III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

Lampiran 1. Road-map Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2010, di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Lokasi penelitian di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya

III. METODE PENELITIAN. UNILA dan Laboratorium Kesehatan Lingkungan Balai Besar Pengembangan dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di

Lampiran 1. Road-map Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2014 di

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012 di

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan September 2004 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Penyediaan Bakteri Probiotik 2.2 Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

EFFECT OF DIFFERENT TIME OF PROBIOTIC ADMINISTRATION TO NON- SPECIFIC IMMUNE RESPONSE OF COMMON CARP (Cyprinus carpio) AGAINST Aeromonas salmonicida

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

BAB II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Karakterisasi Sifat Biokimia dan Fisiologi A. hydrophila Uji Postulat Koch

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2010 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

III. MATERI DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari Maret 2016 di Desa Bocor,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 19 April 2016, bertempat

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III BAHAN DAN METODE

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat Metode Penelitian Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Kebar

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah tabung reaksi, cawan petri, tabung eppendorf, kaca preparat dan kaca penutupnya, haemocytometer, pipet hisap, mikroskop, kaca obyek, sentrifuge, batang spreader, corong, erlenmeyer, lampu bunsen, autoclave, jarum suntik (spuit) ukuran 0,5 23G, hot plate stirrer, akuarium ukuran 50 x 40 x 40 cm, perlengkapan aerasi, scoopnet, thermometer, ph meter, DO meter, tabung pengambilan sampel air, mikropipet, colony counter, pompa air, pipa paralon, dan blower (Lampiran 7). Bahan yang digunakan pada penelitian adalah isolat bakteri A. salmonicida yang sudah tersedia di laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Universitas Lampung, ikan mas (Cyprinus carpio L.) ukuran 7 cm sampai 8 cm, probiotik Bacillus sp. dari produk komersil, pakan pelet, minyak cengkeh, larutan EDTA 10%, etanol, methanol, larutan asam asetat 10%, giemsa, aquades dan larutan turk (Lampiran 7).

C. Metode Penelitian Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari 4 perlakuan, yaitu dosis probiotik 0 ml/kg pakan, 2 ml/kg pakan, 3 ml/kg pakan, dan dosis probiotik 4 ml/kg pakan. Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan dengan asumsi ukuran dan kondisi ikan serta konsentrasi bakteri A. salmonicida pada tiap unit percobaan pada masing-masing metode uji homogen. D. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan 1.1 Sterilisasi Peralatan Sterilisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk membebaskan peralatan dari mikroorganisme kontaminan. Peralatan yang akan digunakan dimasukkan ke dalam autoclave, yang sebelumnya alat-alat tersebut dibungkus dengan plastik tahan panas yang bertujuan untuk mencegah alat-alat tersebut terkena air. Sterilisasi dimulai pada suhu 121 o C, tekanan 1 atm selama 15 sampai 20 menit (Febriani, 2010). 1.2 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang akan digunakan berupa akuarium berukuran 50 x 40 x 40 cm 3 dengan jumlah 12 unit. Wadah disusun dan diberi label secara acak. Sebelum

digunakan, akuarium terlebih dahulu dibersihkan kemudian diisi air yang telah diendapkan selama 24 jam sampai ketinggian 25 cm dan diberi peralatan aerasi. Ikan uji yang digunakan adalah ikan mas berukuran panjang 8 cm sampai 10 cm dan berat kurang lebih 100 gram. Sebelum pemberian probiotik, terlebih dahulu dilakukan adaptasi untuk ikan uji selama satu minggu. Pemberian probiotik dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan pelet. Probiotik diberikan selama penelitian. 1.3 Uji LD 50 Uji LD 50 dilakukan untuk mengetahui tingkat patogenitas bakteri A. salmonicida terhadap ikan mas. Hasil yang didapatkan akan digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan uji tantang. Pada uji LD 50 ikan mas diinjeksi dengan bakteri A. salmonicida pada konsentrasi yang berbeda yaitu 10 4, 10 5, 10 6, 10 7, dan 10 8 cfu/ml/ekor ikan. Terdapat 10 ikan dalam setiap perlakuan. Konsentrasi tiap perlakuan yang akan digunakan dengan teknik pengenceran berseri (lampiran 1). Penyuntikan dilakukan secara intramuskular sebanyak 0,1 ml/ikan. Pengamatan dilakukan selama 7 hari dengan menghitung tingkat kelulusan hidup ikan. LD 50 dapat dihitung dengan: Selang proporsi = Log negatif LD 50 = log negatif konsentrasi di atas 50% + selang proporsi (Pratama, 2010).

2. Tahap Pelaksanaan 2.1 Pemberian Probiotik Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: A: Dosis probiotik 0 ml/kg pakan (kontrol) B: Dosis probiotik 2 ml/kg pakan C: Dosis probiotik 3 ml/kg pakan D: Dosis probiotik 4 ml/kg pakan Setelah probiotik dicampurkan dalam pakan lalu dikering-anginkan selama 2 jam (Lampiran 9). Pakan bercampur probiotik diberikan pada ikan mas setiap hari selama 22 hari pemeliharaan dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari. Pakan yang diberikan sesuai perlakuan pada masing-masing akuarium dengan jumlah FR 4 % (Ringkasan SNI,1999). 2.2 Uji Tantang Uji tantang dilakukan pada hari ke 15 pemberian pakan dengan probiotik dengan menggunakan metode suntik dengan cara intramuskular. Sebelum dilakukan penyuntikan bakteri A. salmonicida terhadap ikan mas, terlebih dahulu dilakukan pembiusan dengan menggunakan minyak cengkeh dengan dosis 0,05 ppt (Lampiran 2). Bakteri yang digunakan adalah Aeromonas salmonicida dengan konsentrasi kepadatan berdasarkan dosis LD-50 sebanyak 0,1 ml/ekor pada setiap perlakuan (Pratama, 2010).

3. Tahap Pengamatan 3.1 Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah ikan dilakukan dengan menghitung total leukosit dan persentase diferensial leukosit yaitu neutrofil, monosit dan limfosit. Pengambilan darah dilakukan melalui vena caudalis yang berada di pangkal ekor ikan menggunakan spuit 1 cc. Sebelumnya, jarum suntik dan tabung eppendorf dibilas dengan larutan EDTA 10% untuk mencegah pembekuan darah. Kemudian darah disimpan dalam tabung eppendorf tersebut (Lampiran 3). Pengambilan sampel darah ikan dilakukan pada hari ke-0 (sebelum pemberian probiotik), hari ke-14, dan hari ke-22. 1) Perhitungan total leukosit menurut Blaxhall dan Daisley (1973) dalam Zainun (2007) adalah: 1. Bilik hitung haemocytometer dan kaca penutupnya dibersihkan dengan etanol, kemudian kaca penutup dipasang pada haemocytometer. 2. Sampel darah dihisap dengan pipet berskala sampai 0,5 dilanjutkan dengan menghisap larutan turk sampai skala 11 (pengenceran 1:20), kemudian digoyangkan selama 3 menit agar bercampur homogen. 3. Empat tetesan pertama dibuang, tetesan berikutnya dimasukkan ke dalam haemocytometer dengan meletakkan ujung pipet pada bilik hitung tepat batas kaca penutup dan dibiarkan selama 3 menit agar leukosit mengendap dalam bilik hitung. 4. Bilik hitung tersebut diletakkan di bawah mikroskop menggunakan pembesaran lemah. 5. Penghitungan dilakukan pada 4 kotak besar haemocytometer (Lampiran 10). Total leukosit/mm 3 = jumlah sel leukosit terhitung x pengenceran

2) Perhitungan diferensial leukosit (neutrofil, monosit, dan limfosit) sebagai berikut: Pembuatan sediaan apus darah 1. Kaca obyek dibersihkan dengan etanol. Kemudian diletakkan setetes darah ikan uji kira-kira 1 cm dari ujung sebelah kiri kaca obyek. 2. Sisi kiri kaca obyek dipegang dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri. Kaca pemulas dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di depan tetesan darah membentuk sudut kira-kira 30 o dari kaca obyek membuka ke kanan. 3. Kaca pemulas disentuhkan pada tetesan darah kemudian digeser ke arah kanan sehingga darah tersebut akan menyebar sepanjang sisi kaca pemulas. 4. Sudut antara kedua kaca obyek harus dijaga agar tetap 30 o kemudian kaca pemulas tersebut didorong dengan mantap dan cepat sepanjang kaca obyek, selanjutnya dikeringanginkan. Setelah kering siap diwarnai (Lampiran 11). Cara pewarnaan giemsa 1. Sediaan apus darah diletakkan di baki dengan sediaan apus di sebelah atas. 2. Sediaan tersebut digenangi dengan methanol secukupnya selama 5-10 menit, kemudian kelebihan methanol yang terdapat pada sediaan dibuang, selanjutnya digenangi dengan giemsa selama 25 menit. 3. Dibilas dengan aquades dan dikeringanginkan (Lampiran 11).

Cara pemeriksaan 1. Minyak imersi diteteskan pada bagian sediaan yang eritrositnya tidak saling menumpuk, diamati dengan pembesaran kuat (obyektif 100x). 2. Macam-macam bentuk leukosit dihitung sepanjang sediaan apus darah. Perhitungan dihentikan bila jumlahnya telah mencapai 100 sel leukosit. Hasilnya dihitung dalam persen (%). 3.2 Kualitas air Parameter kualitas air yang diamati adalah suhu, ph, DO yang diukur setiap hari pada pagi dan sore hari. Pengukuran suhu, ph, dan DO menggunakan alat ukur kualitas air. Kualitas air dijaga dengan melakukan penyiponan setiap pagi dan dilakukan pergantian air setiap hari sebanyak 10% sampai 20% dari volume air (Pratama, 2010). 3.3 Perhitungan Relative Percent Survival (RPS) Ikan Mas Pengamatan jumlah kematian ikan dari masing-masing perlakuan dilakukan setiap hari dimulai dari uji tantang hingga akhir perlakuan. Kemudian dihitung kelangsungan hidup relatif dengan rumus sebagai berikut: [ ] Keterangan : RPS V K = Relative Percent Survival = Mortalitas ikan yang diberi perlakuan = Mortalitas ikan kontrol (Ellis, 1988; Setyawan, 2006)

E. Analisis Data Data hasil pengamatan total leukosit dan diferensial leukosit yang didapatkan dari hasil penelitian ini (Lampiran 5) dianalisis dengan analisis sidik ragam ANOVA menggunakan SPSS 19 (Lampiran 6). Apabila data yang dihasilkan berbeda nyata kemudian dilanjutkan dengan uji duncan pada taraf 5% (Mattjik dan Sumertajaya, 2002). Dengan asumsi bahwa ukuran dan kondisi ikan serta konsentrasi bakteri A. salmonicida pada tiap unit percobaan masing-masing metode uji homogen. Sedangkan data hasil pengamatan kualitas air, gejala klinis ikan mas dan Relative Persent Survival (RPS) dianalisis secara deskriptif.