PEMANFAATAN LAYANAN RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. analisis daya yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

Pengaruh Tata Ruang Terhadap Motivasi Berkunjung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (1999:6) metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

III. METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pendidikan baik pendidikan formal, non formal, maupun informal.

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin membandingkan dua atau tiga suatu masalah / hal dengan


BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

Weni Muliawati SMA Negeri 10 Semarang

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Praktikum biologi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

METODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk memberikan arah,tata cara dan teknik pengerjaan guna

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PEMANFAATAN LAYANAN RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KOTA MOJOKERTO ABSTRAK Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan layanan ruang baca perpustakaan SMAN 2 Kota Mojokerto oleh siswa selaku pengguna layanan ruang baca tersebut. Pada penelitian ini, berlatar belakang pada argumen yang muncul pada masyarakat umum bahwa ruang baca perpustakaan biasanya hanya digunakan sebagai ruangan khusus membaca saja, padahal ruang baca memiliki peran penting dalam kegiatan belajar siswa, yakni suatu ruangan yang memiliki zona atau space khusus agar siswa dapat merasa nyaman dalam belajar, khususnya membaca koleksi buku yang ada di perpustakaan. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian terhadap pemanfaatan layanan ruang baca perpustakaan adalah siswasiswi SMAN 2 Kota Mojokerto. Penelitian ini bertipe deskriptif, yakni memberi gambaran suatu gejala sosial tertentu yang sudah ada. Adapun analisa data kuantitatif sengaja dipilih karena prosedur penelitian yang menghasilkan data yang harus dianalisa setiap pendapat dari setiap siswa yang dijadikan responden. Sebagai penguat data, peneliti menggunakan probbing (wawancara) terhadap responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner, wawancara, observasi dan penggunaan bahan dokumen. Jumlah sampel sebanyak 269 responden dari populasi yang berjumlah 819 siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan layanan ruang baca perpustakaan dapat dikategorikan sangat baik, karena secara teori perubahan perilaku individu, yakni pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa menggambarkan tingkat pemanfaatan siswa yang baik terhadap layanan ruang baca perpustakaan. Kata Kunci : Pemanfaatan, Layanan Ruang Baca Perpustakaan.

Ruang baca merupakan ruang yang digunakan oleh pengguna atau pengunjung perpustakaan untuk membaca bahan pustaka. Ruang baca bukanlah sekedar ruangan untuk membaca, melainkan sebagai sarana perekaman informasi dari sumber ilmu agar lebih khusyuk. Penempatan ruang baca pada umumnya berdekatan dengan koleksi, atau ruang koleksi dan ruang baca digabungkan dalam satu ruangan jika layanan yang dilakukan sistem terbuka. Fasilitas baca adalah perlengkapan perpustakaan yang disediakan di ruang baca untuk keperluan pengunjung perpustakaan seperti meja baca, kursi baca dan study carrel. Menurut Bafadal (2009:150) penataan ruang dan perlengkapan yang tersedia harus ditata dan dirawat dengan baik sehingga benar-benar menunjang penyelenggaraan perpustakaan sekolah secara efektif dan efisien. Keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah tidak akan ada artinya jika perpustakaan tidak ada yang mengunjungi baik siswa maupun guru. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu bagi pengelola perpustakaan agar lebih memperhatikan dan mengelola layanan ruang baca di perpustakaan untuk membuat pembaca merasa nyaman berada di ruang baca perpustakaan tersebut. Dengan adanya ruang baca di perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam membaca. Karena, dengan membaca dapat membuka jendela ilmu pengetahuan yang lebih luas, sehingga dapat melahirkan pendidikan yang berkualitas dan anak didik yang mampu beranalisis. Kemampuan analisis sangat dipengaruhi oleh membaca karena membaca dapat mengasah inteligensi, kecakapan berbahasa, berkomunikasi dan menulis. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu, dalam menunjang kegiatan belajar siswa dan agar tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, maka setiap sekolah hendaknya memiliki perpustakaan sekolah. Secara sederhana, perpustakaan sekolah merupakan sebuah gedung yang dijadikan sebagai tempat pengumpulan buku-buku sekaligus sarana untuk membaca bagi kalangan siswa maupun guru. Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan sebuah ruangan yang dipergunakan untuk menyimpan dan memelihara berbagai jenis bahan pustaka yang sepenuhnya diperuntukkan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya dengan tujuan agar dapat menunjang program belajar

mengajar di sekolah, dengan cara usaha untuk menyediakan sumber-sumber informasi dalam bentuk karya tulis, cetak dan rekaman seperti naskah buku, terbitan berkala, surat kabar, brosur, folder, film dan sejenis lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif yang didalamnya mencakup gambaran atau koleksi data dari suatu obyek atau fenomena yang diamati. Dalam hal ini, penelitian dimaksudkan untuk membangun deskripsi (gambaran) apa adanya dari suatu fenomena yang berada dalam konteks penelitian. Gambaran tersebut diperoleh dengan menginterpretasikan hasil tabulasi data untuk mendukung hasil analisis penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1989:3). Metode survei diterapkan karena jumlah populasi yang cukup besar, dimana polulasi tersebut yang nantinya dijadikan sampel dan pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan kepada siswa SMAN 2 Kota Mojokerto. Penelitian kali ini memfokuskan pada pemanfaatan layanan ruang perpustakaan khususnya ruang baca di SMAN 2 Kota Mojokerto. Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui secara langsung hal-hal apa saja yang menjadi penyebab dan bagaimana pemanfaatan layanan ruang baca dalam meningkatkan minat baca siswa di SMAN 2 Kota Mojokerto. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan lainnya yang dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi yang dituju dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, XI dan XII di SMAN 2 Kota Mojokerto. Tabel 1.1 Populasi Siswa SMAN 2 Kota Mojokerto No Sekolah Jumlah Siswa tiap Kelas Jumlah X XI XII Siswa 1 SMAN 2 Kota Mojokerto 286 siswa 247 siswa 286 siswa 819 siswa Sumber : Data Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Mojokerto tahun 2011/2012

Setelah diketahui hasil sampel sebesar 269, dapat dilanjutkan dengan menghitung melalui rumus proporsi random sampling untuk menetapkan jumlah sampel tiap kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2007:68) bahwa sampel yang representatif, cara pengambilan sampel menggunakan proporsional random dengan cara diundi. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus proporsi random sampling. Teknik pengambilan sampel acak (random) dari ukuran sampel yang sudah ditentukan adalah dengan cara menggunakan teknik simple random sampling yakni pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Hal ini juga dikarenakan anggota populasi yang menjadi sampel dianggap homogen. Tabel 1.2 Jumlah Sampel Siswa SMAN 2 Kota Mojokerto No Kelas Populasi Sampel Siswa Tiap Kelas 1. X 286 94 2. XI 247 81 3. XII 286 94 Total 819 269 Teknik pengumpulan data yang ada dalam penelitian ini yaitu : 1. Pengumpulan Data Primer yaitu pengumpulan data secara mandiri oleh peneliti langsung melalui pengisian kuesioner oleh responden yang bersifat langsung. Tipe pertanyaan yang diajukan pada responden bersifat semi terbuka. 2. Pengumpulan Data Sekunder yaitu perolehan data dari berbagai jurnal dan laporan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan layanan ruang baca serta minat baca, data statistik pengunjung perpustakaan, data statistik siswa SMAN 2 Kota Mojokerto dan profil perpustakaan SMAN 2 Kota Mojokerto. 3. Observasi atau pengamatan yaitu pengumpulan data dari pengamatan panca indera. Maksudnya untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari pengamatan peneliti secara langsung di lokasi penelitian.

Penelitian ini menggunakan Teknik Pengolahan Data yang mencakup : 1. Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tinjauan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan lapangan dan bersifat koreksi. Pada kesempatan ini, kekurangan data atau kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki dengan pengumpulan data ulang maupun dengan interpolasi (penyisipan). 2. Koding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau hurufhuruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang dianalisis. 3. Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengukur angka-angka serta menghitungnya (Bungin, 2005:168). Seluruh jawaban diberi kode dalam tabulasi. Adapun Teknik Analisis Data yang digunakan adalah mengolah angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang mudah dibaca dan disimpulkan. Analisis data bertujuan untuk memberikan makna data dalam memecahkan masalah penelitian. Ada beberapa teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan data yang tersedia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data yaitu data kuantitatif yang telah diolah dengan tabel frekuensi tunggal, kemudian dianalisis dan diinterprestasikan secara teoritik. Pada akhirnya, penelitian deskriptif ini berupaya untuk memberikan gambaran sistematik atau mendeskripsikan data tentang kenyataan dan karakteristik dari unit penelitian secara aktual dan faktual. Setelah angket terkumpul dari responden dan diperoleh data kasar, maka dilakukan skoring data dan selanjutnya dilakukan tabulasi. Dari proses ini akan diketahui tabel distribusi frekuensi. Pembuatan tabulasi didasarkan pada indikator dalam variabel, sehingga memudahkan dalam proses interpretasi data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan Teknik Persentase. Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik ini adalah untuk meringkas data agar menjadi lebih mudah dibaca dan dimengerti.

Menurut Supriyatna (2009) menyatakan bahwa secara umum, dalam berbagai referensi perubahan perilaku individu (sikap) memiliki 3 komponen yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Komponen kognitif merupakan aspek perilaku individu yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek atau subyek. Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses analisis, sintesis dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam otak manusia. Nilai-nilai baru yang diyakini benar, baik, indah dan sebagainya, pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap individu. Sedangkan, komponen afektif dianggap sebagai komponen perasaan (emosi) individu terhadap obyek atau subyek yang sejalan dengan hasil penilaiannya. Selanjutnya, komponen psikomotorik berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan sesuai dengan keyakinan dan keinginannya. Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif atau negatif. Adanya layanan ruang baca yang memadai harus didukung dengan pemahaman siswa mengenai beberapa aspek dalam pemanfaatan layanan perpustakaan, khususnya layanan ruang baca perpustakaan. Merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Bloom (dalam Sudrajat, 2008) yang menerangkan bahwa segenap usaha pendidikan sebaiknya diarahkan untuk terjadinya perubahan perilaku peserta didik secara menyeluruh dengan mencakup semua kawasan perilaku. Kawasan yang dimaksud adalah : Kawasan Kognitif (pengetahuan) Merupakan kawasan perilaku individu yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berfikir secara nalar. Kawasan Afektif (sikap) Merupakan kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Kawasan Psikomotorik (keterampilan) Merupakan kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis.

Apabila dikaitkan dengan konteks penggunaan layanan ruang baca perpustakaan, maka dapat diartikan sebagai berikut : Pengetahuan Merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui cara pemanfaatan layanan perpustakaan, misalnya dengan cara siswa mengakses katalog untuk menemukan sumber informasi yang dicari. Sikap Merupakan kemampuan siswa dalam mengartikan perpustakaan sebagai sarana untuk mencari informasi dan belajar, sehingga perpustaakaan akan selalu menjadi tempat utama dalam meningkatkan khasanah ilmu siswa. Keterampilan Merupakan kemampuan siswa untuk menggunakan layanan ruang baca semaksimal mungkin, merawat, menjaga koleksi misalnya tidak merusak koleksi-koleksi yang tersedia di perpustakaan saat dibaca di ruang baca. Dalam pemanfaatan layanan ruang baca perpustakaan di SMAN 2 Kota Mojokerto oleh siswa selaku pengguna layanan, seorang siswa dapat dikategorikan memanfaatkan layanan tersebut apabila ada perubahan perilaku yang progresif pada diri siswa tersebut sesuai dengan sisi manfaat yang terdapat pada layanan ruang baca perpustakaan. Pada ranah kognitif atau pengetahuan, dalam bab sebelumnya dapat digambarkan bahwa hampir semua siswa sudah memahami mengenai status keanggotaan perpustakaan mereka, peraturan yang diterapkan dan memiliki pemahaman mengenai fasilitas di ruang baca perpustakaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari segi ranah pengetahuan, siswa sudah dapat dikategorikan memanfaatkan layanan ruang baca perpustakaan dengan baik. Sedangkan pada ranah afektif (sikap atau emosi) pada bab penyajian data sebelumnya, dapat dilihat bahwa hampir semua siswa sudah pernah melakukan kunjungan ke perpustakaan dengan dominasi tujuan adalah kegiatan membaca di ruang baca perpustakaan. Dalam bab sebelumnya juga dapat diketahui bahwa siswa sering melakukan kunjungan ke ruang baca perpustakaan dengan tujuan membaca koleksi buku perpustakaan. Intensitas kunjungan juga termasuk rutin. Kemudian, apabila dilihat dari gambaran perolehan manfaat dari ruang baca perpustakaan, hampir semua siswa menyatakan manfaat-manfaat berupa memudahkan dalam

belajar, diskusi, membaca koleksi buku, memperoleh pengetahuan baru, meningkatkan motivasi dalam belajar, memudahkan dalam pergaulan dan memudahkan dalam mengerjakan tugas. Dalam gambaran perilaku siswa inilah seorang siswa dapat dinyatakan memiliki sikap yang baik dalam memanfaatkan layanan ruang baca perpustakaan. Selanjutnya, merupakan gambaran perilaku siswa pada ranah psikomotorik atau keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang ada. Dalam bab penyajian data sebelumnya siswa sudah mampu menguasai cara penggunaan katalog perpustakaan. Kemudian dari hasil data dan probbing pada bab penyajian data sebelumnya dapat digambarkan bahwa hampir semua siswa disimpulkan dapat bersikap kritis dan inovatif dalam menawarkan suatu inovasi terhadap perkembangan perpustakaan. Jadi, kesimpulannya adalah ruang baca tidak hanya sekedar ruangan untuk membaca. Ruang baca di perpustakaan memiliki andil penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk menggunakan berbagai layanan yang diberikan pihak perpustakaan kepada para siswa selaku pengguna. Dengan adanya ruang baca dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya perpustakaan. Selain itu, pemanfaatan ruang baca perpustakaan juga sangat dirasakan oleh siswa dalam menambah wawasan mengenai informasi-informasi yang tidak didapat di dalam kelas. Ruang baca juga sangat bermanfaat dalam melatih kesadaran siswa dalam merawat fasilitas sekolah. Apabila ditinjau dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa terhadap pemanfaatan layanan ruang baca, dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 2 Kota Mojokerto sangat memanfaatkan layanan ruang baca dengan baik. SMAN 2 Kota Mojokerto sebagai Sekolah Bertaraf Internasional yang memiliki perpustakaan sangat memadai dan dilengkapi ruang baca yang representatif membuat siswa sebagai pengguna layanan perpustakaan lebih termotivasi untuk belajar, meningkatkan pergaulan siswa antar teman dalam suasana diskusi, bahkan diskusi ilmiah. Tentu saja, hal ini dapat mempengaruhi siswa dalam berfikir dan bersikap ilmiah.

Daftar Pustaka Arixs. 2006. Kiat SMPN 4 dan SD 22 Dauh Puri Mengelola Perpustakaan Pernyataan Keaslian Tulisan, http://www.cybertokoh.com/mod=publisher& op=viewarticle&artid=1416.html (diakses pada tanggal 8 Maret 2012) Bafadal, I. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Malang: Bumi Aksara. Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:Lencana Citrasari, Yustin Nesty. 2010. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah dalam menunjang belajar siswa di SMP Negeri 33 Surabaya. SKIRPSI Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional (R-SMA BI). Jakarta Elang. 2009. Layanan Ruang Baca. http://my.opera.com/elangteratai/blog/ layanan-ruang-baca (diakses pada tanggal 8 Maret 2012) Hanani, S. 2008. Membangun Minat Baca Murid Melalui Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Masyarakat sebagai Salah Satu Usaha untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan, http://puslitjaknov.org/data/file/2008/ makalah_poster_session_pdf/silfia_hanani_membangunminatbaca.pdf.html (diakses pada tanggal 8 Maret 2012) Hasan, Iqbal M. 2002. Pokok-pokok materi statistic 2 (statistik inferensif). Jakarta:Bumi Aksara. Mujiati, N. 2000. Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah. www.google.co.id/search?hl=id&client=firefoxa&rls

=org.mozilla:enus:official&q=hubungan+tata+ruang+perpustakaan+dengan+minat+baca+s iswa&start=40&sa=n,html (diakses pada tanggal 14 Maret 2012) Remenyi. Mereka-reka manfaat Teknologi Informasi Bagi Pendidikan. http://www.blogster.com/artikelekoindrajit/mereka-reka-manfaat-ti. (diakses pada tanggal 20 Juli 2012) Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES Sri. 2008. Penyebab Kurang Optimalnya Penggunaan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan. http://media.diknas.go.id/media/ document/4486.pdf (diakses pada tanggal 9 Maret 2012) Sudrajat, Ahmad. 2008. Tentang Taksonomi Perilaku Individu-Bloom (Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. http://pedulimasyarakat.wordpress.com/artikel/ document/4434.html. (diakses pada tanggal 1 April 2012) Sugijanto, Indarti, Y. 2009. Cara Praktis Mengelola Perpustakaan. Surakarta: PT. Era Adicitra Intermedia. Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Sagung Seto. Wahyuningtias, Indarti. 2010. Efektivitas Pengaruh Pendidikan Pengguna (User Education) Terhadap Pemanfaatan Layanan di UPT Perpustakaan dan Informasi Universitas Muhammadiyah Malang. Surabaya: Prodi Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Departemen Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga. Wiyono, B.B. 2004. Penelitian Kuantitatif. Malang:Universitas Negeri Malang Wiyono, B.B. 2007. Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang Zahara. 2003. Pengertian Perpustakaan Menurut Para Ahli. http://wwwilmuperpu scom.blogspot.com/2010/03/pengertian-perpustakaan-enurut-para.html (diakses pada tanggal 2 Mei 2012)

CURRICULUM VITAE CONTACT INFORMATION Nama : Nuning Setia Kurniawati Alamat : Dsn. Jogodayoh Ds. Jabon RT 11 RW 03 Kec. Mojoanyar Mojokerto No. HP : 085733700888 E-mail : - PERSONAL INFORMATION Tanggal Lahir : 09 Mei 1988 Tempat Lahir : Mojokerto Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Belum Menikah EDUCATION 2004-2000 : SDN Ngrowo II Mojokerto 2002-2004 : SMPN 8 Mojokerto 2004-2006 : SMAN 1 Bangsal, Mojokerto 2006 - Sekarang : Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya SKILL & ABILITY Computer Ability: Operating System : Windows 98/ME/NT/2000/XP Microsoft Office : Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point, Ms.Publisher Open Office Automation & digitallization Katalogisasi dan klasifikasi buku atau non buku Language Ability Bahasa Indonesia Bahasa Inggris HOBBIES Makan, Sleeping, Shopping.

MOTTO Kegagalan bukan berarti akhir dari sebuah perjuangan, tapi kegagalan adalah sebuah pengalaman yang berharga, dengan belajar dari kegagalan kita akan memperoleh keberhasilan Tertanda, (Nuning Setia Kurniawati)