ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM

dokumen-dokumen yang mirip
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN (SKL-SP)

INSTRUMEN PEMETAAN PENDIDIKAN DI SMA..

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

No Item Penilaian Keterangan/ Bukti Fisik

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

1. Responden : Stakeholder inti Program Studi 2. Hari/ Tanggal/ Waktu : 3. Tempat : 4. Proses Wawancara :

Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti.

Menjelaskan makna penting sebuah SNP Menjelaskan produk hukum dan peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); Menjelaskan Lingkup SNP;

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

8/5/2011. Paradigma Pendidikan. Paradigma pendidikan mekanikreduksionisme,

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kualitas generasi yang akan datang. Dalam peningkatan mutu

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

K T S P KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan interaksi sosial yang telah melembaga sejak sejarah

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pelajaran yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Contoh Evaluasi Program Sekolah Bidang Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan variable pendidikan sebagai sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

Program Kerja Waka Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

BAB I PENDAHULUAN. a. Rasional

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengetahuan serta membentuk kepribadian individu. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGA

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS

Transkripsi:

ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM Nama : NIP : Sekolah : Bagian A. Standar Isi Berilah tanda checklist ( ) pada pilihan yang sesuai bagi setiap pertanyaan berikut: 1. Pembelajaran didasarkan pada KTSP. a. Seluruh pembelajaran didasarkan pada KTSP b. Sebagian pembelajaran didasarkan pada KTSP c. Pembelajaran tidak didasarkan pada KTSP 2. Pengembangan KTSP oleh Sekolah. a. Pengembangan oleh guru mata pelajaran dan konselor b. Pengembangan oleh guru mata pelajaran sendiri c. Copy paste dari sumber lain 3. Penyusunan Silabus mata pelajaran. a. Seluruh silabus disusun oleh guru sendiri b. Hanya sebagian silabus disusun oleh guru sendiri c. Guru tidak menyusun silabus 4. Program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. a. Sekolah melaksanakan >1 program ekstrakurikuler b. Sekolah melaksanakan 1 program ekstrakurikuler c. Sekolah tidak melaksanakan program ekstrakurikuler 5. Program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan konseling. a. Sekolah melaksanakan >1 jenis layanan konseling b. Sekolah melaksanakan 1 jenis layanan konseling c. Sekolah tidak melaksanakan layanan konseling 6. Beban mengajar per minggu. a. Beban mengajar > 24 jam b. Beban mengajar 20-24 jam c. Beban mengajar < 20 jam 7. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. a. Selalu ada penugasan tiap minggu b. Sering ada penugasan c. Jarang ada penugasan 65

d. Tidak ada penugasan 8. Kriteria ketuntasan minimal mata pembelajaran. a. KKM > 80, 00 b. KKM 70,00 80,00 Bagian B. Standar Proses 9. RPP yang dijabarkan dari silabus a. Seluruh pembelajaran tiap semester didukung oleh silabus b. Sebagian pembelajaran tiap semester didukung oleh silabus c. < 50% pembelajaran tiap semester didukung oleh silabus d. Pembelajaran tidak didukung oleh silabus. 10. Penyusunan RPP mata pelajaran a. Seluruh RPP pembelajaran disusun oleh guru sendiri b. Sebagian RPP pembelajaran disusun sendiri c. Guru tidak menyusun RPP pembelajaran sendiri ( diadopsi dari sumber lain) d. Guru tidak menyusun RPP pembelajaran sendiri dan tidak ada adopsi ( pembelajaran tanpa adopsi) Bagian C. Standar Kompetensi Lulusan 11. Pemahaman terhadap kemampuan berfikir (logis, kritis, krearif, inovatif) selama pembelajaran a. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran > 80.00 b. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran 70.00-80.00 c. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran < 70.00 d. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial. e. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat menganalisis gejala alam dan sosial. 12. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui program pembiasaan mencari informasi lebih dari berbagai sumber belajar. a. Guru melaksanakan > 1 program pembiasaan mencari informasi lebih dari berbagai sumber b. Guru melaksanakan 1 program pembiasaan mencari informasi lebih dari berbagai sumber c. Guru tidak melaksanakan program pembiasaan mencari informasi lebih dari berbagai sumber 66

13. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar yang memanfaatkan lingkungan. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang memanfaatkan lingkungan b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang memanfaatkan lingkungan c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang memanfaatkan lingkungan 14. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar mengekspresi diri melalui kegiatan a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan untuk mengekspresi diri melalui kegiatan b. Guru melaksanakan 1 kegiatan untuk mengekspresi diri melalui kegiatan c. Guru tidak melaksanakan kegiatan untuk mengekspresi diri melalui kegiatan d. Guru melaksanakan 1 kegiatan pada mata kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian e. Guru tidak melaksanakan kegiatan pada mata kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 15. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan kesiswaan yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab d. Guru melaksanakan 1 kegiatan penegakan aturan sosial e. Guru tidak melaksanakan kegiatan penegakan aturan sosial 16. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif dalam upaya mendapatkan hasil terbaik. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif dalam upaya mendapat hasil terbaik b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif dalam upaya mendapat hasil terbaik c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif dalam upaya mendapat hasil terbaik d. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat melibatkan partisipasi hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara demokratis dalam NKRI e. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat melibatkan partisipasi hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara demokratis dalam NKRI f. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat menumbuhkan sportivitas dan kebersihan lingkungan membentuk karakter 67

g. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat menumbuhkan sportivitas dan kebersihan lingkungan membentuk karakter 17. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan yang dapat membiasakan pemahaman ajaran agama dan pengalamannya. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang dapat membiasakan pemahaman ajaran agama dan pengalamannya b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat membiasakan pemahaman ajaran agama dan pengalamannya c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat membiasakan pemahaman ajaran agama dan pengalamannya d. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang menumbuhkan rasa menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi. e. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang menumbuhkan rasa menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi 18. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain b. Guru melaksanakan 1 kegiatan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain c. Guru tidak melaksanakan kegiatan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 19. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan menghasilkan karya kreatif a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang menghasilkan karya kreatif b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang menghasilkan karya kreatif c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang menghasilkan karya kreatif 20. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar melalui kegiatan untuk memperoleh keterampilan membaca dan menuliskan naskah secara sistematis dan estetis. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang dapat mengarahkan keterampilan membaca dan menuliskan naskah secara sistematis dan estetis b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat mengarahkan keterampilan membaca dan menuliskan naskah secara sistematis dan estetis c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat mengarahkan keterampilan membaca dan menuliskan naskah secara sistematis dan estetis 68

21. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar untuk memperoleh keterampilan daerah. a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan yang dapat mengarahkan keterampilan daerah b. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang dapat mengarahkan keterampilan daerah c. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang dapat mengarahkan keterampilan daerah 22. Ada atau tidak adanya pengalaman belajar mengembagkan IPTEK a. Guru melaksanakan > 1 kegiatan untuk mengembagkan IPTEK b. Guru melaksanakan 1 kegiatan untuk mengembagkan IPTEK c. Guru tidak melaksanakan kegiatan untuk mengembagkan IPTEK d. Guru melaksanakan 1 kegiatan yang ditujukan agar siswa dapat menguasai pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi e. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang ditujukan agar siswa dapat menguasai pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Bagian D. Standar Penilaian 23. Penilaian Hasil Belajar a. Seluruh penilaian hasil belajar bersifat otentik b. >50 penilaian hasil belajar bersifat otentik c. <50 penilaian hasil belajar bersifat otentik d. Seluruh penilaian hasil belajar tidak bersifat otentik 24. Ada atau tidak adanya laporan hasil penilaian tiap akhir semester kepada orang tua/ wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan a. Hasil penilaian akhir semester selalu dilaporkan kepada orang tua/ wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan. b. Hasil penilaian akhir semester sering dilaporkan kepada orang tua/ wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan c. Hasil penilaian akhir semester jarang dilaporkan kepada orang tua/ wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan d. Hasil penilaian akhir semester tidak pernah dilaporkan kepada orang tua/ wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan 69

25. Pemantauan tingkatan kelulusan UN a. Selalu dilakukan pemantauan tingkat kelulusan b. Sering dilakukan pemantauan tingkat kelulusan c. Jarang dilakukan pemantauan tingkat kelulusan d. Tidak pernah dilakukan pemantauan tingkatan kelulusan 26. Ada atau tidak adanya prestasi kelulusan UN sekolah dalam perbandingan dengan rata-rata kelulusan UN Nasional Tahun terakhir. a. Hasil mata pelajaran yang diujikan selalu lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata mata pelajaran nasional. b. Hasil mata pelajaran yang diujikan sering lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata mata pelajaran nasional c. Hasil mata pelajaran yang diujikan jarang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata mata pelajaran nasional d. Hasil mata pelajaran yang diujikan tidak pernah lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata mata pelajaran nasional 70