Rancang Bangun Generator Sinkron 1 Fasa Magnet Permanen Kecepatan Rendah 750 RPM

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Perancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit Listrik

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGKONVERSI MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

Leontius Dwi Mesantono 1, Fransisco Danang Wijaya 2, Muhammad Isnaeni B.S. 3. Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Aspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar RPM

Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial Putaran Rendah

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK GENERTOR SINKRON ( Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang )

RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

DESAIN GENERATOR LINIER MAGNET PERMANEN JENIS NEODYMIUM

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

DESAIN DAN UJI KINERJA GENERATOR AC FLUKS RADIAL MENGGUNAKAN 12 BUAH MAGNET PERMANEN TIPE NEODYMIUM (NdFeB) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN KAPASITOR PARAREL PADA BELITAN BANTU TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 6 KUTUB

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Pembuatan Alternator Axial Flux Coreless Dengan Menggunakan Magnet Permanen

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PADA DAERAH KECEPATAN ANGIN RENDAH TUGAS AKHIR

Emir El Fiqhar 1, F. Danang Wijaya 2, Harnoko St. 3. Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

1. BAB I PENDAHULUAN

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Politeknik Negeri Sriwijaya

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

Mesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN DENGAN MOTOR DC SEBAGAI PRIME MOVER

PEMBUATAN DAN UJI KELISTRIKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

BAB II GENERATOR SINKRON

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

KONDISI TRANSIENT 61

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

PERFORMANSI ALTERNATOF FASE-TUNGGAL DENGAN ROTOR MAGNET PERMANEN FLUKSI RADIAL

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II GENERATOR SINKRON

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

Politeknik Negeri Sriwijaya

Analisis Pengaruh Variasi Jumlah Kutub dan Jarak Celah Magnet Rotor Terhadap Performan Generator Sinkron Fluks Radial

Transkripsi:

Rancang Bangun Generator Sinkron Fasa Magnet Permanen Kecepatan Rendah 750 RPM Herudin, Wahyu Dwi Prasetyo Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa E-mail: he_roe_dien@yahoo.co.id, wahyudwi.prasetyo6@yahoo.co.id Abstrak Energi listrik merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan energi listrik maka diperlukan juga pengembangan sistem pembangkit energi listrik alternatif yang dapat diperbaharui (renewable ). Salah satu komponen utama untuk menghasilkan energi listrik alternatif yaitu generator. Generator berfungsi sebagai perubah energy mekanik menjadi energy listrik. Berdasarkan kondisi tersebut maka pada penelitian ini akan dirancang dan dibuat sebuah generator sinkron magnet permanen 8 kutub, satu fasa dengan menggunakan magnet Neodynium Ferit Boron ( NdFeB ) tipe Neoflux-0 yang dioperasikan pada kecepatan 750 rpm. Hasil pengujian menunjukan bahwa pada saat generator tidak dibebani menghasilkan tegangan sebesar 7,9 Volt dan pada saat berbeban, tegangan yang dihasilkan generator sebesar 6, Volt dengan efisiensi sebesar,8%. Kata kunci : Energi Listrik, Generator Sinkron, Magnet Permanen. Abstract Electrical energy is a very important in human life to improve welfare. To meet the increasing demand for electrical energy will require also the development of alternative electrical energy generation systems that can be updated ( renewable). One of the main components for generating electrical energy alternate is generator. Generator function as modifiers of mechanical energy into electrical energy. Under these conditions, this research will be designed and created a permanent magnet synchronous generator 8 poles, one phase by using Ferrite magnet neodynium Boron ( NdFeB ) type Neoflux - 0 operated at a speed of 750 rpm. The test results showed that when the generator is not encumbered generate a voltage of 7.9 volts. if the generator when loaded, the voltage generated amounted to 6. Volt generator with an efficiency of.8 %. Keywords : Electrical energy, Synchronous Generator, Permanent Magnet. I. PENDAHULUAN Kebutuhan energi listrik merupakan hal yang sangat penting dalam seluruh kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Pemanfaatan energi listrik ini secara luas telah digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, komersial, instansi pemerintah, industri dan sebagainya. Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan energi listrik maka diperlukan juga pengembangan sistem pembangkit energi listrik alternatif yang dapat diperbaharui (renewable). Pengembangan dan penerapan sistem pembangkit energi listrik alternatif yang dapat diperbaharui (renewable) dengan memanfaatkan beberapa sumber energi seperti: air, angin dan surya serta untuk sistem pengisian baterai. Salah satunya diperoleh dengan melakukan konversi energi mekanik ke energi listrik melalui alat yang dikenal dengan nama generator sinkron [][]. Generator sinkron berdasarkan jenis magnetnya terbagi menjadi dua jenis yaitu generator magnet permanen dan generator non-magnet permanen.perbedaan kedua jenis ini yaitu generator magnet permanen sifat kemagnetan tinggi dan tidak teroksidasi di udara sedangkan non magnet permanen sangat mudah teroksidasi di udara.lalu, berdasarkan arah fluksi magnetik, generator magnet permanen terdiri dari dua jenis yaitu fluksi radial dan fluksi aksial.generator tipe fluksi aksial memiliki keunggulan yaitu tidak bising, ukurannya kecil, perawatan dan konstruksi sederhana [][]. Generator sinkron magnet permanen tipe aksial merupakan generator yang posisi rotor dan statornya tegak lurus terhadap porosnya.generator ini menggunakan magnet permanen pada rotor, sedangkan stator dirancang menggunakan kawat tembaga terisolasi yang dibungkus dengan bahan komposit [5]. II. PERANCANGAN GENERATOR Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan generator. Sebelum generator di buat langkah pertama adalah melakukan perhitungan beberapa parameter generator seperti, daya, kecepatan, dan jumlah kutubnya. Setelah itu mulai dilakukan fabrikasi dengan terlebih dahulu membuat stator. Setelah stator dibuat maka langkah selanjutnya adalah membuat rotor untuk kemudian digabungkan dengan stator. Setelah rotor dan stator digabungkan maka dilakukan pengujian pada generator untuk kemudian dianalisa. Berikut ini adalah tahapan-tahapan penelitian ini dalam bentuk flowchart. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras, yaitu :

a. Motor Induksi Motor induksi digunakan sebagai penggerak utama (prime mover) dari generator. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Tabel. Spesifikasi Motor Induksi No. Parameter Teknis Data Teknis Tipe Tegangan Daya motor Putaran Motor Mulai M00 80 V, Fasa HP 500 RPM d. Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.dalam penelitian ini digunakan untuk menampilkan bentuk sinyal dari tegangan per fasa dari generator sinkron dan bentuk kurva lisajouss guna mengetahui perbedaan sudut antar fasa keluaran dari generator sinkron. Osiloskop yang digunakan adalah Tektronix 5 yang mampu bekerja pada frekuensi 00 Mhz. e. Neodymium Ferrite Boron Permanent Magnet Salah satu jenis magnet permanen yang banyak digunakan adalah jenis neodymium(juga dikenal sebagai NdFeB, NIB atau Neo-magnet). Pada penelitian ini magnet neodymium yang digunakan berukuran 8x0x0 mm sebagai sumber medan magnet yang terpasang pada alur rotor yang telah dibuat. Studi Literatur Perhitungan parameter generator Fabrikasi generator dari hasil perhitungan Apakah generator dapat beroperasi? No Gambar. Magnet Neodynium Pembuatan Stator Tahap-tahap pembuatan stator yaitu : - Menentukan banyaknya belitan stator, (5) Yes Melakukan pengujian generator Analisa belitan Sehingga banyaknya belitan tiap kumparan adalah: Selesai Gambar. Flowchart Penelitian b.enameled Copper Wire (Kawat Tembaga Berenamel) Kawat tembaga berenamel ini digunakan untuk membuat kumparan stator generator.jenis ini memiliki daya tahan terhadap suhu sampai dengan 80 0 C, dan telah dilapisi oleh polyester-imide sehingga memiliki daya tahan terhadap temperatur yang sangat tinggi, stabilitas termal baik, dan high cut-through (tidak mudah putus). c.multimeter Digital Multimeter digital yang digunakan untuk penelitian adalah SANWA CD800a.Multimeter ini digunakan untuk mengukur beberapa parameter seperti tegangan masukan ke motor listrik, serta tegangan dan arus pada keluaran generator sinkron. 88belitan per kumparan - Selanjutnya yaitu membuat alur stator. Alur ini terbuat dari beberapa lapisan plat tipis yang dijadikan satu. Berikut di bawah ini gambar alur stator. Gambar. Alur Stator - Lalu tahap selanjutnya yaitu membuat belitan kumparan yang berjumlah 88 lilitan, diameter tembaga sebesar 0,75 mm. Setelah itu, dilakukan pemasangan 88 belitan kumparan tembaga pada alur stator dan terdiri dari buah kumparan. -

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 5. Pemasangan Kumparan Tahap terakhir pembuatan stator yaitu pengecoran stator atau memberi resin stator agar belitan tembaga dan alur tidak terlepas. Berikut spesifikasi satator generator yang telah di buat. Tabel.Spesifikasi Stator Generator No Spesifikasi Keterangan Diameter luar Diameter dalam Panjang inti stator Tipe bahan kerangka 0,665 m 0,069589 m 0,07 m iron ( besi ) Pembuatan rotor Proses pembuatan rotor terbagi menjadi beberapa tahapan: - Menentukan jumlah kutub, dengan Putaran per menit (n) = 750 rpm, dan Frekuensi (f) = 50Hz, maka dapat di tentukan jumlah kutub: - Pengujian Tanpa Beban Pengujian generator magnet permanen tanpa beban (no-load test) dilakukan dengan cara memasangkan shaft generator pada bagian spindle motor induksi dan diputar dengan beberapa variasi kecepatan tanpa memberikan beban resistansi pada masing-masing terminal keluaran generator. Pada proses pengujian generator tanpa beban ini menghasilkan hasil pengujian tegangan generator dengan beberapa variasi kecepatan putar dan pengujian dari tegangan dan arus masukan pada motor. Table.Hasil Pengujian Tanpa Beban 90 0 80 60 0 550 750 Teg. Keluaran,,65,8,7,9 5,6 7,9 kutub - Tahap selanjutnya adalah pemasangan magnet permanen dengan sudut yang sudah di tentukan dan dengan pembatas dari kayu agar posisi magnet tidak berubah saat diputar,seperti yang terlihat pada gambar berikut ini. Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Tegangan Generator Magnet Permanen Terhadap Grafik di atas merupakan grafik hubungan tegangan generator terhadap kecepatan putar, dimana tegangan pada generator semakin bertambah seiring dengan kenaikan kecepatan putar. Gambar 6. Pemasangan Magnet Berikut adalah spesifikasi rotor yang telah di buat. Tabel. Spesifikasi Rotor Hasil Rancangan No Spesifikasi Keterangan 5 6 Diameter Luar Diameter dalam Panjang inti rotor Panjang magnet Lebar magnet Tinggi magnet 0,665 m 0,069589 m 0,07 m 0,08 mm 0,0 m 0,0 m Pengujian Beban Penuh Pengujian generator beban penuh (full-load test) dilakukan dengan cara memasangkan shaft generator pada bagian spindle motor induksi dan diputar dengan beberapa variasi kecepatan dengan memberikan beban resistansi pada masing-masing terminal keluaran generator. Pada Gambar 8 terlihat grafik hubungan antara tegangan (V) terhadap kecepatan putar. Hasil pengujian beban penuh memperlihatkan bahwa besarnya tegangan keluaran saat tanpa beban yang dihasilkan berbanding lurus dengan besarnya kenaikan putaran generator. Adapun hasil pengujian efisiensi generator dapat dilihat pada table di bawah ini

Tabel 5. Hasil Pengujian Tegangan Keluaran Generator Saat Beban Penuh 90 0 80 60 0 550 750 Teg. Keluaran 0,6 0,8,6,5,0,58 6, yang digunakan bernilai tetap atau konstan. Sehingga kenaikan jumlah arus beban bukan dipengaruhi oleh kenaikan beban melainkan karena putaran generator sinkron yang bertambah, Gambar 0 menunjukan hubungan antara daya keluaran P out terhadap kecepatan putar generator. Daya keluaran P out meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan putar generator sinkron magnet permanen. Hal ini tentu saja karena kenaikan putaran generator akan menghasilkan tegangan induksi lebih besar sehingga arus yang dicatu ke beban akan semakin meningkat. Gambar 0. Grafik Antara P out Generator Terhadap Gambar 8. Grafik Tegangan Terhadap Speed Tabel 6. Hasil Pengujian Efisiensi Generator Teg. Arus (A) P out (W) P in (W) Effici (%) 90, 0,7 0,9 80,, 0,65,,8 80,,57 80,8,,7 80,,07 60,7,7 5,69 8, 6,9 0,9,5 8, 8, 0,5 550 5,6,5,5 8,8 6,8 750 7,9,5 7,5 8,8,8 a. Menentukan Regulasi Tegangan Berdasarkan hasil pengujian diperoleh regulasi tegangan sebagai berikut:. =. =. =. = 5. = 6. = 7. = b. Menentukan Frekuensi Generator Bentuk gelombang tegangan pada putaran 750 rpm dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Pada Gambar 9 terdapat grafik hubungan antara arus beban generator terhadap kecepatan putar generator Gambar. Bentuk Sinyal Fasa pada 750 rpm (7,8 Vpp ms) Dari bentuk sinyal tegangan maka dapat di tentukan niai frekuensi generator sebesar Gambar 9. Grafik Antara Arus beban Generator Terhadap Nilai arus beban terus bertambah seiring dengan bertambahnya kecepatan putar generator sinkron. Beban IV. KESIMPULAN Telah dirancang sebuah generator sinkron magnet permanen satu fasa kecepatan rendah yang beroperasi

pada kecepatan putar 750 rpm dan menghasilkan tegangan sebesar 7,9 Volt pada saat pengujian tanpa beban sedangkan pada saat pengujian beban penuh menghasilkan tegangan 6, Volt, daya keluaran sebesar 7,5 Watt, dengan effisiensi,8 %. DAFTAR PUSTAKA [] Muflih, Muhammad. 00. Alternator Kincir Angin. Jakarta: Laporan Penelitian IPTEK [] Hamid. 99. Design of Small Electrical Machines. Chicester: John Wiley & Sons [] Mittle, V.N. 978. Design of Electrical Machines. Delhi: New Chand Jain. [] Theraja, B.L. 96. Electrical Technology. New Delhi [5] Zuhal. 000. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka [6] Kadir,Abdul,Ir.999.Mesin Sinkron.Jakarta:Djambatan [7] Rijono, Yon, Drs. 00. Dasar Teknik Listrik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta [8] Sulasno, Ir. 00.Dasar Teknik Konversi Energi Listrik dan Sistem Pengaturan. Semarang:Universitas Semarang [9] Stephen, J.Chapman.999.Electrical Machinery Fundamentals.Australia:McGraw Hill. 5