Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

dokumen-dokumen yang mirip
ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

PENGARUH PENGGUNAAN SOLAR CHARGER CONTROLER TERHADAP STABILITAS SOLAR CELL SEBAGAI PENSUPLAY POMPA AIR PADA KEBUN SALAK DIMUSIM KEMARAU

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI MATAHARI SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEDAGANG KAKI LIMA (SOLAR CELL) TUGAS AKHIR

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kajian Fisis Energi Terbarukan Panel Surya Melalui Eksperimen Sederhana untuk Siswa SMA

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PORTABLE POWER PLAN SOLAR CELL. Irawadi Buyung 1*, Khoirul azizi

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi

PLTS. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. (Sumber : Buku Paket Kelas XI, Yudhistira)

BAB II TINJAUAN UMUM

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIK DI DUSUN GUNUNG BATU DESA TANGKIL KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Penstabil Fluktuasi Tegangan Charger Emergency Lamp Hasil Sel Surya

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

PENGUJIAN PANEL FOTOVOLTAIK DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN LAPISAN AIR PENDINGIN TERHADAP DAYA KELUARAN MODUL PHOTOVOLTAIC MONOCRYSTALLINE

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGISI BATERAI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

Politeknik Negeri Sriwijaya

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

TINJAUAN PUSTAKA. Efek photovoltaic pertama kali ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

Perancangan dan Realisasi Kebutuhan Kapasitas Baterai untuk Beban Pompa Air 125 Watt Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGARUH PENAMBAHAN ALAT PENCARI ARAH SINAR MATAHARI DAN LENSA CEMBUNG TERHADAP DAYA OUTPUT SOLAR CELL

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

PENINGKATAN SUHU MODUL DAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SPRAYER PERTANIAN DENGAN SEL SURYA

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Transkripsi:

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 209 Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau Muhammad Suyanto* ), Chandra Ferlian** ) Teknik Elektro, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta E-Mail: * musyant@gmail.com, **chandraferlian@gmail.com ABSTRAK Salah satu permasalahan petani salak di musim kemarau adalah kendala pada pengairannya, karena lahan kebun kebanyakan merupakan lahan tadah hujan dan jauh dari jangkauan listrik. Oleh karena itu penulis mengupayakan sistem pembangkit listrik alternative berupa panel surya(plts), hal ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk pengairan dengan memanfaatkan pompa air. Solar cell merupakan salah satu sumber penghasil energi listrik, dari radiasi sinar matahari yang tidak terbatas dan ramah lingkungan. Baterai adalah salah satu pilihan yang dapat menyimpan energi listrik, yang berasal dari panel surya. Dalam pengamatan, baterai diisi oleh panel surya yang menghasilkan tegangan dengan cara mengkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Tegangan yang dihasilkan dari panel surya berkisar 15,8-17,3volt DC. Solar cell yang digunakan dalam penelitian yaitu jenis Polikristal (Poly-crystalline) dengan daya 250wp. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa, distribusi arus dan tegangan dari panel surya, rata-rata sebesar ± 17V, penditribusian ke baterai diatur oleh solar charger controller sangat stabil rata-rata 13,5V. Perubahan tegangan DC to AC digunakan inverter, untuk pensuplay listrik ke pompa air. Hal ini memperlihatkan bahwa setelah baterai terisi selama 4-5 jam, maka baterai mampu beroperasi selama 3 jam dengan tegangan output inverter sebesar 220-176volt AC. Data pengukuran tegangan mulai meningkat pada pukul 07.00-14.00WIB dan menurun hingga sore hari. Kata kunci : panel surya, radiasi sinar matahari, inverter, baterai. 1. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang ada adalah mengupayakan sumber energi listrik di lokasi perkebunan petani salak. Oleh karena itu dibutuhkan sumber energi listrik alternatif yaitu, dengan menanfaatkan panel surya. Secara sederhana sel surya terdiri dari sambungan bahan semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semicon-ductor) yang jika tertimpa sinar matahari akan terjadi aliran elektron, aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik. Bagian utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap), meskipun demikian, masing-masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari sel surya. Sel surya merupakan suatu elemen aktif yang mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik, yang tidak terbatas, dan ramah lingkungan [1]. Prinsip dasar pembuatan sel surya adalah memanfaatkan efek fotovoltaik, yaitu suatu efek yang dapat mengubah langsung sinar matahari menjadi energi listrik. Prinsip ini pertama kali diketemukan oleh Bacquere, seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis tahun 1839. Apabila sebuah logam dikenai suatu cahaya dalam bentuk foton dengan frekuensi tertentu, maka energi kinetik dari foton akan menembak ke atom-atom logam tersebut, maka atom logam yang irridiasi akan melepaskan elektron-elektronnya. Elektron-elektron bebas inilah yang mengalirkan arus dengan jumlah tertentu [2]. 2. KARAKTERISTIK SEL SURYA Karakteristik dari sel surya dapat diperoleh berdasarkan tiga parameter yaitu rangkaian tegangan terbuka(voc), arus hubung

210 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 singkat (Isc) dan factor isi(ff). Besarnya factor isi dapat diketahui dari persamaan 1 [3]. Vmp x Imp Ff = (1) Voc x Isc untuk Ff adalah faktor isi, Imp adalah arus maksimum ( Ampere ), Vmp adalah tegangan maksimum (Volt), Isc adalah Arus hubung singkat (Ampere), Voc adalah tegangan hubung terbuka (Volt). Parameter radiasi dan pengaruh suhu sekitar, terjadi output daya maksimum (P MPP ), besaran tegangan (V MP ) ketika P MPP dan arus (I MP ) ketika P MPP tercapai dari panel surya. Begitu pula pada Panel surya tak berbeban, dapat ditemukan suatu arus hubung singkat (Isc) dari suatu titik karakteristik sel surya. Bila diberikan beban yang besar, maka tidak ada arus yang melewatinya, kondisi ini sama dengan memutus penghubung pada amperemeter dan hasil penunjukan voltmeter merupakan tegangan tanpa beban (Voc) [4]. Pada keadaan tanpa penyinaran kondisi sel surya seperti dioda penyearah, dan bila mendapat penyinaran akan mengalir arus yang berlawanan dengan arah arus pada dioda. Grafik karakteristik antara tegangan dan arus dari sel surya pada kondisi gelap dan penyinaran, seperti diprlihatkan pada Gambar 1. Gambar 1. Karakteristik antara tegangan dan arus dari sel surya pada kondisi penyinaran dan gelap. Sumber: Green dkk. [5] tetapi setelah melewati atmos-fir sebagian dihamburkan, sedangkan kepadatan daya matahari yang sampai di permukaan bumi pada siang hari yang cerah sekitar 100 m.w/cm². Persamaan untuk efesiensi konversi dirumuskan sebagaimana persamaan 2: V. I η = % (2) P. A untuk η adalah efesiensi tegangan, V adalah tegangan yang dibangkitkan, I adalah arus sel surya, P adalah rapat daya yang mengenai sel, dan A adalah luas penampang solar sel Pada Gambar 2 tampak bahwa tegangan hubung terbuka (Voc) kira-kira konstan, tetapi arus hubung singkat (Isc) akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenainya. 3. METODE Prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya, maka elektron elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada terminal keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik [6]. Besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya berbeda beda tergantung dari jumlah sel surya yang dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah berupa listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya radiasi sinar matahari yang menyinari panel surya. Keluaran dari panel surya sudah dapat digunakan langsung ke beban yang memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil, adapun pemasangan solar cell sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2. Efesiensi konversi adalah perbandingan antara daya yang dapat diperoleh sebuah sel surya dengan daya yang diterima dari matahari. Kepadatan daya cahaya matahari yang mencapai bagian luar atmosfir bumi sekitar 136 m.w/cm²

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 211 Gambar 2. Bagan rangkaian Panel Surya Agar energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi kondisi seperti pada malam hari (kondisi saat panel surya tidak disinari matahari), maka keluaran dari panel surya ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage), dalam hal ini adalah batere. Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari panel surya ke batere, harus dihubungkan ke rangkaian solar charger controller, dimana didalam rangkaian tersebut terdapat rangkaian pengisi Batere otomatis (Automatic charger). Fungsi dari solar charger controller ini adalah untuk meregulasi tegangan keluaran dari panel surya dan mengatur arus yang masuk ke batere secara otomatis, selain itu solar charger controller berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari panel surya ke batere secara otomatis dan juga berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari batere ke beban bila terjadi hubung singkat ataupun beban yang berlebihan, hal tersebut sebagaimana diperlihatkan secara visual pada Gambar 3 [7]. kinerja dari panel (akibat adanya beban yang berlebihan) sehingga akan terjadi kerusakan yang fatal pada panel surya. Tabel 1. Pengambilan Data Pengukuran Arus Dan Tegangan Pada Keluaran Panel Surya Waktu Pengamatan Output Panel Surya V (volt) I (ampere) Output Charger Controller V I (volt) (ampere) 6:00 16,2 1 13,8 1 7:00 17 3.5 13,5 3.5 8:00 17,2 4 13,5 4 9:00 17,2 4 13,5 4 10:00 17 3.5 13,7 3.5 11:00 17,2 4.5 13,7 4.5 12:00 17,2 4.5 13,7 4.5 13:00 17,3 5 13,5 5 14:00 17 3.5 13,5 3.5 15:00 16,9 3 13,5 3 16:00 16,4 1 13,5 1 17:00 15,8 0.5 13,5 0.5 Selain itu solar charger controller ini juga berfungsi untuk mengamankan dari terjadinya kelebihan beban dari panel surya sehingga panel surya tidak cepat rusak. Jika kita menginginkan hasil keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus bolakbalik (AC) maka PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik/modul elektro-nik yang bernama Inverter DC AC,seperti diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 4. Rangkaian Inverter Gambar 3. Ruangan Rangkaian Panel Surya Panel Surya sebenarnya dapat langsung digunakan tanpa diberi rangkaian solar charger controller ataupun batere, tetapi ini tidak dilakukan karena dapat membebani Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diperlihatkan data pada Tabel 1. Adapun grafik keluaran dari Charger Controller sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.

212 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Gambar 5. Grafik Pengukuran Arus Keluaran Charger Controller Hasil pengujian peralatan yang terpasang, menunjukkan data pengukuran, setelah dilakukan pembebanan sebesar 125 watt kontinyu memperlihatkan data seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Pemakaian baterai dengan beban pompa AC 125 W Waktu pemakaian Tegangan arus (amper) beban (watt) (jam) DC AC baterai inverter 1 12 220 1.76 125 2 10.8 198 1.584 125 3 9.6 176 1.408 125 4 8.4 154 1.232 125 5 7.2 132 1.056 125 6 6 110 0.88 125 7 4.8 88 0.704 125 8 3.6 66 0.528 125 9 2.4 44 0.352 125 10 1.2 22 0.176 125 Hasil pemantauan pada Gambar 6, menunjukkan bahwa baterai, yang sudah terisi penuh dari panel surya kemudian diberikan pembebanan sebesara 125 watt kontinyu maka hanya dalam pemakaian selama 3 jam sudah menunjukkan penurunan tegangan inverter sebesar 20%. Oleh karena itu perlu adanya penambahan kapasitas arus baterai. Gambar 6. Percobaan pemakaian baterai dengan beban AC 125 W 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data pengujian PLTS Tabel 2, dapat dilihat bahwa tegangan keluaran dari panel surya sekitar 15,8V 17,3V. Namun tegangan keluaran dari solar charger controller lebih stabil yaitu rata rata sebesar 13,5 V. Keadaan ini sama setiap jamnya, ini terjadi karena didalam solar charger controller terdapat rangkaian pengatur tegangan dan arus oleh karena itu pengisian baterai pada setiap jamnya akan selalu stabil sehingga pengisian yang berlebihan (over charging) tidak akan terjadi. Jadi walaupun panel surya menghasilkan tegangan nominal 17,3V, maka tegangan pengisian baterai stabil yaiturata rata 13,5 volt. Ini bertujuan agar baterai tidak cepat rusak, dibandingkan apabila panel surya langsung dihubungkan ke baterai tanpa melewati solar charger controller. Proses pengisian baterai yang sumber energi dari panel surya, sangat tergantung pada kondisi tingkat kecerahan, radiasi sinar matahari dan cuaca, maka tegangan dan arus output rata rata dari tabel 1, pengamatan pukul 6.00 s/d 17.00 WIB sebesar 16,7V/1,5A. Sebaliknya, jika cuaca mendung atau panel surya kurang mendapatkan sinar matahari, maka tegangan dan arus yang didapat selama proses pengisian baterai akan menurun. Seperti diperlihatkan pada Tabel 2, dari keluaran inverter menunjukkan besarnya tegangan output merupakan tegangan arus bolak- balik yang menungkinkan dipakai selama 3 jam adalah 220-176V dengan arus kerja sebesar 1,76-1,08 ampere. Namun arus dan tegangan yang didistribusikan untuk mengisi baterai sangat stabil dan diatur oleh solar charger controller yaitu sebesar 13,5V dan arusnya terbesar

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 213 4,5A. Namun setiap hari tentu berbeda cuaca dan lingkungannya hal ini sangat mempengaruhi besarnya daya yang dihasilkan. Jika tegangan pada batere sudah mencapai tegangan maksimum, yaitu sebesar 13,7V, maka secara otomatis arus yang mengalir ke baterai akan berhenti karena dilengkapi dngan peralatan pengaman berupa (over charging). Pengisian paling baik yaitu diperlihatkan pada Tabel 1, terlihat bahwa jam 13.00WIB dengan tegangan dan arus output solar charger controller mencapai titik tertinggi yaitu 13,5V/5A. Sebaiknya sebelum melakukan pengisian baterai, terlebih dahulu dilakukan pengosongan baterai untuk kinerja pengisian Solar Charger Controller yang baik. Sedangkan sekecil-kecilnya arus yang didapat sesuai dengan pengamatan yaitu pada sore hari jam 17.00WIB pada saat matahari mulai tenggelam seperti yang terlihat pada Tabel 2, dengan arus yang di hasilkan yaitu 0,5A. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengukuran dan uji coba pengambilan data serta analisis keseluruhan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Untuk merubah tegangan 12 volt DC dari accu/ baterai menjadi tegangan 220 volt AC dengan menggunakan peralatan inverter kapasitas 1000 watt. 2. Pada distribusi arus dan tegangan dari sumber panel surya rata-rata sebesar 16,7V, tetapi penditribusiannya untuk mengisi baterai sangat stabil rata-rata 13,5V karena semua distribusi pengisan diatur oleh solar charger controller. 3. Dari hasil pengamatan waktu yang paling efektif untuk melakukan pe-nyiraman kebun salak pagi hari pada pukul 06:00-08:00WIB, dan penyiram-an sore hari pada pukul 16:00-18:00 WIB. Sedangkan arus maksimal diper-oleh pada pukul 07.00-14.00WIB. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Field, H., Solar Cell Spectral Response Measurement Errors Related to Spec-tral Band Width and Chopped Light Waveform. National Renewable Energy Laboratory. Colorado, USA 1997. [2] Green MA., Emery K, King DL, Hisikawa Y, Warta W, 2006. Solar Cell Efficiency Tables (Version 27), Progress Photovoltaics : Research and Applications, 2006; 14:45-51 [3] Setiawan EA, Dewi K., Impact Of Two Types Flat Reflector Materials On Solar Panel Characteristics, International Jurnal of technology., 2013, 2: 188-199 [4] T. Takamoto, E. Ikeda, H. Kurita, M. Ohmori, M. Yamaguchi, dan M.J. Yang, Jpn. J. Appl. Phys., 36(part 1) No. 10, 1997, hal. 6215-6220. [5] Green MA., Emery K, King DL, Hisikawa Y, Warta W, Solar Cell Efficiency Tables (Version 27), Progress Photovoltaics : Research and Applications, 2006; 14:45-51 [6] Wasito, S., Vademekum Elektronika Edisi Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001 [7] Suyanto, M., Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Pembangkit Listrik Terbaru-kan, Jurnal TEKNIK, Volume 27 Nomor 3,, Jakarta Oktober 2014, hal 135-188.