LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI, SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERCEPATAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2011, No Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas d

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG

TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SKPD kota TAHUN 2010 Y T a b c d e HITUNGAN

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap kinerja Kantor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN I N S P E K T O R A T

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 50

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP. c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan implementasi SAKIP.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

A. PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 15,44

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 11.a TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 20 /KPTS/013/2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR INSPEKTORAT DAERAH Jl. Lintas Sumatera Km.07 Kota Baru Selatan Telp. (0735) MARTAPURA

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu

KERTAS KERJA EVALUASI (KKE) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAK SKPD PROVINSI JAWA TENGAH

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN EVALUASI INTERNAL ATAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 092/KA/VI/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN EVALUASI TERHADAP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

Transkripsi:

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI KREATIF, KEWIRAUSAHAAN, DAN DAYA SAING KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB I. SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan Surat Tugas Inspektur Nomor : ST-207 /INS.M.EKON/07/2016 Tanggal 20 Juli 2016, Tim Evaluasi LAKIP telah melakukan evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Deputi IV) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015. Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor.B/1301/M.PAN/04/2009 perihal Kebijakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2009, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan direvisi dengan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 20 tahun 2013 tentang perubahan lampiran peraturan Menteri PAN RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Pedoman Evaluasi LAKIP di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hasil evaluasi terhadap LAKIP tahun anggaran 2015 yang disajikan oleh (unit organisasi yang dievaluasi) dituangkan dalam bentuk nilai kisaran mulai dari 0 s/d 100, dan capaian yang diperoleh Deputi IV dengan nilai sebesar 84,20% (hasil dari LKE-Lembar Kinerja Evaluasi). -1-

Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Deputi IV, yang meliputi 5 (lima) Komponen Manajemen Kinerja, yaitu: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja dan Capaian Kinerja. Dari hasil evaluasi diketahui terdapat beberapa hal yang perlu mendapat penyempurnaan, yaitu: a. Perencanaan Kinerja: Dokumen Renstra belum direviu secara berkala. Penetapan kinerja belum sepenuhnya dimonitor pencapaiannya secara berkala. Penetapan kinerja sebaiknya rutin dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan. b. Pengukuran Kinerja: Belum terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan Laporan Kinerja berupa pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja. Hal ini menyebabkan pengumpulan data kinerja belum terstruktur dan belum menjabarkan mekanisme yang memadai. IKU telah direviu namun belum ada perbaikan yang cukup signifikan dari hasil reviu yang telah dilakukan sehingga tidak terdapat informasi hambatan dan peluang dalam mencapai target IKU yang telah ditentukan. c. Pelaporan Kinerja: Informasi keuangan masih belum menjelaskan dan memerinci anggaran tiap indikator kinerja. LAKIP belum menjelaskan mengenai langkah-langkah perbaikan atas permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai sasaran indikator kinerja yang telah ditetapkan. d. Evaluasi Kinerja: Belum terdapat supervisi dalam penyusunan LAKIP serta pemantauan mengenai kemajuan kinerja beserta hambatannya melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap serta didokumentasikan. -2-

LAKIP belum memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan. Belum terdapat bukti yang cukup apakah rekomendasi dari hasil evaluasi mengenai keberhasilan atau kegagalan program/kegiatan dalam LAKIP akan/telah ditindaklanjuti. e. Capaian Kinerja: Capaian kinerja telah sesuai dengan kriteria B. REKOMENDASI Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami merekomendasikan kepada Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut: a. Perencanaan Kinerja: Perlu dilakukan reviu secara berkala terhadap dokumen Renstra agar terdapat perbaikan yang signifikan dan relevan dengan kondisi saat ini. Dokumen perencanaan kinerja sebaiknya dapat dengan maksimal dimanfaatkan untuk memonitor pencapaian, pengarahan, dan pengorganisasian. b. Pengukuran Kinerja: Perlu adanya pedoman atau SOP tentang mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan LAKIP. Reviu IKU yang telah dilakukan sebaiknya digunakan untuk memperbaiki strategi yang dilakukan untuk menganggulangi hambatan yang timbul ketika dilakukan reviu. c. Pelaporan Kinerja: LAKIP harus mampu menyajikan informasi keuangan yang terkait langsung dengan sasaran atau terdapat informasi keuangan yang dapat mengidentifikasikan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan sasaran tertentu (cost per outcome). LAKIP harus menjelaskan mengenai langkah-langkah perbaikan atas permasalahan dan hambatan yang dihadapi. -3-

d. Evaluasi Kinerja : Perlu adanya pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja LAKIP beserta hambatannya. Supervisi perlu dilakukan secara insentif terhadap LAKIP melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap serta didokumentasikan. LAKIP harus dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja untuk tahun berikutnya. e. Capaian Kinerja: Tidak terdapat rekomendasi karena poin capaian kinerja telah sesuai dengan kriteria. -4-

BAB II URAIAN HASIL EVALUASI A. DATA UMUM 1. Dasar Pelaksanaan Evaluasi. a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. b. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah c. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. d. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: PER- 11/M.EKON/08/2012 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. e. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah f. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. g. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. h. Surat Tugas Inspektur Nomor ST-207/INS.M.EKON/07/2016, tanggal 20 Juli 2016. 2. Waktu pelaksanaan Evaluasi. Evaluasi dilaksanakan dari tanggal 20 Juli sampai dengan 2016. 27 Juli 3. Tujuan Evaluasi Tujuan Evaluasi adalah untuk memberikan penilaian dan saran perbaikan terhadap penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi -5-

Pemerintah (Sistem AKIP) guna peningkatan kinerja dan akuntabilitas aparatur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecildan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015. 4. Sasaran Evaluasi Sasaran Evaluasi adalah memperoleh keyakinan bahwa LAKIP telah disusun, disajikan dan diterapkan sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup evaluasi adalah kegiatan evaluasi terhadap perencanaan strategis dan perencanaan kinerja tahunan termasuk penerapan anggaran berbasis kinerja, pelaksanaan program dan kegiatan, pengukuran capaian kinerja serta pelaporan kinerja yang digunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilingkungan komponen Eselon I lingkup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. B. HASIL EVALUASI 1. Aspek yang dievaluasi. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja dan Capaian Kinerja. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dokumen Penetapan Kinerja (PK) serta dokumen terkait lainnya. 2. Penilaian Hasil Evaluasi. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai kisaran mulai dari 0 s/d 100, dan capaian yang diperoleh (unit organisasi yang dievaluasi) dengan nilai sebesar 84.20% (dilihat dari LKE-Lembar Kriteria Evaluasi). Nilai tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Deputi IV untuk Tahun Anggaran 2015 yang terdiri dari: -6-

No. Komponen yang dinilai Bobot Hasil Evaluasi 1 Perencanaan Kinerja 30 25,76% 2 Pengukuran Kinerja 25 19,74% 3 Pelaporan Kinerja 15 12,54% 4 Evaluasi Kinerja 10 7,67% 5 Pencapaian Kinerja 20 18,50% Jumlah 100 84,20 (Poin 1 s/d 5 menyajikan hasil penilaian atas berbagai atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas Kinerja Instansi). Dari hasil evaluasi diketahui terdapat beberapa hal yang perlu mendapat penyempurnaan, yaitu: a. Perencanaan Kinerja: Dokumen Renstra belum direviu secara berkala. Penetapan kinerja belum sepenuhnya dimonitor pencapaiannya secara berkala. Penetapan kinerja sebaiknya rutin dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan. b. Pengukuran Kinerja: Belum terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan Laporan Kinerja berupa pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja. Hal ini menyebabkan pengumpulan data kinerja belum terstruktur dan belum menjabarkan mekanisme yang memadai. IKU telah direviu namun belum ada perbaikan yang cukup signifikan dari hasil reviu yang telah dilakukan sehingga tidak terdapat informasi hambatan dan peluang dalam mencapai target IKU yang telah ditentukan. c. Pelaporan Kinerja: Informasi keuangan masih belum menjelaskan dan memerinci anggaran tiap indikator kinerja. LAKIP belum menjelaskan mengenai langkah-langkah perbaikan atas permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai sasaran indikator kinerja yang telah ditetapkan. -7-

d. Evaluasi Kinerja: Belum terdapat supervisi dalam penyusunan LAKIP serta pemantauan mengenai kemajuan kinerja beserta hambatannya melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap serta didokumentasikan. LAKIP belum memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan. Belum terdapat bukti yang cukup apakah rekomendasi dari hasil evaluasi mengenai keberhasilan atau kegagalan program/kegiatan dalam LAKIP akan/telah ditindaklanjuti. e. Capaian Kinerja: Capaian kinerja telah sesuai dengan kriteria 3. Rekomendasi Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami merekomendasikan kepada Deputi IV, beserta seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan sebagai berikut: a. Perencanaan Kinerja: Perlu dilakukan reviu secara berkala terhadap dokumen Renstra agar terdapat perbaikan yang signifikan dan relevan dengan kondisi saat ini. Dokumen perencanaan kinerja sebaiknya dapat dengan maksimal dimanfaatkan untuk memonitor pencapaian, pengarahan, dan pengorganisasian. b. Pengukuran Kinerja: Perlu adanya pedoman atau SOP tentang mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan LAKIP. Reviu IKU yang telah dilakukan sebaiknya digunakan untuk memperbaiki strategi yang dilakukan untuk menganggulangi hambatan yang timbul ketika dilakukan reviu. c. Pelaporan Kinerja: LAKIP harus mampu menyajikan informasi keuangan yang terkait langsung dengan sasaran atau terdapat informasi keuangan yang dapat mengidentifikasikan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan sasaran tertentu (cost per outcome). -8-

LAKIP harus menjelaskan mengenai langkah-langkah perbaikan atas permasalahan dan hambatan yang dihadapi. d. Evaluasi Kinerja : Perlu adanya pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja LAKIP beserta hambatannya. Supervisi perlu dilakukan secara insentif terhadap LAKIP melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap serta didokumentasikan. LAKIP harus dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja untuk tahun berikutnya. e. Capaian Kinerja: Tidak terdapat rekomendasi karena poin capaian kinerja telah sesuai dengan kriteria. -9-

BAB III PENUTUP Inspektorat menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasama dari seluruh pejabat/pegawai pada Deputi IV atas kesediaannya memberikan data/dokumen yang diperlukan, sehingga dapat mendukung terlaksananya kegiatan Evaluasi LAKIP Tahun 2015. Demikian disampaikan Laporan Hasil Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2015. -10-