BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

DPIK A Pengantar Psikologi & Pengantar Bimbingan dan Kaunseling Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. memilikinya, karena dengan ilmu seseorang akan mudah meraih taqwa disisi Allah Swt, juga

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

Pendahuluan a. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, manusia justru merasakan kegelisahan, kesepian, dan keterasingan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus mempraktekkannya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AN-NISA AYAT 36

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali

LAPORAN PENELITIAN. Oleh: Tim Peneliti Jurusan Tafsir Hadis. Drs. H. Ahd. Zamani, M.Ag. (Ketua) Samsuni, M.A. (Anggota) Muhammad Arabi, M.A.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. terus dijaga dengan baik. Tidak salah jika dikatakan bahwa kesuksesan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan pemeliharaan dari Allah atas keotentikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

BAB I PENDAHULUAN. cermin kepribadian masyarakat. Sebagaimana dalam Undang-Undang Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di

mempunyai fungsi vital keberlangsungan dalam kehidupan manusia, karena keduanya merupakan daya yang bisa mengapresiasi, merespon, berfikir, dan

ا وا األهن األخالق هابقيت إى ذ بت أخالق ن ذ ب ا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia itu sendiri. Manusia mempertanyakan diri sendiri apakah ia makhluk jahat atau makhluk baik. Terkadang manusia dipuja, tapi di lain kali ia dihujat. Secara internal manusia itu sendiri merasa bangga dan berbahagia sebagai manusia, tetapi orang lain atau di kesempatan yang lain ia menyesali keberadaannya sebagai manusia. Ada manusia yang tingkah lakunya dipandang berada di luar batas perikemanusiaan, tetapi ada manusia lain yang justru dipandang suci karena telah mencapai insān kamīl atau yang telah berhasil menjadi Diri sendiri. Ada orang yang tingkah lakunya dikendalikan hawa nafsunya, dan ada orang yang senantiasa di bawah bimbingan hati nuraninya. 1 Baik dan buruk manusia itu ditentukan oleh hatinya. Orang yang ingin menjadi hamba Allah yang baik, maka langkah pertama yang harus dilakukan ialah memperbaiki dan membersihkan hati. Orang tidak mungkin memperbaiki hatinya, apabila ia tidak mengerti dan mengenal hati. Karena itu, pengetahuan tentang pengertian penyakit hati, faktor penyebab penyakit hati tersebut dan cara- 1 Achmad Mubarok, Psikologi Qur ani, cet. I (Jakarta:Pustaka Firdaus, 2001), h.1.

2 cara mengobati penyakit hati itu merupakan pokok ajaran agama dan menjadi dasar bagi orang-orang yang menuju kepada Allah. 2 Hati/qalbu memang menjadi salah satu ukuran kualitas manusia. Karena itu, kita sering mendengar ungkapan: berhati emas, berhati baja, berhati iblis, berhati mulia. Selain menjadi ukuran kualitas manusia, Sifat-sifat manusia yang baik maupun yang buruk, juga sering dilukiskan dengan menggunakan idiom hati, seperti: iri hati, panas hati, gelap hati, besar hati, kelembutan hati, jatuh hati, kecil hati, dan sebagainya. Qalbu merupakan salah satu karunia Allah swt. yang sifat dan fungsinya luar biasa besar dalam kehidupan manusia. Dalam al-qur an disebutkan bahwa fungsi utama qalbu adalah sebagai alat untuk memahami realitas dan nilai-nilai. 3 Firman Allah swt Q.S. al-hajj/22:46 h.1 2 Muhammad Syaifullah al-azis, Cahaya Penerang Hati, (Surabaya: Terbit Terang, t.th.), 3 http://kamilahaya.blogspot.com/2013/01/wawasan-al-quran.html (16 Oktober 2014)

3 Dalam ayat ini qalbu mempunyai potensi yang sama dengan aqal, atau yang dimaksud qalbu di sini adalah aqal. Berangkat dari fungsi utama inilah maka qalbu secara sadar dapat memutuskan sesuatu atau melaksanakan sesuatu, dan dari potensi inilah maka yang harus dipertanggung jawabkan manusia kepada Tuhan adalah apa yang disadari oleh qalbu. 4 Firman Allah swt Qalbu merupakan tempat di dalam jiwa manusia yang merupakan titik sentral atau awal segala yang menggerakkan perbuatan manusia yang cenderung kepada kebaikan dan keburukan. Selain memiliki fungsi indrawi, qalbu juga memiliki fungsi rohani, yaitu moral dan nilai-nilai etika. 4 Achmad Mubarok, Psikologi Qur ani, cet. I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), h. 41.

4 Fungsi qalbu tidak selamanya teraktualisasi menjadi tingkah laku yang baik. Baik buruknya manusia sangat tergantung pada pilihan manusia sendiri. Sabda Nabi saw : ان في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله و إذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب 5 Berbicara mengenai qalbu tak lepas dari yang namanya perasaan dan emosi, karena pada umumnya pebuatan manusia sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu. Perasaan dan emosi biasanya disifatkan pada suatu keadaan dari diri organisme atau individu pada suatu waktu. Dalam al-qur an terdapat banyak uraian yang memnjelaskan tentang berbagai perasaan dan emosi yang dirasakan manusia. Diantaranya ialah takut, senang, tunduk, sombong, santun penuh kasih sayang dan juga dengki. Berdasarkan uraian di atas mengenai qalbu, perasaan dan emosi dalam kehidupan Manusia, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang qalbu yang akan dideskripsikan dalam penelitian yang berjudul FUNGSI QALBU MENURUT AL-QUR AN B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 2007), h. 88 5 Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,

5 1. Bagaimana pengertian qalbu menurut al-qur an? 2. Bagaimana fungsi qalbu menurut al-qur an? C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Pengertian qalbu menurut al-qur an b. Fungsi qalbu menurut al-qur an 2. Signifikansi Penelitian a. Membuka wawasan dan memperluas pemikiran mengenai qalbu dan fungsinya menurut al-qur an b. Bahan informasi bagi pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan penelitian sejenis, dengan sudut pandang yang berbeda, sekaligus sebagai bahan renungan bagi kaum muslimin untuk memahami secara mendalam mengenai fungsi qalbu menurut al-qur an c. Memperkaya khazanah Islam bagi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin. D. Definisi Operasional

6 Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk membatasi permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, di bawah ini dikemukakan penegasan hal-hal yang terdapat dalam judul. Fungsi, ada banyak makna mengenai fungsi, akan tetapi yang dimaksud fungsi di sini adalah kegunaan suatu hal. Qalbu adalah term yang digunakan dalam al-qur an, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dipakai term Kalbu, yang artinya Hati, pangkal perasaan batin, hati yang suci (murni). Menurut al-qur an maksudnya pandangan, tinjauan atau informasi alqur an. Jadi maksud dari judul skripsi ini ialah kegunaan qalbu dalam pandangan al-qur an yang mencakup tentang qalbu dan fungsi-fungsinya. Ada banyak fungsi qalbu dalam al-qur an akan tetapi penelitian ini hanya difokuskan pada aspek emosi saja. E. Tinjauan Pustaka Dalam melakukan penelitian ini penulis telah melakukan penelusuran ke perpustakaan dan menemukan ada beberapa literatur yang membahas tentang permasalahan qalbu. a. Qalb Maridh menurut Al-qur an yang diteliti oleh Maria Ulfah pada tahun 2006, skripsi ini terfokus pada pengertian qalb Marīdh, faktor penyebab qalb Marīdh dan cara mengobati qalb Marīdh menurut alqur an.

7 b. Qalbun salim dalam perspektif al-qur an diteliti oleh Zainal Abidin pada tahun 2001, skripsi ini juga hanya meneliti tentang pandangan alqur an tentang qalbun salīm. Sedangkan yang penulis teliti dan bahas dalam skripsi ini mengenai fungsi qalbu dalam aspek emosi yang terdapat dalam 6 surah, yaitu Q.S Ali Imran / 3:151, Q.S al-hadīd / 57:27, Q.S al-fath / 48:26, Q.S al-hasyr / 59:10,Q.S al- Hājj / 22:54, at-taubah / 9:15 F. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian yang dilakukan ini berbentuk penelitian kepustakaan (Library research), dan metode yang digunakan adalah metode Mawdhū i (tematik), dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menetapkan fungsi qalbu menurut al-qur an sebagai pokok permasalahan. b. Menghimpun ayat-ayat Al-qur an yang berkaitan dengan qalbu dan fungsi qalbu.

8 c. Menyusun secara kronologis berdasarkan tertib turunnya surah-surah al-qur an dan secara sistematis menurut kerangka pembahasan yang telah disusun. d. Menganalisis ayat-ayat Al-qur an yang berbicara tentang fungsi qalbu sebagai data pokok, dari segi asbāb al-nuzūl dan munāsabah antar ayat, serta mengkaji penafsiran masing-masing ayat yang bersangkutan dengan kitab-kitab tafsir. e. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap data-data yang ada. 2. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan fungsi qalbu menurut al-qur an dalam aspek emosi, Ayat-ayat tersebut: a. Takut Q.S Ali Imran / 3:151 b. Santun dan penuh kasih sayang Q.S al-hadīd / 57:27 c. Sombong Q.S al-fath / 48:26 d. Dengki Q.S al-hasyr / 59:10 e. Tunduk Q.S al-hājj / 22:54 f. Marah Q.S at-taubah / 9:15 Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu : a. Sumber data primer, yaitu kitab suci al-qur an dan terjemahnya, Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir Al-Maraghi b. Sumber data sekunder, yaitu literatur-literatur yang berhubungan dengan persoalan yang akan dibahas.

9 3. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri dan mengumpulkan ayatayat al-qur an tentang fungsi qalbu berdasarkan Al-Mu jam al-mufahras li al-fāzh al-qur an al-karīm, karya Muhammad Fuad Abd al-baqiy. Setelah ayat-ayat yang menjadi data penelitian ini didapat, selanjutnya penulis mencermati terjemahnya dan menyusun berdasarkan urutan turunnya surah dengan bantuan daftar konversi turunnya surah. Selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan sistematika pembahasan yang sudah dirancang serta mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan sebagai bahan pelengkap. 4. Analisis Data Untuk menganalisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif, yaitu menggambarkan dan menguraikan masalah apa adanya melalui penafsiran ayat-ayat dan dilengkapi dengan hadis (bila ada), kemudian menganalisisnya dengan menggunakan bahan yang relevan dengan masalah yang dibahas, untuk menyesuaikan konsep yang dikehendaki oleh al-qur an tentang masalah qalbu dan fungsinya, sehingga pada akhirnya dapat diambil kesimpulan menyeluruh tentang fungsi qalbu dalam al-qur an. G. Sistematika Penulisan

10 Pembahasan dalam skripsi ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab I, Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian, Definisi Operasional, penelitian terdahulu, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II, Analisis Terminologis, memuat : pengertian qalbu menurut bahasa dan istilah, dan istilah-istilah yang berkaitan dengan qalbu, dan tipologi qalbu dalam al-qur an Bab III, wawasan Al-qur an tentang qalbu, memuat: qalbu menurut alqur an dan fungsi qalbu menurut al-qur an Bab IV, penutup, bagian terakhir yang berisikan kesimpulan dan saransaran.