Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian. minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Objek penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Repositori STIE Ekuitas

BAB V PENUTUP. likuiditas, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, umur perusahaan, proprorsi

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. akan diperkuat dan dipercepat pelaksanaannya (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dana tersebut, semakin banyak orang yang mendirikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ashari dkk (1994) dalam Lydiana (2007) adalah sebagai berikut: biaya atau pertimbangan yang subjektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini tantangan dalam dunia usaha semakin dirasakan oleh para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi. Return merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

melakukan penelitian yang sejenis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per September 2007 (PSAK, Kerangka

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Disamping itu, kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Investor memerlukan informasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Houston, 2010: 294). Nilai perusahaan merupakan hal yang harus terus

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham karena harga saham juga

BAB I PENDAHULUAN. atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi oleh manajemen kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia dan negara-negara berkembang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH JUMLAH SAHAM BEREDAR, ARUS KAS, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ayu Mulyaningsih Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ayuamul@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah saham beredar, arus kas, dan rasio profitabilitas terhadap likuiditas saham perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio laba bersih terhadap total aset dan rasio laba bersih terhadap total ekuitas. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah arus kas dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap likuiditas saham. Sedangkan jumlah saham beredar berpengaruh terhadap likuiditas saham. Kata Kunci: likuiditas saham, jumlah saham beredar, arus kas, rasio profitabilitas PENDAHULUAN Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan selalu membutuhkan dana, baik untuk kegiatan operasional maupun perluasan usaha. Dana ini dapat diperoleh dari modal pemilik dan dari kreditor. Akan tetapi, perusahaan yang besar biasanya tidak cukup jika harus mengandalkan modal dari pemilik dan kreditor. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menarik dana dari masyarakat yaitu melalui peredaran saham. Saham yang diedarkan perusahaan diperdagangkan di bursa efek atau pasar modal. Jumlah saham beredar yang cukup banyak memungkinkan saham tersebut ditransaksikan oleh investor. Investor cenderung lebih memilih perusahaan yang memiliki saham yang likuid karena kemungkinan memperoleh laba yang cukup besar di masa yang akan datang dan investor ikut mendapatkan keuntungan melalui pembagian deviden. Selain jumlah saham yang beredar, investor mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Salah satu informasi yang tersedia di publik adalah laporan keuangan tahunan perusahaan, yang komponennya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam hal ini khususnya informasi mengenai arus kas merupakan salah satu informasi yang dapat dipakai sebagai pengambilan keputusan investasi. Rasio laba bersih terhadap total aset dan rasio laba bersih terhadap total ekuitas diduga memiliki pengaruh terhadap likuiditas saham. Rasio-rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang dipandang investor sebagai faktor penentu untuk melakukan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah saham beredar, arus kas, dan rasio profitabilitas E-140 Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah

terhadap likuiditas saham. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis khususnya dalam bidang ekonomi dan akuntansi. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang likuiditas saham. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memberi pertimbangan bagi para investor untuk mengambil keputusan investasi. Sedangkan bagi para pengguna eksternal, penelitian ini dapat memberi gambaran tentang likuiditas saham suatu perusahaan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Penelitian sejenis mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi likuiditas saham pernah dilakukan oleh Wira (2013). Dalam penelitiannya disebutkan bahwa variabel rasio laba bersih terhadap total aset dan laba per saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham, sedangkan variabel rasio lancar, rasio hutang terhadap ekuitas, rasio laba bersih terhadap ekuitas, dan rasio harga pasar per lembar saham biasa terhadap laba per lembar saham biasa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham. Sementara Safitri (2005) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa marjin laba bersih dan jumlah saham tercatat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel yang digunakan tidak hanya sebatas rasio profitabilitas saja, melainkan ada tambahan variabel yaitu jumlah saham beredar dan arus kas. Berdasarkan latar belakang di atas, hipotesis yang dapat diajukan adalah: H1: Jumlah saham beredar berpengaruh terhadap likuiditas saham H2: Arus kas berpengaruh terhadap likuiditas saham H3: Rasio profitabilitas berpengaruh terhadap likuiditas saham METODE PENELITIAN Objek dari penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan objek perusahaan otomotif karena Indonesia mempunyai pasar dalam negeri yang cukup besar dan tumbuh dengan cepat. Selain itu, Indonesia juga memiliki tenaga kerja yang cukup banyak dan siap dididik menjadi tenaga kerja terampil. Adanya tenaga kerja yang terampil inilah yang menjadi faktor penting bagi suatu industri khususnya otomotif untuk bisa lebih maju. Dapat dilihat juga bahwa perkembangan otomotif di Indonesia cukup tinggi. Perkembangan ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil, peningkatan kelas menengah, dan peningkatan investasi sektor otomotif. Pemilihan sampel dipilih dengan kriteria-kriteria tertentu, yaitu: (1) Perusahaan tersebut memilik data laporan keuangan tahunan lengkap selama periode 2009-2012, (2) Perusahaan melaporkan laporan keuangan tahunan dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah sembilan perusahaan. Tabel 1 adalah seleksi pemilihan sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan masing-masing perusahaan yang diperoleh dari situs resmi BEI. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yang berjumlah lebih dari satu variabel terhadap variabel dependen. Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah E-141

Tabel 1. Seleksi Sampel Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah Jumlah Perusahaan Otomotif di BEI 12 Pengurangan sampel: Perusahaan yang memiliki laporan tahunan lengkap 2009-2012 -1 Perusahaan melaporkan data keuangan dalam mata uang Rupiah -2 Jumlah sampel penelitian 9 HASIL DAN PEMBAHASAN Likuiditas saham merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi pada saham. Likuiditas saham mencerminkan kecepatan dan kemudahan suatu saham diperjualbelikan tanpa adanya penurunan harga. Semakin likuid suatu saham, maka semakin cepat dan mudah saham tersebut untuk diperjualbelikan atau dikonversi menjadi kas (Sudana dan Nurul, 2008). Investor cenderung memilih saham yang likuid. Likuiditas saham dalam penelitian ini diukur dengan total volume perdagangan saham. Total volume perdagangan saham merupakan perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham yang dikeluarkan perusahaan. Menurut Wira (2013), ada beberapa metode yang digunakan untuk pengukuran tingkat likuiditas saham suatu perusahaan, yaitu: 1. Selisih dari harga beli saham dan harga jual saham dibandingkan dengan harga jual saham. 2. Total volume perdagangan yang diukur dengan jumlah saham yang diperdagangkan dibandingkan dengan jumlah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. 3. Frekuensi perdagangan, yaitu banyak kali transaksi terjadi di pasar modal. Berikut ini hasil statistik deskriptif untuk menjelaskan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari masing-masing variabel. Dari tabel statistik deskriptif di atas, dapat dilihat bahwa nilai minimum likuiditas saham adalah sebesar 11,407, nilai maksimumnya adalah 22,549, dan nilai rata-ratanya 18,27. Hal ini berarti ada perusahaan yang volume perdagangan sahamnya masih rendah, karena jauh dengan nilai rata-ratanya. Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 E-142 Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah

Jumlah saham beredar memiliki nilai rata-rata 20,17, nilai minimum 16,81, dan nilai maksimum 24,42. Jumlah saham beredar dapat mempengaruhi minat beli dan jual investor. Meskipun kinerja perusahaan baik, tetapi jumlah sahamnya sedikit, mengakibatkan saham tersebut sulit untuk dimiliki, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi likuiditas saham itu sendiri (Safitri, 2005). Variabel arus kas memiliki ratarata 25,49, nilai minimum 20,87, dan nilai maksimum 30,2. Semakin tinggi arus kas perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, dan investor cenderung menanamkan modalnya di perusahaan tersebut sehingga tingkat likuiditas sahamnya tinggi. Sedangkan pada variabel rasio laba bersih terhadap total aset dan rasio laba bersih terhadap total ekuitas terdapat nilai negative pada nilai minimumnya. Hal ini berarti perusahaan yang menjadi objek penelitian ada yang mengalami kerugian selama periode penelitian. Pengujian Hipotesis Dari hasil olah data, secara simultan (serentak) variabel jumlah saham beredar, arus kas, rasio laba bersih terhadap total aset, dan rasio laba bersih terhadap total ekuitas berpengaruh pada likuiditas saham perusahaan otomotif yang menjadi objek penelitian. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4. Nilai sig dalam tabel di atas adalah 0,000 yang berarti nilai signifikannya kurang dari 0,05, sehingga variabel jumlah saham beredar, arus kas, dan rasio profitabilitas berpengaruh terhadap likuiditas saham. Sementara berdasarkan uji T atau uji individu, dapat dilihat dari tabel 5. Tabel 4. Uji F Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 Tabel 5. Uji T Sumber: Data diolah dengan SPSS 15 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh model regresi sebagai beikut: Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah E-143

Dimana: Y : likuiditas saham X 1 : jumlah saham beredar X 2 : arus kas X 3 : rasio laba bersih terhadap total aset X 4 : rasio laba bersih terhadap total ekuitas Model regresi di atas menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel jumlah saham beredar akan berdampak pada kenaikan likuiditas saham sebesar 1,184 satuan likuiditas saham. Setiap kenaikan 1 satuan variabel arus kas akan berdampak pada penurunan likuiditas saham sebesar 0,37 satuan likuiditas saham. Setiap kenaikan 1 satuan variabel rasio laba bersih terhadap total aset akan berdampak pada kenaikan likuiditas saham sebesar 4,473 satuan likuiditas saham. Setiap kenaikan 1 satuan variabel rasio laba bersih terhadap total ekuitas akan berdampak pada penurunan likuiditas saham sebesar 1,253 satuan likuiditas saham. Pengaruh Jumlah Saham Beredar terhadap Likuiditas Saham Berdasarkan uji T pada Tabel 5. diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan jumlah saham beredar sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dengan kata lain terdapat pengaruh antara variabel jumlah saham beredar terhadap likuiditas saham. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Banyaknya jumlah saham beredar memungkinkan saham suatu perusahaan sering ditransaksikan investor. Banyaknya transaksi ini berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang berarti nilai perusahaan tersebut tinggi. Tingginya nilai perusahaan mengindikasikan bahwa saham perusahaan tersebut likuid. Tentunya investor ingin mendapat keuntungan dengan menginvestasikan modalnya dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang dipilih investor inilah yang memiliki saham yang likuid. Namun di lain hal, jumlah saham beredar di masyarakat yang relatif banyak menandakan bahwa harga saham sedang turun. Hal ini berarti kondisi perusahaan kurang baik. Sebaliknya, jumlah saham beredar di masyarakat yg relatif sedikit menandakan bahwa harga saham suatu perusahaan tinggi. Hal ini berarti ekonomi perusahaan cukup baik. Dalam penelitian ini jumlah saham berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hal ini berarti jumlah saham yang diedarkan oleh perusahaan yang menjadi objek penelitian ini merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan investor untuk melakukan investasi pada perusahaan otomotif yang menjadi objek dalam penelitian ini. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas Saham Berdasarkan uji T pada Tabel 5. di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan arus kas adalah sebesar 0,056 yang berarti lebih besar dari 0,05 dengan kata lain tidak terdapat pengaruh antara variabel arus kas terhadap likuiditas saham. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak. Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan investor, yang akan berpengaruh juga terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat laporan arus kas yang diduga menjadi salah satu faktor keputusan investor untuk menanamkan modal dalam suatu perusahaan. Keputusan investor ini juga berpengaruh terhadap likuid atau tidaknya saham suatu perusahaan. Semakin seringnya saham tersebut ditransaksikan, maka akan semakin likuid juga saham perusahaan tersebut Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk E-144 Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah

menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas kepastian perolehannya (Hamzah, 2010). Investor dan kreditor dapat menggunakan laporan arus kas untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar deviden, kemampuan membayar hutang dengan kas dari aktivitas operasi, dan menentukan proporsi kas yang berasal dari operasi dibandingkan dengan kas yang berasal dari sumber pendanaan. Walaupun demikian, arus kas dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hal ini berarti dengan naik atau turunnya arus kas perusahaan, tidak akan berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan. Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa investor tidak memperhatikan arus kas perusahaan. Investor lebih melihat pada variabel lainnya yang mungkin lebih berpengaruh pada pengambilan keputusan investor yang nantinya akan mempengaruhi likuiditas saham perusahaan. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Likuiditas Saham Berdasarkan uji T pada Tabel 5. di atas, rasio likuiditas yang diukur dengan rasio laba bersih terhadap total aset dan rasio laba bersih terhadap total ekuitas memiliki nilai signifikan masing-masing sebesar 0,199 dan 0,61. Hal ini berarti nilai signifikan masing-masing variabel rasio profitabilitas ini lebih besar dari 0,05 dengan kata lain tidak terdapat pengaruh antara variabel rasio profitabilitas terhadap likuiditas saham. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak. Semakin besar profitabilitas berarti pengelolaan suatu perusahaan semakin baik, karena kemakmuran pemilik saham meningkat dengan semakin besarnya tingkat profitabilitas. Semakin besar rasio laba bersih terhadap total aset, maka semakin efektif dan efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh aset untuk menghasilkan laba yang nantinya akan mempengaruhi keputusan investor dan akan berdampak pada likuiditas saham suatu perusahaan. Begitu pula dengan rasio laba bersih terhadap total ekuitas, semakin besar rasio laba bersih terhadap total ekuitas, tingkat pengembalian yang diharapkan investor juga besar, maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan. Walaupun demikian, rasio profitabilitas dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hal ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas bukan satu-satunya faktor yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan berinvestasi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara simultan (serentak) variabel jumlah saham tercatat, arus kas, dan rasio profitabilitas berpengaruh terhadap likuiditas saham. Secara parsial (individu), arus kas dan rasio profitabilitas (yang diproksikan dengan rasio laba bersih terhadap total aset dan rasio laba bersih terhadap total ekuitas) tidak berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hal ini dikarenakan terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas saham. Sedangkan jumlah saham beredar berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hal ini berarti jumlah saham beredar banyak ditransaksikan di pasar modal yang berpengaruh terhadap likuiditas saham. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk menentukan keputusan investasi yang dilihat dari faktor jumlah saham beredar. Sedangkan bagi peneliti, Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah E-145

hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang likuiditas saham suatu perusahaan. Selain itu, bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengembangkan penelitian dengan menambah periode penelitian yang lebih panjang. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian selain pada perusahaan otomotif. Selain itu, pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel rasio-rasio lainnya yang tidak hanya berfokus pada rasio profitabilitas agar hasil penelitian lebih baik dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Hamzah, M. 2010. Pengaruh arus kas dan laba terhadap harga saham (Studi pada saham perusahaan jasa transportasi yang go public di BEI tahun 2004-2007). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Safitri, D. 2005. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas saham pada sektor primer (Ekstraktif) Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis. Sudana, I.M., & Intan, N. 2008. Leverage keuangan dan likuiditas saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 1, No.3. Wira, V. 2013. Analisis dampak rasio keuangan terhadap likuiditas saham pada industri otomotif di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 4, 1. www.finance.yahoo.com www.idx.co.id E-146 Mulyaningsih, Analisis Pengaruh Jumlah