DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol II. No 2. September 2014

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: alat ortodontik cekat, menyikat gigi, chlorhexidine 0,2%, plak dental, indeks plak modifikasi dari PHP Index.

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

ABSTRAK PENGARUH WAKTU MENYIKAT GIGI MENGGUNAKAN SIKAT GIGI BERLAMPU SEBAGAI PENGUKUR WAKTU

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 1. Maret 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 ( )

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 1. Maret 2016

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

ABSTRAK PERBEDAAN PENGGUNAAN PASTA GIGI MENGANDUNG ENZIM AMYLOGLUCOSIDASE

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

ABSTRAK EFEKTIVITAS PERBEDAAN UKURAN KEPALA SIKAT GIGI MANUAL MEREK X TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol II. No 2. September 2014

GAMBARAN STATUS GINGIVA MENURUT KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 70 MANADO

EFEKTIVITAS DENTAL HEALTH EDUCATION DISERTAI DEMONSTRASI CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau

Kata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 2 Nomor 2, April 2017

ABSTRAK. Kata kunci: Pasta gigi herbal, pasta gigi non herbal, indeks plak, ortodontik cekat.

ABSTRAK. Kata kunci:berkumur, infusa jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), plak gigi

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

Kata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

ABSTRAK. Plak gigi, obat kumur cengkeh, indeks plak

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI ANTARA METODE BASS DAN METODE ROLL TERHADAP PLAK GIGI DI SDIT MUHAMMADIYAH AL KAUTSAR SUKOHARJO

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam terjadinya berbagai penyakit gigi. Kebersihan gigi dan mulut di Indonesia

DENTINO. JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol II. No 1. Maret 2017

PENGARUH PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA SISWA SD INPRES LAPANGAN

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

BAB 1 PENDAHULUAN. anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. 1 Hasil Survei Kesehatan Rumah

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi; teh hitam; indeks plak, O Leary

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

Fath, et al, Efektivitas Penyuluhan Metode Aplikasi Inovatif GIGI SEHAT dan Pertunjukan Panggung...

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI MENYIKAT GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV SDN 28 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyangga gigi dan karies gigi (Anonim, 2004). Salah satu penyebab terjadinya penyakit

EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI DENGAN METODE BASS DAN HORIZONTAL TERHADAP PERUBAHAN INDEKS PLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat,

PENGARUH SIKAT GIGI TRIPLE HEADED TERHADAP PEMBERSIHAN PLAK PADA PEMAKAI ALAT ORTODONSI CEKAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 1. April 2017 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI DENGAN INDEKS GINGIVA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI BIASA DAN KHUSUS DALAM MENURUNKAN JUMLAH BAKTERI AEROB PADA PEMAKAI ALAT ORTODONTI CEKAT

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Jurnal Kesehatan Gigi Vol.02 No.2, Desember 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi, alat ortodontik cekat, pasta gigi, enzim amyloglucosidase, enzim glucoseoxidase.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu (quasi

PRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

UJI EFEKTIVITAS BERKUMUR MENGGUNAKAN AIR SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun 2018

ABSTRAK PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PENGHAMBATAN PEMBENTUKAN PLAK GIGI

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

INDEKS DEBRIS SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG MENYIKAT GIGI PADA MURID SD NEGERI POIGAR

DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol I. No 1. April 2017

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI PAUD PERMATA HATI WONOKERTO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karbohidrat pada plak yang menempel di permukaan gigi. Plak merupakan salah

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

PERAWATAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DI GAMPONG LAMCOT KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH BESAR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beberapa jenis antara lain; tunanetra, tunarungu/tunawicara, tunagrahita,

Gambaran Perilaku Menggosok Gigi pada Siswa SD Kelas Satu dengan Karies Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Rendang Karangasem Bali Oktober 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan

Rawati Siregar, Jessi Sihotang Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan. membandingkan antar kelompok. Desain penelitian ini menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karena itu pembangunan kesehatan

Transkripsi:

150 Dentino (Jur. Ked. Gigi), Vol II. No 2. September 2014 : 144 151-149 DENTINO JURNAL KEDOKTERAN GIGI Vol II. No 2. September 2014 Laporan Penelitian EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI METODE HORIZONTAL, VERTICAL DAN ROLL TERHADAP PENURUNAN PLAK PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN Tinjauan pada Siswa Siswi Kelas 4-6 SD di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin Tahun Ajaran 2012/2013 Destiya Dewi Haryanti, Rosihan Adhani, Didit Aspriyanto, Ike Ratna Dewi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ABSTRACT Background: Oral health of Indonesian people still be things that must have serious attention from the health service, including dentist or dental nurse. Based on the report basic health research (RISKESDAS) 2007 The Department of health released in 2009 revealed that proportion of people with problems with the teeth and mouth in South Borneo province as much 29.2%. Plaque have an important role to the formation caries and plaque cannot removed by simply gargle but needs to be done by mechanical cleaning is brushing teeth. In general population in various district province south kalimantan brush teeth every day 94,4 %. The prevalence of the population who behaves true rubbing teeth in the province of South Borneo as many 10.3 %. Purpose: This research aimed to find out effectivity brushing method horizontal, vertical and roll to decrease plaque children ages 9-11 years SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. Methods: The type of this research was a Quasi Experimental with Pre-Post Test One Group Design. Using disclosing agent to identify plaque on the teeth before and after treatment and used index measurement personal hygiene performance of modified (phpm). Results: There was significant difference between the effectiveness brushing method of horizontal, roll and vertical. Conclusion: Horizontal brushing method was more effective clean plaque. Keywords: Brushing effectiveness, Plaque, Method Horizontal, Method Vertical, Method Roll. ABSTRAK Latar belakang: Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun perawat gigi. Berdasarkan hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 Departemen Kesehatan yang dirilis pada 2009 mengungkapkan bahwa proporsi penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 29,2%. Plak sangat berperan terhadap terbentuknya karies, dan plak tidak dapat dihilangkan hanya dengan berkumur tetapi perlu dilakukan pembersihan secara mekanik yaitu menyikat gigi. Pada umumnya penduduk di berbagai kabupaten/kota provinsi Kalimantan Selatan yang menggosok gigi setiap hari 94,4%. Prevalensi penduduk yang berperilaku benar menggosok gigi di provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 10,3%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas menyikat gigi mengunakan metode horizontal, vertikal dan roll pada anak usia 9-11 tahun di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan rancangan Pre-Post Test One Group Design. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan rancangan Pre-Post Test One Group Design. Menggunakan disclosing agent untuk mengidentifikasi plak pada gigi sebelum dan sesudah perlakuan dan menggunakan indeks pengukuran Personal Hygniene Performance Modified (PHPM). Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara menyikat gigi metode horizontal, vertikal, dan roll. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian tersebut metode menyikat gigi horizontal lebih efektif menghilangkan plak. Kata-kata kunci: Efektivitas menyikat gigi, Plak, Metode horizontal, Metode vertikal, Metode roll.

152 Haryanti : Efektivitas Menyikat Gigi 151 Korespondesi: Destiya Dewi Haryanti, Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Veteran 128B, Banjarmasin 70249, Kalimantan Selatan, email: destiya_dewi@yahoo.com PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun perawat gigi, hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut masih diderita oleh 90% penduduk Indonesia. 1 Berdasarkan teori Blum, status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yaitu keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Perilaku memegang peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. 2 Karies merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, mulai dari permukaan gigi hingga meluas ke arah pulpa. 3 Menurut penelitian di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia, termasuk Indonesia, 80%-90% anak-anak dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi. 4 Berdasarkan hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 Departemen Kesehatan yang dirilis pada 2009 mengungkapkan bahwa proporsi penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 29,2%, hasil ini tertinggi di Kabupaten Barito Kuala dan Banjarmasin. 5 Prevalensi menggosok gigi terendah ada di Hulu Sungai Selatan. Prevalensi penduduk yang berperilaku benar menggosok gigi di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 10,3%. 5 Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis. Saat ini telah banyak tersedia sikat gigi dengan berbagai ukuran, bentuk, tekstur, dan desain dengan berbagai derajat kekerasan dari bulu sikat. Salah satu penyebab banyaknya bentuk sikat gigi yang tersedia adalah adanya variasi waktu menyikat gigi, gerakan menyikat gigi, tekanan, bentuk dan jumlah gigi pada setiap orang. 6 Terdapat 5 metode menyikat gigi yaitu, Bass, S Stillman, Horizontal, Vertical, dan Roll. Metode Bass dan Roll yang paling sering direkomendasikan. 7 Metode yang umum digunakan adalah meode horizontal, metode roll, dan metode vertical. Metode horizontal dilakukan dengan cara semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Permukaan bukal dan lingual disikat dengan gerakan ke depan dan ke belakang. 8 Metode horizontal terbukti merupakan cara yang sesuai dengan bentuk anatomis permukaan oklusal. Metode ini lebih dapat masuk ke sulkus interdental dibanding dengan metode lain. 9 Metode ini cukup sederhana sehingga dapat membersihkan plak yang terdapat di sekitar sulkus interdental dan sekitarnya. 8 Metode vertical dilakukan untuk menyikat bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan keatas dan kebawah. Untuk permukaan gigi belakang gerakan dilakukan dengan keadaan mulut terbuka. 10 Metode ini sederhana dan dapat membersihkan plak, tetapi tidak dapat menjangkau semua bagian gigi seperti metode horizontal dengan sempurna sehingga apabila penyikatan tidak benar maka pembersihan plak tidak maksimal. 10 Metode roll adalah cara menyikat gigi dengan ujung bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi sehingga sebagian bulu sikat menekan gusi. 3 Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan gigi. Yang perlu diperhatikan pada penyikatan ini adalah sikat harus digunakan seperti sapu, bukan seperti sikat untuk menggosok. Metode roll mengutamakan gerakan memutar pada permukaan interproksimal tetapi bagian sulkus tidak terbersihkan secara sempurna. Metode roll merupakan metode yang danggap dapat membersihkan plak dengan baik dan dapat menjaga kesehatan gusi dengan baik, teknik ini dapat diterapkan pada anak umur 6-12 tahun. 10 Metode penyikatan gigi horizontal, vertical dan roll adalah metode yang paling sering digunakan dalam penyikatan gigi. Pada anak sekolah dasar belum didapatkan teknik menyikat gigi yang efektif terhadap penurunan plak. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas menyikat gigi metode horizontal, vertical dan roll pada anak usia 9-11 tahun di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas menyikat gigi mengunakan metode horizontal, vertical dan roll pada anak usia 9-11 tahun di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian pendahuluan yang nantinya diharapkan metode menyikat gigi lainnya dapat diterapkan pada anak-anak usia sekolah dasar. BAHAN DAN METODE Alat yang di perlukan untuk penelitian ini antara lain alat diagnosis (kaca mulut, sonde, pinset, eksavator), nierbeken, baskom, air, kapas, handuk putih kecil, stopwatch, model gigi, dan senter. Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain disclosing agent, pasta gigi, sikat gigi

152 Dentino (Jur. Ked. Gigi), Vol II. No 2. September 2014 : 150 153-154 berbulu halus (soft), alkohol 70% (untuk sterilisasi alat), penelitian ini juga menggunakan lembar pengukuran Personal Hygiene Performance Modified (PHPM). Metode yang dipakai Quasi Experimental, dengan rancangan Pre-Post Test one group design. Pengumpulan data dilakukan pada pelajar kelas 4-6 SD di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin yang sudah memiliki gigi kaninus, premolar, dan molar dalam keadaan baik (tidak ada karies) sebanyak 30 orang tiap kelompok. Pelajar diberi penyuluhan cara menyikat gigi selama 10 menit dan didemonstrasikan dengan model gigi, materi penyuluhan tentang cara memegang sikat gigi, posisi meletakkan sikat gigi, dan metode menyikat gigi. Setiap 10 orang anak dalam tiap kelompok dioleskan disclosing agent pada seluruh permukaan gigi secara merata lalu diinstruksikan untuk kumur-kumur, dengan menggunakan kaca mulut dan sonde diperiksa indeks plak, dengan indeks ukur PHPM (Personal Hygiene Performance Modified). Analisis data yang dilakukan adalah analisis data parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas menggunakan Levene Test. Analisis parametrik dengan menggunakan uji hipotesis One Way Annova. HASIL PENELITIAN Penelitian dengan judul Efektivitas Menyikat Gigi Metode Horizontal, Vertical dan Roll terhadap Penurunan Plak pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin telah dilakukan perlakuan terhadap 90 sampel yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok menyikat gigi metode horizontal, kelompok menyikat gigi metode vertical dan kelompok menyikat gigi metode roll. Tabel 1 Hasil Pengukuran Rata-Rata Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Perlakuan Metode Sebelum menyikat gigi Sesudah menyikat gigi Jumlah siswa (orang) Horizontal 70,83 26,82 30 Vertical 60,08 30,86 30 Roll 65,54 31,27 30 Pada tabel 1 menunjukkan hasil indeks plak sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan menggunakan metode horizontal, vertical dan roll. Berdasarkan dari hasil tabel dapat dilihat bahwa pada semua metode menyikat gigi dapat terjadi penuranan indeks plak. Penuruan plak tertinggi terjadi pada menyikat gigi metode horizontal. Selanjutnya dilakukan lagi perhitungan rata-rata penurunan indeks plak. Tabel 2 Hubungan Metode Menyikat Gigi dengan Penurunan Jumlah Plak Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin. Metode Menyikat Gigi Rata- rata penurunan plak gigi Std. Deviasi Jumlah Sampel Horizontal 1,46 0,63436 30 Vertical 0,99 0,55781 30 Roll 1,17 0,65217 30 Jumlah 0,63462 90 Tabel 2 menunjukkan rata-rata penurunan plak gigi pada setiap metode. Menyikat gigi metode horizontal rata-rata penurunan plak sebesar 1,46. Menyikat gigi metode vertical rata-rata penurunan plak sebesar 0,99. Menyikat gigi metode roll ratarata penurunan plak sebesar 1,17. Penurunan plak terjadi pada setiap metode yang dilakukan. Penurunan plak pada metode horizontal lebih besar dibandingkan metode vertical dan roll. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik. Uji normalitas pada setiap kelompok didapatkan hasil kelompok horizontal 0,200, vertikal 0,200 dan roll 0,050. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa data terdistribusi normal (p>0,05). Uji homogenitas didapatkan hasil 0,792 (p>0,05) yang menunjukkan data homogen. Selanjutnya dilakukan uji One Way Anova untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna antar variabel yaitu horizontal, vertical, dan roll didapatkan nilai 0,028 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar variabel yaitu menyikat gigi metode horizontal, vertical, dan roll. Selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan menggunakan LSD untuk melihat kemaknaan antar variabel. Tabel 3 Hasil Uji LSD Metode Horizontal Vertical Roll Menyikat Gigi Horizontal - 0,40833* 0,7867 Vertical 0,40833* 0.32967* Roll 0,7867 0.32967* Ket: * = terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) Hasil LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara menyikat gigi horizontal dengan metode menyikat gigi vertical didapatkan nilai 0.40833 (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara metode menyikat gigi horizontal dibandingkan dengan metode menyikat gigi roll dengan nilai 0,7867 (p<0,05). Berdasarkan

Haryanti 154 : Efektivitas Menyikat Gigi 153 hasil tersebut didapatkan kesimpulan bahwa metode menyikat gigi horizontal lebih efektif menurunkan plak dibangdingkan dengan metode yang lain. PEMBAHASAN Menyikat gigi sebagai salah satu kebiasaan dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berbagai teknik atau metode menyikat gigi yang pernah dianjurkan, antara lain horizontal, vertical, dan roll. Ketiga metode ini dianggap dapat membersihkan plak dengan baik terutama pada anak-anak pada masa sekolah. Menyikat gigi dengan menggunkan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis. 10 Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan para ahli, dan kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass, Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertical, horizontal, roll, dan bergetar (vibrasi). Tujuan menyikat gigi untuk menyingkirkan plak atau mencegah terjadinya pembentukan plak, membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein. Metode menyikat gigi yang dipakai dalam penelitian ini yaitu, horizontal, vertical dan roll. 11 Hasil penelitian tentang efektivitas menyikat gigi metode horizontal, vertical dan roll terhadap penurunan plak pada anak usia 9-11 tahun di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin menunjukkan bahwa penyikatan gigi dengan metode horizontal dapat menurunkan indeks plak lebih besar dibandingkan metode vertical dan roll. Dari penelitian ini ditemukan bahwa metode menyikat gigi horizontal lebih efektif menurunkan plak dibandingkan dengan metode yang lain. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anaise dan pendapat dari Tan HH yang menyatakan bahwa teknik horizontal dianggap sebagai teknik terbaik untuk menghilangkan plak dan mudah ditiru atau dipelajari oleh anak. 3 Menurut penelitian dari Sarika Sarma (2012) menyatakan bahwa metode menyikat gigi horizontal cocok digunakan pada anak-anak. 12 Penelitian dari Natalia Ekaputri dan Sri Lestari tentang perbedaan efektifitas penyikatan gigi antara metode roll dan horizontal terhadap penyingkiran plak pada anak menunjukkan penurunan indeks plak pada metode roll lebih besar dari teknik horizontal. 11 Metode vertical dan roll tidak dapat menurunkan indeks plak lebih besar dibandingkan dengan metode horizontal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kemampuan untuk melakukan teknik menyikat gigi secara baik dan benar sesuai yang di ajarkan pada setiap anak berbeda-beda, tekanan yang diberikan pada saat menyikat gigi berbeda-beda,dan kebiasaan menyikat gigi yang berbeda. 10 Piaget (1952) mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka; asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika seseorang anak memasukkan pengetahuan baru kedalam penetahuan yang sudah ada. Dalam asimilasi, anak mengasimilasikan lingkungan kedalam suatu skema. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru. Yakni, anak menjesuaikan skema mereka dengan lingkungannya. 13 Melalui observasinya, Piaget juga meyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap. Masing-masing tahap berhubungan dengan usia dan tersusun dari jalan pikiran yang berbedabeda. Tahapan Piaget terbagi menjadi empat tahapan yaitu, fase sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. 13 Tahap sensorimotor. Tahap ini yang berlangsung sejak kelahiran sampai usia dua tahun. Dalam tahap ini, bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indera (sensory) mereka seperti melihat dan mendengar dengan gerakan motor (otot) mereka, dari sanalah diistilahkan sebagai sensorimotor. 13 Tahap praoperasional. Tahap ini adalah tahap kedua pada teori Piaget. Tahap ini berlangsung kurang lebih mulai dari usia dua tahun samapai tujuh tahun. Ini adalah tahap pemikiran yang lebih simbolis daripada tahap sensorimotor tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional. Pada tahap ini anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata dan gambar. 13 Tahap operasional konkret. Ini adalah tahap perkembangan kognitif ketiga dari teori Piaget, dimulai dari sekitar umur tujuh tahun sampai sekitar sebelas tahun. Pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. Penalaran logika, kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada, tetapi tidak bisa memecahkan problemproblem abstrak.pada tahap ini anak kini bisa menalar secara logis tentang kejadian-kejadian dan mampu mengklasifikasikan objek dalam kelompok yang berbeda-beda. 13 Tahap operasional formal. Tahap ini yang muncul antara usia sebelas tahun sampai lima belas tahun, adalah tahap keempat menurut teori Piaget dan tahap kognitif terakhir. Pada tahap ini, individu sudah mulai memikirkan pengalaman dan remaja sudah mulai berpikir secara lebih abstrak, idealistis, dan logis. 13 Penelitian ini rata-rata murid di SDN Pemurus Dalam 6 Banjarmasin yang diteliti berada pada tahap operasional konkret dengan umur 9-11 tahun. Anak sudah dapat menalar dengan logikanya. Anak mulai dapat beradaptasi dan mengerti pada setiap metode yang diajarkan. Jenis kelamin pada penelitian ini tidak berpengaruh karena pada tahap ini anak baru bisa menalar secara logis dan masih rendahnya kesadaran akan

154 Dentino (Jur. Ked. Gigi), Vol II. No 2. September 2014 : 150-155 154 pentingnya kesahatan gigi sehingga jenis kelamin tidak memiliki pengaruh. Faktor lain yang terkait disebabkan anak lebih cepat mengerti dan cenderung lebih mudah menyikat gigi dengan metode horizontal dibandingkan menyikat gigi dengan metode yang lain. Hal ini juga terkait dengan kebiasaan anak menyikat gigi di rumah, dimana seringkali secara tidak sadar anak-anak lebih cenderung menggunakan metode horizontal sehingga anakanak lebih mengerti ketika diajarkan cara menyikat gigi metode horizontal. DAFTAR PUSTAKA 1. Anitasari S dan Rahayu NE. Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi Dengan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Maj. Ked. Gigi, 2005. hal 88. 2. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. hal 5-8. 3. Rifki A. Perbedan Efektivitas Menyikat Gigi dengan Metode Roll dan Horizontal pada Anak Usia 8 dan 10 Tahun di Medan. Tesis. Medan. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 2010. hal 1-9. 4. Utami NK. Indeks DMF-T pada Murid-Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Martapura 2010. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi 2010; 2(1) :1-2. 5. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2009. hal:116-117. 6. Warni L. Hubungan Perilaku Murid SD Kelas V dan VI pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Tahun 2009. Tesis. Medan : USU, 2009. hal 14-20. 7. Asadoorian J. Tooth Brushing. Canada: Canadian Journal of Dental Hygiene (CJDH), 2006;5:1-4. 8. Putri MH, Herijulianti E dan Nurjannah N. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC, 2010: 56-76, 107-118. 9. McDonal, Avery and Dean. Dentistry for The Child and Adolescent 8 th ed. St.Louis: Mosby, 2000.p.237-245. 10. Pintauli S dan Hamada T. Menuju Gigi dan Mulut Sehat. Skripsi. Medan: USU, 2008: 4-6, 30-1, 74-81. 11. Ekaputri N dan Lestari S. Perbedaan Efektivitas Penyikatan Gigi antara Teknik Roll dan Horizintal Scrubbing terhadap Penyingkiran Plak. Scientific Journal in Dentistry 2003; 53: 93-7. 12. Sharma Sarika, Ramakrishna Yeluri, Amit A. Jain and Autar K. Munshi. Effect of toothbrush grip on plaque removal during manual toothbrushing in children. J Oral Sci. 2012;2(54):187. 13. Santrock, JK. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2007.hal:55-60.