Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 25 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 25 ANALISA METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN JALUR KOPERASI PENGANGKUTAN UMUM MEDAN (KPUM) Dedek Indra Gunawan HTS Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl Yosudarso No 6,5 No 3A Tanjung Mulia Medan 224 Email : dedekindra@gmailcom Abstrak Banyaknya angkutan umum dikota medan menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia jasa angkutan umum untuk memberikan jalur tercepat bagi penumpangnya agar lebih cepat sampai ditujuan Technique for Ordered Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah suatu metode dimana alternatif yang terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari suatu solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang digunakan berdasarkan jalan-jalan yang menghubungkan kota Belawan dengan kota Simalingkar Nilai dari data yang dimasukkan akan dihitung dengan menggunakan metode TOPSIS dengan mencari jarak terjauh dan terdekat dari solusi ideal positif dan negatif Data yang nilainya tertinggi akan menjadi rekomendasi bagi Koperasi Pengangkutan Umum Medan untuk memilih jalur tersebut Hasil dari penelitian ini adalah jalur yang terbaik yang akan direkomendasikan ke KPUM Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS, KPUM Pendahuluan Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek yang sangat strategis dan diharapkan mampu mengakomodir seluruh kegiatan masyarakat Namun, hal tersebut belum dapat diwujudkan terkait dengan berbagai kendala Salah satunya masalah jalur yang harus dilalui oleh angkutan tersebut Angkutan umum merupakan salah satu faktor yang sangat strategis dalam mendorong pembangunan di kota Medan Pembangunan bidang angkutan umum ini dimaksudkan untuk menggerakan berbagai potensi daerah, pembangunan sarana dan prasarana angkutan yang lebih baik dan menjangkau berbagai wilayah terutama mengintegrasikan kawasan pusat kota dengan kawasan pinggiran kota Medan Permasalahan yang sering terjadi pada angkutan umum ini adalah rumitnya menangani masalah rute yang harus dilalui oleh angkutan umum itu sendiri, terutama pada angkutan umum KPUM trayek 69 jurusan Belawan-Simalingkar Oleh karena itu harus ditentukan jalur yang terbaik bagi angkutan umum tersebut terutama jalur pada Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM) trayek 69 jurusan Belawan-Simalingkar Untuk menentukan jalur yang terbaik bagi angkutan tersebut maka digunakanlah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) Penelitian ini bertujuan untuk membantu dalam memlilih alternatif terbaik untuk jalur angkutan umum khususnya KPUM trayek 69 dengan menggunakan metode TOPSIS Dimana dengan adanya metode TOPSIS ini akan membantu mengolah data sebagai bobot untuk pendekatan kesesuaian alternatif Yang nantinya akan menghasilkan sebuah keputusan terbaik dalam menentukan jalur KPUM trayek 69 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan atau metodelogi untuk mendukung keputusan SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan Sistem merupakan kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan lain untuk mencapai suatu tujuan (goal) (McLeod & PShell, 28) 2 Sistem pendukung keputusan memiliki karakteristik sebagai berikut3: Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi 2 Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan pengguna model-model analisi dengan teknik pemasukkan data konvesional serta fungsi-fungsi interogasi informasi 22-33
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 25 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 25 3 Sistem pendukung keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/ dioperasikan dengan mudah 4 Sistem pendukung keputusan dirancang dengan menemukan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan beradaptasi yang tinggi Si+ D b c Membuat matriks ternormalisasi terbobot rij Xij m i Xij keputusan yang 2 Si- e ( ) 6 Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif Ci+ 7 Di mana < Ci+ < dan i,2,3,,m 2 Pembahasan Dalam mencari jalur yang terbaik dengan menggunakan metode TOPSIS diperlukan beberapa kriteria-kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga dapat alternatif yang terbaik Alternatif terbaik tersebut yang akan menjadi acuan bagi KPUM trayek 69 untuk mencari jalur yang terbaik 2 dan Adapun yang menjadi kriteria dalam menentukan jalur terbaik adalah sebagai berikut: Tabel 2 Vij Wj x rij 3 Alternatif Kondisi Angkutan (C) Jl Marelan Raya Di mana: i,,m j,,n Banyak Penumpang (C2) Kondisi Jalan (C3) Jarak Tempuh (C4) Biaya (C5) Di sini Wj adalah bobot untuk kriteria yang harus di normalisasi d Perhitungan solusi ideal negatif dapat dilihat pada persamaan: Di mana i,2,3,,m Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif D ) 5 ( Di mana i,2,3,,m TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multi criteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yonn dan Hwang (98) dengan ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dasi solusi ideal negatif Berikut ini adalah contoh sebuah matriks dengan altrnatif dan criteria 4 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif 4 Langkah-langkah penyelesaian masalah MADM dengan TOPSIS : a Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi Kondisi Angkutan (C) Jl Jamin Ginting 4 Banyak Penumpang (C2) Kondisi Jalan (C3) Jarak Tempuh (C4) Biaya (C5) Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif Perhitungan solusi ideal positif dapat dilihat pada persamaan: 22-34 Kondisi Angkutan (C) Jl Krakatau Banyak Penumpang (C2) Kondisi Jalan (C3) Jarak Tempuh (C4) Biaya (C5)
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 25 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 25 Nilai dari bobot pada setiap kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 2 Banyak Penumpang Tabel 5 Banyak Penumpang Tabel 2 Pembobotan Rendah (R) 25 Cukup (C) 5 Baik (B) 75 Sangat Baik (SB) C2 Banyak,75 C2 Sedang,5 C2 Sedikit,25 C2 Sangat Sedikit Tabel 5 Menunjukkan banyaknya penumpang kemudian dibobot 3 Kondisi Jalan Setelah ditentukan bobot nilai maka selanjutnya adalah menentukan bobot nilai dari masing-masing alternatif sebagai berikut: Tabel 6 Kondisi Jalan Tabel 3 Nilai Alternatif Alternatif C2 Sangat Banyak Nilai Sangat Rendah (SR) C3 Sangat Bagus C C2 C3 C4 C5 JlMarelanRaya 75 75 75 JlJaminGinting 5 75 25 25 JlKrakatau 25 75 5 25 C3 Bagus,75 C3 Sedang,5 C3 Buruk,25 C3 Sangat Buruk Setelah diperoleh nilai dari masing-masing kriteria selanjutnya akan dijabarkan nilai dari setiap bobot kriteria yang telah dikonversikan Tabel 6 menunjukkan kondisi jalan yang telah dibobot Konversi Kondisi Angkutan Tabel 7 Jarak yang harus ditempuh 4 Jarak yang harus ditempuh Tabel 4 Kondisi Angkutan C Sangat Baik C4 Sangat Dekat C4 Dekat,75 C Baik,75 C4 Sedang,5 C Sedang,5 C4 Jauh,25 C Buruk,25 C4 Sangat Jauh C Sangat Buruk Tabel 7 menunjukkan jarak bobot yang harus ditempuh Tabel 4 Menunjukkan kondisi angkutan yang telah dibobot 22-35
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 25 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 25 5 Biaya X4 75 + 25 + 5 9354 Tabel 8 Biaya r4 r24 C5 Murah,75 r34 C5 Sedang,5 C5 Mahal,25 C5 Sangat Murah C5 Sangat Mahal r5 r25 Berikut ini adalah tabel ranking kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria: r35 Tabel 9 Ranking Kecocokan Setiap Alternatif A Jl Marelan Raya A2 Jl Jamin Ginting A3 Jl Krakatau C C2 C3 C4 75 75 5 75 25 25 75 5 Membuat Matriks Ternormalisasi X + + 732 5773 r r2 r3 5773 5773 X2 + 5 + 25 456 r2 r22 r32 8729 4365 282 X3 75 + 75 + 75 299 r3 r23 r34 5774 5774 5774 88 2673 5345 8292 945 35 35 Sehingga diperoleh matriks R sebagai berikut: C5 75 25 25 5773 8729 5774 88 946 R Selanjutnya akan dihitung dengan metode TOPSIS Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: X5 75 + 25 + 25 Tabel 8 menunjukkan bobot biaya Alternatif 5773 4365 5774 2673 35 5773 282 5774 5345 35 2 Membuat matriks yang ternormalisasi terbobot Y w r () (5773) 5773 Y2 w2 r2 (75) (8729) 6547 Y3 w3 r3 (75) (5774) 433 Y4 w4 r4 (25) (88) 25 Y5 w5 r5 (25) (945) 226 Y2 wr2 () (5773) 5773 Y22 w2r22 (75) (4365) 3274 Y23 w3r23 (75) (5774) 433 Y24 w4r24 (25) (2673) 668 Y25 w5r25 (25) (35) 754 Y3 wr3 () (5773) 5773 Y32 w2r32 (75) (282) 637 Y33 w3r33 (75) (5774) 433 Y34 w4r34 (25) (5345) 336 Y35 w5r35 (25) (35) 754 22-36
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 25 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 25 Sehingga diperoleh matriks Y : 5773 Y 3 6547 637 433 25 226 5773 3274 433 668 754 5773 637 433 336 754 5 Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif a Menentukan matriks solusi ideal positif A+: Y+ max { 5773 ; 5773 ; 5773 } 5773 Y2+ max { 6547 ; 3274 ; 637 } 6547 Y3+ max { 433 ; 433 ; 433 } 433 Y4+ max { 25 ; 668 ; 336 } 25 Y5+ max { 226 ; 754 ; 754 } 226 A+ { 5773; 6547 ; 433 ; 25; 226} b Menentukan matriks solusi ideal Negatif A- : Y- min { 5773 ; 5773 ; 5773} 5773 Y2- min { 6547 ; 3274 ; 637} 637 Y3- min { 433 ; 433 ; 433} 433 Y4- min { 25 ; 668 ; 336} 668 Y5- min { 226 ; 754 ; 754} 754 A- { 5773; 636 ; 433 ; 668; 754 } 4 D3- Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif a Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif D+ (5773-5773)2+(6547-6547)2+(433433)2+(25-25)2 +(226-226 )2 D2+ (5773-5773)2+(3274-6547)2+(433433)2+(668-25)2 +(754-226 )2 384332 D3+ (5773-5773)2+(637-6547)2+(433433)2+(336-25)2 +(754-226)2 57945 b Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal negatif D- (5773-5773)2+(6547-637)2+(433433)2+(25-668)2+(226-754)2 53723 D2- (5773-5773)2+(3274-637)2+(433433)2+(668-668)2 +(754-754)2 (5773-5773)2+(637-637)2+(433433)2+(336-668)2 +(754-754)2 668 Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif V V2 V3 29875 4238 Berdasarkan proses perhitungan di atas, metode Topsis telah melakukan perangkingan hasil dari data-data kriteria yang diinputkan untuk menemukan alternatif jalur yang terbaik atau yang cocok, yaitu V yang memiliki nilai tertinggi Maka jalur yang terbaik yang harus dilalui Koperasi Pengangkutan Umum Medan trayek 3 berdasarkan perhitungan Topsis adalah jalur alternatif A, yaitu Jalan Marelan Raya karena alternatif tersebut memenuhi semua kriteria yang terbaik dari alternatif lainnya 3 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan, di mana kesimpulan tersebut nanti dapat kiranya berguna bagi pembaca, sehingga penulisan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat Adapun kesimpulan kesimpulan tersebut antara lain sebagai berikut: Selama ini KPUM trayek 69 mencari rute secara manual sehingga sering kali angkutan umum sering kosong penumpang 2 Penerapan metode TOPSIS terhadap penentuan jalur angkutan umum khususnya KPUM trayek 69 dimulai dari menentukan kriteria dan alternatif, kemudian melakukan perhitungan antara pembobotan kriteria dengan alternatif sehingga diperoleh hasil yang ideal untuk jalur yang harus dilalui oleh angkutan tertebut 4 Saran Untuk pengembangan dalam penelitian berikutnya maka dituliskan saran-saran sebagai berikut: Dalam menentukan jalur angkutan umum masih banyak lagi kriteria dan alternatif yang bisa ditambah sesuai dengan keperluan 2 Masih banyak kelemahan dalam menentukan jalur angkutan umum dengan menggunakan metode TOPSIS sehingga disarankan untuk terus mengembangkan pengetahuan baik menggunakan metode TOPSIS maupun menggunakan metode lainnya 22-37
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 25 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 25 Daftar Pustaka Perdana Nuru Guntur, Tri Widodo Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Kepada Peserta Didik Baru Menggunakan Metode TOPSIS, SEMANTIK 23, ISBN: 979-26266-6, Semarang, 6 November 23 2 Aulia Rachmat Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa di STTH Medan, SNASTIKOM 23, ISBN: 978-629837-2-3 Artika Rini Penerapan Analitycal Hierarchy Procces (AHP) dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru pada SD Negeri 95224, Pelita Informatika Budi Darma, Vol IV, No 3, Agustus 23, ISSN: 23-9425 4 Sihotang Freklin, Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa dengan Metode TOPSIS Pelita Informatika Budi Darma, vol 3, no 3, ISSN: 23:9425, December 2 Biodata Penulis Dedek Indra Gunawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (SKom), Jurusan Teknik Informatika STMIK Potensi Utama, lulus tahun 29 Memperoleh gelar Magister Komputer (MKom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, lulus tahun 24Saat ini menjadi Dosen di Universitas Potensi Utama 22-38