KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PILOT PROJECK PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN SENSITIVE GENDER TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIP YANG RESPONSIP GENDER

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN : BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

EFEKTIVITAS PUG DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PSP

TERM of REFERENCE JUMLAH DESA MANDIRI PANGAN YANG DIBERDAYAKAN TAHUN Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIP (PIP) DI KABUPATEN KULON PROGO

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2013

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL DENGAN TNI-AD MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (TMKP) TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

LAPORAN KINERJA TA. 2014

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAHAN (LAKIP) TA. 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengelolaan Air Irigasi, Ir Prasetyo Nuchsin, MM NIP

(REVIEW) RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT IRIGASI PERTANIAN TA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/KEPMEN-KP/SJ/2017 TENTANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) TAHUN 2013

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PENGANTAR. Ir. Suprapti

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KERANGKA ACUAN WORKSHOP DUKUNGAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI CABAI DAN BAWANG MERAH. BOGOR, 28 Juli 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TAHUN 2013 PENYELENGGARAAN SEKOLAH LAPANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN (SL-PPHP)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

WALIKOTA TASIKMALAYA

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) TA. 2016

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

ANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggaran Responsif Gender (ARG) DAN PENYUSUNAN GENDER BUDGET STATEMENT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Peraturan...

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Da ar Informasi Publik Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

: 1 (satu) eksemplar : LAKIP Diljen PSP Tahun [I ~ I J..\t.,~ti.J Madjid. r/ l...:. ; 0' ~ /'

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

Revisi ke 06 Tanggal : 11 Oktober 2013

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERLUASAN DAN PERLINDUNGAN LAHAN

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Hasil Sensus Pertanian 1993

BELANJA LANGSUNG DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DPA-SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA DENPASAR URUSAN PEMERINTAHAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

2017, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Ne

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

dalam Pembangunan Nasional;

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Kementerian Keuangan

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 474 TAHUN 2011 TENTANG

DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memproyeksikan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN Nomor: SOP /KU 00/REN

Revisi ke : 04 Tanggal : 29 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 76/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PRODUK UNGGULAN HORTIKULTURA

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 248/Kpts/KB.360/5/92 TENTANG PETUNJUK DIVERSIFIKASI DAN KONSERVASI TANAMAN CENGKEH MENTERI PERTANIAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2016

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PILOT PROJECK PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN SENSITIVE GENDER TAHUN 2013 Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian Program : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Hasil : Terlaksananya Kegiatan Prasarana Dan Sarana Pertanian yang Responsive Gender Unit Eselon II/Satker : Sekretariat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kegiatan : Pilot Projeck Pengembangan Optimasi Lahan Sensitive Gender Indikator Kinerja : Terlaksananya Kegiatan Pilot Projeck Pengembangan Optimasi Lahan Sensitive Gender Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Kelompok Tani, Petugas Dinas Pertanian Kabupaten dan Propinsi serta Petugas Pusat Volume : 10 Paket A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 27 (1) dicantumkan bahwa semua orang mempunyai kedudukan dan hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Dalam GBHN (1993-1998) juga dikemukakan prinsip kesetaraan dan keadilan antara laki-laki dan perempuan yaitu wanita, baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber daya insani pembangunan, mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban serta Direktorat Jenderal PSP 1

kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berperan dalam pembangunan disegala bidang tingkatan. Inpres No.9 tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional yang mengamanahkan agar program pembangunan pada umumnya dapat merespon potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan sumberdaya manusia yang menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. PMK 119/2009 tentang petunjuk penyusunan dan penelaahan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga (RKA-KL) dan penyusunan, penelaahan, pengesahan, dan pelaksanaan dafta isian pelaksanaan anggaran (Dipa) tahun 2010. Bab 3 PMK 119/2009 menyebutkan Pemerintah menguji-cobakan penerapan ARG kepada 7 (tujuh) K/L pada tahun 2010. Ketujuh K/L tersebut, yaitu: Kementerian Pendidikan Nasional; Kementerian Pekerjaan Umum; Kementerian Kesehatan; Kementerian Pertanian; Kementerian Keuangan; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas; dan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Sejalan Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi, maka pengembangan sistem irigasi tidak hanya menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah maupun pemerintah daerah saja, namun juga merupakan wewenang dan tanggung jawab petani (laki-laki dan perempuan) 2. Gambaran Umum Pada daerah aliran sungai dan lahan tidur/ terlantar merupakan salah satu sumberdaya lahan yang mempunyai potensi besar untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan maupun perternakan. Pengembangan pertanian pada daerah aliran sungai dan lahan tidur/ Direktorat Jenderal PSP 2

terlantar perlu di dorong dengan berbagai inovasi teknologi lahan dan air dalam peningkatan produksi pertanian terutama dalam mengatasi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada kemarau di wilayah DAS. Dikaitkan dengan dengan isu gender maka kendala dalam pengelolaan daerah aliran sungai antara lain dalam penentuan teknik konservasi yang di gunakan, ini sangat berpengaruh terhadap terjadinya erosi pada wilayah tersebut. Peningkatan pengelolaan lahan baik secara konservasi, optimasi, dll secara faktual berdampak terhadap peningkatan diversifikasi jenis komoditas yang dibudidayakan. Dampak dari pengembangan komoditi dan komoditas yang akan dikembangkan dan memiliki nilai ekonomis akan banyak memerlukan curahan tenaga kerja dan ketekunan petani, dan ternyata apabila dikaji lebih dalam peran tersebut banyak dilakukan dan dimiliki oleh perempuan. Ilustrasi tersebut didukung fakta bahwa di sebagian besar wilayah Indonesia kegiatan pendayagunaan sumberdaya lahan dan air dilakukan oleh perempuan. Sementara itu sampai saat ini teknologi pendayagunaan sumberdaya alam yang dihasilkan lebih berorientasi kepada laki-laki sebagai penggunanya, sehingga aspek gender belum diperhitungkan. Salah satu indikatornya, meskipun pengelolaan lahan dan air meningkat, perempuan tidak dapat mendayagunakan secara optimal, sehingga luas tanam dan jenis komoditasnya masih terbatas. Diperlukan teknologi pendayagunaan yang peka gender khususnya pada pengelolaan daerah aliran sungai dan pemanfatan lahan tidur/ terlantar sehingga memungkinkan perempuan dapat mengoptimalkan lahan tersebut untuk peningkatan produktivitas dan pencegahan terjadinya erosi serta peningkatan kesejahteraan keluarganya. Sumbangan kaum perempuan dalam pendayagunaan lahan dan pengelolaan tanah dalam sistem usahatani meliputi berbagai aspek seperti dalam penentuan teknik konservasi pada wilayah DAS, penanaman, pengelolaan tanah dan air, pemeliharaan, panen dan pascapanen. Untuk menghitung dan memetakan pola pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki serta perbedaan akses dan kontrol serta manfaat dilakukan pilot projeck pengembangan optimasi lahan sensitive gender dan Direktorat Jenderal PSP 3

nantinya akan analisis gender yang salah satunya dengan menggunakan metode pendekatan merencanakan bersama dengan masyarakat Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil analisis gender dapat disusun perencanaan untuk penerapan teknologi yang dapat mengakomodasi kemampuan dan serat sumberdaya sesuai dengan pola hidup dan kebutuhan masyarakat setempat. B. Penerima Manfaat Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah kelompok tani, petugas Dinas Pertanian Kabupaten dan Propinsi serta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dalam menunjang kegiatan tugas dan fungsi. C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan Kegiatan yang bersifat bantuan sosial langsung ke kelompok tani dalam pengembangan optimasi lahan yang sensitive gender. Penyusunan laporan. 2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan. Pilot Projeck Pengembangan Optimasi Lahan Sensitive Gender 1) Tahapan pelaksanaan Melaksanakan CPCL dan Penetapan lokasi Melaksanakan transfer uang langsung ke kelompok tani Pembuatan RUKK dalam pengembangan optimasi lahan yang sensitive gender. Melaksanakan pengembangan optimasi lahan yang sensitive gender Melaksanakan penyusunan laporan 2) Waktu Pelaksanaan No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. 2. 3. Melaksanakan CPCL dan Penetapan lokasi Melaksanakan transfer uang langsung ke kelompok tani Pembuatan RUKK dalam pengembangan optimasi lahan yang sensitive gender. 4. Melaksanakan pengembangan optimasi lahan yang sensitive gender 5. Melaksanakan penyusunan laporan Direktorat Jenderal PSP 4

D. Waktu Pencapaian Keluaran Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pilot Projeck Pengembangan Optimasi Lahan Sensitive Gender dalam mendukung PSP di daerah yang dicapai secara terus menerus selama tahun 2013. E. Biaya Yang Diperlukan Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan Pilot Projeck Pengembangan Optimasi Lahan Responsive Gender dalam mendukung PSP dibebankan pada satker Ditjen PSP. Jakarta, Juni 2012 Sekretaris Direktorat Jenderal PSP, Ir. Abdul Madjid NIP. 195810181986031003 Direktorat Jenderal PSP 5