BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam untuk mewujudkan misi Allah di muka bumi ini. 1. sebagai ujian bagi mereka yang memiliki etos yang baik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. agama Islam untuk mewujudkan misi Allah swt. di muka bumi ini. 1. ini sehingga Rasulullah saw. bersabda dalam hadisnya:

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, untuk itu kita perlu lebih

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata


BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari aktivitas secara umum yang diperintahkan untuk beribadah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul ANALISIS HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui bisnis MLM tersebut, tetapi apabila diajukan beberapa. pertanyaan mendasar mengenai sistem operasional MLM maka, dapat

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. Ada sebagian orang yang mengatakan strategi pemasaranlah yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dan alam sekitarnya atau berbisnis. 1. cara bekerja. Islam mewajibkan setiap muslim untuk: bekerja bekerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. ibadah kepada Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dapat dikatakan berhasil jikakeluarga sejahtera. Dalam Undang-undang Nomor10 Tahun 1992 tentang Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu adalah diberikan akal kepada manusia agar berpikir sehingga dapat membedakan

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari masyarakat, khususnya pedesaan. Lembaga ini tumbuh dan

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-nya.dan hanya kepada-nya

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2011, Hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ruhiyah (spritual) dan maliyah (material) tanpa terpenuhinya

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. Islam mewajibkan setiap muslim untuk bekerja. Salah satu dari ragam bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN. pernah menciptakan manusia dengan sia-sia, akan tetapi Allah menciptakannya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari tanggung-jawab pemerintah, yang dalam ajaran Islam. bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses sosial dan manajemen. Dalam proses itu, individu-individu atau kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan, kecuali dari Allah, Zat yang tidak akan menyia-nyiakan pahala orang

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

Kata Kunci: etos kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

TRADISI MEMBANGUN RUMAH DI DESA SUNGAI RANGAS ULU KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bahwa bumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku ekonomi (buruh, karyawan, perdagangan, petani dan lain-lain)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan. martabat kemanusiaan (Sinegar, UUD 1945: 31).

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

Pendidikan Agama Islam

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. menuju kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. dan mengembangkan potensi atau kemampuan dasar tersebut kepada pola hidup yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai faktor-faktor yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn. Abbas r.a dalam Laroche (1996) mengatakan bahwa:

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam diturunkan untuk menjawab persoalan manusia secara keseluruhan yang dalam fungsinya manusia sebagai khalifah menggunakan ajaran agama Islam untuk mewujudkan misi Allah di muka bumi ini. 1 Bekerja bagi seorang muslim merupakan ibadah, sebagai bukti pengabdian dan rasa syukurnya untuk mengolah dan memenuhi panggilan Allah agar mampu menjadi yang terbaik karena mereka sadar bahwa bumi diciptakan sebagai ujian bagi mereka yang memiliki etos yang baik. 2 Bekerja merupakan salah satu identitas manusia. Bekerja yang didasarkan prinsip iman dan tauhid akan meningkatkan martabat dirinya sebagai hamba Allah. Dengan mengelola seluruh potensi alam semesta sebagai bentuk dari cara dirinya mensyukuri kenikmatan dari Allah. 3 seseorang mensyukuri segala apa yang diberikan oleh Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah surah At-Taubah ayat 105 1 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 4. 2 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h.25. 3 Toto Tasmara,Etos Kerja Pribadi Muslim,(Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), h. 2. 1

2 Artinya: dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(qs. At-Taubah: 105) 4 Ayat ini menerangkan keharusan berusaha, Islam membolehkan mempunyai harta kekayaan sesuai dengan hasil usahanya setiap pribadi. Jadi tidak seperti sistem Komunisme, yang melarang mempunyai kekayaan pribadi. Juga berbeda dengan sistem Kapitalisme, di mana orang hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak mau tahu dengan kepentingan orang lain. 5 Islam mewajibkan setiap muslim untuk bekerja. Salah satu dari ragam bekerja adalah berbisnis. Untuk memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah SWT melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mencari rizki. 6 Firman allah SWT QS. Al- Mulk : 15 yang berbunyi : 4 Depertemen Agama Republik Indonesia. Al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2006) h.114. 5 Oemar Bakry, Tafsir Rahmat Oemar Bakry, (Jakarta: Mutiara, 1983), h. 383. 6 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjaja Kusuma. Menggagas Bisnis Islam,(Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 17.

3 Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjuru dan makanlah sebahagian dari rezekinya, dan hanya kepadanyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. 7 Ayat di atas menerangkan bahwa adanya nikmat dari Allah SWT yang tiada terhingga yang telah dilimpahkannya kepada manusia, menciptakan bumi beserta isinya semata-mata hanya untuk dikelola atau dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk sumber penghidupan. dan hanya kepadanya jualah kita akan kembali setelah adanya hari kiamat nanti. Bekerja dengan tekun yaitu tekun beribadah kepada Allah SWT dan tekun pula melakukan mu amalah antara sesama manusia dinamakan amal saleh. Tali kepada Allah dan tali kepada manusia (hablum minallah wa hablum minanas), harus dipegang kuat untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat, sebagaimana yang selalu diucapkan dalam do anya kaum muslimin. Dengan latihan bekerja, Islam memunculkan ke tengahtengah masyarakat dunia, suatu khaira ummatin (umat yang terbaik) yang melakukan amal saleh dan 7 Depertemen Agama Republik Indonesia. Al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2006) h.449.

4 ummatun washata (balanced people) yang mempertimbangkan antara ibadah kepada Allah dan kebajikan kepada sesama manusia, antara mengerjakan amalamal kepada Allah dan pencarian rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, serta antara kebahagian rohani dan kebahagiaan jasmani. 8 Kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan manusia. Manusia akan memperoleh kebahagian ketika seluruh kebutuhan dan keinginannya terpenuhi. 9 Di zaman sekarang ini berbagai jenis usaha yang dijalankan setiap orang untuk mendapatkan pengasilan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari yang bertani, bekerja kantoran, Pegawai Negeri Sipil, berdagang, memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dan lain sebagainya. Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, maka hendaklah kamu bertebaran di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak banyaknya supaya kamu beruntung. 10 (Al-Jumu ah:10) h. 231-233. 8 Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Dalam Persfektif Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 9 P3EI,ekonomi islam,jakarta;pt.raja Granfindo Persada,2008, hal. 1. 10 Depertemen Agama Republik Indonesia. Al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2006) h.441.

5 Firman Allah ini bagaikan sebuah percikan air surgawi yang membasuh wajah umat Islam, untuk tampil sebagai pekerja keras dan berprestasi. Betapa untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya cukup tenggelam dalam masalah ibadah formal atau ritual lainnya. Tetapi hendaknya dimanifestasikan dalam ibadah aktual. 11 Di antara berbagai macam usaha tersebut segelintir orang ada yang usahanya memanfaatkan dari sumberdaya alam yang ada misalnya pertambangan dan usaha lainnya yang manfaatkan keadaan alam, usaha ini mungkin salah satu jenis usaha yang cukup besar dalam menghasilkan keuntungan. Perkembangan sektor informal tumbuh pesat di daerah-daerah perkotaan Indonesia. Masalah kemiskinan baik di kota atau di desa mempunyai konsekuensi tersendiri. Di desa, kemiskinan dapat menyebabkan terjadinya migrasi, sedangkan di kota masalah kemiskinan akibat tidak cukup tersedianya lapangan kerja bagi penghuninya. Seperti kota-kota lainnya di Indonesia, kota Banjarmasin ibu kota dari provinsi kalimantan selatan mempunyai pengaruh cukup besar terhadap daerah sekitarnya. Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat serta pembangunan yang dilaksanakan di berbagai bidang, telah mengubah keadaan kota, sehingga pengaruh tersebut lebih dengan adanya daya serap yang besar terhadap tenaga kerja dari sekitar Banjarmasin. 11 H.Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf,1995)

6 Sektor informal dianggap sebagai wujud dari suatu pertumbuhan kesempatan bekerja di negara sedang berkembang, karena itu mereka yang memasuki kegiatan berskala kecil, terutama kegiatan untuk mencari kesempatan kerja dan pendapatan daripada memperoleh keuntungan. Ciri-ciri mereka yang terlibat dalam sektor ini, pada umumnya miskin, berpendidikan rendah, tidak terampil dan kebanyakan dari mereka adalah migran. Cakrawala berfikir mereka nampaknya terbatas pada pengadaan kesempatan kerja, dan menghasilkan pendapatan yang langsung dari dirinya sendiri. Keharusan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seringkali memaksa mereka untuk menerima pekerjaan tanpa pertimbangan yang matang, apa pun jenis pekerjaan tersebut. Pada umumnya mereka tidak banyak pilihan karena terbatasnya lapangan kerja yang ada dan juga pendidikan yang dimiliki kurang memadai untuk berkompetisi berbicara tentang kesempatan untuk bekerja tersebut, ternyata banyak dari mereka yang tergiring bekerja pada sektor informal, yang mana pekerjaan di sektor ini memberikan keleluasan dalam pengambilan keputusan. Sektor informal menjadi salah satu pilihan yang terbuka bagi mereka khususnya kelas bawah, karena mereka menentukan sendiri jenis pekerjaan apa yang akan ditekuni. Banjarmasin sudah menjadi salah satu kota tujuan bagi penduduk atau para urbanis untuk mengais nafkah di berbagai sektor yang ada. Mereka yang tidak bisa tertampung dalam sektor formal biasanya bertahan hidup dengan

7 berusaha menjual jasa yang masih dibutuhkan disela-sela jasa modern seperti tukang becak, pedagang asongan, tukang cukur, pedagang kaki lima dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sulitnya untuk mencari pekerjaaan di sektor formal karena semakin padatnya jumlah penduduk di Banjarmasin alternatif bagi mereka yang tidak bisa tertampung dalam sektor formal yaitu mereka berusaha bekerja disektor informal. Salah satu sektor informal yang dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi penduduk di Banjarmasin yaitu dengan berdagang kaki lima di suatu lokasi tertentu. Terminal Kilometer 6 Banjarmasin adalah salah satu lokasi yang dijadikan oleh para pedagang kaki lima (PKL) untuk menjual dagangannya, Pekerjaan ini digeluti oleh sebagian masyarakat terutama masyarakat yang memiliki ekonomi lemah atau miskin. Dengan usaha ini kehidupan mereka terdukung dalam segi pemenuhan ekonomi. Terminal Kilometer 6 Banjarmasin dibandingkan dengan terminal lainnya yang ada di Banjarmasin seperti terminal Antasari (Pasar Sentral Antasari) memiliki keunggulan yang lebih. Menurut HM Yusuf R, kepala unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Terminal Kilometer 6 selama ini terminal induk Kilometer 6 ini sudah menjadi ikon moda transportasi angkutan darat, baik bagi warga Banjarmasin atau Kalsel maupun warga Samarinda dan Kalteng. Sebab bagaimana pun ketika mereka menuju kota Banjarmasin, pasti tujuannya ke Terminal Induk Kilometer 6. Terminal ini sudah khas di benak mereka. Terminal

8 ini sudah berdiri di tahun 1982. Wajar jika mereka kenalnya hanya terminal Kilometer 6. Karenanya untuk melayani warga, termasuk dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. 12 Kondisi terminal induk Kilometer 6 ini terletak di Jalan Pramuka. Terminal ini merupakan terminal terbesar yang ada di Kalimantan Selatan. Letak terminal ini sangat mudah di jangkau oleh masyarakat karena tidak terlalu jauh dari pusat kota Banjarmasin. Jalan hendak menuju terminal Kilometer 6 dapat di lalui dengan dua jalan yaitu Jl A.Yani dan jalan sungai lulut. Dalam perkembangannya terminal induk ini melayani jasa angkutan antar kota dan angkutan antar provinsi. Keadaan Terminal Induk Kilometer 6 Banjarmasin saat ini sedang dipadati oleh angkutan antar kabupaten, angkutan kota, serta bus-bus lintas provinsi tujuan Balikpapan-Samarinda Kalimantan Timur, Palangkaraya-Sampit Kalimantan Tengah. Maka dalam hal ini para pedagang kaki lima (PKL) mengambil kesempatan untuk menjual dagangannya karena padat/ramainya aktivitas di terminal tersebut. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pembahasan pada salah satu bentuk sektor informal pada satu lokasi, yaitu Etos Kerja Para Pedagang 12 HM Yusuf R, Terminal Induk Pal 6 Sudah Lama Menjadi Ikon Masyarakat Banjarmasin, (Banjarmasin Time, 2014), http://www.banjarmasintime.com/2014/10/terminal-induk-pal-6-sulitdipisahkan.html, diakses 26 Oktober 2015.

9 Kaki Lima Di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin Dalam Perspektif Islam. Banyak hal yang perlu diungkap dari keberadaan mereka dengan pekerjaannya tersebut, sebagai wujud dari kepedulian pelaku terhadap kelangsungan hidup keluarganya atau karena keadaan yang mengharuskan mereka memilih pekerjaan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang ingin di gali dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana etos kerja yang dimiliki para pedagang Kaki Lima di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi etos kerja para pedagang Kaki Lima di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin? 3. Bagaimana Perspektif Islam terhadap etos kerja para pedagang Kaki Lima di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui gambaran etos kerja yang dimiliki para pedagang Kaki Lima di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin

10 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja para padagang Kaki Lima di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin 3. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap etos kerja pedagang kaki lima D. Signifikansi Penelitian Dari penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bahan sumbangan pemikiran dalam bentuk karya ilmiah untuk mengisi khazanah pengetahuan khususnya disiplin ilmu kesyariahan tentang etos kerja para pedagang kaki lima di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin dalam berdagang 2. Sebagai informasi bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih mendalam tentang masalah ini dari sudut pandang yang berbeda. 3. Dapat dijadikan khazanah perpustakaan bagi IAIN Antasari Banjarmasin. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan pahaman dan kekeliruan yang mungkin terjadi dalam memahami maksud dari penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan sebagai berikut: 1. Etos kerja adalah sebagian sikap atau pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, cirri-ciri atau sifat-sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang,

11 suatu kelompok manusia atau suatu bangsa. 13 Etos kerja menurut pandangan ekonomi Islam adalah sikap atau kebiasaan seseorang, kelompok atau suku dalam bekerja, yang bagi mereka bekerja tidak hanya untuk mencari nafkah namun merupakan suatu ibadah yang wajib untuk dipenuhi guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya, yang tetap berpedoman pada Al- Qur an dan Hadist. 14 Etos kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semangat kerja para pedagang kaki lima yang bertempat di Terminal Kilometer 6 Banjarmasin. 2. Dalam peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 41 tahun 2012 pasal 1, pedagang kaki lima adalah pelaku usaha yang melakukan usaha perdagangan dengan menggunakan sarana usaha bergerak maupun tidak bergerak, menggunakan prasarana kota, fasilitas sosial, fasilitas umum, lahan dan bangunan milik pemerintah dan/atau swasta yang bersifat sementara/tidak menetap. F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan terhadap beberapa penelitian terdahulu yang penulis lakukan yang berkaitan dengan masalah etos kerja, telah ditemukan penelitian sebelumnya yang mengkaji masalah etos kerja, namun demikian 13 Mochtar Bochory, Penelitian Pendidikan dan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: IKIP Muhammadiyah Press, 1994), h. 6. 14 Toko tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 2.

12 ditemukan substansi yang berbeda dengan persoalan yang akan penulis teliti. Penelitian yang dimaksud diantaranya adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Wati Hayrini (041156347) Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah 2009, dengan skripsi yang berjudul Etos Kerja Karyawan pada PT. Samasan Sega Martapura. 15 Penelitian ini yang diketahui dari masyarakat sekitar bahwa etos kerja karyawan rendah, tetapi anggapan-anggapan itu belumlah secara penuh menjadi kekuatan yang sanggup menjadi jawaban atas lemahnya etos kerja karyawan tersebut, namun dari penelitian yang sudah dilakukan bahwa ternyata etos kerja karyawan muslim PT. Samasan Sega Martapura memang rendah.dan dari factor yang mempengaruhi etos kerjanya bahwa yang paling berpengaruh adalah factor fisis. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Muthalib (0801158955) mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah 2008, dengan skripsi yang berjudul Etos Kerja Etnis Jawa Sebagai Pedagang Kelontongan di Banjarmasi. 16 Penelitian tersebut mengangkat permasalahan tentang etos kerja pedagang etnis jawa sebagai pedagang kelontongan di Banjarmasin, etos kerja yang dimiliki etnis jawa menunjukan bahwa mereka beretos kerja 15 Wati Hariani, Etos Kerja Karyawan pada PT. Samasan Sega Martapura, 2009 (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Antasari Banjarmasin. 16 Abdul Muthalib, Etos Kerja Etnis Jawa Sebagai Pedagang Kelontongan di Banjarmasi, 2008 (Skripsi Tidak Diterbitkan), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Antasari Banjarmasin.

13 tinggi, terbukti terbukti dari seluruh responden semuanya memiliki menimal 9 indikasi seorang beretos kerja tinggi per orang. 3. Jurnal penelitian oleh Muhammad Irham mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 2012 yang berjudul Etos Kerja Dalam Perspektif Islam 17 jurnal tersebut menggambarkan segi-segi etos kerja yang baik pada manusia, bersumber dari kualitas diri, diwujudkan berdasarkan tata nilai sebagai etos kerja yang diimplementasikan dalam aktivitas kerja. 4. Jurnal penelitian oleh Anna Probowati pengajar Jurusan Manajemen STIE Rajawali Purworejo yang berjudul Membangun Sikap dan Etos Kerja 18 Jurnal tersebut tentang sikap dan etos kerja yang perlu dibangun untuk membantu individu dalam menjalankan tugas pekerjaan. Berdasarkan dengan hal tersebut di atas, permasalahan yang akan penulis angkat dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada etos kerja yang dimiliki oleh para pedagang kaki lima di Kilometer 6 Banjarmasin, mengetahui factorfaktornya, dan konsep ekonomi Islam terhadap etos kerja yang dimiliki mereka. Dengan demikian terdapat pokok permasalahan yang sangat berbeda antara penelitian yang penulis kemukakan di atas dengan persoalan yang akan penulis teliti. 17 Muhammad Irham Etos Kerja Dalam Perspektif Islam, (Jurnal Substantia, Vol. 14, No. 1, April 2012) fakultas ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. 18 Anna Probowati Membangun Sikap dan Etos Kerja, (Jurnal Tidak di Terbitkan) Pengajar Jurusan Manajemen STIE Rajawali Purworejo.

14 G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I merupakan kerangka dalam melakukan penelitian yang terdiri dari pendahuluan yang berisikan gambaran secara umum tentang permasalahan yang akan diteliti, dalam latar belakang. Dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini yang nantinya akan dibahas pada bab empat maka perlu dibuat tujuan penelitian serta agar terarahnya tujuan penelitian seperti yang diinginkan, maka dibuatlah rumusan masalah. Dalam rangka melakukan penelitian penulis harus ada suatu tujuan dan kegunaan dari penelitian tersebut maka dari itu perlu adanya signifikansi penelitian. Kemudian agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam mengartikan istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian maka harus dimuat definisi operasional, dan pada bagian berikutnya yaitu sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teoritis penelitian, penulis menyajikan teoriteori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang dikemukakan pada bab pendahuluan diatas yakni definisi etos kerja dan tinjauan etos kerja dalam perspektif Islam. Bab III metode penelitian merupakan metode yang digunakan untuk menggali data yang diperlukan yang terdiri dari jenis, sifat dan lokasi penelitian,

15 subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis serta prosedur penelitian. Bab IV laporan hasil penelitian dan analisis data dimana penulis mendiskripsikan dan menganalisis gambaran usaha jala dan keramba ikan serta usaha tersebut apakah sudah sesuai dengan usaha menurut ekonomi Islam. Bab V merupakan bab penutup, terdiri dari kesimpulan terhadap hasil penelitian, analisis, dan saran-saran berkaitan dengan penelitian ini.