KERANGKA ACUAN PERTEMUAN PENYUSUNAN BEZETTING, KEBUTUHAN CPNS DAN PERENCANAAN REDISTRIBUSI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI BIRO KEPEGAWAIAN

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFRORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

NO. 26 TAHUN 2016 ) 2/1/2017. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2017

LAPORAN SINGKAT PANJA PENGAWASAN TENAGA HONORER KOMISI II DPR RI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Udara dapat dilakukan melalui pengadaan calon pegawai negeri sipil;

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BAB II LATAR BELAKANG DIBERLAKUKANNYA MORATORIUM CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)

2017, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Re

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 89 TAHUN 2012

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN PNS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

2016, No diselenggarakan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b

Untuk mengetahui jumlah pegawai yang tepat sesuai kebutuhan organisasi, perlu dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KESEHATAN

PEGAWAI ASN PEGAWAI ASN PNS PPPK Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional; Menduduki jabatan pemerintahan. Diangkat dengan perjanjian

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERENCANAAN SDM APARATUR BERDASARKAN E FORMASI. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, April 2015

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tetapi belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah in

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR HK.02.02/MENKES/252/2015 TENTANG TIM ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN FORMASI DAN PELAKSANAAN PENGADAAN PNS

KERANGKA ACUAN 1. Latar Belakang Dasar Hukum

PERAN HUMAS DALAM MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN MELAYANI

2016, No Pegawai Negeri Sipil Dari Pelamar Umum Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : 26 TAHUN 2011

Nomor : TU.01.01/IV.2-1/201272/ November 2016 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Kenaikan Pangkat Periode April 2017

BUPATI POHUWATO PENGUMUMAN NOMOR :810/BKPPD/365 /V/2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.012/2014 TENTANG

TATA CARA PENETAPAN KEBUTUHAN, UJI KOMPETENSI, DAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL BERDASARKAN PERMENPAN DAN RB NO.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/265/2015 TENTANG

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

mohon usulan Saudara dapat kami terima paling lambat Jumat, 9 Februari 2018

BAB IV KESIMPULAN. Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan 2 indikator yang

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 297/KPTS/M/2012 TENTANG

LAPORAN KEGIATAN RAPAT EVALUASI ORGANISASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2013

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2.1 Rencana Strategis

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 366 /K/X-XIII.2/9/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Administrasi Kepegawaian. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan

PANDUAN PENGISIAN E-FORMASI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

By: SURIPTO. Peneliti Bidang Kebijakan Publik Puslitbang. SIOAN-LAN.

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SILK BEZETTING BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

, No.1993 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No masing-masing Kementerian/Lembaga mempunyai kewajiban untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mengatur pedoman penyusunan for

NOMOR 246/PMK.01/2011 TENTANG MEKANISME PENETAPAN JABATAN DAN PERINGKAT BAGI PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

KEBIJAKAN PENGANGKATAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI FORMASI CPNS UNTUK PELAMAR UMUM TAHUN 2013

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

Direktur / Kepala Badan / Sekdit / Sekbadan / Karo/Kapus / KaBalai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepoti

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemeri

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

ANALISA KEBUTUHAN PEGAWAI KABUPATEN NABIRE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERTANYAAN BAPAK AHMAD SAMSUDIN TENAGA HONORER DARI KENDAL, JAWA TENGAH Tanggal 23 April 2010

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

PERKEMBANGAN USULAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PNS TENAGA KEPENDIDIKAN PADA 7 PTN BH

PENYESUAIAN/INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN PERTEMUAN PENYUSUNAN BEZETTING, KEBUTUHAN CPNS DAN PERENCANAAN REDISTRIBUSI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2012 A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu perencanaan kebutuhan pegawai menjadi titik kritis (critical point) dalam pembangunan kinerja organisasi. Perencanaan kebutuhan yang baik harus mampu mempertemukan rencana organisasi dengan kebutuhan tenaga dan memetakan secara akurat kompetensi yang diperlukan untuk membangun organisasi (the right man on the right place). Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak terlepas dari keunggulan aparatur yang bertindak sebagai infrastruktur pemikir, perencana dan pelaksananya. Dalam rangka mendapatkan komposisi SDM yang efektif dibutuhkan aparatur yang memiliki kualitas dan kompetensi tepat. Kondisi saat ini distribusi PNS tidak proporsional dengan tugas fungsi organisasi pemerintah, Struktur organisasi gemuk dan panjang (Eselon I sampai Eselon V), Komposisi antara jabatan teknis dengan tenaga administratif belum proporsional, Missmatch antara kompetensi PNS dengan persyaratan yang dibutuhkan jabatan, Disparitas (kesenjangan) antara kebutuhan PNS dengan ketersediaan tenaga kerja di lapangan.

Memperhatikan kondisi tersebut maka dikeluarkanlah Peraturan Bersama tiga Menteri (MenPAN-RB, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan) tentang Penundaan Sementara Penerimaan CPNS mulai tanggal 1 September 2011 sampai Desember 2012. Dalam kurun waktu tersebut masing-masing Pimpinan instansi wajib : 1) Menghitung jumlah kebutuhan PNS melalui Penataan dan Pemetaan Kebutuhan Pegawai dan analisis perhitungan beban kerja; 2) Menyampaikan laporan hasil perhitungan jumlah kebutuhan pegawai kepada MenPAN-RB dengan tembusan kepada Kepala BKN; 3) Menyampaikan uraian jabatan (job description); 4) Menyampaikan hasil analisis beban kerja; 5) Menyampaikan peta jabatan; 6) Menyampaikan proyeksi kebutuhan pegawai selama 5 tahun (2012-2016); serta 7) Menyampaikan laporan tentang upaya redistribusi pegawai yang telah dilakukan. Bagi Instansi yang belum selesai menghitung jumlah kebutuhan PNS dilarang mengembangkan/menambah organisasinya dan tidak diberikan alokasi tambahan formasi untuk mengisi kebutuhan jabatan yang lowong dari pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil. Apabila hasil perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan ABK masih terjadi kekurangan pegawai maka satker masih dimungkinkan untuk mengajukan usulan kebutuhan PNS dengan syarat harus menyusun uraian jabatan, peta jabatan, Proyeksi Kebutuhan selama 5 tahun (2012-2016) serta rencana redistribusi pegawai sesuai dengan kompetensi. Oleh karena itu, Biro Kepegawaian merasa perlu mengadakan pertemuan melakukan desk perencanaan redistribusi pegawai berdasarkan kompetensinya, Proyeksi Kebutuhan selama 5 tahun (2012-2016) serta untuk memperoleh data bezetting dan usulan formasi yang akurat menurut jumlah, jenis, kualifikasi pendidikan sesuai dengan hasil perhitungan ABK tahun 2011. Selain itu, untuk meminimalkan kendala dalam proses pengumpulan data bezetting dan usulan pemenuhan kebutuhan, mulai tahun 2012 melakukan terobosan untuk memfasilitasi proses administrasi penyampaian usul kebutuhan CPNS melalui aplikasi khusus berbasiskan web media. Melalui proses administrasi usul kebutuhan CPNS secara online, diharapkan dapat menunjang terciptanya perencanaan kebutuhan yang akurat, tepat waktu, dan terpantau. Agar proses administrasi usul kebutuhan CPNS secara online dapat terlaksana, diperlukan dukungan, komitmen, dan keterlibatan aktif dari unit utama dan satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. Atas dasar pertimbangan tersebut, Biro Kepegawaian menilai perlu dilaksanakann Pertemuan Penyusunan bezetting Pegawai Kementerian KesehatanTahun 2012.

Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 164); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 33 tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan; 6. Peraturan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 02/SPB/M.PAN- RB/8/2011, Nomor 800-632 tahun 2011, Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. B. TUJUAN PERTEMUAN 1. Tujuan Umum Memberikan pengertian dan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan persyaratan untuk mendapatkan alokasi formasi tahun 2012 yang telah disampaikan MenPAN-RB terkait dengan kebijakan penundaan sementara penerimaan CPNS (moratorium selektif) serta mewujudkan tata administrasi (online) penyusunan formasi CPNS Kementerian Kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan terpantau.

2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya data bezetting dan usulan formasi yang akurat menurut jumlah, jenis, kualifikasi pendidikan sesuai dengan hasil perhitungan ABK tahun 2011; b. Diperolehnya peta kebutuhan selama 5 tahun (2012-2016); c. Diperolehnya data redistribusi pegawai; C. WAKTU DAN TEMPAT PERTEMUAN Pertemuan diselenggarakan pada tanggal 8-10 Februari 2012 di Hotel Grand Pasundan, Jl. Peta 147-149 Lingkar Selatan, Bandung. D. PESERTA Unit Organisasi Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal Badan Litbangkes dan UPT Ditjen Binfar & Alkes Ditjen Bina Gizi dan KIA serta UPT Ditjen BUK dan UPT Ditjen PP & PL dan UPT Badan PPSDM Kesehatan dan UPT J U M L A H Jumlah Peserta 1 orang 13 orang 12 orang 1 orang 4 orang 456 orang 59 orang 39 orang 175 orang E. NARASUMBER 1. Menpan 2. Kepala Biro Kepegawaian F. MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Penyampaian Materi dari MenPAN-RB tentang Perencanaan Redistribusi Menuju Penataan Organisasi (Rightsizing) dan Penataan PNS dalam Kerangka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. 2. Validasi Data Berdasarkan satuan kerja : a. Hasil Perhitungan Kebutuhan PNS (Bezetting) b. Perencanaan Redistribusi Pegawai c. Proyeksi Rencana Pemenuhan Kebutuhan Pegawai tahun 2012-2016 3. Input Bezetting dan usul kebutuhan CPNS ke dalam Aplikasi

G. KELENGKAPAN TEKNIS YANG HARUS DIBAWA a. Laptop b. Soft Copy dan Hard Copy Hasil Pemetaan Keberadaan dan Kebutuhan PNS Berdasarkan ABK selama 5 tahun ke depan (2012 2016); c. Soft Copy dan Hard Copy Hasil Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS sesuai format Kementerian PAN-RB ( format terlampir); d. Soft Copy dan Hard Copy Hasil Perencanaan Redistribusi Pegawai (format terlampir); dan e. Print Out data bezetting, Usul Kebutuhan Tahun 2012 serta Perencanaan Redistribusi Pegawai dari Aplikasi SILK Bezetting. H. JADWAL KEGIATAN Jadwal kegiatan (Terlampir) I. ANGGARAN Penyelenggaraan ini dibebankan DIPA Biro Kepegawaian Nomor 0693/024-01.1.01/00/2012 tanggal 9 Desember 2011. Jakarta, 27 Januari 2012 Panitia Penyelenggara Ketua Pelaksana ttd Yayat Rohayati, SH, MM NIP. 19630128 198711 2 001