesanan khusus dibawah harga normal METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV. Tri Mulya Onix yang terletak di desa campur darat,tulungaggung. Alasan memilih lokasi penelitian ini karena perusahaan terbuka dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknikpengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara 2. Dokumentasi Identivikasi variabel 1. variabel costing atau direct costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. 2. Harga jual adalah suatu proses relatif masing-masing produk perusahaan terhadap penjualan total 3. Pesanan khusus (special order ) adalah pesanan diluar pesanan normal, biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisis data, menggunakan metode least square (kuadrat terkecil) dan metode Varibel Costing. Adapun perhitunganya adalah sebagai berikut : 1. Metode Least Square Y= a +bx b = a = 71

Dimana: y = Jumlah biaya semi variabel a = Jumlah biaya tetap per periode b = Jumlah biaya variabel x = Jumlah biaya unit volume n = Jumlah observasi yang digunakan 2. Metode Variabel Costing a. Menentukan harga pokok produk dengan menggunakan metode variabel costing. Biaya tenaga kerja xxx Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik xxx+ Harga pokok produk xxx b. Menentukan biaya per unit atas pesanan khusus dengan metode Variabel Costing. Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku xxx xxx BOP: - Biaya bahan pembantu xxx - Biaya listrik xxx - Biaya telefon xxx+ xxx Biaya Operasi: - Biaya administrasi dan umum xxx - Biaya pemasaran xxx+ xxx+ Total biaya per unit xxx Sedangkan langkah-langkah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1. Mengklasifikasi biaya menjadi biaya tetap, variabel dan semi variabel 2. Memisahkan biaya semi variabel menjadi unsur biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode least sequare 3. Menentukan harga pokok produk dengan menggunakan metode variabel costing. 4. Menentukan biaya per unit atas pesanan khusus dengan metode Variabel Costing. 5. Menentukan laba yang diramalkan pihak manajemen. 6. Membuat analisis hasil perhitungan. PEMBAHASAN Mengklasifikasikan biaya menjadi biaya tetap, Variabel, dan Semi Variabel Mengklasifikasikan biaya sesuai prilakunya dalam hubungannya dengan volume kegiatan, penting untuk dilakukan karena sangat menentukan dalam memutuskan mana biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus dan biaya mana yang tidak relevan. Biaya menurut perilakunya digolongkan menjadi biaya tetap, Variabel, dan Semi Variabel. Biaya bahan baku, Biaya bahan baku pembantu, Biaya tenaga kerja langsung, dan biaya peningkatan kualitas merupakan biaya variabel. Biaya bahan baku, dan bahan baku pembantu erat kaitannya dengan kegiatan produksi. Biaya bahan baku akan berubah secara sebanding dengan tingkat produksi sehingga biaya tersebut digolongkan dalam biaya variabel. Biaya tenaga kerja langsung, dan biaya peningkatan kualitas termasuk biaya variabel karena biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan bagian produksi. Pesanan khusus memerlukan tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan pesanan khusus tersebut. Biaya asuransi, biaya gaji bagian kantor, biaya depresiasi mesin dan biaya depresiasi bangunan termasuk biaya tetap. Biaya gaji bagian kantor termasuk biaya tetap karena Jumlah biaya gaji bagian kantor tersebut sudah ditentukan dan tidak terpengaruh pada tingkat produksi sehingga termasuk biaya tetap. Biaya asuransi, biaya depresiasi mesin dan bangunan merupakan biaya tetap, karena jumlah total biaya perbulannya tetap dan tidak didasarkan pada besarnya produk yang dijual. 72

Biaya Telephon, biaya listrik, dan biaya pemasaran,biaya pemeliharaan dan biaya administrasi dan umum merupakan biaya semi variabel karena biaya-biaya tersebut terdapat unsur tetap yang tidak berpengaruh dengan volume produksi dan unsur variabel yang berpengaruh dengan volume produksi didalamnya. Unsur biaya tetap merupakan biaya untuk memproduksi produk wastafel secara reguler. Sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya-biaya semi variabel tersebut yang dipengaruhi penerimaan pesanan khusus. CV Tri Mulya Onix Pengklasifikasian Biaya Ke Dalam Biaya Tetap, Variabel, Dan Semivariabel Tahun 2011 Keterangan BBB BTKTL Biaya bahan pembantu Biaya Telephon Biaya Listrik Depriasi mesin Deprisiasi bangunan Biaya Asuransi Biaya pemeliharaan Biaya peningkatan kualitas Biaya gaji bagian kantor Biaya Pemasaran Biaya administrasi dan umum lainnya Pajak Sumber., CV Tri Mulya Onix 2011 Data biaya tahun 2011 (7.794 unit) 909.728.953 475.900.000 365.643.205 259.600.000 4.250.000 10.250.000 20.450.000 24.500.000 23.750.000 42.450.000 99.362.000 180.000.000 30.835.000 102.512.000 Memisahkan biaya semi Variabel menjadi unsur biaya tetap dan biaya Variabel dengan metode kuadrat terkecil (least square method) Terdapat beberapa biaya yang merupakan biaya semi variabel,yaitu biaya telephon, biaya listrik, biaya pemasaran biaya pemeliharaan dan biaya administrasi dan umum. Dalam biaya semi variabel terkandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu biaya semi variabel harus dipisahkan sehingga dapat diketahui jumlah biaya tetap dan biaya variabelnya. Untuk memisahkan biaya semi variabel 842.212.039 73 Biaya Tetap, Variabel dan Semi Variabel B.Semi Variabel B.Semi Variabel Biaya Tetap Biaya Tetap Biaya Tetap B. Semi Variabel Biaya Tetap B.Semi Variabel B. Semi Variabel Biaya tetap digunakan metode kuadrat terkecil (least square method) karena hasil penghitungannya lebih mendekati kebenaran. Rumus metode kuadrat terkecil menggunakan fungsi linier, yaitu : Y= a +bx b = a = Dimana: y = biaya a = Jumlah biaya tetap per bulan b = Jumlah biaya variabel per unit x = penjualan per unit n = Jumlah observasi yang digunakan

CV Tri Mulya Onix Pengelompokan Biaya Semi Variabel Ke Dalam Dan Biaya Tetap Tahun 2011 Jenis biaya Biaya semi variabel Biaya variabel (Rp.) Biaya tetap (Rp.) Biaya telephon Biaya listrik Biaya pemasaran Biaya pemeliharaan Biaya administrasi dan umum 6.749.604 5.876.676 34.365.530 49.749.102 4.956.984-2.499.604 4.373.324-3.530.530-7.299.102 888.016 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam pemisahan biaya telephon, biaya pemasaran, dan biaya pemeliharaan, biaya tetap yang dihasilkan adalah min (-) berarti biaya tetap tersebut mengerangi biaya variabel. Sedangkan biaya listrik dan biaya administrasi dan umum, biaya tetap yang dihasilkan positif (+) berarti biaya tetap menambah biaya variabel. Menentukan Harga pokok produk dengan menggunakan metode Variabel Costing CV Tri Mulya Onix Harga Pokok Produk Tahun 2011 (Rp) (Rp) BBB 909.728.953 475.900.000 BOP : - BTKTL 365.643.205 - Bahan Baku Pembantu 259.600.000 - Biaya telefon 4.250.000 - Biaya listrik 10.250.700 - Deprisiasi mesin 20.450.000 - Deprisiasi bangunan 23.750.000 - Biaya Asuransi 42.450.000 - Biaya pemeliharaan 99.362.000 - Biaya Peningkatan kualitas 850.255.905 Harga pokok produk 2.235.884.858 Sumber., CV Tri Mulya Onix 2011 Biaya Per Unit atas Pesanan Khusus dengan Metode Variabel Costing Periode 2011 Jenis Biaya (Rp) (Rp) BBB 42.997,31 22.492,88 BOP - BTKTL 17.281,71 - Bahan Baku Pembantu 12.269,70 - Biaya telefon 319,75 - Biaya listrik 334,48 - Biaya pemeliharaan 2.351,33 - Biaya Peningkatan kualitas 4.696,23 Biaya Administrasi dan umum - Biaya Pemasaran 1.626,37 - Biaya Administrasi dan umum 234,28 74 42.997,31 22.492,88 37.253,20 1.860,65 Total Biaya Per Unit 104.604,04 Sumber., CV Tri Mulya Onix 2011

Besarnya biaya variabel per unit adalah Rp. 104.604,04 Batas minimal suatu pesanan khusus dapat diterima berdasarkan analisis biaya variabel adalah Rp. 104.604,04 per unit. Hal ini berarti apabila : 1. Harga jual satuan pesanan kurang dari Rp. 104.604,04 maka perusahaan sebaiknya menolak pesanan khusus, karena apabila perusahaan menerima pesanan khusus akan menderita kerugian. 2. Harga jual satuan pesanan lebih dari Rp. 104.604,04 Maka perusahaan sebaiknya menerima pesanan khusus, karena perusahaan akan memperoleh tambahan laba. 3. Menentukan laba yang diramalkan pihak menejemen Menentukan laba yang diharapkan pihak manajemen Keterangan Penjualan : BBB BOP variabel Biaya pemsaran variabel B.Administrasi dan umum variabel Perhitungan Laba yang diramalkan pihak menejemen Atas pesanan khusus produk Wastafel Periode 2011 Pesanan Khusus 2065 (unit) 270.045.000 88.789.445 46.447.797 76.927.858 3.358.454 483.788 216.007.342 Contribution Margin Sumber., CV Tri Mulya Onix 2011 Penjualan pesanan khusus produk sebesar Rp. 270.045.000, Jumlah biaya produksi variabel Rp. 104.604,04 Sedangkan harga tawaran atas pesanan khusus selalu diatas biaya produksi per unit. Perusahaan akan memperoleh tambahan laba atas pesanan khusus sebesar Rp. 54.037.658 Sehingga pesanan khusus tersebut dapat diterima. Kesimpulan 1. CV Tri Mulya Onix menggunakan perhitungan harga pokok produksi yang belum tepat yaitu menggunakan metode full costing. Metode full costing kurang relefan untuk pengambilan keputusan terhadap pesanan khusus karena membebankan semua biaya tetap dan biaya 54.037.658 variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk. 2. Perhitungan harga pokok produksi terhadap pesanan khusus dengan menggunakan metode full costing mengakibatkan rugi atas tawaran pesanan khusus, dengan menggunakan metode full costing perusahaan selalu menolak pesanan khusus yang datang karena harga tawaran pesanan khusus selalu dibawah biaya produksi. 3. Metode variabel costing relevan pada kasus ini, karena metode ini hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk, sedangkan biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan 75

kepada laba rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi. 4. Dengan metode variabel costing, perusahaan akan memperoleh laba atas tawaran pesanan khusus karena harga tawaran tersebut diatas biaya per unit produk pesanan khusus. Dalam hal ini perusahaan sebaiknya menerima pesanan khusus yang datang sebab akan memperoleh tambahan laba sebesar Rp 54.037.658. Selain itu perusahaan dapat memanfaatkan kapasitas produksi yang menganggur di perusahaan. Saran 1. Perusahaan hendaknya menggunakan metode variabel costing, karena metode variabel costing lebih relevan jika dibandingkan metode full costing dalam pengambilan keputusan jangka pendek, seperti pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak pesanan khusus. 2. Perusahaan sebaiknya mengadakan pemisahan pasar, yaitu antara pasar lokal dengan harga jual standar, pasar lokal dengan harga jual pesanan khusus dibawah harga normal dan pasar ekspor. Karena bila tidak ada pemisahan pasar, maka pemanfaatan kapasitas yang belum terpakai akan menyulitkan pemasaran hasil produk biasa. Machfoedz, Mas ud, (1996), Akutansi Manajemen Perencanaan dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek,( Edisi Kelima), Cetakan pertama, Yogyakarta : STIE WIDYA WIWAHA. Mulyadi, (1989), Akutansi untuk Manejemen, (Edisi keempat) Cetakan keempat, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, (2009), Akutansi biaya, (Edisi kelima), Cetakan Sembilan, STIM YKPN, Sugiri, Sulastiningsih, (2004), Akutansi Manajemen Sebuah pengantar, (Edisi ketiga), Cetakan ketiga, Yogyakarta : AMP YKPN, Warindrani, Armila.Krisna, (2006), Akutansi manajemen, ( Edisi pertama), Cetakan pertama, Yogyakarta : Graha ilmu. DAFTAR PUSTAKA Abdul halim, Bambang Supomo, (2005), Akutansi manajemen, (Edisi pertama), Yogyakarta : BPFE. Carter, Usry, (2004), Akutansi biaya, (Edisi Tiga Belas). Jakarta : Salemba Empat. Dunia, Firdaus Ahmad, Wasilah Abdullah, (2009), Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba Empat. Harnanto., Zulkifli, (2000), Manajemen Biaya, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 76