BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA UTARA SEJAHTERA

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana kerja (Renja) 2014

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Strategis

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB III ISU ISU STRATEGIS

BAB III VISI, MISI DAN NILAI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tujuan penyelenggaraan penataan ruang Kabupaten Pacitan adalah:

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JALAN DI INDONESIA TAHUN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD A. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

MENUJU BANGKA BERMARTABAT

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II KETENTUAN UMUM

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Transkripsi:

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan yang terkait dengan Infrastruktur Jalan adalah sebagai berikut: 1. Masih kurangnya aksessibilitas bagi daerah terisolir dan terpencil, serta jaringan jalan dikawasan perbatasan karena belum optimalnya kondisi jalan untuk difungsikan sebagai sarana pendukung transportasi lalulintas untuk melayani mobilitas dan aksessibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan. 2. Mempertahankan/meningkatkan tingkat kenyamanan prasarana jalan ditengah-tengah keterbatasan alokasi pendanaan, sistem yang belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat untuk penanganan jaringan jalan baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Desa. 3.1.2 Permasalahan Bidang Bina Marga dan Pengairan Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang Bina Marga dan Pengairan sebagai berikut: 1. Menurunnya Kualitas Saluran Irigasi yang disebabkan belum Optimalnya pemeliharaan saluran irigasi pada Baku Sawah di wilayah Kabupaten pacitan. 2. Masih adanya konflik kepentingan antar Desa dalam pemanfaatan air baku sawah. Hal ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan sumber air irigasi tersebut maupun karena kendala batas administratif wilayah. 46

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Pacitan sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 2016. Visi Kabupaten Pacitan: TERWUJUDNYA MASYARAKAT PACITAN YANG SEJAHTERA Misi Kabupaten Pacitan: Sesuai dengan visi Terwujudnya Masyarakat Pacitan Yang Sejahtera, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Pacitan 2011 2016 sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut : Misi 1 : Misi 2 : Misi 3 : Misi 4 : Misi 5 : Misi 6: Profesionalisme birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat. Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang bertumpu pada potensi unggulan. Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar. Pengembangan tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian dan memiliki keimanan serta memantapkan kerukunan umat beragama. 47

Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan. Hal ini ditunjukkan melalui: a. Pernyataan misi ke 1: Profesionalisme birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Pada misi kesatu ini, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten pacitan berperan dalam penyediaan sarana prasarana Kebinamargaan berupa Uji Laboratorium bidang Infrastruktur dan Alat Berat. b. Pernyataan misi ke 5: Pembangunan Infrastruktur yang berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar. Pada misi kelima ini, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten pacitan berperan dalam Pembangunan, Peningkatan/Pemeliharaan sarana Jalan, Jembatan dan Sumber Daya Air. 3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pekerjaan umum dan Dinas Bina Marga dan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur 3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan sejalan dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum, maka visi Kementerian Pekerjaan Umum adalah : TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERMUKIMAN YANG ANDAL UNTUK MENDUKUNG INDONESIA SEJAHTERA 2025. Adapun makna dari visi tersebut adalah: - Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaaatan sumber daya air yang berkelanjutan 48

- Pelayanan jalan yang memenuhi standar pelayanan minimum yang mencakup aspek aksessibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan kecepatan tempuh rata-rata. - Pelayanan air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yaitu penyediaan air minum yang memenuhi standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai serta jaminan pengaliran 24 (dua puluh empat) jam per hari - Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang terpadu dan menggunakan metode yang ramah lingkungan serta sesuai standar teknis - Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan - Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang andal tersebut berbasis penataan ruang dan - Jasa Konstruksi Nasional yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien. Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010 2014 adalah: 1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. 2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan berkelanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. 3. Meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan 49

kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan bekelanjutan. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkalanjutan 5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku serktor konstruksi tumbuh dan berkembang. 6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penerapan IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur Pekerjaan Umum dan permukiman 7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance 8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik praktik KKN di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. Pernyataan visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum memberikan arahan bagi seluruh daerah (provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Infrastruktur. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan yaitu: Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana Infrastruktur Jalan, jembatan dan SDA sesuai dengan SPM sehingga mampu menciptakan Infrastruktur Jalan, Jembatan dan SDA yang baik serta mampu menghidupkan kegiatan perekonomian. 50

3.3.2. Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur adalah: Tersedianya sistem jaringan jalan yang andal dan terpadu guna meningkatkan kemakmuran masyarakat Sedangkan Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur adalah: Terwujudnya Pengelolaan Sumber daya air yang menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan untuk mencapai kesejahteraan rakyat, serta mendukung Persatuan dan Kesatuan Nasional yang dilaksanakan secara berkeadilan dengan bertumpu pada peran serta keswadayaan masyarakat. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan urusan administrasi dan rumah tangga kantor, tata usaha dan pembinaan kepegawaian, pelayanan informasi serta tata laksana organisasi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pengelolaan SDA permukaan yang memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk 51

memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan dengan melakukan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak. b. Mendayagunakan sumber daya air secara adil serta memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat. c. Mengendalikan dan mengurangi dampak negatif daya rusak air. d. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha dan peran Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air. e. Membangun jaringan sistem informasi sumber daya air yang terpadu, antar sektor dan antar wilayah. Meningkatkan pengelolaan sumber daya air permukaan yang memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan dengan melakukan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air. f. Meningkatkan standart pelayanan minimum (SPM) yang dapat memenuhi persyaratan minimal kelayakan, sehingga dapat menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan proporsional. g. Meningkatkan tata pengaturan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. h. Melaksanakan pengaturan, pembinaan, pengawasan dalam penanggulangan akibat bencana alam banjir, kekeringan dan lain-lain terutama pada kawasan sumber produksi, pertanian dan Perkotaan. Berdasarkan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur, maka Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan menetapkan beberapa hal 52

yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama lima tahun kedepan, sebagai berikut: 1. Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan aksessibilitas bagi daerah terisolir dan terpencil, serta jaringan jalan dikawasan perbatasan dengan meng optimalkan kondisi jalan untuk difungsikan sebagai sarana pendukung transportasi lalulintas untuk melayani mobilitas dan aksessibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan. 2. Mempertahankan/meningkatkan tingkat kenyamanan prasarana jalan ditengah-tengah keterbatasan alokasi pendanaan, sistem yang belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat untuk penanganan jaringan jalan baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Desa. Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.4.1 Telahaan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kebijakan Berdasarkan RTRW Jawa Timur Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. 53

Berdasarkan pola pengelompokan perekonomian dan dominasi kegiatannya dalam sistem perwilayahan Jawa Timur, terjadi pemusatan kota-kota yang terlalu ke Utara. Berdasarkan kondisi ini, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan mengembangkan wilayah Selatan Jawa Timur diantaranya adalah Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang harus diprioritaskan pengembangannya melalui Konsep Pengembangan Selatan- Selatan yaitu jalur Pacitan Trenggalek Tulungagung - Banyuwangi. Kedudukan Kabupaten Pacitan dalam konstelasi wilayah Koridor pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota. Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah, Pacitan menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar baik di wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan peran Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan Jawa. Perencanaan tata ruang yang dimuat dalam dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur yang mengatur arahan pengembangan Pacitan menempatkan wilayah ini menjadi penting di masa yang akan datang. Pengembangan koridor pantai selatan akan berdampak pada pola penggunaan lahan dan perkembangan kegiatan/aktivitas di wilayah Kabupaten Pacitan. Meningkatnya intensitas penggunaan lahan dan aktivitas perkotaan akan membangkitkan arus lalu lintas dan meningkatkan aktivitas perekonomian. Hal ini tentu saja sejak awal harus diantisipasi dan dikendalikan agar tidak berkembang secara tidak beraturan dan tidak lagi sesuai 54

dengan dokumen tata ruang yang diatur dalam peraturan daerah. 3.4.2 Telahaan terhadap Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan Sebelum disusunnya strategi pengembangan Pacitan, perlu adanya suatu konsep skenario pengembangan wilayah Pacitan. Skenario ini disusun berdasarkan pertimbangan terhadap isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA), ekonomi dan sistem prasarana wilayah. Pertimbangan yang lain yaitu terhadap tujuan-tujuan kebijakan makro dan mikro Wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan hal-hal terbut, maka pengembangan kegiatan/ekonomi di Kabupaten Pacitan yang menjadi dasar perumusan struktur ruang harus mempertimbangkan: 1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan lahan relatif luas; 2. Pengembangan lahan di wilayah Utara dan Barat hendaknya dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya; 3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif rendah. 4. Wilayah Kars Pacitan Barat yang terletak di wilayah Selatan Barat merupakan kawasan Kars kelas 1, sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan pertambangan; 55

5. Kegiatan ekonomi diarahkan pada pemberdayaan ekonomi lokal dengan sektor pariwisata sebagai sektor penggerak di hilir yang pada akhirnya akan menarik sektor-sektor primer untuk berkembang (mis: perikanan laut, lobster, melinjo, janggelan, jeruk, batu aji, keramik dan gerabah); 6. Pelayanan fasilitas dan prasarana perkotaan hendaknya dilakukan dengan sistem banyak pusat, meskipun dengan skala yang lebih rendah; dan 7. Prioritas pengembangan ditekankan pada wilayah Selatan dengan penekanan fungsi Utama sebagai pariwisata pantai dan gua. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka skenario pengembangan wilayah Kabupaten Pacitan adalah: wilayah berkembang sesuai kecenderungan perkembangan wilayah saat ini. Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Pembagian Wilayah Pembangunan lebih berorientasi pada pembagian wilayah administrasi; 2. Setiap wilayah Pembangunan terdiri dari dari empat wilayah administrasi Kecamatan; 3. Penentuan pusat dilakukan pada kecamatan yang terletak di tengah-tengah, selain juga mempertimbangkan kelengkapan fasilitas perkotaan dan orde kota Berdasarkan skenario tersebut, kondisi yang diharapkan di masa datang, yaitu: Perkembangan leading sektor (dalam hal ini sektor pariwisata) yang diharapkan mampu menjadi sektor penggerak sektorsektor lainnya, khususnya sektor pertanian (dalam arti luas) sebagai SDA yang dominan, berkembang sesuai peluang pasar dan peningkatan kualitas produk, penambahan nilai produk pada proses pengolahan. 56

Besarnya perkembangan melalui proses peningkatan sarana prasarana dasar secara bertahap terseleksi sesuai dengan daya tenaga serta dana yang tersedia. Diperlukan prioritas kawasan andalan dengan sektor/subsektor yang diunggulkan untuk memperoleh hubungan pengaruh perkembangan kumulatif/multiplier effect yang tinggi. Harapan perkembangan tercapai melalui akselerasi pembangunan bertahap, berjalan dalam jangka menengah atau jangka panjang karena sektor yang satu menunggu hasil pembangunan sektor lain terlebih dahulu, sehingga perkembangan ekonomi wilayah berjalan relatif lambat dan lama. Untuk memenuhi skenario tersebut, maka dilakukan penetapan strategi bagi tiap-tiap sektor. Penetapan serta penyusunan Strategi Perwilayahan Pembangunan Kabupaten Pacitan dilakukan berdasarkan skenario pengembangan wilayah Pacitan. Visi, misi, tujuan dan strategi disusun dengan mempertimbangkan isu permasalahan serta potensi dan prospek pengembangan di wilayah Kabupaten Pacitan baik dari aspek fisik, sumber daya alam (SDA) ekonomi serta tujuan internal Pengembangan Wilayah Kabupaten Pacitan. Strategi yang akan dikembangkan dalam upaya penataan ruang Kabupaten Pacitan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, adalah : 1. Strategi pengembangan berdasarkan kebijakan makro; 2. Strategi struktur ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 3. Strategi pola ruang wilayah Kabupaten Pacitan; 4. Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; 5. Strategi penataan kawasan pedesaan dan perkotaan 57

6. Strategi penataan sistem prasarana wilayah; 7. Strategi penataan kawasan strategis; 8. Strategi penataan wilayah pesisir; dan 9. Strategi penataan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara. Sehubungan dengan strategi penataan ruang Jawa Timur pada Kabupaten Pacitan, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan, sebagai berikut: 1. Bahwa peningkatan jaringan jalan di wilayah Kabupaten Pacitan tetap mempertimbangkan penataan ruang yang telah ditetapkan 2. Peningkatan jaringan Irigasi juga mempertimbangkan penataan ruang wilayah yang telah ditetapkan 58