ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN TOMAT DIDESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PEMASARAN BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA FLAMBOYAN DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAELI KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN USAHATANI CABAI MERAH KERITING DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN TANAMAN HIAS PUCUK MERAH (OLEINA SYZYGIUM) PADA USAHA KEMBANG ASRI DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KINERJA KELEMBAGAAN PEMASARAN KAKAO BIJI TINGKAT PETANI PERDESAAN SULAWESI TENGAH: KASUS DESA AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH LEMBAH PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

IV. METODE PENELITIAN

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IV. METODE PENELITIAN

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

Distribusi Penjualan Telur Itik.Agnes Debora Hutabarat

ANALISIS PEMASARAN CENGKEH DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

MARGIN PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum morifolium) DI KELURAHAN KAKASKASEN DUA KECAMATAN TOMOHON UTARA

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 3 (4) : 515-520, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU Income Analysis and Salt Making Marketing in Talise Village Mantikulore Sub District Palu City Hermina Ismail 1) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu e-mail : Nanahermina403@gmail.com ABSTRACT This research aims to understand how much income received by farmers salt, to know marketing channel, the margin, and the efficiency of marketing. Study was conducted in October until December 2014, located in Kelurahan Talise Mantikulore sub-district Palu. The determination of respondents were with a method of random simple (Simple Random Sampling) with the total sample 34 farmers from 160 to commodity farmers salt. Traders done by means of the sample collection method tracing sampling so acquired as many as 6 middle-man. Analysis method used is an analysis of income and marketing analysis. The results of research suggests that the average income salt in Kelurahan Talise Mantikulore a Palu in one city in the production of Rp 17.294.563 times. The analysis showed that the marketing of marketing channels salt in kelurahan talise only one channel marketing, namely the farmers and traders to the consumer end. The analysis of marketing margins salt on a tract omnipresence namely mt Rp 25,000, and efficiency of marketing show that marketing talise urban village in the level of farmers to middle-men worth 100 % and in the middle-men to the consumer of 58,33% and 61,53 %. Key Word : Income and marketing, the business of making salt Talise Urban Village. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima oleh petani garam, untuk mengetahui saluran pemasaran, margin, serta efisiensi pemasaran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014, bertempat di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Penentuan responden dilakukan dengan metode acak sederhana (Simple Random Sampling) dengan jumlah sampel 34 petani dari 160 petani mengusahakan komoditi garam. Pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara metode penjajakan (Tracing Sampling) sehingga diperoleh sebanyak 6 orang pedagang pengumpul. Metode analisis digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu dalam satu kali produksi sebesar Rp 17.294.563. Hasil analisis pemasaran menunjukkan bahwa saluran pemasaran Garam di Kelurahan Talise hanya satu saluran pemasaran, yaitu : Petani ke Pedagang Pengumpul ke Konsumen Akhir. Hasil analisis margin pemasaran Garam pada saluran pemasarannya yaitu Mt Rp 25.000, dan efisiensi pemasaran menunjukkan bahwa pemasaran Kelurahan Talise di tingkat petani ke pedagang pengumpul sebesar 100% dan di tingkat pedagang pengumpul ke konsumen sebesar 58,33% dan 61,53%. Kata Kunci : Pendapatan dan pemasaran, usaha pembuatan garam, Kelurahan Talise. 515

PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan potensi sumberdaya kelautan baik hayati maupun non hayati yang sangat besar. Salah satu kekayaan sumber daya kelautan non hayati yang dimiliki Indonesia adalah garam. Sebagai negara maritim dengan wilayah yang sebagian besar merupakan lautan, Indonesia mempunyai banyak potensi ekonomi yang bersumber dari kekayaan laut ironisnya Indonesia masih menjadi importir garam yang cukup besar terutama pada garam beryodium dan garam industri. Garam merupakan komoditi strategis sebagai bahan baku industri dan bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tetapi dewasa ini keadaan petani garam sebagaimana kehidupan pada masyarakat pesisir umumnya, menghadapi berbagai permasalahan yang menyebabkan kemiskinan. Mereka menggantungkan hidupnya dari pemanfaatan sumberdaya laut dan pantai yang membutuhkan investasi besar dan sangat bergantung pada iklim yang ada. Iklim dan cuaca yang seringkali berubah, akan berakibat fatal bagi petani garam dimana mekanisme harga dan pasar garam yang cenderung tidak berpihak akan menjadikan usaha penggaraman ini dilingkupi dengan resiko yang besar yang nantinya akan mendatangkan kerugian bagi petani garam di Indonesia (Widodo dan Ihsannudin, 2010). Kelurahan Talise adalah salah satu daerah penghasil garam di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian yang di arahkan untuk peningkatan pendapatan dan produksi. Peneliti memandang bahwa permasalahan yang dihadapi petani garam dengan adanya perubahan iklim global yang mengakibatkan penurunan produktivitas garam, teknologi masih cukup sederhana menjadikan produksi berkualitas rendah sehingga sangat peka terhadap goncangan pasar, terbatasnya infrastruktur dan fasilitas produksi serta regulasi yang tidak berpihak ke petani mengakibatkan lemahnya sistem tataniaga yang kurang menguntungkan penggaram, sisi permodalan kurang mendukung, sehingga petani garam terjerat pada tengkulak atau juragan yang menghargai garamnya di bawah standar nasional sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan yang menyebabkan penurunan kesejahteraan para petani garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti perlu melakukan penelitian tentang analisis pendapatan dan pemasaran usaha pembuatan garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Tujuan dari penelitian ini untuk : 1. Mengetahui besarnya pendapatan petani garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu dalam satu kali produksi. 2. Mengetahui proses pemasaran hasil produksi garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. 3. Mengetahui berapa besar margin pemasaran garam pada saluran pemasaran di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. 4. Mengetahui efesiensi yang telah dicapai dalam pemasaran garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dikompleks usaha pertanian garam rakyat di penggaraman Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa Kelurahan Talise merupakan satusatunya daerah penghasil garam di Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2014. Responden dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan pembuatan garam sebanyak 34 responden dari 160 populasi. Pengambilan sampel pedagang garam yang didasarkan atas informasi petani sampel sebanyak 6 pedagang pengumpul. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi, dan 516

wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (quisioner), sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa literature dan instansi terkait dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis pemasaran yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Secara matematis persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut : TR = P.Q TR = Jumlah Penerimaan / Total Revenue (kg) P Q = Harga / Price (Rp) = Produksi / Quantity (Rp) Pendapatan petani garam menggunakan konsep pendapatan sebagai berikut: Π = TR - TC Π = Pendapatan petani garam / income TR = Total Penerimaan / Total Revenue TC = Jumlah Biaya Produksi / Total Cost Untuk menghitung besarnya margin pemasaran dihitung dengan menggunakan rumus (Agustina dan Setiajie, 2008) sebagai berikut : M = Hp - Hb M = Margin Pemasaran (Rp) Hp = Harga Penjualan (Rp) Hb = Harga Pembelian (Rp) Margin total pemasaran (Mt) adalah jumlah margin semua lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran garam dihitung dengan menggunakan rumus : Mt = M1 + M2 + M3 +..Mn Mt = Margin total pemasaran M1 + M2 + M3 Mn = Margin dari setiap lembaga pemasaran Untuk menghitung efisiensi pemasaran garam pada masing-masing lembaga pemasaran, (Sisfahyuni, dkk, 2008), sebagai berikut : ET = (HLPJ / HLPB ) 100% ET = Efisiensi Tataniaga HLPJ = Harga di Tingkat Lembaga Penjual HLPB = Harga di Tingkat Lembaga Pembeli HASIL DAN PEMBAHASAN a. Pendapatan Usaha Analisis pendapatan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani responden pada usaha pembuatan garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani responden, maka perlu diketahui terlebih dahulu besarnya tingkat penerimaan yang diperoleh serta biaya-biaya yang dikeluarkan dalam melakukan suatu usaha pembuatan garam tersebut. Pendapatan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha pembuatan garam bagi petani responden. Pendapatan usaha pembuatan garam di Kelurahan Talise untuk satu kali produksi. Penerimaan merupakan total nilai yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan harga jual yang berlaku ditingkat petani. Jadi, besar kecilnya penerimaan ditentukan oleh besar kecilnya produksi dan harga jual (Daniel, 2002). Rata-rata produksi garam yang dihasilkan petani responden usaha pembuatan garam di Kelurahan Talise selama satu kali produksi berbeda-beda berdasarkan luas lahan yang diusahakan. Biaya produksi adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel, dimana setiap kegiatan usaha pembuatan garam tidak pernah terlepas dari biaya untuk mengelola usaha pembuatan garam agar memperoleh hasil yang diharapkan. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berpengaruh pada volume produksi, misalnya pajak lahan. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya di pengaruhi oleh besarnya volume produksi, misalnya tenaga kerja. Pada tingkat pendapatan dengan luas lahan 24 162 m 2 diperoleh rata-rata total penerimaan Rp 8.140.000 dengan rata-rata total biaya Rp 48.470,833, maka rata-rata pendapatan Rp 8.091.529,167 dan luas lahan 168 1120 m 2 diperoleh rata-rata total 517

penerimaan Rp 9.310.000 dengan rata-rata total biaya Rp 106.966,67 maka rata-rata pendapatan Rp 9.203.033,33 sehingga diperoleh rata-rata pendapatan garam di Kelurahan Talise dalam satu kali produksi yaitu sebesar Rp 17.294.563,. b. Saluran Pemasaran Pemasaran merupakan sebagai proses yang mengakibatkan aliran produk suatu sistem dari produsen ke konsumen. Saluran pemasaran terdiri dari sekelompok individu atau lembaga yang mempunyai hak kepemilikan atas barang-barang yang dipasarkan dan membantu dalam penyampaian hak kepemilikan tersebut dari produsen ke konsumen. Dalam proses pengaliran atau pergerakan barang dari tangan produsen sampai ke tangan konsumen terdapat banyak kegiatan-kegiatan yang saling bekerjasama (Antara, 2012). Lembaga pemasaran garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu adalah individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditinya dari produsen ke konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan individu lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka lembaga pemasaran yang terlibat di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu dalam menyalurkan komoditi garam dari produsen ke konsumen terdiri dari: 1. Pedagang Pengumpul Pedagang pengumpul merupakan pedagang yang membeli garam langsung dari petani di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu sebagai produsen. Hasil pembelian tersebut dikumpulkan dan dijual kembali kepada konsumen. Di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu hanya terdapat satu saluran pemasaran garam yang meliputi petani ke pedagang pengumpul, dan konsumen akhir. c. Margin Pemasaran Margin pemasaran garam adalah selisih harga yang dibayarkan petani atau produsen garam dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Dari hasil analisis margin dimaksudkan untuk mengetahui biaya pada lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran dalam proses produksi jual beli garam. Harga yang dibayar konsumen akhir merupakan harga di tingkat pedagang pengumpul. Perhitungan margin pemasaran digunakan untuk mengetahui aliran biaya pemasaran pada lembaga yang terlibat dalam proses pemasaran (Bagus, 2011). Dari hasil analisis margin dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran biaya pada lembaga pemasaran yang terlibat pada saluran pemasaran dalam proses produksi jual beli garam. Untuk menghitung margin pemasaran pada saluran pemasaran garam digunakan rumus sebagai berikut: a. Harga Penjualan Pedagang Pengumpul ke Konsumen Harga Pembelian ditingkat Petani M = Hp Hb = Rp 60.000/Krg Rp35.000/Krg = Rp 25.000 b. Harga Penjualan Pedagang Pengumpul ke Konsumen Harga Pembelian ditingkat Petani M = Hp Hb = Rp 65.000/Krg Rp 40.000/Krg = Rp 25.000 Harga penjualan petani atau harga pembelian pedagang pengumpul sebesar Rp 35.000/karung sampai Rp 40.000/karung dan harga penjualan pedagang pengumpul ke konsumen sebesar Rp 60.000/karung sampai Rp 65.000/karung. Sehingga margin yang diterima ditingkat pedagang pengumpul sebesar Rp 25.000,. Margin pemasaran Garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu yang merupakan suatu proses penambahan nilai atau kepuasan dari produsen ke pedagang pengumpul dan akhirnya ke konsumen akhir, dapat diketahui bahwa bagian harga yang diterima petani pada saluran pemasaran adalah sebagai berikut : Saluran pemasaran Sf = Pf / Pr x 100 % = Rp 35.000 / 60.000 x 100 % = 58,33 % 518

Sf = Pf / Pr x 100 % = Rp 40.000 / 65.000 x 100 % = 61,53 % Pada saluran ini pedagang pengumpul melakukan penjuaan ke konsumen dengan harga Rp 60.000/krg dan Rp 65.000/krg, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.000/krg, dan memperoleh keuntungan sebesar Rp 18.000/krg. Kelembagaan yang paling besar mengeluarkan biaya adalah pedagang pengumpul, besarnya biaya dikeluarkan akibat biaya pemasaran yaitu biaya tenaga kerja dan biaya pengepakan garam sampai ke konsumen, bagian harga yang diterima oleh petani sebesar 58,33% dan 61,53%. d. Efesiensi Tataniaga Efisiensi tataniaga (pemasaran) diukur berdasarkan pada perbandingan dua harga dalam persamaan identitas di konversi kenilai persentasi (%), makin besar efisiensi tataniaga makin besar bagian harga yang diterima petani (Sisfahyuni, dkk, 2008). Untuk mengetahui efisiensi pemasaran garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu pada saluran pemasaran digunakan rumus sebagai berikut: a. Saluran Pemasaran Petani Pedagang Pengumpul ET = (HLPJ / HLPB) x 100 % = (35.000 / 35.000) x 100 % = 100 % ET = (HLPJ / HLPB) x 100 % = (40.000 / 40.000) x 100 % = 100 % b. Saluran Pedagang Pengumpul Konsumen ET = (HLPJ / HLPB) 100 % = (Rp 35.000 / Rp 60.000) 100 % = 58,33 % ET = (HLPJ / HLPB) 100 % = (Rp 40.000 / Rp 65.000) 100 % = 61,53 % Menurut Sudiyono (2004), sistem pemasaran dapat dianggap efisien apabila memenuhi syarat, yaitu mampu menyampaikan hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah mungkin, dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari pada keseluruhan harga yang dibayar oleh konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang itu. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap Usaha Pembuatan Garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : Pendapatan rata-rata yang diperoleh petani usaha pembuatan garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu dari yang diusahakan dalam satu kali produksi sebesar Rp 17.294.563/m 2 (b) Pedagang pengumpul membeli garam dengan petani mulai dari harga Rp 35.000/Krg sampai Rp 40.000/Krg, (c) Saluran Pemasaran garam di Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu terdiridari 1 saluran, yaitu : Petani ke Pedagang Pengumpul ke Konsumen, (d) Hasil perhitungan bahwa total margin pemasaran Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu pada saluran pemasarannya adalah sebesar Rp 25.000, (e) Hasil perhitungan efisiensi pemasaran menunjukkan bahwa pemasaran Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu di tingkat petani pedagang pengumpul sebesar 100% dan di tingkat pedagang pengumpul konsumen sebesar 58,33% dan 61,53%. Saran Melalui penelitian ini, penulis berharap pemerintah perlu menetapkan harga garam sehingga tidak merugikan kedua belah pihak karena harga yang diterima petani terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan petani dalam menjalankan usahanya sehingga petani dapat meningkatkan pendapatannya dan memiliki keberlanjutan yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi tawar petani. DAFTAR PUSTAKA Agustian, A. Setiajie, I. 2008. Analisis Perkembangan Harga dan Rantai Pemasaran Komoditas Cabai Merah di Provinsi Jawa Barat. Pusat 519

analisis social ekonomi dan kebijakan pertanian Departemen Pertanian. Antara, M. 2012. Agribisnis dan Penerapannya dalam Penelitian. Edukasi Mitra Grafika. Palu. Bagus, N. G. 2011. Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usahatani Cabai Merah Keriting Di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Palu. Daniel M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. Sisfahyuni, Ludin, Taufik dan M.R. Yantu, 2008. Efisiensi Tataniaga Komoditi Kakao Biji Asal Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah. J. Agribisnis 9 (3) : 150 159. Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang. Widodo. S. dan Ihsannudin. 2010. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Guna Pencapaian Swasembada Garam Nasional. Prosiding. Seminar Nasional Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan. Surabaya. 520