Dalam keadaan apa seseorang bisa ditahan?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

Bagian Kedua Penyidikan

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Hal-Hal Penting Terkait Penangkapan Yang Harus Diatur RKUHAP

Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak Semua Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya 1 PEMBUKAAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR.TAHUN 2009 TENTANG HUKUM ACARA JINAYAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR.TAHUN 2009 TENTANG HUKUM ACARA JINAYAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hukum berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUKUM ACARA PIDANA Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tanggal 31 Desember 1981 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 018/PUU-IV/2006 Perbaikan Permohonan Secara on the Spot Tanggal 09 Oktober 2006

-1- QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG HUKUM ACARA JINAYAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

1. PENGANTAR STANDAR HUKUM INTERNASIONAL KONSERN UTAMA AMNESTY INTERNATIONAL TENTANG PENGADILAN YANG ADIL:...3

MANFAAT DAN JANGKA WAKTU PENAHANAN SEMENTARA MENURUT KITAB UNDANG HUKUM ACARA PIDANA ( KUHAP ) Oleh : Risdalina, SH. Dosen Tetap STIH Labuhanbatu

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

PENERAPAN PRINSIP MIRANDA RULE SEBAGAI PENJAMIN HAK TERSANGKA DALAM PRAKTIK PERADILAN PIDANA DI INDONESIA

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) NOMOR 8 TAHUN 1981

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1 MUKADIMAH

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 1. PERLINDUNGAN NORMATIF HAK TERSANGKA / TERDAKWA MENURUT HUKUM NASIONAL

BAB II PENGATURAN ALAT BUKTI DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, bersumber pada asas

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pada tahap interogasi / penyidikan sering terjadi tindakan sewenang-wenang

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

I. PENDAHULUAN. Hak asasi manusia merupakan dasar dari kebebasan manusia yang mengandung

MAKALAH AKSES KE KEADILAN: MENDISKUSIKAN PERAN KOMISI YUDISAL. Oleh: Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 84, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3713)

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. secara konstitusional terdapat dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR

PERLUNYA NOTARIS MEMAHAMI PENYIDIK & PENYIDIKAN. Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N. Disampaikan pada Konferda INI Kota Surakarta, Tanggal, 10 Juni 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB V PENUTUP. terdahulu, maka hasil penelitian dari penulisan skripsi ini, penulis dapat

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PENANGKAPAN. fakta yang diperoleh melalui hasil penyelidikan bahwa suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Acara Pidana (KUHAP) menjunjung tinggi harkat martabat manusia, dimana

UNOFFICIAL TRANSLATION

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

TINJAUAN HUKUM TERHADAP TUNTUTAN GANTI KERUGIAN KARENA SALAH TANGKAP DAN MENAHAN ORANG MUHAMMAD CHAHYADI/D Pembimbing:

Sumber: Dewi, A.I, 2008, Etika dan Hukum Kesehatan, Pustaka book Publisher : yogyakarta.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMETAAN LEGISLASI INDONESIA TERKAIT DENGAN PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Supriyadi Widodo Eddyono

BAB IV. A. Bantuan Hukum Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Narkotika. Dalam Proses Penyidikan Dihubungkan Dengan Undang-Undang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II HAK-HAK TERSANGKA DALAM HUKUM ACARA PIDANA. seseorang yang menjalani pemeriksaan permulaan, dimana salah atau tidaknya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia

UU 1/1950, SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA

KELOMPOK KERJA UNTUK PENAHANAN SEWENANG-WENANG. Lembar Fakta No. 26. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN HAK SEMUA BURUH MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Praperadilan merupakan lembaga baru dalam dunia peradilan di

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP) NOMOR 8 TAHUN 1981

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN HAK SEMUA BURUH MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA PEMBUKAAN. Negara negara peserta pada Konvensi ini,

MENJAWAB GUGATAN TERHADAP KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH: Rudy Satriyo Mukantardjo (staf pengajar hukum pidana FHUI) 1

Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM

BAB IV HAK TERSANGKA MENURUT KUHAP DALAM PRESPEKTIF FIQIH MURA>FA AH. A. Persamaan Hak-Hak Tersangka Dalam Proses Penyidikan Menurut KUHAP

BAB 4 PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN UPAYA PAKSA MENURUT KONSEP PRAPERADILAN DI DALAM KUHAP DAN KONSEP HAKIM KOMISARIS MENURUT RUU KUHAP

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang

UNDANG-UNDANG (UU) Nomor 1 TAHUN 1950 (1/1950) Tentang SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN-PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA

20. PelaksanaanUU No.35/2009 tentangnarkotika. Pelatihan Outreach Worker Program Harm Reduction

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang terdiri dari kesengajaan (dolus atau opzet) dan kelalaian (culpa). Seperti

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. UU No. 31 TAHUN 1999 jo UU No. 20 TAHUN 2001

Transkripsi:

Dalam keadaan apa seseorang bisa ditahan? Konstitusi: Pasal 46 Seseorang hanya dapat ditahan jika: - Petugas yang melakukan penahanan telah mengamati pelanggaran yang dilakukan. - Atau memiliki alasan yang wajar dan kemungkinan mendasar atau bukti yang bisa dipercaya bahwa orang tersebut telah melakukan suatu pelanggaran; - Atau diyakini melakukan kejahatan; - Atau di bawah kewenangan surat perintah penahanan yang dikeluarkan oleh pengadilan. 01

Apa yang dimaksud dengan penangkapan atau penahanan karena melanggar hukum? Konstitusi: Pasal 45 Setiap orang memiliki hak untuk tidak ditahan sewenang-wenang, ditahan atau dipenjarakan kecuali sebagaimana ditentukan oleh hukum. Dapatkah seseorang dipenjara karena tidak memenuhi kewajiban kontrak? Konstitusi: Pasal 55 Tak seorangpun boleh dipenjarakan atas dasar tidak memenuhi kewajiban kontrak. 02

Dapatkan sesorang diperlakukan tidakmanusiawi? Konstitusi: Pasal 54 Tidak seorang pun boleh dijadikan subyek atas perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan atau hukuman, atau untuk disiksa. 03

Dapatkah orang yang menahan anda memiliki kekuasaan melakukan pencarian dan penyitaan? Konstitusi: Pasal 47 Tidak seorangpun boleh menjadi subyek pencarian atau penyitaan kecuali ada alasan yang masuk akal sebagai penyebabnya. Kepemilikan tempat tinggal tidak dapat diganggu gugat, dan tidak seharusnya dimasuki tanpa persetujuan warga, kecuali untuk mencegah segera hal serius yang membahayakan nyawa atau harta benda, atau di bawah izin tertulis dari perintah Pengadilan 04

Jika saya ditangkap atau ditahan, hak-hak apa saja yang dapat saya pilih pada saat penangkapan atau penahanan tersebut? Konstitusi: Pasal 48 Untuk segera diberitahu segera alasan penangkapan atau penahanan. Untuk diberitahu tentang alasan penangkapan atau penahanan secara tertulis dalam waktu paling tidak 24 jam; Untuk diberi informasi akses ke pengacara Untuk menyewa dan menunjuk penasehat hukum tanpa penundaan dan memiliki akses ke penasehat hukum yang akan 05

memfasilitasi sampai pada kesimpulan dari materi sebab dia bawah penangkapan atau penahanan. Untuk tetap diam, kecuali untuk membangun identitas, dan untuk diberitahu tentang hak ini; Untuk dibawa dalam waktu dua puluh empat jam sebelum diadili, pada siapa yang memiliki kekuasaan untuk menentukan keabsahan penahanan tersebut, untuk melepaskan orang tersebut dengan atau tanpa syarat-syarat atau atau untuk memerintahkan penahanan lanjutan pada terdakwa. Peraturan kepolisian dan kekuasaan dan wewenangnya: Pasal 18 Informasi yang disediakan selama penahanan meliputi; Nama kantor polisi di mana tersangka akan dibawa harus diinformasikan kepada tersangka pada saat penahanan. 06

Dapatkah saya meminta polisi yang menahan saya untuk mengidentifikasi dirinya? Peraturan kepolisian atas kekuasaan dan wewenangnya: Pasal 18 Nama petugas Polisi yang melakukanpenahanan, baik pangkat dan nomor layanan harus diberitahu kepada tersangka. Ketika menangkap, tersangka harus diberitahu alasannya. 07

Informasi apa yang dikumpulkan ketika saya ditahan di tahanan kepolisian? Peraturan Umum kepolisian, Bab 4: Pasal 28 profil /Bio-data pribadi sidik Jari Foto Berat dan tinggi badan akan diperiksa cedera luar, jika ada, akan dicatat pada saat tersangka dibawa ke tahanan polisi 08

Bagaimana memperlakukan / berkomunikasi dengan orang yang ditahan? Konstitusi: Pasal 57 Setiap orang yang dirampas kebebasannya melalui penangkapan atau penahanan sebagaimana ditentukan oleh hukum, sesuai dengan perintah pengadilan, atau ditahan dalam perawatan Negara untuk alasan sosial, harus diperlakukan secara manusiawi dan dengan menghormati martabat yang melekat padanya sebagai manusia. Seseorang mungkin bisa dirampas hak atau kebebasannya yang ditentukan dalam Bab ini hanya 09

sebatas yang diperlukan untuk tujuan dimana ia dirampas kebebasannya. 10

Jika saya dituduh melakukan kejahatan apa saja hak-hak saya? Konstitusi: Pasal 51 Hak atas informasi tanpa penundaan pada pelanggaran tertentu dalam bahasa yang dimengerti oleh terdakwa; Hak untuk masa percobaan dalam waktu yang wajar; Hak untuk tidak dipaksa untuk bersaksi; Hak atas seorang penerjemah yang akan diberikan oleh Negara di mana ia tidak berbicara bahasa di mana proses itu dilakukan, atau tuli atau bisu; Hak untuk memiliki waktu dan fasilitas yang mema- 11

dai untuk mempersiapkan pembelaan dan berhubungan dengan penasehat hukum yang ditunjuk dan dipilihnya sendiri; Hak untuk diadili secara langsung, dan untuk membela diri melalui kuasa hukum yang dipilihnya sendiri; Hak untuk memeriksa saksi-saksi yang memberatkannya dan meminta dihadirkan dan diperiksanya saksi-saksi tersebut; Hak untuk dianggap tidak bersalah sampai terbukti tanpa keraguan memang bersalah. Jika saya ditangkap atau ditahan bisakah saya mendapatkan bantuan dari penasihat hukum? Konstitusi: Pasal 53 Setiap orang berhak untuk menyewa dan menunjuk penasehat hukum pada setiapkejadian di mana bantuan hukum diperlukan. Dalam kasus pidana berat, negara (AG office)seharusnya menyediakan pengacara bagi terdakwa yang tidak mampu. 12

Peraturan Umum Kepolisian, Bab 6: Pasal 54 Untuk mengajukan pertanyaan pada seorang terdakwa saat sedang berlangsungnya interogasi dan penyelidikan, pengacaranya harus diberitahu mengenai tempat dan waktu sebelum 18 jam dari penyelidikan. Tapi menurut beratnya kejahatan, pengacara harus diberitahu mengenai tempat dan waktu paling tidak 10 jam sebelum penyelidikan. 13

Dapatkah seseorang dinyatakan bersalah atas tindakan atau kelalaian yang tidak merupakan suatu tindak pidana menurut hukum pada saat dilakukan? Konstitusi: Pasal 59 Tak seorangpun boleh dinyatakan bersalah atas tindakan atau kelalaian yang tidak merupakan suatu tindak pidana berdasarkan Syariat Islam atau hukum pada saat dilakukan. maupun hukuman yang lebih berat dikenakan daripada yang berlaku atas kejahatan tersebut Jika hukuman untuk pelanggaran telah berkurang antara waktu komisi dan waktu hukuman, terdakwa berhak mendapat manfaat dari hukuman yang lebih rendah. 14

For more Inbformation: Human Rights Commission of the Maldives Ma.Uthuru Vehi, 5th Floor, Keneree Magu, Male Tel: 3336539, 3329245, 3344977, 3304013 Fax: 3338658 Toll free Number: 1424 Email: info@hrcm.org.mv Website: www.hrcm.org.mv