20 Februari 2015 Sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia Bp. Hendar Penandatanganan Pedoman Kerja Bank Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengamanan Bank Indonesia dan Pengawalan Barang Berharga Milik Negara Jakarta, 23 Februari 2015 Yang terhormat, - Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Drs. Putut Eko Bayuseno, SH - Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Pol Drs. Robby Kaligis - Kadivkum Polri, Irjen Pol Drs. Moechgiyarto, SH, Mhum - Para Pimpinan Departemen Bank Indonesia, serta para hadirin dan undangan yang berbahagia Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua, 1. Pertama-tama, saya mengajak para hadirin untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, 1
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, pada hari ini kita dapat menghadiri acara Penandatanganan Pedoman Kerja antara Bank Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Korps Brimob, tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengamanan Bank Indonesia dan Pengawalan Barang Berharga Milik Negara. 2. Penandatanganan Pedoman Kerja ini merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala Kepolisian Repupblik Indonesia dengan Gubernur Bank Indonesia tentang Kerja Sama Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan Bank Indonesia dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tanggal 1 September 2014 yang lalu, khususnya yang mengatur kerja sama di bidang pengamanan Bank Indonesia dan pengawalan barang berharga milik negara. 2
3. Penandatanganan Perjanjian Kerja sama ini merupakan bagian dari serangkaian proses pembahasan intensif pada level teknis yang telah berlangsung sebelumnya. Untuk itu, atas nama Dewan Gubernur, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pihak Polri, hingga penandatangan Pedoman Kerja ini bisa terwujud. Hal ini tidak terlepas dari tingginya komitmen serta dukungan Pihak Polri atas pelaksanaan tugas dan fungsi Bank Indonesia. <Pentingnya Aspek Pengamanan Bagi BI> Hadirin sekalian yang berbahagia, 4. Sebagaimana diketahui, sebagai lembaga negara yang strategis, Bank Indonesia memiliki fungsi penting dalam perekonomian negara. Untuk menjalankan fungsinya Bank Indonesia memiliki berbagai aset penting baik dalam bentuk hardware maupun software harus terjamin keamanannya. 3
5. Dalam melaksanakan fungsi sistem pembayaran tunai, Bank Indonesia memiliki khazanah tempat penyimpanan uang yang sangat dibutuhkan untuk menjamin tersedianya uang tunai dalam jumlah nominal dan pecahan yang cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Khazanah ini juga sangat diperlukan sebagai tempat penyimpanan cadangan devisa Negara dalam bentuk emas. 6. Sementara itu, untuk mendukung sistem pembayaran non tunai Bank Indonesia juga memiliki berbagai perangkat sistem pembayaran yang vital seperti sistem Real Times Gross Settlement (RTGS), Sistem Kliring Nasional (SKN) dan data centre yang harus berfungsi dengan aman,lancar dan efisien. 7. Pentingnya peranan dari berbagai asset atau sistem tersebut terlihat antara lain dari besarnya nilai transaksi atau nilai uang yang disimpan. Sistem RTGS saat ini melayani penyelesaian 4
transaksi dengan nilai rata-rata Rp 469 triliun perhari dan SKNBI melayani transaksi kliring perbankan dengan nilai rata-rata Rp 11 triliun perhari. Sementara itu, jumlah uang kas siap edar baik yang terdapat di khazabah kantor pusat dan di kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah pada bulan Januari mencaoai sekitar 222 triliun. 8. Kegiatan penting lain dari pengedaran uang yang memerlukan pengawalan adalah distribusi uang. Kegiatan ini meliputi antara lian pengiriman uang layak edar dari Peruri ke Kantor Pusat Bank Indonesia dan pengiriman uang antar kantor Bank Indonesia serta pengiriman uang dari Bank Indonesia ke sentra-sentra kegiatan perekonomian masyarakat seperti program clean money policy maupun distribusi uang dalam menjaga ketersediaan uang di remote area. 9. Gangguan dan ancaman terhadap berbagai aset, sistem dan kelancaran distribusi uang tersebut, 5
sudah barang tentu dapat merugikan perekonomian di Republik Indonesia. 10. Oleh karena itu, Bank Indonesia memerlukan dukungan personel Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mampu melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan dengan kualifikasi dan kompetensi menghadapi gangguan dan ancaman keamanan berintensitas tinggi, yang dalam hal ini dimiliki oleh Korbrimob Polri. 11. Koordinasi dan kerjasama yang baik ini perlu dituangkan ke dalam mekanisme yang jelas dan transparan, sesuai dengan tugas dan wewenang BI dan Polri, serta mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mempertimbangkan asas keadilan, asas manfaat, dan asas kepastian hukum. 12. Kami menyambut baik penandatanganan Pedoman Kerja tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengamanan Bank Indonesia dan Pengawalan Barang Berharga Milik Negara ini. Implementasi 6
pedoman kerja ini nantinya juga akan ditindaklanjuti melalui kerjasama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia dengan Kepolisian Daerah setempat. <Upaya BI dalam Penguatan Sistem Pengamanan> Hadirin sekalian yang berbahagia, 13. Kami menyadari bahwa sebagai lembaga strategis, kami harus memiliki suatu sistem pengamanan yang dapat mengintegrasikan dan mendayagunakan sumber daya baik internal maupun eksternal untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Saat ini kami terus melakukan penguatan atas sistem pengamanan Bank Indonesia, yang biasa disebut Sispambi. 14. Beberapa upaya pengamanan dimaksud antara lain dalam bentuk pembagian klasifikasi wilayah pengamanan menjadi 4 wilayah yaitu : wilayah terbatas, sangat terbatas, terlarang, dan tertutup. 7
Kami membatasi akses terhadap wilayah-wilayah tersebut baik dengan hak akses maupun dengan pengawalan petugas. Kami secara bertahap telah melakukan modernisasi alat-alat sistem pengamanan yang terintegrasi dengan pengamanan gedung. 15. Terkait SDM, kami juga terus melakukan peningkatan mutu dan ketrampilan dengan mengadakan berbagai pelatihan seperti Reskrim/Intelkam, SAR, Pemadam Kebakaran, Pengamanan untuk VIP, serta berbagai pelatihan lainnya, yang sering bekerjasama dengan Polri. <Harapan atas Penandatangan Pedoman Kerja> Hadirin sekalian yang berbahagia, 16. Penandatanganan Pedoman Kerja hari ini harus dapat menjadi perekat komunikasi yang baik, koordinasi yang intensif, serta kolaborasi sinergis antara Bank Indonesia dengan POLRI khususnya Korbrimob, baik di tingkat pusat maupun di 8
daerah. Kami juga meyakini bahwa pengamanan Bank Indonesia dan pengawalan barang berharga milik negara dapat berjalan lebih lancar dan efektif. 17. Demikian sambutan ini, semoga Allah Swt selalu bersama kita untuk meridhoi dan meringankan langkah kita ke depan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 23 Februari 2015 Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar 9