Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial Putaran Rendah
|
|
- Sri Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial Putaran Rendah F. Danang Wijaya 1, Yusuf Susilo W 2, Ryan Adi Nugroho 2 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM danangwijaya@ugm.ac.id Abstract This research was conducted to resolve the problem electric energy crisis by developing a small-size generators using permanent magnets neodymium ferrite boron (NdFeB), which can be used as device to utilized renewable energy. Three phase axial flux permanent magnet generator (AFPMG) was designed which has low speed, with double rotor and single stator. This generator is deemed most appropriate because in addition to only requiring low speed, but also a relatively low manufacturing cost, lightweight construction, and a more compact form which can support better utilization of renewablwe energy such as microhydro or wind. The test results obtained by that generator capable of generating electricity 50 Hz at 250 rpm and generates voltage of each phase R, S, and T, respectively is 18,25; 18,15; and 18,66 volt at no load condition and by varying the frequency value at 20 Hz to 75 Hz, generating phase voltage is 7,35 volt up to 28,06 volt. When the resistive load testing, the generator is able to generate the power is 28,99 watt at 50 Hz. By varying the frequency from 30 Hz to 70 Hz, acquired the power is 3,16 watt up to 57,29 watt. Keywords : renewable energy, generator, permanent magnet, axial flux, NdFeB 1. Pendahuluan Penggunaan energi alternatif dan energi terbarukan semakin marak untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena menipisnya cadangan minyak bumi dan bahan bakar fosil lainnya akibat pemakaian secara terus-menerus. Penggunaan bahan bakar fosil juga mengakibatkan pencemaran lingkungan sehingga kebijakan energi global menuntut penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Permasalahan ini juga berpengaruh pada energi listrikm sehingga diperlukan energi terbarukan sebagai penghasil energi listrik. Pemanfaatan energi matahari, angin dan air sudah banyak dilakukan baik dalam skala kecil maupun besar. Salah satu yang sedang populer adalah pemanfaatan tenaga air dan angin. Banyak orang membuat kincir angin dan kincir air untuk dikonversi menjadi energi listrik. Kedua jenis kincir ini pastilah membutuhkan generator untuk merubah energi mekanis menjadi energi listrik. Umumnya generator yang banyak tersedia di pasaran berupa generator konvensional kecepatan tinggi. Pada generator jenis ini membutuhkan putaran tinggi yaitu 1500 rpm atau 3000 rpm dengan energy listrik awal (eksitasi). Sedangkan pada penggunaan kincir angin/air dibutuhkan generator yang mempunyai kecepatan rendah dan tanpa energi listrik awal [1]-[4], karena biasanya ditempatkan di daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki aliran listrik. Generator magnet permanen lebih efisien dibanding mesin yang menggunakan lilitan. Selain itu rotornya lebih mudah dibuat dengan jumlah kutub banyak yang diperlukan untuk mendapatkan kecepatan rendah. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan generator magnet permanen fluks aksial putaran rendah dan akan diuji dalam skala laboratorium sehingga dapat diketahui karakteristiknya, dan mengetahui apakah mesin ini memang cocok dan mampu jika nantinya diaplikasikan dalam berbagai kebutuhan pembangkit putaran rendah. Pengujian yang dilakukan menyangkut pengujian tanpa beban dan pengujian berbeban. Beban menggunakan beban resistif yang nilainya divariasikan. 2. Landasan Teori Generator listrik merupakan mesin berputar yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Generator terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian yang diam (stator) dan bagian yang berputar (rotor). Hubungan frekuensi dengan kecepatan putar generator dapat dirumuskan pada persamaan (1) sebagai berikut: n.p f (1) 120 f = frekuensi listrik yang dihasilkan, Hz. p = jumlah kutub generator. n = putaran generator, rpm. Fakultas Teknik UGM B - 21
2 Tegangan rms yang dibangkitkan generator adalah: Emax 2 Ns Erms N f max (2) 2 2 N A B max mag max (3) N = jumlah lilitan per koil f = frekuensi elektris (Hz) N s = jumlah koil N ph = jumlah fase (1 atau 3 fase) Φ max = fluks maksimum (Wb) A mag = luasan magnet (m 2 ) B max = densitas fluks maksimum (T) 2.1 Rangkaian Ekuivalen Tegangan induksi E a dibangkitkan pada kumparan jangkar generator. Tegangan ini biasanya tidak sama dengan tegangan yang muncul pada terminal generator. Tegangan induksi sama dengan tegangan output terminal hanya ketika tidak ada arus jangkar yang mengalir pada mesin. ph Untuk generator tipe radial, arah fluks magnetnya tegak lurus dengan poros, sedangkan untuk tipe aksial, arah fluks magnetnya sejajar dengan poros. 3. Metode Penelitian Pada penelitian ini merancang generator magnet permanen fluks aksial putaran rendah dengan rotor ganda dan stator tunggal. Hasil perancangan berupa purwarupa akan diuji tanpa beban dan berbeban untuk mengetahui karakteristik generator tersebut. Peralatan uji yang dipakai adalah penggerak mula berupa motor induksi yang dikendalikan dengan inverter untuk mengatur kecepatan putar. Rangkaian pengujian motor penggerak dan purwarupa generator ditunjukkan pada Gambar Perancangan Alat Magnet Permanen Magnet permanen digunakan untuk menghasilkan fluks magnet. Magnet permanen yang digunakan adalah magnet disc berjenis neodymium-ferriteboron (NdFeB). Ra jx L Ea Gambar 1. Rangkaian ekivalen generator Hubungan yang terjadi antara tegangan terminal dengan tegangan E a adalah: Ea V I. R ji. X dengan: E a = tegangan keluaran tanpa beban V = tegangan terminal R a = resistansi jangkar X L = reaktansi induktif a L...(4) Sehingga saat tanpa beban, besarnya I=0, dan Ea=V. 2.2 Generator Magnet Permanen Pada dasarnya generator magnet permanen dibedakan menjadi 2, yakni generator magnet permanen fluks radial (GMPFR) dan generator magnet permanen fluks aksial (GMPFA). Gambar 3. Magnet permanen NdFeB tipe disc Magnet NdFeB yang digunakan berdimensi sebagai berikut : d = 25 mm l m = 5 mm Sehingga untuk menghitung nilai kerapatan fluks maksimum dapat menggunakan persamaan berikut: lm Bmax Br...(5) lm B r = remanensi magnet (T) l m = tebal magnet (m) δ = jarak celah udara (m) [6] Rotor GMPFA Rotor adalah bagian yang berputar dari mesin listrik, Pada penelitian ini rotor terbuat dari akrilik berbentuk cakram yang didalamnya terdapat magnet. Fakultas Teknik UGM B - 22
3 Dengan bentuk rotor seperti ini, memungkinkan untuk mendesain generator dengan jumlah kutub tertentu. Pada rotor GMPFA ini, menggunakan magnet permanen sebanyak (N m ) 24 buah untuk setiap rotornya. Dengan jarak antar magnetnya (τ f ) sejauh 20 mm dan ukuran yoke berdiameter D in =0, meter dan D out = 0,424 meter. Gambar 5. Purwarupa rotor GMPFA Gambar 4. Desain rotor GMPFA Untuk mengetahui luasan magnet digunakan persamaan berikut: Stator GMPFA Stator merupakan bagian yang diam dari mesin. Pada penelitian ini, bahan penampang stator juga menggunakan bahan akrilik. Stator merupakan tempat keluarnya tegangan. Stator terdiri dari beberapa koil atau kumparan dari kawat tembaga. Jumlah kumparan menentukan tegangan yang bisa dikeluarkan oleh generator tersebut. Kumparan terdiri dari 36 koil dan tiap koil terdiri dari 110 lilitan Pada penelitian ini dirancang generator 3 fase. A mag 2 2 ( ro ri ) f ( ro ri ) Nm Nm.(6) A magn = luasan magnet (m 2 ) r r o i = radius luar magnet (m) = radius dalam magnet (m) f = jarak antar magnet (m) N m = jumlah magnet [6] Gambar 6. Purwarupa stator GMPFA Fakultas Teknik UGM B - 23
4 generator adalah nilai R a dan nilai L. Kemudian nilai drop dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut [5]: X L 2 fl (7) VDrop I [ Ra j( X L)] (8) I. Z s Gambar 7. Rangkaian pengujian motor induksi dan purwarupa generator 3.2 Pengujian Pada penelitian ini, akan diuji generator magnet permanen fluks aksial dalam berbagai nilai jenis beban. Beban yang akan diuji berupa beban resistif. Jenis pengujiannya pun berupa pengujian tanpa beban, pengujian berbeban resisitif dan pengujian berbeban resistif dengan frekuensi konstan. Sebelum dilakukan pengujian akan ditentukan dulu berbagai spesifikasi dari generator ini, yakni mesin bekerja pada putaran 250 rpm, 50 Hz Pengujian Tanpa Beban Dalam pengujiannya tidak ada beban terpasang, sehingga pengujian ini hanya untuk melihat perubahan tegangan generator terhadap perubahan putaran generator/frekuensi listriknya. Pada pengujian ini, frekuensi listriknya diubah-ubah hingga terdapat perubahan tegangan. Data yang ada kemudian dicatat dan ditampilkan dalam bentuk grafik Pengujian Berbeban Pada pengujian ini dimaksudkan untuk melihat berbagai watak/karakteristik dari generator ini saat berbeban. Dengan variasi beban resistif diharapkan didapat karakteristik yang mendekati empiris. Pengujian berbeban sendiri masih dibedakan menjadi dua, yakni pengujian berbeban resistif dan pengujian berbeban resistif saat frekuensi konstan. Untuk beban R digunakan variable resistance yang dapat diubah-ubah nilai tahanannya sehingga arus yang masuk juga berubah-ubah. Perubahan arus/beban ini nantinya akan mempengaruhi parameter-parameter yang lain, sehingga dengan perubahan parameter-parameter lain yang kemudian dicatat dan ditampilkan dalam grafik akan diketahui karakteristik dari generator ini. 4. Hasil dan Pembahasan Dari pengujian yang dilakukan didapatkan datadata hasil percobaan. Data-data itu kemudian diolah dalam bentuk grafik. Grafik itu merupakan grafik karakteristik generator. 4.1 Pengujian Tanpa Beban Pada pengujian ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik hasil dari pengujian generator saat generator tanpa beban. Tabel 1 menunjukkan hubungan frekuensi dan tegangan tiap fase generator. Tabel 1 Frekuensi dan Tegangan Tiap Fase Frekuens i (Hz) Tegangan (V) R-N S-N T-N 75,08 27,33 27,25 28,06 70,34 25,61 25,41 26,06 65,1 23,93 23,8 23,49 60,38 22,11 22,01 22,64 55,28 20,13 19,98 20,53 50,06 18,25 18,15 18,66 45,14 16,47 16,4 16,87 40,16 14,61 14,58 14,91 35,02 12,62 12,57 12, ,71 10,66 10,95 24,56 8,87 8,83 9,07 20,69 7,42 7,35 7,54 Dari pengujian tanpa beban tersebut didapatkan grafik sebagai berikut: 3.3 Perhitungan Drop Tegangan Maksud dari perhitungan drop tegangan ini adalah menghitung besar drop tegangan pada pengaruh pembebanan. Parameter yang diukur pada Gambar 8. Hubungan Frekuensi dan tegangan pada pengujian tanpa beban. Fakultas Teknik UGM B - 24
5 Dari Gambar 8 terjadi linearitas antara besarnya frekuensi dengan tegangan keluaran sebagaimana teori bahwa besarnya tegangan adalah sebanding dengan frekuensi. Hal ini sudah sesuai teori, dalam grafik juga terjadi hubungan yang linear. Berikut merupakan gambar gelombang untuk fase R pada frekuensi 50 Hz. Dari pengujian ini dapat dibuat grafiknya sebagai berikut: Gambar 9. Bentuk gelombang tegangan keluaran generator pada frekuensi 50 Hz. Pada Gambar 9 terlihat bahwa bentuk gelombang tegangan keluaran generator tidak sinusoidal sempurna. Hal ini dikarenakan bentuk koil dari generator [6]. 4.2 Pengujian Berbeban Resistif Pada pengujian ini beban divariasi,dari nilai beban resistifnya. Dari nilai beban tersebut, didapat grafik hubungan arus dan tegangan sebagai berikut: Gambar 11. Arus-tegangan beban R frekuensi konstan 50 Hz Pada Gambar. 11 terlihat bahwa penurunan nilai tegangan tidak terlalu signifikan karena pada pengujian ini frekuensi dijaga konstan. 4.4 Perhitungan Drop Tegangan Perhitungan drop tegangan dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembebanan terhadap nilai tegangan keluaran generator. Hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar grafik berikut: Gambar 10. Arus-tegangan pada pengujian beban resistif, Dari Gambar. 10 terlihat bahwa penurunan tegangan sangat signifikan karena pada pengujian ini frekuensi tidak dijaga konstan. Sehingga semakin beban bertambah, maka putaran akan semakin melambat. Melambatnya putaran akan mempengaruhi nilai tegangan keluaran. 4.3 Pengujian berbeban resistif dengan frekuensi konstan Pada pengujian ini hampir sama dengan pengujian sebelumnya hanya saja pada pengujian ini frekuensi generator dibuat konstan dengan cara menjaga konstan kecepatan putar penggerak utama. Gambar 12. Hubungan besar drop tegangan terhadap arus beban resistif frekuensi konstan 50 Hz Dari Gambar. 12 terlihat semakin besar beban (direpresentasikan oleh arus), maka drop tegangan semakin besar. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Fakultas Teknik UGM B - 25
6 1. Perancangan generator sinkron magnet permanen fluks aksial putaran rendah 3 fase telah berhasil diwujudkan 2. Tegangan E o yang dihasilkan oleh generator saat tanpa beban tiap fasenya yaitu 18,25; 18,15; dan 18,66 volt pada frekuensi 50 Hz dan 27,33; 27,25; dan 28,06 volt pada frekuensi 75 Hz. 3. Pada pengujian berbeban resistif, semakin bertambahnya beban maka tegangan generator semakin menurun. Tetapi saat frekuensi dijaga konstan, penurunan tegangan tidak terlalu signifikan 4. Pada pengujian berbeban resistif dengan frekuensi konstan, total daya yang dihasilkan generator pada frekuensi 50 Hz yaitu sebesar 28,99 watt. Sedangkan pada frekuensi 70 Hz, total daya yang dihasilkan generator sebesar 57,29 watt. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian purwarupa generator magnet permanen aksial putaran rendah maka dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konstruksi belitan sehingga tegangan keluaran menjadi sinus dan peningkatan kinerja generator dengan kompensator reaktif untuk mengatasi drop tegangan. Daftar Pustaka [1] Bumby, J. R., Stannard, N., Dominy, J., McLeod, N. A Permanent Magnet Generator for Small Scale Wind and Water Turbines. [2] Chan, T.F., Lai, L.L. An Axial-Flux Permanent- Magnet Synchronous Generator for a Direct- Coupled Wind-Turbine System. [3] Spring (2010). Axial-Flux Wind Turbine for Rural Alaska. UAF Wind Team. [4] Kobayashi, Hideki., Doi, Yuhito., Miyata, Koji., Minowa, Takehisa. Design of The Axial Flux Permanent Magnet Coreless Generatror for The Multi-Megawatts Wind Turbine. Shin-Etsu Chemical Co., Ltd. Japan. [5] Pujowidodo, Hariyotejo., Helian, J.,Pramono, Gatot E., Ridwan, A. Pengembangan Generator Mini Dengan Menggunakan Magnet Permanen. [6] Price, Garrison F., Batzel, Todd D., Comanescu, Mihai., Muller, Bruce A. Design and Testing of a Permanent Magnet Axial Flux Wind Power Generator Fakultas Teknik UGM B - 26
Emir El Fiqhar 1, F. Danang Wijaya 2, Harnoko St. 3. Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SERI DAN RANGKAIAN PENYEARAH PADA PEMBEBANAN RESISTIF GENERATOR SINKRON MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL PUTARAN RENDAH Emir El Fiqhar 1, F. Danang Wijaya 2, Harnoko
Lebih terperinciGenerator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah
Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah Permanent Magnet Generator as Low Speed Electric Power Plant Hari Prasetijo #1, Ropiudin #, Budi Dharmawan #3 aydinhari@yahoo.com #1
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sebuah generator magnet permanen fluks axial yang dirangkai dengan keluaran 1 fase. Cara kerja dari generator axial ini adalah
Lebih terperinciPerancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah
Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah Leo Noprizal #1, Mahdi Syukri #2, Syahrizal Syahrizal #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Universitas
Lebih terperinciPROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO
Techno, ISSN 141-867 Volume 15 No. 2 Oktober 214 Hal. 3 36 PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO Prototype of 1-Phase
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL
RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL Agus Supardi 1*, Rahajeng Hafidz Bastian 2 1,2 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Generator fluks radial yang telah dirancang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dan perakitan alat. Pada stator terdapat enam buah kumparan dengan lilitan sebanyak 650 lilitan.
Lebih terperinciGENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA
GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA Mulyadi (1*), Priyo Sardjono (1), Djuhana (1), Karyaman H Z (2), M Situmorang (3) (1) Program Studi Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinciPerancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit Listrik
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.2 Perancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit
Lebih terperinciLeontius Dwi Mesantono 1, Fransisco Danang Wijaya 2, Muhammad Isnaeni B.S. 3. Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi STUDI PERBANDINGAN GENERATOR SINKRON FLUKS AKSIAL MAGNET PERMANEN TANPA INTI BESI DAN DENGAN INTI BESI PADA PUTARAN RENDAH DAN PERBANDINGAN BENTUK
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi yang melanda dunia khususnya di Indonesia, telah membuat berbagai pihak mencari solusi dan melakukan penelitian untuk mencari sumber energi
Lebih terperinciOptimasi Lebar Celah Udara Generator Axial Magnet Permanen Putaran Rendah 1 Fase
Optimasi Lebar Celah Udara Generator Axial Magnet Permanen Putaran Rendah 1 Fase Hari Prasetijo 1, Sugeng Waluyo 2 Abstract-- This study designs a 1-phase permanent magnet generator with double-sided axial
Lebih terperinciAspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar RPM
Aspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar 500-600 RPM Azmi Alfarisi, Indra Yasri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciDESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN RPM RENDAH DENGAN MEMANFAATKAN MOTOR KIPAS
DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN RPM RENDAH DENGAN MEMANFAATKAN MOTOR KIPAS PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN GENERATOR PUTARAN RENDAH MAGNET PERMANEN JENIS FE FLUKS AKSIAL. Arif Nurhadi 1 Ir. Tejo Sukmadi, MT. 2 Karnoto, ST.MT.
PERANCANGAN GENERATOR PUTARAN RENDAH MAGNET PERMANEN JENIS FE FLUKS AKSIAL Arif Nurhadi 1 Ir. Tejo Sukmadi, MT. 2 Karnoto, ST.MT. 2 ABSTRACT Energy crisis derived from fossil fuels also affected the field
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat pada umumnya. Faktor yang paling berpengaruh pada peningkatan kebutuhan listrik adalah majunya teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Wahyudi Budi Pramono 1*, Warindi 2, Achmad Hidayat 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciRancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)
Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Fithri Muliawati 1, Taufiq Ramadhan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun
Lebih terperinciDESAIN DAN UJI KINERJA GENERATOR AC FLUKS RADIAL MENGGUNAKAN 12 BUAH MAGNET PERMANEN TIPE NEODYMIUM (NdFeB) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
DESAIN DAN UJI KINERJA GENERATOR AC FLUKS RADIAL MENGGUNAKAN 12 BUAH MAGNET PERMANEN TIPE NEODYMIUM (NdFeB) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Gatot Eka Pramono 1, Fithri Muliawati 2, Nur Fajri Kurniawan 3 1 Dosen
Lebih terperinciPERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH
Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 4 16 ISSN : 2339-028X PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH Agus Supardi, Aris Budiman, Sahid Sholihin Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH Aris Budiman, Dhanar Yuwono Aji, Hasyim Asy'ari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciDasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa
Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan pada zaman modern ini. Jika dilihat dari kebutuhan energi listrik tiap negara, maka semakin maju
Lebih terperinciGENERATOR SINKRON Gambar 1
GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)
Lebih terperinciVol 9 No. 2 Oktober 2014
GENERATOR TURBIN ANGIN PUTARAN RENDAH Frasongko Budiyanto¹, Mustaqim², Hadi Wibowo³ ¹Mahasiswa Teknik Mesin_ ²,³ Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal ABSTRAK Pemanfaatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE
NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE KARYA ILMIAH Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generator sinkron merupakan alat listrik yang berfungsi mengkonversikan energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik. Energi mekanis berupa putaran tersebut
Lebih terperinciRancang Bangun Generator Sinkron 1 Fasa Magnet Permanen Kecepatan Rendah 750 RPM
Rancang Bangun Generator Sinkron Fasa Magnet Permanen Kecepatan Rendah 750 RPM Herudin, Wahyu Dwi Prasetyo Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa E-mail: he_roe_dien@yahoo.co.id, wahyudwi.prasetyo6@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin memberikan banyak keuntungan seperti bersahabat dengan lingkungan (tidak menghasilkan emisi gas), tersedia dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Generator Sinkron merupakan mesin listrik yang mengubah energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik. Energi mekanis diberikan oleh penggerak mulanya. Sedangkan
Lebih terperinciPERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN DENGAN MOTOR DC SEBAGAI PRIME MOVER
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN DENGAN MOTOR DC SEBAGAI PRIME MOVER Oleh : Mustofa, Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc. 1), Ir. Dede Suhendi, MT. 2) Program Studi
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Dewasa ini penggunaan energi listrik berubah dari energi listrik yang statis (berasal dari pembangkitan) menjadi energi listrik yang dapat dibawa kemana saja, contohnya
Lebih terperinciBAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang
BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus
Lebih terperinciPERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH 12 KUTUB UNTUK APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TERBARUKAN
PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH 12 KUTUB UNTUK APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TERBARUKAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciPERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGKONVERSI MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGKONVERSI MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN PUBLIKASI ILMIAH Publikasi Ilmiah Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciBAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang
BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi
Lebih terperinciDA S S AR AR T T E E ORI ORI
BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)
Lebih terperinciDisusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa
Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Frekuensi dan Tegangan Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri (421 13 019) Ryan Rezkyandi Saputra (421 13 018) Hardina Hasyim (421 13 017) Jusmawati (421 13 021) Aryo Arjasa
Lebih terperinciPERANCANGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUX AXIAL TIGA FASA
PERANCANGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUX AXIAL TIGA FASA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: RAHAJENG HAFIDZ BASTIAN
Lebih terperinciPENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO
PENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO Muhadi 1), Efrita Arfah Z 2), Ali Khomsah 3) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 01 ISSN 1411-8890 PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB Agus Supardi, Ardhiya Faris Rachmawan Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
38 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Bab ini membahas rancangan diagram blok alat, rancangan Konstruksi Kumparan Stator dan Kumparan Rotor, rancangan Konstruksi Magnet Permanent pada Rotor
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciMesin AC. Dian Retno Sawitri
Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Variasi Jumlah Kutub dan Jarak Celah Magnet Rotor Terhadap Performan Generator Sinkron Fluks Radial
ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Analisis Pengaruh Variasi Jumlah Kutub dan Magnet Rotor Terhadap Performan Generator Sinkron Fluks Radial Anizar Indriani Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciMOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA
MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA I. MOTOR LISTRIK 1 FASA Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan effesiensi waktu dan biaya.
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN UJI KELISTRIKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL
PEMBUATAN DAN UJI KELISTRIKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL SKRIPSI KARYAMAN HARTO ZEBUA 120801038 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciBAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA
BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
Lebih terperinciPROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA
Berkala Fisika ISSN : 141-9662 Vol. 17, No. 4, Oktober 214, hal 115-12 PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA Hartono *, Sugito dan Wihantoro Program Studi Fisika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,
Lebih terperinciMODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi
TEKNO, Vol : 19 Maret 2013, ISSN : 1693-8739 MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi Abstrak : Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA
BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA II.1. Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (alternator)
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 FABRIKASI MOTOR SINKRON TIGA FASA FLUKS AKSIAL ROTOR BELITAN 1 Abdul Multi, 2 Budiyanto, dan 3 Sugianto 1,3 Program Studi
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun-tahun terakhir, teknologi dan jumlah pertumbuhan penduduk meningkat pesat. Hal ini juga diiringi meningkatnya permintaan akan suplai energi listrik. Permintaan
Lebih terperinciDESAIN GENERATOR LINIER MAGNET PERMANEN JENIS NEODYMIUM
DESAIN GENERATOR LINIER MAGNET PERMANEN JENIS NEODYMIUM PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: ADE SETIAWAN
Lebih terperinciMESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )
MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) BAB I GENERATOR SINKRON (ALTERNATOR) Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor listrik yang paling umum dipergunakan dalam perindustrian industri adalah motor induksi. Berdasarkan phasa sumber daya yang digunakan, motor induksi dapat
Lebih terperinciDESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN
DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN Hasyim Asy ari, Dhanar Yuwono Aji, Fahrur Septian Candra Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri. Keinginan untuk mendapatkan mesin yang mudah dirangkai, memiliki torsi yang besar, hemat
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
(ME 091329) Presentasi Skripsi Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 ANALISA
Lebih terperinciDampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar
Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No. 2, Mei 2010 57 Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Isdiyarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciDESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PADA DAERAH KECEPATAN ANGIN RENDAH TUGAS AKHIR
DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PADA DAERAH KECEPATAN ANGIN RENDAH TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Program
Lebih terperinciPenurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik
Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Muhammad Qahhar 2209 100 104 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.
Lebih terperinciBAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi
BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan
Lebih terperinciDasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah
Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus
Lebih terperinciMODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC
MODUL III SCD U-Telkom 2013 Generator DC & AC Pengertian Generator DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penggerak generator adalah dari kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik yang disimpan dalam akumulator 12 Volt 10Ah yang akan digunakan sebagai sumber
Lebih terperinciTUGAS PERTANYAAN SOAL
Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN KAPASITOR PARAREL PADA BELITAN BANTU TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 6 KUTUB
PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN KAPASITOR PARAREL PADA BELITAN BANTU TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 6 KUTUB Disusun sebagai salah syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung
BAB II DASAR TEORI 2.1 Energi Listrik Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Salah satu bentuk energi adalah energi listrik. Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron,
Lebih terperinciPERANCANGAN GENERATOR FLUKS AKSIAL PUTARAN RENDAH MAGNET PERMANENJENIS NEODYMIUM (NdFeB) DENGAN VARIASI CELAH UDARA
PERANCANGAN GENERATOR FLUKS AKSIAL PUTARAN RENDAH MAGNET PERMANENJENIS NEODYMIUM (NdFeB) DENGAN VARIASI CELAH UDARA Dimas Waluyo Jati 1, Tejo Sukmadi 2, Karnoto 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM
NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai
Lebih terperinciGENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :
GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR SINKRON DI PLTD MERAWANG KABUPATEN BANGKA INDUK SUNGAILIAT
i ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR SINKRON DI PLTD MERAWANG KABUPATEN BANGKA INDUK SUNGAILIAT Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana S-1 Disusun
Lebih terperinciANALISA GENERATOR 3 PHASA TIPE MAGNET PERMANEN DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN ANGIN PROPELLER 3 BLADE UNTUK PLTB
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vo. 11 No.1 Januari 2015, 12-17 ANALISA GENERATOR 3 PHASA TIPE MAGNET PERMANEN DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN ANGIN PROPELLER 3 BLADE UNTUK PLTB Kusuma A. 1), Supriyo 2) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciUniversitas Medan Area
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi
Lebih terperinciPERFORMANSI ALTERNATOF FASE-TUNGGAL DENGAN ROTOR MAGNET PERMANEN FLUKSI RADIAL
PERFORMANSI ALTERNATOF FASE-TUNGGAL DENGAN ROTOR MAGNET PERMANEN FLUKSI RADIAL Arief Goeritno 1, Alfian Hidayat 2, Marjuki 3 1 Dosen Tetap Jurusan/Program Studi Teknik Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Generator adalah mesin yang mengelola energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah rotor generator yang digerakan oleh turbin sehingga menimbulkan
Lebih terperinciDESAIN PROTOTIPE GENERATOR LINIER MAGNET PERMANEN RPM RENDAH
DESAIN PROTOTIPE GENERATOR LINIER MAGNET PERMANEN RPM RENDAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: SEPTIAN
Lebih terperinciDESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Hasyim Asy ari, Muhammad, Aris Budiman Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI
MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI
ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI ( APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT USU
Lebih terperinciMODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
Lebih terperinciPembuatan Alternator Axial Flux Coreless Dengan Menggunakan Magnet Permanen
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-256 Pembuatan Alternator Axial Flux Coreless Dengan Menggunakan Magnet Permanen Clarissa Amelia Sitorus dan Yono Hadi Pramono Departemen
Lebih terperinciPENGARUH PEMBEBANAN LAMPU HEMAT ENERGI TERHADAP KARAKTERISTIK HARMONIK GENERATOR INDUKSI 3 FASE TEREKSITASI DIRI
PENGARUH PEMBEBANAN LAMPU HEMAT ENERGI TERHADAP KARAKTERISTIK HARMONIK GENERATOR INDUKSI 3 FASE TEREKSITASI DIRI TUGAS AKHIR Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik(FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Bagian 9: Motor Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Outline Pendahuluan Konstruksi Kondisi Starting Rangkaian Ekivalen dan Diagram Fasor Rangkaian
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk
Lebih terperinciPENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI
Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE Agus Supardi, Joko Susilo, Faris Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan motor
Lebih terperinciKata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK
PENGARUH PENAMBAHAN KUTUB BANTU PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGIRUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FTUSU) Al Magrizi Fahni, Syamsul Amien Konsentrasi
Lebih terperinciPENGARUH MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGUAT MEDAN MAGNET PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
F.12 PENGAUH MAGNET PEMANEN SEBAGAI PENGUAT MEDAN MAGNET PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTIK uh Harijono Mulud Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang E-mail
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)
BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) II.1 Umum Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN ABSTRAK
Rancang Bangun Kincir Angin Yusuf Choirul RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN 1) Yusuf Ismail Nakhoda, 2) Chorul
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS UNJUK KERJA RANCANG BANGUNN GENERATOR AXIAL CAKRAM TUNGGAL SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL TIPE SAVONIUS SKRIPSI ANDRE PASCA ATMOJO 0706166604 FAKULTAS
Lebih terperinci