PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)

PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) DI PROVINSI ACEH OLEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN ACEH

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN MASYARAKAT NOMOR : 08/D/PP/2016 NOMOR : 04/C/PM/2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BAGI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A, B, DAN C)

PROGRAM INDONESIA PINTAR 10 April 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) TAHUN 2015

PROGRAM INDONESIA PINTAR DAN KARTU INDONESIA PINTAR

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)

#AyoBelajar. indonesiapintar.kemdikbud.go.id

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

PENCAIRAN PIP PASCA MIGRASI & PENYALURAN PIP TAHUN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), 1Tbk

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

No : 0062/SDAR/BSNP/IX/ September 2015 Lampiran : satu berkas Perihal : Surat Edaran UN Perbaikan Tahun Pelajaran 2014/2015

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

PENYALURAN DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR TAHUN 2016 DIVISI HUBUNGAN LEMBAGA 1 KANTOR PUSAT BRI

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

Nomor : 7396/H/TU/ Juni 2014 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2013/2014

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

No : 0067/SDAR/BSNP/I/ Januari 2016 Lampiran : satu berkas Perihal : Ujian Nasional bagi Peserta Didik pada Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Latar Belakang. B. Tujuan

2

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

D I R E K TO R AT J E N D E R A L P E N D I D I K A N A N A K U S I A D I N I D A N P E N D I D I K A N M A S YA R A K AT, K E M D I K B U D R I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

RKB PPKD. selaku BUD APBD KEBIJAKAN PENYEDIAAN ALOKASI ANGGARAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM APBD

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Nomor : 7396/H/TU/ Juni 2014 Lampiran : 1 berkas Hal : Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2013/2014

NOMOR : ^3' /C5/KS/2016

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN PPL LOKASI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA JUDUL: IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR DI SMA N 9 DAN 10 YOGYAKARTA TAHUN 2016

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

PANDUAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (PROGRAM BEASISWA )

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

2 menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendahar

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

ABSTRAK SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN KIP DI KAMPUNG LEBAK MANIS KOTA BANDAR LAMPUNG. (Triana Desita Sari, Hermi Yanzi, Yunisca Nurmalisa)

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 329/MENKES/PER/III/2010 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

BERITA RESMI STATISTIK

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Lampiran: 2380/H/TU/ Mei 2015

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013

INSTRUMEN PEMANTAUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN. Nama Responden :... Jabatan :... :...

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Transkripsi:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) TAHUN 2016

TUJUAN PIP Tujuan dari program ini antara lain: 1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun. 2. Meringankan biaya personal pendidikan. 3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi. 4. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja (BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

PRIORITAS SASARAN PIP Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan: 1. Peserta didik pemegang KIP; 2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus seperti: a. Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH); b. Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS); c. Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan; d. Peserta didik yang terkena dampak bencana alam; e. Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah; f. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya; g. Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12; h. Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.

PERSYARATAN PIP Peserta didik yang berasal dari prioritas sasaran penerima PIP, dapat diusulkan dengan syarat sebagai berikut: 1. Siswa Pendidikan Formal: a. Terdaftar sebagai peserta didik di sekolah; b. Terdaftar dalam Dapodik sekolah. 2. Peserta Didik Lembaga Pendidikan Non-Formal usia 6 sampai dengan 21 tahun: a. Terdaftar sebagai anak didik pada SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya; b. Terdaftar dalam Dapodik satuan pendidikan nonformal.

SASARAN DAN BESARAN DANA PIP SD 1. Sasaran PIP SD adalah sebanyak 10.360.614 peserta didik. 2. Besaran dana PIP diberikan per peserta didik Sekolah Dasar (SD)/Paket A adalah sebagai berikut: a. Peserta didik Kelas I, II, III, IV dan V Tahun Pelajaran 2015/2016 diberikan dana untuk dua semester sebesar Rp450.000,00; b. Peserta didik Kelas VI Tahun Pelajaran 2015/2016 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp225.000,00; c. Peserta didik Kelas II, III, IV, V dan VI Tahun Pelajaran 2016/2017 diberikan dana untuk dua semester sebesar Rp450.000,00; d. Peserta didik Kelas I Tahun Pelajaran 2016/2017 diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp225.000,00.

MEKANISME PELAKSANAAN PIP SISWA PEMEGANG KIP

MEKANISME PELAKSANAAN PIP SISWA TIDAK MEMILIKI KIP

USULAN PEMANGKU KEPENTINGAN Siswa yang diusulkan oleh pemangku kepentingan Peserta didik calon penerima PIP dapat diusulkan oleh pemangku kepentingan ke direktorat teknis sesuai dengan prioritas sasaran dan persyaratan yang ditetapkan, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi data usulan terhadap Dapodik.

MEKANISME MENDAPATKAN KIP Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda atau identitas untuk menjadi sasaran prioritas bantuan Program Indonesia Pintar apabila anak telah terdaftar di lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah) atau lembaga pendidikan non formal (Pondok Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/PKBM, Paket A/B/C, Lembaga Pelatihan/Kursus dan Lembaga Pendidikan Non Formal. Persyaratan mendapatkan KIP : 1. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau; 2. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Apabila Orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH, melapor kepada Dinas Sosial kabupaten/kota setempat dengan membawa identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan KKS. Selanjutnya mekanisme untuk mendapatkan KIP akan diperjelas pada petunjuk teknis KIP.

MEKANISME PENGAMBILAN DANA (VIRTUAL ACCOUNT) 1. Pengambilan langsung oleh peserta didik dengan membawa Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga. Untuk peserta didik yang tidak memiliki KTP didampingi oleh guru/kepala sekolah/ orangtua/wali. 2. Pengambilan secara kolektif oleh Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dengan membawa dokumen sebagai berikut: 1) Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga ; 2) Fotokopi KTP Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan menunjukan aslinya; 3) Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga defenitif yang masih berlaku); 4) Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM).

MEKANISME PENGAMBILAN DANA (REKENING TABUNGAN) Sebelum pencairan/pengambilan dana, untuk rekening tabungan harus dilakukan aktivasi terlebih dahulu oleh peserta didik, dengan membawa: (1) Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan (2) tanda pengenal (KIP/Kartu Pelajar/Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga/Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah). Untuk peserta didik SD dan SMP yang tidak memiliki KTP didampingi oleh guru/kepala sekolah/orangtua/wali. Setelah aktivasi, dana PIP dapat langsung diambil/dicairkan oleh peserta didik penerima. Pengambilan dana dapat dilakukan dengan cara: 1. Pengambilan langsung oleh peserta didik dengan membawa tanda pengenal seperti: KIP/Kartu Pelajar/Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga/Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah dan buku tabungan. 2. Pengambilan secara kolektif oleh Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dengan membawa Surat Kuasa (Lampiran II) dari orang tua/wali (untuk SD/paket A dan SMP/paket B) atau dari peserta didik (untuk SMA/paket C dan SMK/Lembaga Kursus) penerima PIP, dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a. Fotokopi KTP Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan menunjukkan aslinya; b. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga definitif yang masih berlaku; c. Buku tabungan peserta didik yang diambil secara kolektif; d. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) bermeterai sesuai format.

KETENTUAN PENGAMBILAN KOLEKTIF Pengambilan kolektif dapat dilakukan apabila penerima PIP berada di daerah yang sulit untuk mengakses ke bank/lembaga penyalur (tidak ada kantor bank/lembaga penyalur di kecamatan sekolah/tempat tinggal peserta didik), biaya transport pengambilan lebih besar/tidak seimbang dari bantuan yang akan diterima), atau cuaca buruk/kondisi lingkungan yang membahayakan siswa. Dana yang sudah dicairkan oleh penerima kuasa harus segera diberikan kepada siswa penerima yang bersangkutan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pencairan kolektif, dan pelaporan pencairan kolektif dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pencairan kolektif ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

PEMANFAATAN DANA PIP Dana PIP 2016 dimanfaatkan siswa untuk: Pembelian buku dan alat tulis; Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll); Transportasi peserta didik; Uang saku peserta didik; Biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan formal; Biaya praktik tambahan/penambahan biaya Uji Kompetensi (UJK) jika beasiswa UJK tidak mencukupi/magang/penempatan kerja ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bagi peserta didik pendidikan nonformal. Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan.

Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan PIP KEMENDIKBUD DISDIK PROV DISDIK KAB/KOTA SEKOLAH/ LEMBAGA LEMBAGA PENYALUR Menetapkan Juknis. Sosialisasi dan koordinasi Identifikasi, kompilasi, dan sinkronisasi data Menetapkan SK penerima Menetapkan lembaga penyalur Menginformasikan SK penerima. Menetapkan lembaga penyalur Mencetak dan mengirimkan KIP Melayani pengaduan Pemantauan dan Pelaporan Sosialisasi dan koordinasi Memantau dan mendorong Dinas Kab/Kota, Satuan Pendidikan formal dan nonformal Pemantauan dan pengarahan Melayani pengaduan Sosialisasi dan koordinasi Memantau dan mendorong sekolah Menetapkan petugas/tim data PIP tingkat Kabupaten/Kota Menyetujui usulan siswa calon penerima PIP dari sekolah Menyampaikan usulan dari sekolah/ lembaga Mengesahkan usulan dari pendidikan nonformal Menginformasikan/me nyampaikan SK penerima Memantau pelaksanaan PIP Melayani pengaduan Sosialisasi dan koordinasi Menerima pendaftaran ATS usia 6 s.d.21 tahun Memutakhirkan (updating data) ke dapodik Menyampaikan informasi pencairan kepada siswa /peserta Menseleksi dan mengusulkan calon penerima PIP Membuat surat keterangan untuk pengambilan dana Pemantauan dan pengarahan Bertaggungjawab penuh terhadap kebenaran data peserta didik Melayai pengaduan Menyampaikan informasi pencairan kepada siswa /peserta melalui dinas/sekolah Menyalurkan dana manfaat Pelaporan penyaluran Pertanggungjawab an penyaluran

REALISASI PIP SD Tahun 2016 No Tahap Data Provinsi SP2D Jumlah Siswa % Jumlah Dana % 1 PAGU 10.360.614 4.409.800.155.000 2 RENCANA 2.415.281 23,3% 743.308.425.000 16,9% TAHAP I siswa kelas akhir (kelas 6) tercatat di Database Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang merupakan penerima BSM/PIP-SD tahun anggaran 2015 34 Provinsi 1.466.303 14,2% 329.918.175.000 7,48% TAHAP II siswa yang terdaftar di Sekolah Dasar (SD), tercatat di Database TAHAP III Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang merupakan penerima KIP Kecuali Pulau Jawa 397.555 3,8% 178.411.500.000 4,05% Pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Banten) 494.887 4,8% 222.258.150.000 5,04% siswa kelas akhir (kelas 6) yang terdaftar di Sekolah Dasar (SD), tercatat di Database Pokok TAHAP IV Pendidikan (DAPODIK) yang merupakan usulan pemangku kepentingan 34 Provinsi 56.536 0,5% 12.720.600.000 0,29% 3 SISA PAGU 7.945.333 76,7% 3.666.491.730.000 83,1%

Pencetakan KIP 1. Sumber data pencetakan KIP adalah BDT (Basis Data Terpadu) yang diberikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sesuai dengan Inpres Nomer 7 Tahun 2014. 2. Untuk pencetakan KIP, Kemdikbud bekerjasama dengan pihak Konsorsium Indonesia Sejahtera yang terdiri dari perusahaan pencetakan yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk, PT Pura Barutama, PT Cipta Srigati Lestari dan PT Jaya Smart Teknologi. 3. Untuk pengiriman KIP, Kemdikbud bekerjasama dengan PT Satria Antaran Prima (SAP) dan PT Dexter Ekspressindo. 4. Pemegang KIP yang telah terdaftar sebagai peserta didik di satuan/program pendidikan formal dapat menerima manfaat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan cara sebagai berikut: a. Bawa dan tunjukkan KIP ke sekolah/madrasah/satuan pendidikan formal dimana penerima KIP terdaftar. b. Sekolah menandai status kelayakan peserta didik sebagai penerima manfaat PIP dengan cara mengentri atau memutakhirkan (updating) data peserta didik pemegang KIP ke dalam aplikasi Dapodik secara benar dan lengkap, terutama pada kolom berikut: (a) Nama Siswa, (b) Tanggal lahir, (c) Nama ibu kandung, dan (d) Nomor KIP. Data tersebut berfungsi sebagai data usulan siswa penerima dari tingkat sekolah ke direktorat teknis Kemdikbud. 5. Pemegang KIP yang telah mendapatkaan manfaat PIP tahun sebelumnya tetap diminta mengikuti proses sebagaimana tercantum pada poin 4. 6. Ketentuan lainnya mengenai KIP dan atau manfaat bantuan PIP akan dituangkan dalam petunjuk teknis.

Pencetakan KIP NO. PROVINSI CETAK TAHAP I CETAK TAHAP II CETAK TAHAP III TOTAL CETAK KIP 1 Provinsi Aceh 140.896 37.841 107.383 286.120 2 Provinsi Sumatera Utara 324.945 102.614 147.356 574.915 3 Provinsi Sumatera Barat 119.709 18.393 21.453 159.555 4 Provinsi Sumatera Selatan 180.483 74.638 176.722 431.843 5 Provinsi Riau 116.409 22.776 41.494 180.679 6 Provinsi Jambi 57.543 16.773 29.027 103.343 7 Provinsi Bengkulu 42.007 15.100 32.498 89.605 8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 16.212 3.003 8.249 27.464 9 Provinsi Kepulauan Riau 30.523 3.065 11.861 45.449 10 Provinsi Lampung 234.123 50.963 148.203 433.289 11 Provinsi DKI Jakarta 71.350 7.621 29.397 108.368 12 Provinsi Jawa Barat 1.125.306 103.839 600.646 1.829.791 13 Provinsi Jawa Tengah 892.895 137.185 560.691 1.590.771 14 Provinsi Jawa Timur 715.822 123.291 484.347 1.323.460 15 Provinsi DI Yogyakarta 67.219 11.690 32.742 111.651 16 Provinsi Banten 190.125 24.698 81.334 296.157 17 Provinsi Bali 59.919 8.014 13.863 81.796

Pencetakan KIP NO. PROVINSI CETAK TAHAP I CETAK TAHAP II CETAK TAHAP III TOTAL CETAK KIP 18 Provinsi Nusa Tenggara Barat 205.716 26.846 156.237 388.799 19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 265.428 45.199 181.703 492.330 20 Provinsi Kalimantan Barat 115.793 21.995 62.582 200.370 21 Provinsi Kalimantan Selatan 61.172 7.734 22.434 91.340 22 Provinsi Kalimantan Tengah 35.728 4.868 8.517 49.113 23 Provinsi Kalimantan Timur 43.491 8.137 26.546 78.174 24 Provinsi Kalimantan Utara 12.117 1.324 5.920 19.361 25 Provinsi Sulawesi Utara 44.399 20.558 13.799 78.756 26 Provinsi Sulawesi Selatan 230.674 67.398 178.332 476.404 27 Provinsi Sulawesi Tengah 83.786 18.770 58.764 161.320 28 Provinsi Sulawesi Tenggara 89.041 20.520 39.410 148.971 29 Provinsi Gorontalo 43.066 4.344 45.737 93.147 30 Provinsi Sulawesi Barat 48.575 9.448 29.942 87.965 31 Provinsi Maluku 50.821 14.487 33.507 98.815 32 Provinsi Maluku Utara 21.145 5.031 7.027 33.203 33 Provinsi Papua 115.000 7.562 3.995 126.557 34 Provinsi Papua Barat 53.161 4.205 4.367 61.733 TOTAL 5.904.599 1.049.930 3.406.085 10.360.614

Pengiriman KIP NO. PROVINSI KIRIM TAHAP I KIRIM TAHAP II KIRIM TAHAP III SAP DEXTER EKSPRESSINDO TOTAL KIRIM KIP 1 Aceh 140.896 37.841 104.812 283.549 2 Sumatera Utara - 427.559 147.012 574.571 3 Sumatera Barat - 138.102 35.840 173.942 4 Sumatera Selatan - 255.121 173.165 428.286 5 Riau 116.409 22.776 40.388 179.573 6 Jambi - 74.316 27.234 101.550 7 Bengkulu - 57.107 32.213 89.320 8 Kepulauan Bangka Belitung - 19.215 8.109 27.324 9 Kepulauan Riau - 33.588 11.798 45.386 10 Lampung - 285.086 148.658 433.744 11 DKI Jakarta 78.971 29.508 108.479 12 Jawa Barat - 1.229.145 607.342 1.836.487 13 Jawa Tengah 892.895 137.185 553.747 1.583.827 14 Jawa Timur 715.822 123.291 481.578 1.320.691 15 DI Yogyakarta - 78.909 32.493 111.402 16 Banten - 214.823 92.060 306.883 17 Bali - 67.933 15.506 83.439

Pengiriman KIP NO. PROVINSI KIRIM TAHAP I KIRIM TAHAP II KIRIM TAHAP III TOTAL KIRIM KIP SAP DEXTER EKSPRESSINDO 18 Nusa Tenggara Barat 205.716 26.846 157.264 389.826 19 Nusa Tenggara Timur 265.428 45.199 173.760 484.387 20 Kalimantan Barat - 137.788 61.156 198.944 21 Kalimantan Selatan - 68.906 22.261 91.167 22 Kalimantan Tengah - 40.596 8.552 49.148 23 Kalimantan Timur - 51.628 25.624 77.252 24 Kalimantan Utara 12.117 1.324 5.890 19.331 25 Sulawesi Utara 44.399 20.558 13.277 78.234 26 Sulawesi Selatan - 298.072 180.604 478.676 27 Sulawesi Tengah - 102.556 57.443 159.999 28 Sulawesi Tenggara 9.008 100.553 39.262 148.823 29 Gorontalo - 47.410 44.538 91.948 30 Sulawesi Barat - 58.023 31.116 89.139 31 Maluku - 65.308 30.952 96.260 32 Maluku Utara - 26.176 6.296 32.472 33 Papua 115.000 7.562 3.220 125.782 34 Papua Barat 53.161 4.205 3.407 60.773 TOTAL 2.649.822 4.304.707 3.406.085 10.360.614

PENGADUAN PIP Pengaduan terkait permasalahan PIP dapat disampaikan ke Direktorat Teknis melalui unit pengaduan khusus Program Indonesia Pintar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di laman: http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id dan nomor SMS: 0857-7529-5050, atau melalui: LAPOR! Lapor.go.id SMS ke 1708, ketik: KIP (spasi) Nomor KIP (spasi) isi aduan (penerima KIP) KIP (spasi) isi aduan (bukan penerima KIP) atau melalui Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) : Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD: Telepon : (021) 5725638, Fax. (021) 5725644 HP : 081290771556, 082298973995, 082298973996, 082298973997, dan 082298973998 e-mail : pipsd@kemdikbud.go.id Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat: Direktur Pembinaan Sekolah Dasar up. Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17 Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta Pusat 10270

Terima kasih