IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM


KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan di bahas menjelaskan tentang latar belakang penelitian,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Barat yang terletak diantara 107º30 107º40 Bujur Timur dan 6º25 6º45

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

NO KATALOG :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

BAB III METODOLOGI, ASUMSI DAN PROSEDUR PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

KABUPATEN BREBES. Data Agregat per Kecamatan

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

lainnya Lahan yang sebagian besar ditutupi oleh tumbuhan atau bentuk alami lainnya

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II DARI PEMILU KE PEMILU DI BREBES DAN KONDISI GEOGRAFIS BREBES


PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL. luas wilayah Hektar (Ha). Secara georafis, Kelurahan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

Kecamatan Selat Nasik

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Brebes Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes Gambar 4.1 Peta Administratif Kabupaten Brebes 4.1.1 Geografi Kabupaten Brebes sebagai salah satu daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah, letaknya disepanjang pantai utara Laut Jawa, memanjang ke selatan berbatasan dengan wilayah Karsidenan Banyumas. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, serta sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara 60 44 70 21 Lintang Selatan dan antara 108 041 109 011 dengan jumlah rata-rata curah hujan 154 mm, sedangkan jumlah rata-rata hari hujan 10 hari. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Bumiayu sebesar 215 mm, dengan rata-rata jumlah hari hujan 15 hari. Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari daerah Tingkat II yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kabupaten Breres terdiri dari 17 kecamatan yaitu Salem, Bantarkawung, Bumiayu, Paguyangan, Sirampog, Tonjong, Larangan, Ketanggungan, Banjarharjo, Losari, Tanjung, Kersana,

29 Nulakamba, Wanasari, Songgom, Jatibarang, Brebes. Kabupaten Brebes juga terdiri dari 292 desa dan 5 kelurahan. Dari jumlah itu dibagi habis menjadi 1.132 dusun, 1.608 RW/Lingkungan dan 8.274 Rukun Tetangga (RT). Luas keseluruhan Kabupaten Brebes adalah 166,296 hektar. Dari luas keseluruhan itu 62.703 hektar adalah lahan sawah, pekarangan/ bangunan 19.250 hektar, tegalan/ kebun seluas 17.499 hektar, tanah sementara tidak digunakan 279 hektar, tambak/kolam/rawa-rawa 9.001 hektar, hutan rakyat dengan luas 5.557 hektar, hutan negara 46.708 hektar, pekebunan negara/swasta seluas hektar 1.252, dan lain-lain seluas 4.047 hektar. Wilayah Kabupaten Brebes mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Laut Jawa : Kab Tegal dan Kota Tegal : Kab Banyumas dan Kab Cilacap : Propinsi Jawa Barat Kabupaten Brebes merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian bervariasi, untuk daerah penelitian ini kecamatan Brebes, Bulakamba, dan Tanjung mempunyai ketinggian 3 meter di atas permukaan laut. 4.1.2 Demografi Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat 1.752.128 jiwa, terdiri dari 873.062 jiwa penduduk laki-laki dan 879.066 jiwa penduduk perempuan. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kabupaten Brebes terus bertambah, jika dibandingkan dengan tahun yang lalu (2008) telah bertambah sebanyak 4.698 Jiwa atau sebesar 0,27 persen. Distribusi penduduk Kabupaten Brebes belum tersebar secara merata, dimana sebaran penduduk terbanyak di Kabupaten Brebes adalah Kecamatan Bulakamba 158.560 jiwa atau 9,05 persen, Kecamatan Brebes 156.116 jiwa atau 8,91 persen, dan Kecamatan Larangan sebanyak 140.666 jiwa atau 8,03 persen, sedangkan sebaran penduduk paling kecil adalah Kecamatan Salem sebanyak 56.763 jiwa atau 3,24 persen. Dan sisanya tersebar di tiga belas kecamatan lainnya sebesar 70,77 persen.

Tabel 4.1 Jumlah penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja dirinci menurut jenis pekerjaan di Kabupaten Brebes Tahun Petani Buruh Tani Nelayan Pengusaha Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Supir/ kernet angkutan PNS/ TNI/Po lisi Pensiun an Jumlah 2005 301.694 438.788 23.828 16.704 34.050 71.546 82.531 11.771 25.530 6.871 1.067.919 2006 321.694 444.788 25.947 8.873 37.370 67.763 84.022 12.679 36.609 6.984 1.096.366 2007 304.947 412.916 25.420 7.332 41.030 72.997 77.410 14.909 25.221 6.790 1.015.721 2008 289.923 382.893 23.888 6.744 41.363 71.836 84.332 15.966 25.581 7.711 979.490 2009 290.814 384.163 23.980 6.761 41.462 72.041 84.573 16.014 25.652 7.731 982.537 Sumber : BPS Kabupaten Brebes (2010) 30

31 4.1.3 Pendidikan Di Kabupaten Brebes untuk tingkat pendidikan pra sekolah (TK) yang terdaftar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes pada tahun 2009 mengalami kenaikan jumlah sekolah. Demikian juga dengan jumlah murid dan guru mengalami kenaikan yang menggembirakan. Jumlah sekolah naik 5,07 persen. Jumlah murid naik 4,92 persen dan jumlah guru naik 0,14 persen. Untuk tingkat pendidikan dasar SD pada tahun 2009 jumlah murid sebanyak 187.686 murid, dan jumlah guru sebanyak 8.099 orang. Untuk sekolah MI pada tahun 2009 jumlah sekolah yang ada 201 sekolah, 40.525 murid dan 1866 guru. Untuk tingkat SLTP jumlah sekolah yang ada sebanyak 118 sekolah, jumlah murid sebanyak 53.317 siswa dan Guru sebanyak 2.812. Demikian pula untuk jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah terdapat 86 sekolah, Murid 27.392 siswa dan guru sebanyak 1.658 orang. Untuk pendidikan SLTA jumlah sekolah sebanyak 33 sekolah, Murid sebanyak 15.565 siswa dan guru sebanyak 976 orang. Untuk jumlah pondok pesantren Di Kabupaten Brebes pada tahun 2009 tercatat 184 pondok Pesantren dengan jumlah santri 28.053 orang. 4.1.4 Ekonomi Perkembangan nilai pengeluaran per kapita per bulan baik pengeluaran nominal maupun pengeluaran riil merupakan salah satu indikasi meningkatnya tingkat pendapatan penduduk. Pengeluaran nominal per kapita penduduk meningkat dari Rp 310.198 pada tahun 2008 menjadi Rp 323.658 pada tahun 2009 atau naik sebesar 4,3 persen. Jika dilihat dari struktur pengeluaran penduduk terbagi menjadi pengeluaran untuk makanan dan non makanan maka tingkat kesejahteraan penduduk dikatakan meningkat pada saat pengeluaran untuk makanan menurun dan pengeluaran non makanan meningkat. Hal ini tidak terjadi selama tahun 2008-2009. Berdasarkan persentase pengeluaran di Kabupaten Brebes menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan mengalami peningkatan dari 58,01 persen menjadi 59,41 persen sementara pengeluaran untuk non makanan mengalami penurunan dari 41,99 persen menjadi 40,59 persen.

Tabel 4.2 Penduduk umur 10 tahun ke atas dirinci menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Brebes tahun 2006-2009 Tahun Tidak/ Belum Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Jumlah tamat SD/ Tidak punya ijasah SD Universitas/Diploma 2006 541.103 521.671 173.487 136.397 41.042 1.373.965 2007 575.572 483.421 170.494 101.024 44.037 1.367.544 2008 564.309 472.960 185.214 104.368 32.666 1.366.521 2009 564.886 462.429 169.211 100.762 24.157 1.361.180 Sumber : BPS Kabupaten Brebes (2011) 32

33 PDRB Kabupaten Brebes dari tahun 2007 sampai 2009 mengalami peningkatan. Ini terjadi baik menurut harga konstan maupun harga berlaku. Tahun 2007 PDRB menurut harga berlaku sebesar Rp 9,55 triliun dan menurut harga konstan Rp 4,77 triliun dan pada tahun 2009 PDRB menurut harga berlaku sebesar Rp 12,53 triliun dan menurut harga konstan sebesar Rp 5,25 triliun. Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 4,79 persen, kemudian pada tahun 2008 naik menjadi 4,81 dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 4,99 persen. Sektor pertanian yang menjadi ciri khas Kabupaten Brebes masih menjadi sektor penting. Kontribusi sektor pertanian masih berkisar diatas 50 persen. Dari tahun ketahun kontribusi sektor ini mengalami penurunan, sebaliknya sektor industri pengolahan dari tahun ke tahun kontribusinya mengalami kenaikan. Empat sektor yang dominan pada struktur perekonomian di Kabupaten Brebes adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor industri pengolahan dan sektor jasa. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes, industri dikelompokan industri logam, mesin, elektronika dan aneka serta industri kimia agro dan hasil hutan. Masing-masing dibedakan menjadi industri formal dan non formal, serta digolongkan berdasarkan aset menjadi skala besar, menengah, kecil dan rumah tangga. Jumlah perusahaan industri kecil formal cabang industri kimia, agro dan hasil hutan di Kabupaten Brebes Tahun 2008 sebanyak 705 unit, cabang elektronika dan aneka berjumlah 43 unit, cabang industri logam, mesin dan perekayasaan berjumlah 177 unit. 4.2 Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaten Brebes 4.2.1 Profil BAZDA Kabupaten Brebes Pembentukan Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes didasari pertimbangan untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat secara profesional dan bertanggung jawab sesuai Keputusan Direktur Jendral Bimas dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

34 Dasar hukum pembentukan pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes dan Badan Amil Zakat tingkat Kecamatan : 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 164 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) 2. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 1988 tentnag Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1988 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373 ) 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional 4. Keputusan Menteri Agama Republika Indonesia Nomor 581 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat 5. Keputusan Direktur Jendral Bimas dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat Pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten Brebes terdiri dari Badan Pelaksana, Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawasan. Badan Pelaksana memiliki tugas membuat rencana kerja yang meliputi rencana pengumpulan, penyaluran, dan pendayagunaan zakat, melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuai rencana kerja yang telah disahkan dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan, menyusun laporan tahunan, menyampaikan laporan pertanggujawaban dan bertindak dan bertanggungjawab untuk dan atas nama Badan Amil Zakat ke dalam maupun keluar. Dewan Pertimbangan bertugas untuk menetapkan garis-garis kebijakan Badan Amil Zakat bersama Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana, kemudian mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupun tidak, berkaitan dengan hukum zakat yang wajib diikuti oleh pengurus Badan Amil Zakat serta memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi kepada Badan Pelaksana dan Komisi

35 Pengawasan. Bagian ini juga memiliki fungsi untuk menampung, mengolah, dan menyampaikan pendapat umat tentang pengelolaan zakat. Komisi Pengawas bertugas untuk mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan, mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan Badan Pelaksana kemudian melakukan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan syariah dan peraturan perundang-undangan serta menunjuk akuntan publik. Badan Amil Zakat di Kabupaten Brebes terdapat di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. BAZ tingkat kabupaten mengelola dana zakat dan infak dari seluruh wajib zakat di Kabupaten Brebes. BAZ tingkat kecamatan dan desa bertugas mengumpulkan zakat dan infak dari wajib zakat di lingkungan kecamatan dan desa kemudian dilaporkan kepada BAZ Kabupaten Brebes kemudian diserahkan kepada BAZ kabupaten. Bupati Kabupaten Brebes telah mengeluarkan edaran untuk pemotongan zakat profesi secara langsung pada gaji ketiga belas untuk pegawai negeri sipil di seluruh Kabupaten Brebes. Penerimaan BAZ Kabupaten Brebes sampai 31 Oktober 2010 sebesar Rp 817.731.241,00. Pengeluaran dari dana zakat sebesar Rp 647.575.000 dan infak sebesar Rp 111.000.000. Pada tahun 2009 BAZ kabupaten Brebes berhasil menghimpun dana zakat dan infak dari masyarakat sebesar Rp 2,144 miliar. Dana itu terhimpun hingga 31 Desember 2009 lalu, meliputi zakat mal Rp 1.073.337.113 dan infaq Rp 1.070.861,757. 4.2.2 Pendayagunaan Zakat BAZDA Kabupaten Brebes Pengeluaran dana zakat didistribusikan sesuai asnaf yang berhak menerima zakat dengan perincian 62,5 persen untuk fakir dan miskin di 297 desa. Fisabilillah (pejuang islam) mendapat bagian sebesar 12,5 persen. Sementara bagi ghorim (penyandang utang) dialokasikan sebesar 6,25 persen. Bagi Ibnu sabil atau orang yang kekurangan bekal di perjalanan dialokasikan 6,25 persen. Kemudian bagi amil kabupaten dan pemungut zakat sebesar 12,5 persen dari zakat yang terkumpul.

36 Pendayagunaan zakat BAZDA Kabupaten Brebes terbagi atas dua jenis yaitu zakat produktif dan konsumtif. Pendayagunaan zakat produktif contohnya peminjaman modal usaha kepada tukang tempe, tukang tahu dan penjual kangkung. Pendayagunaan pendayagunaan zakat konsumtif contohnya bantuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, pendidikan, bantuan program bencana alam. Pendayagunaan dana zakat di Kabupaten Brebes antara lain : 1. Pemberian santunan kepada fakir miskin sebanyak 5.940 orang masingmasing mendapatkan Rp 100.000 dengan total nilai sebesar Rp 594.000.000 untuk 297 desa. 2. Pemberian santunan kepada guru di Taman Pendidikan Al-Qur an, guru ngaji, guru Madrasah Diniyah dialokasikan sebesar Rp. 75,795.687. 3. Pemberian zakat produktif antara lain kepada penjual tempe, penjual tahu dan penjual kangkung dialokasikan sebesar Rp 37.897.843. 4. Beasiswa kepada pelajar Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas sebesar Rp 37.897.843. 5. Amil Kabupaten dan pemungut zakat sebesar Rp. 75,795.687.