repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Laba tersebut merupakan salah satu sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber dana selain perbankan, dan juga salah satu tempat investasi bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana. Faktor utama yang menyebabkan harga pasar saham berubah yaitu, adanya persepsi yang berbeda dari masing masing investor sesuai informasi yang dimiliki. Investasi di pasar modal dipengaruhi oleh informasi fundamental dan teknikal. Informasi fundamental adalah informasi kinerja dan kondisi internal perusahaan yang cenderung dapat dikontrol, sedangkan informasi teknikal adalah informasi kondisi makro seperti tingkat pergerakan suku bunga, nilai tukar mata uang, inflasi, indeks saham di pasar dunia, kondisi keamanan dan politik. Informasi teknikal sering digunakan sebagai dasar analisis pasar modal. Jika kondisi atau indikator makro ekonomi mendatang diperkirakan jelek, maka kemungkinan besar refleksi indeks harga saham akan menurun dan begitupun sebaliknya. Indeks LQ45 sebagai pelengkap IHSG, khususnya menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham - saham yang aktif diperdagangkan. Indeks LQ45 terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Indeks LQ45 menggunakan 1

2 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. (Lira Sihaloho, 2013) Sekarang ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal. Salah satu jenis indeks tersebut adalah LQ45 yaitu indeks yang menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar. Di LQ45, banyak perusahan yang keluar dan masuk secara bergantian dikarenakan tingkat likuiditas, kapitalisasi pasar, dan saham perusahaan yang berfluktuasi. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh krisis ekonomi global yang menyebabkan perubahan faktor-faktor makro ekonomi di indonesia seperti nilai tukar (kurs), dan tingkat suku bunga. (Bayu Setiawan Nugroho, 2012) Faktor pertama yang mempengaruhi LQ45 di Indonesia adalah nulai tukar (kurs) mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Nilai tukar adalah perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Misal kurs rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan berapa rupiah yang diperlukan untuk ditukarkan dengan satu dollar Amerika. (Musdholifah & Tony, 2007). Adapun menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut.

3 Nilai tukar dollar atau disebut juga kurs dollar merupakan perbandingan nilai atau harga mata uang dollar dengan mata uang lainnya. Perbedaan antara negara yang masing - masing mempunyai alat tukar sendiri mengharuskan adanya perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya, yang disebut dengan kurs asing atau kurs. (Dwi Yahya Sarono, 2014) Setiap tahun terjadi fluktuasi pada nilai tukar rupiah terhadap dollar US pada tahun ke tahun semakin menurun dan menyebabkan para investor kurang tertarik untuk menanamkan saham di bursa efek karena resiko yang terlalu tinggi dan return yang rendah. Hal ini membuat perdagangan di bursa efek melemah dan menyebabkan nilai saham perusahaan LQ45 menurun. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut menambah beban perusahaan. Nilai tukar rupiah yang melemah membuat perusahaan menanggung biaya produksi yang semakin tinggi jika bahan baku produksinya harus diimpor, yang akan berdampak pada kebijakan penetapan harga. Dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata di pasar internasional, maka produk-produk Indonesia tak akan bisa bersaing di pasar global. Pada akhirnya, kondisi ini akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan nilai perusahaan tersebut. (Bayu Cahyo Susilo, 2008) Menurut Khalwati, 2000 dalam Azwin Nasir dan Achmad Mirza (2009) nilai tukar suatu mata uang merupakan hasil interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar valuta asing. Penentuan kurs rupiah terhadap valuta asing merupakan hal yang penting bagi pelaku pasar modal di Indonesia.

4 Karena kurs valas sangat mempengaruhi jumlah biaya yang harus dikeluarkan, dan besarnya biaya yang akan diperoleh dalam transaksi saham dan surat berharga di bursa pasar modal. Fluktuasi kurs yang tidak stabil akan dapat mengurangi tingkat kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia. Ini tentu akan menimbulkan dampak negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal, bagi investor asing akan cenderung melakukan penarikan modal sehingga terjadi Capital of Flow dan hal ini akan berimbas pada menurunnya harga saham. Jika harga saham menurun maka hal ini akan mengakibatkan tingkat return yang akan dibagikan juga akan menurun. Faktor kedua yang mempengaruhi LQ45 di Indonesia adalah suku bunga SBI. Menurut Adler Haymans Manurung, (2003:19) Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga atas unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem dikonto. SBI digunakan oleh Bank Indonesia sebagai alat mekanisme untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah dan pengendalian jumlah uang yang beredar (Fahmi dan Hadi, 2009:17). Suku bunga SBI juga mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Tingginya nilai suku bunga SBI pada saat terjadi krisis ekonomi globa lmembuat para investor merasa tertarik untuk berinvestasi terhadap SBI yang memiliki resiko sangat kecil dibandingkan dengan saham. Hal tersebut mengakibatkan volume transaksi saham di Bursa Efek Indonesia berkurang dan akhirnya membuat nilai dari LQ45. (Bayu Setiawan Nugroho, 2013)

5 SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar dipasar. Bank Indonesia menggunakan mekanisme BI Rate atau suku bunga BI, yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan oleh Bank Indonesia untuk pelelangan pada masa periode tertentu. Meningkatnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI berdampak pada peningkatan bunga deposito yang pada akhirnya mengakibatkan tingginya tingkat bunga kredit, sehingga investasi dalam perekonomian menjadi menurun. Investasi domestik yang menurun mengakibatkan meningkatnya ketergantungan usaha domestik pada investor luar negeri yang berarti bahwa terjadi peningkatan nilai arus dollar AS ke dalam negeri. (Dwi Yahya Sarono, 2014) Sumber dari return terdiri dari dua komponen, yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atas pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Yield untuk investasi dalam saham ditunjukkan oleh deviden yang diterima. Sedangkan capital gain merupakan kenaikan atau penurunan harga suatu surat berharga, yang bisa memberika keuntungan atau kerugian bagi investor. Capital Gain dapat pula diartikan sebagai pertambahan atau penurunan keuntungan akibat adanya perubahan harga suatu surat berharga. Apabila surat berharga mengalami kenaikan harga, maka investor akan mendapatkan tambahan keuntungan dari nilai selisih harga yang terjadi, dan sebaliknya apabila suatu surat mengalami

6 penurunan harga, maka investor akan mengalami penurunan keuntungan dari selisih harga tersebut (Tandelilin, 2001 : 48). Mengenai kaitan antara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan harga saham, saham memiliki resiko yang lebih tinggi setara dengan return (imbal hasil) yang ditawarkan (high risk high return) sedangkan SBI memiliki resiko yang jauh lebih kecil dibandingkan resiko yang dimiliki saham. Dalam hal ini, SBI memiliki peranan sebagai pengendali para investor dalam melakukan keputusan investasi terhadap dana yang dimilikinya. Pada saat tingkat suku bunga SBI tinggi, hal ini dapat mempengaruhi para investor untuk menyimpan dana yang dimiliki dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia karena imbal hasil yang tinggi dengan tingkat resiko yang rendah. Sebaliknya pada saat suku bunga rendah, hal ini dapat mempengaruhi para investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi meskipun dengan tingkat resiko yang tinggi pula. Pergerakan investasi dari saham ke SBI dan sebaliknya dari SBI ke saham yang menyebabkan tinggi rendahnya permintaan dan penawaran saham yang dapat berakibat pada naik atau turunnya harga saham. (Lira Sihaloho, 2013) Menurut Bayu Setiawan Nugroho, 2013 dengan melihat adanya pengaruh dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tingginya tingkat inflasi, dan tingginya tingkat suku bunga SBI yang mengakibatkan menurunnya nilai saham LQ45. Menurut Bayu Cahyo Susilo (2008) naik turunnya harga saham yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar, inflasi dan suku bunga SBI dapat mempengaruhi pengembalian dan tingkat keuntungan, nilai tukar dan inflasi yang

7 wajar akan mendorong pergerakan iklim investasi yang secara langsung mampu mengangkat perekonomian negara secara makro, karena para investor baik dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk menanamkan modalnya di dalam negeri yang tentu memberikan keuntungan bagi para investor itu sendiri dan juga negara. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berjudul: Pengaruh Kurs Dollar US dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham. Studi empiris pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Seberapa besar pengaruh kurs Dollar US terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014? 2. Seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014? 3. Seberapa besar pengaruh kurs Dollar US dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kurs Dollar US terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di BEI periode 2010-2014 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di BEI periode 2010-2014

8 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kurs Dollar US dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014 1.4 Batasan Masalah Sehubungan dengan paparan diatas, dalam penelitian ini saya membatasi tentang return saham yang berpengaruh pada harga saham (gain). 1.5 Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang ingin dicapai oleh penulis, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.5.1 Manfaat Teoritis 1. Penelitian ini diharapan dapat menjadi referensi dan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang serupa atau lebih mendalam bahkan menemukan teori yang baru. 2. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa memahami pengaruh kurs Dollar US dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham 1.5.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Investor Kegunaan penelitian ini bagi investor adalah sebagai wacana pentingnya kurs Dollar US dan tingkat suku bunga terhadap return saham sehingga dapat digunakan sebagai masukan bagi investor untuk mempertimbangkan dalam mananam saham.

9 2. Bagi Masyarakat Umum Penelitian ini dapat memberikan gambaran saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat. 1.6 Sistematika Penelitian Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini maka terlebih dahulu penulis mengeluarkan pokok pikiran yang merupakan isi dari penulisan dalam lima bab. Sistematika penulisan didalam garis besar kelima bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang permasalah, rumusan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori yang digunakan untuk membahas masalah yang diangkat dalam penelitian ini yang terdiri dari teori yang berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil penelitin terdahulu yang menjadi landasan hipotesis yang akan diuji, serta membentuk sebuah kerangka pemikiran. BAB III METODELOGI PENELITIAN Menguraikan metode penelitian yang mencakup pembahasan tentang ruang lingkup dan batasan penelitian serta perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV PEMBAHASAN Menjelaskan dan menganalisis hasil penelitian dengan mengungkapkan penyajian materi dan penyajian masalah yang benar-benar dari hasil penelitian, yang secara

10 langsung dianalisi, dibahas, dan diinterpretasikan untuk memperoleh berbagai petunjuk yang menunjang tercapainya perumusan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian masalah yang dibahas, maupun pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Merupakan penutup dari penulisan penelitian yang mengemukakan kesimpulan, yaitu hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian dengan dasar kesimpulan tersebut, akan dikemukakan saran-saran untuk penelitian lanjutan