Bakteri Coliform dalam Es Batu pada Tiga Rumah Makan Ayam Goreng Siap Saji di Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. : Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si. : Djaja Rusmana, dr., M.Si. Anna Noviana, 2008; Pembimbing I Pembimbing II

ABSTRAK HASIL KULTUR MIKROBIOLOGI BEBERAPA SAMPEL MAKANAN DARI BEBERAPA WARUNG MAKAN DI SEKITAR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

ABSTRAK. KONTAMINASI SALMONELLA sp. DAN COLIFORM PADA BEBERAPA MACAM SUSHI YANG DIJUAL SEBUAH SUPERMARKET DI KOTA BANDUNG PADA TAHUN 2005

Keberadaan Salmonella dan Bakteri Coliform pada Bumbu Kacang Baso Tahu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

ANALISA BAKTERI COLIFORM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

II. METODELOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : susu kemasan tertentu, bakteri coliform, tes reduktase

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI BEBERAPA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI DAERAH LENTENG AGUNG DAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA SELATAN

BAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

ABSTRAK. KEBERADAA.N Stapltylococcus DAN BAKTERI COLIFORiU PADA DAGING AYAM DAN SAMBAL YANG DUVAL DI Rlm'L-\H MAKAN "X"

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

ABSTRAK. KEBERADAAN Salmonella DAN BAKTERI Coliform PADA BUMBU KACANG BASO TABU. INDRAWATY, 2002, PEMBIMBING: PHILIPS ONGGOWIDJAJA, S.Si, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS CEMARAN MIKROBA PADA KUE BASAH DI PASAR BESAR KOTA PALANGKA RAYA. Susi Novaryatiin, 1 Dewi Sari Mulia

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deteksi bakteri Escherichia coli dilakukan melalui metode TPC

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

ABSTRAK UJI KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DALAM AIR MINUM ISI ULANG PADA 5 DEPOT PENGISIAN DI SEKITAR RUMAH SUSUN SARIJADI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

III. MATERI DAN METODE

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Deteksi Bakteri Coliform DAN Escherichia coli Pada Minuman Es Jeruk Di Cafe Lesehan Pantai Talise Palu

ABSTRAK. Kiky Fitria, Pembimbing I : dr. Fanny Rahardja,M.Si. Pembimbing II : dr. Dani, M.Kes.

IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA MEJA MAKAN, MEJA PREPARASI, DAN ALAT MAKAN DI BEBERAPA RUMAH MAKAN SEKITAR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan ANALISIS BAKTERI SALMONELLA-SHIGELLA PADA KUAH SATE PEDAGANG KAKI LIMA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

Penurunan Populasi Bakteri dalam Saliva setelah Mengunyah Permen Karet

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN

Kualitas Bakteriologis Air Minum dalam Kemasan AC yang tidak Terdaftar di Bandung

KUANTIFIKASI TOTAL MIKROBA INDIKATOR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI SIAK PERAWANG. M. R. Ridho 1, C. Jose 2, N. Balatif 3

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencernaan manusia dan hewan. Bakteri Coliform digunakan sebagai indikator

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

ABSTRAK. KEBERADAAN BAKTERI Coliform DAN Staphylococcus aureus DALAM SOSIS SAPI SIAP MAKAN X

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

Analisis Mikrobiologi Stik Kentang Goreng di Cafe Lesehan Talise Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

ABSTRAK PENGARUH KUNYIT DALAM AIR RENDAMAN TAHU KUNING TERHADAP KEHADIRAN BAKTERI

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

II. METODELOGI PENELITIAN

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

I S O L A S I DAN E N U M E R A S I K U M A N P A T O G E N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

Transkripsi:

Bakteri Coliform dalam Es Batu pada Tiga Michael, Philips Onggowidjaja, Djaja Rusmana Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia Abstract Some reports have shown that ice cubes may contain Enterobacteriaceae bacteria. This descriptive, observational research aims to analyze the microbiological quality of the ice cubes served at three selected restaurants (1,2,3). Three samples of ice cubes were rinsed with steril water, left melted, and diluted serially. Each diluted sample was inoculated into MacConkey Agar and EMB Agar with pour plate method duplo. The data collected were the number of colonies (interpreted as cfu or colony forming unit) of Escherichia coli and other Enterobacteriaceae bacteria. The species of selected colonies were identified by biochemical reactions. The result showed that sample 1 contained 3 cfu/ml Escherichia coli and 5 cfu/ml Pseudomonas sp. Sample 2 contained 10 cfu/ml Escherichia coli and 4 cfu/ml Pseudomonas sp., but sample 3 didn t contain Escherichia coli and other Enterobacteriaceae bacteria members. It is concluded that ice cubes from restaurant 3 met the requirement for drinking water, whereas those from restaurants 1 and 2 did not. Keywords: ice cubes, Escherichia coli, Pseudomonas sp. Pendahuluan Es batu merupakan produk pelengkap yang sering disajikan bersama minuman dingin dan dianggap aman untuk dikonsumsi. Dalam masyarakat, es batu dikenal sebagai air yang dibekukan. Pembekuan ini terjadi bila air didinginkan di bawah 0 o C. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jasmine Roberts terhadap es batu yang terdapat pada rumah makan siap saji di wilayah Florida Selatan menunjukkan bahwa 70% es batu restoran siap saji mempunyai lebih banyak kuman dibandingkan air toilet. 1 Penelitian yang dilakukan WTHR- Indianapolis News and Weather terhadap 25 sampel es dari bar dan restoran terkenal di Indianapolis menunjukkan 13 dari 25 sampel es tersebut memberikan hasil positif terhadap kontaminasi bakteri coliform. 2 Penelitian yang dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor terhadap proses pembuatan dan distribusi es batu menunjukkan 14 dari 31 sampel es memberikan hasil positif terhadap kontaminasi bakteri coliform dan 3 dari 31 sampel es tersebut memberikan hasil positf terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli. 3 Terdapat berbagai standar kualitas air minum. Standar kualitas air minum di Indonesia menurut Standar Nasional Indonesia yaitu air minum tidak boleh mengandung bakteri coliform tinja samasekali atau 0 cfu/100 ml dan coliform total maksimal 3 cfu/100 ml. 4 Menurut Permenkes Keputusan Menteri Kesehatan RU no 907/Menkes/SK /VII/2002 tentang persyaratan dan pengawasan kualitas air minum, kadar Escherichia coli harus 0/100 ml air. 5 124

Kehadiran Bakteri Coliform dalam Es Batu pada Tiga (Michael, Philips Onggowidjaja, Djaja Rusmana) World Health Organization (WHO) memberikan standar jumlah coliform maupun E. coli masing-masing 0 cfu/ml. 5 Menurut Food and Environmental Hygiene Department (FEHD) pemerintah Hongkong, es dalam kemasan yang keluar dari pabrik tidak boleh mengandung coliform maupun E. coli samasekali (0 cfu/100 ml). 7 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi bakteri Escherichia coli dan bakteri enterobacteriaceae lain pada es batu di tiga rumah makan ayam goreng siap saji (1,2, dan 3) dan menentukan apakah es batu tersebut memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Bahan dan Cara Bahan yang diperlukan adalah medium agar MacConkey dan agar EMB (Eosin Methylene Blue). Disiapkan pula gelas kimia, tabung reaksi, pipet ukur, dan labu Erlenmeyer. Tahap persiapan penelitian terdiri atas: 1. Sterilisasi alat Sebelum penelitian dimulai, seluruh alat-alat yang akan digunakan disterilisasi dalam otoklaf (121 o C, 15 menit) atau oven (170 o C, 2jam). 2. Persiapan sampel penelitian Sampel es batu sebanyak 15 ml dimasukkan ke dalam Beaker glas,s kemudian ditutup dengan aluminium foil yang telah dilewatkan di atas api Bunsen. Es batu dibiarkan mencair pada suhu ruangan. Pengenceran Berseri Tabung reaksi sebanyak 7 buah disiapkan. Ke dalam tabung pertama dimasukkan sampel sebanyak 10 ml. Pada tabung ke dua sampai ke tujuh diisi 9 ml akuades steril. Kemudian 1 ml larutan sampel tabung pertama dimasukkan ke dalam tabung ke dua dan dari tabung ke dua sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung ke tiga. Hal yang sama dilakukan pada tabungtabung berikutnya sampai dengan tabung ke tujuh. Pembiakan Bakteri Setelah pengenceran selesai, langkah selanjutnya adalah pembiakan pada lempeng agar MacConkey dan EMB secara duplo. Pembiakan dilakukan dengan cara menuangkan 1 ml hasil tiap pengenceran ke dalam cawan Petri steril kemudian ditambahkan kira-kira 10 ml agar MacConkey pada cawan Petri yang satu dan agar EMB pada cawan Petri lainnya (kedua media masih cair, kirakira bersuhu 50 o C). Kedua media ditunggu sampai mengeras, lalu biakan dalam cawan Petri diinkubasi pada 37 o C selama semalam. Pengamatan Hasil Pembiakan Bakteri Setelah 24 jam, jumlah cfu bakteri yang terbentuk dihitung. Pada lempeng agar MacConkey dicari bakteri coliform, yang tampak sebagai koloni yang berwarna merah atau merah muda. Bakteri tersangka dibiakkan dengan cara streak plate di atas lempeng agar MacConkey dan EMB yang baru. Pada lempeng agar EMB dicari bakteri coliform, yang tampak sebagai koloni berwarna hijau mengkilat. Seluruh biakan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Cara menghitung jumlah koloni untuk suatu sampel adalah sebagai berikut: Jumlah koloni = (jumlah koloni x x 10 x ) n jumlah koloni x = jumlah koloni dalam pengenceran 10 x (syarat: koloni yang 125

JKM. Vol.9 No.2 Februari 2010:124-128 dihitung dalam satu lempeng agar hanya yang berjumlah 30-300 koloni) 10 x = faktor pengenceran n = jumlah lempeng agar yang dihitung Identifikasi Bakteri Setelah pembiakan selama semalam, biakan bakteri dibawa ke laboratorium mikrobiologi PT. Bio Farma Bandung untuk diidentifikasi. Hasil dan Pembahasan Jumlah bakteri enterobacteriaceae suatu sampel (dibaca sebagai jumlah koloni, diinterpretasikan sebagai cfu, colony forming unit atau unit pembentuk koloni) yang ditemukan pada sampel es batu yang dibiakkan pada lempeng agar MacConkey dan agar EMB dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Bakteri Enterobacteriaceae dalam Sampel Es Batu No. Sumber Es batu MacConkey EMB Sampel 1 Rumah makan ayam goreng siap saji 1 (1) 3 cfu/ml 5 cfu/ml 2 Rumah makan ayam goreng siap saji 2 (2) 10 cfu/ml 4 cfu/ml 3 Rumah makan ayam goreng siap saji 3 (3) 0 cfu/ml 0 cfu/ml 1. Sampel 1 dan 2 merupakan rumah makan ayam goreng siap saji yang menjual produk yang sama tetapi berlainan tempat. 2. Sampel 3 merupakan rumah makan ayam goreng siap saji yang menjual produk yang berbeda dengan produk 1 dan 2. Hasil pengamatan koloni bakteri dari sampel es batu yang dibiakkan pada agar MacConkey dan agar EMB secara makroskopik dapat dilihat pada Gambar 1. Setelah dilakukan pengamatan koloni bakteri dari sampel es batu yang dibiakkan pada agar MacConkey dan agar EMB secara makroskopik, maka dilanjutkan dengan pengamatan secara mikroskopik dari koloni bakteri tersebut dengan menggunakan pewarnaan Gram (Gambar 2). Penggunaan medium agar MacConkey dimaksudkan supaya hasil yang tumbuh adalah bakteri gram negatif saja. Medium agar MacConkey mengandung garam empedu dan kristal violet yang menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Bakteri gram negatif yang tumbuh pada medium agar MacConkey dibedakan berdasarkan kemampuan bakteri tersebut memfermentasi laktosa. Bakteri yang dapat memfermentasi laktosa akan memberikan warna merah dan bakteri yang tidak dapat memfermentasi laktosa akan memberikan warna kuning pada medium agar MacConkey karena medium agar MacConkey mengandung indikator merah netral. 8 Penggunaan medium agar EMB dimaksudkan untuk membedakan bakteri gram negatif yang tumbuh berdasarkan kemampuan bakteri tersebut memfermentasi laktosa. Medium agar EMB mengandung indikator eosin Y dan biru metilen sehingga bakteri yang dapat memfermentasi laktosa akan memberikan warna koloni hijau metalik. 126

Kehadiran Bakteri Coliform dalam Es Batu pada Tiga (Michael, Philips Onggowidjaja, Djaja Rusmana) (a) (b) Gambar 1. Hasil Pengamatan Makroskopik Koloni Bakteri pada (a) Agar MacConkey dan (b) Agar Eosin Methylene Blue (EMB) (a) terdapat koloni berwarna merah muda dengan permukaan rata (b) terdapat koloni tidak berwarna dengan permukaan cembung (a) (b) Gambar 2. Hasil Pengamatan Mikroskopik Koloni Bakteri pada (a) Agar MacConkey dan (b) Agar Eosin Methylene Blue (EMB) (a) terdapat bakteri batang gram negatif (b) terdapat bakteri batang pendek gram negatif dan bakteri yang tidak dapat memfermentasi laktosa akan memberikan warna koloni bening atau tidak berwarna. 9 Pada hasil identifikasi bakteri ditemukan adanya bakteri Escherichia coli pada lempeng agar MacConkey dan Pseudomonas sp. pada lempeng agar EMB. Bakteri Escherichia coli termasuk bakteri gram negatif sehingga dapat tumbuh pada medium agar MacConkey. Bakteri Pseudomonas sp. termasuk bakteri gram negatif yang tidak dapat memfermentasi laktosa sehingga tumbuh sebagai koloni tidak berwarna atau bening pada medium agar EMB. Escherichia coli adalah flora normal saluran pencernaan manusia, dapat menyebabkan penyakit pada keadaan tertentu saja. Sementara itu, Pseudomonas tersebar di tanah dan air. Pseudomonas aeruginosa membentuk koloni pada manusia dan menjadi patogen (termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih), dan bersifat motil. 10 Adanya kontaminasi dari bakteri Escherichia coli dan Pseudomonas sp. dapat disebabkan oleh es batu yang berasal dari air yang terkontaminasi bahan yang mengandung bakteri tersebut. Pada proses pengolahan dan penyajian 127

JKM. Vol.9 No.2 Februari 2010:124-128 es batu, es batu tersebut dapat terkontaminasi bakteri yang berasal dari alat pembuat es batu, alat penyimpanan es batu, maupun pegawai yang menyajikan es batu tersebut. Simpulan Es batu yang berasal dari sampel 1 dan sampel 2 mengandung bakteri Escherichia coli dan Pseudomonas sp., sedangkan sampel 3 tidak mengandung bakteri coliform apapun. Berdasarkan Permenkes no 907 tahun 2002, es batu sampel 1 dan 2 tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi, sedangkan sampel 3 memenuhi syarat. Saran Walaupun sampel es batu yang digunakan pada penelitian ini mengandung bakteri Escherichia coli dan bakteri enterobacteriaceae lainnya, namun perlu dilakukan survei terhadap kontaminasi bakteri dalam es batu di tempat lain. Perlu juga dilakukan peningkatan kualitas sanitasi dari sumber air yang digunakan pada pembuatan es batu untuk mengurangi kontaminasi bakteri dalam es batu. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas sanitasi dalam proses pengolahan dan penyajian es batu yang meliputi: alat pembuat es batu, tempat penyimpan es batu maupun higiene pegawai/petugas yang berkaitan. Daftar Pustaka 1. Do you know: es batu lebih kotor ketimbang air toilet. Lampung Post. 2006 [cited 2008 Oct 5]. Available from: http://www.lampungpost.com/ cetak/berita.php?id=2006030901434848 2. Sheegal B. Hold the ice. 2008 [cited 2008 Des 14]. Available from: http://www.wthr.com/global/story.as p?s=7803915. 3. Antung SF. Evaluasi bakteri indikator sanitasi. [cited 2009 Jan 2]. Available from: http://web.ipb.ac.id/~lppm/id /index.php?view=jurnal/detail2jipi&vo lume=11&no=2&id=91. 4. Lablink. Standar kualitas air di perairan umum. 2008 [cited 2008 Oct 7]. Available from: http://www.lablink. or.id/eny/hidro/air-qua.htm. 5. Pusat Penelitian Kimia LIPI. Kadar E. coli harus 0 per 100 mililiter air. 2010 [cited 2010 March 25]. Available from: http://www.lipi.go.id/www.cgi?berita &1262994117&&2009&1036006740 6. WHO. WHO guidelines of drinkingwater quality vol 1. 3 rd ed. 2004 [cited 2008 Dec 14]. Available from: http://www.who.int/water_sanitation_ health/dwq/gdwq2004web.pdf. 7. Food and Environmental Hygiene Department (FEHD). The microbiological quality of edible ice from ice manufacturing plants and retail businesses in Hong Kong. 2005. The government of Hong Kong special administrative region. 8. Port. MacConkey`s Agar (MAC) bacterial growth medium: differential and selective medium to grow gramnegative bacteria. [cited 2009 July 19]. Available from: http://microbiology. suite101.com/article.cfm/macconkeys_a gar_mac_bacterial_growth_medium. 9. Acumedia. Eosin Methylene Blue Agar, Levine (7103). Rev 2. [cited 2008 Oct 5]. Available from: http://www.neogen. com/acumedia/pdf/prodinfo/7103_pi. pdf. 10. Brooks G F, Butel JS, Morse SA. Jawetz, Melnick, & Adelberg s Medical Microbiology. 23 rd edition. United States: The McGraw-Hill Companies Inc., 2004. 128