BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA CEPAT, TEPAT, MENYENTUH RAKYAT. DR. Syamsul Maarif, Msi Kepala BNPB

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

PELAKSANAAN PROGRAM Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini Indonesia banyak ditimpa musibah

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

PEDOMAN BANTUAN PERALATAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA OKTOBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

BUKU TINJAUAN PUSAT KRISIS KESEHATAN TAHUN 2015

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Kementerian PPN/Bappenas

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA MEI 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2083, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Penanggulangan Bencana. Pemanfaatan

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

KATA PENGANTAR. Helmiati, SH, M.SI

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya adalah proses dan fenomena alam yang menimpa manusia. Rentetan

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

I.1 Latar Belakang. 1 Walhi, Menari di Republik Bencana: Indonesia Belum Juga Waspada. 30 Januari

RKB PPKD. selaku BUD APBD KEBIJAKAN PENYEDIAAN ALOKASI ANGGARAN PENANGGULANGAN BENCANA DALAM APBD

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014

PENDANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

MITIGASI BENCANA BENCANA :

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

Powered by TCPDF (

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014

Pengantar Presiden RI pada Ratas Penanggulangan Asap, di Kanpres, tgl. 24 Juni 2014 Senin, 24 Juni 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

25/02/2015. Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan. Jenis Bencana (UU 24/2007) Terjadinya Bencana. Potensi Tsunami di Indonesia

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI ACEH TANGGAL 12 S.D. 14 JULI 2013

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Logistik. Bantuan. Pedoman.

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSIRIAU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA SUMATERA UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA AGUSTUS 2014

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

INTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2015

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BNPB. Logistik. Inventarisasi. Pedoman.

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BAB VI PENUTUP. terlambat dan terkesan terlalu lama dalam proses pengaktivasiannya. Sehingga

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Transkripsi:

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA CEPAT, TEPAT, MENYENTUH RAKYAT DR. Syamsul Maarif, Msi Kepala BNPB Arahan dalam Rakornas BNPB-BPBD Jakarta, 10 Maret 2014

TERIMA MASIH & PENGHARGAAN KEPADA SELURUH JAJARAN BPBD PROVINSI DAN KAB/KOTA SE-INDONESIA ATAS KERJA KERAS UNTUK KEMANUSIAAN, MELAYANI MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN BENCANA PERMASALAHAN & TANTANGAN PENANGGULANGAN BENCANA AMAT KOMPLEKS, DAN TIDAK MUDAH UNTUK MENGATASINYA. TREN BENCANA MAKIN MENINGKAT DI MASA MENDATANG

SELAMAT BERGABUNG SAYA UCAPKAN SELAMAT KEPADA SEKDA, KALAKSA DAN SELURUH PEJABAT BPBD PROVINSI DAN KAB/KOTA SE-INDONESIA YANG DITEMPATKAN DALAM TUGAS MULIA DI BPBD. BAGI YANG BARU MENJABAT DAN TAHUN LALU TIDAK MENGIKUTI RAKORNAS 2013, SAYA UCAPKAN SELAMAT BERGABUNG. BAGI YANG LAMA, BERARTI ANDA SEKALIAN MASIH DIPERCAYA PIMPINAN DAN RAKYAT MENGEMBAN TUGAS-TUGAS KEMANUSIAAN. SAAT INI SUDAH TERBENTUK 425 BPBD YAITU 33 BPBD PROVINSI DAN 392 BPBD KAB/KOTA WELCOME TO THE CLUB BNPB DAN BPBD ADALAH SATU SATU TEKAD, SATU NIAT, SATU HATI UNTUK KEMANUSIAAN

Saat ini di masyarakat kita ketika terjadi bencana tumbuh fenomena ibaratnya SLANKERS, yaitu gejala dimana BNPB dan BPBD dirindukan oleh rakyat. BNPB dan BPBD milik semua masyarakat Indonesia. Hampir setiap hari, media memuat upaya yang dilakukan oleh BNPB dan BPBD. Bahkan ada kajian di LIPI, bahwa dengan kehadiran BNPB dan BPBD rakyat menjadi tenang dan merasa terlindungi. Ini FAKTA. 6 tahun perjalanan BNPB bersama BPBD penuh dinamika. Kita selalu kompak dan terus bersinergi menanggulangi bencana. Ada momen-momen tertentu dimana kita harus memperlihatkan kepada rakyat bahwa kita selalu kompak dan bersatu merespon kebutuhan rakyat Itulah, mengapa Rakornas BNPB-BPBD 2014 bertema: CEPAT, TEPAT, MENYENTUH RAKYAT 4

CEPAT: Kita harus berusaha menjadi first responder bersama rakyat mengatasi bencana. Bencana tidak kenal jam dan waktu. Semua hari adalah Senin dan siang hari. Kita harus cepat berada di depan. Segera buat official statement. Tidak perlu menunggu semuanya lengkap. TEPAT: Apa yang kita lakukan harus tepat. Mengatasi semua masalah yang ada. Seorang pemimpin harus bisa membuat respon yang tepat. Namun respon tersebut bisa tidak efektif jika tidak dilakukan secara real time. 5

MENYENTUH RAKYAT: Bagi seorang pemimpin, satu aset yang paling mahal adalah kepercayaan rakyat. Kepercayaan rakyat itu sulit ditebak dan sangat mudah berbalik arah. Kepercayaan rakyat berfungsi seperti bursa atau nilai tukar mata uang: kadang konstan, namun lebih sering naik turun. Begitu kepercayaan ini sirna, akan sulit sekali untuk mendapatkannya kembali. Rakyat biasanya mempunyai toleransi yang kecil terhadap pemimpin yang mengecewakannya. Pemimpin, harus selalu menunjukkan keberpihakan pada rakyat. Harus selalu konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat walau pun dengan risiko tidak populis. APBN dan APBD harus menyentuh rakyat. Berapa pun besarkecilnya harus bermanfaat untuk rakyat.

Presiden berulang kali menyampaikan PEMDA HARUS BERADA DI DEPAN SAAT BENCANA 1. Pemda Kabupaten/Kota menjadi penanggung jawab utama penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayahnya. 2. Pemda Provinsi segera merapat ke daerah bencana untuk memberikan dukungan serta mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada di tingkat Provinsi jika diperlukan 3. Pemerintah memberi bantuan sumberdaya yang secara ekstrim tidak tertangani daerah. 4. Libatkan TNI dan POLRI. 5. Laksanakan secara dini Arahan Presiden, pada penanganan gempabumi di Pesisir Selatan pada 15 September 2007 7

8

PEMAHAMAN BENCANA SELALU DINAMIS Penanggulangan bencana selalu berkembang dari masa ke masa. Selalu dinamis. Satu tempat dengan lainnya berbeda cara menanggulanginya. Bencana menjadi urusan bersama. Pemerintah dan Pemda menjadi penanggung jawab utama. Ada 4 persepsi bencana: 1. Bencana menyerupai peperangan 2. Bencana adalah produk dari kerentanan 3. Bencana sebagai sebuah krisis dan penuh ketidakpastian perlu crisis of leadership 4. Bencana sebagai produk Sosiopolitik Ekologi

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BENCANA KOMBINASI ANTARA ALAM DAN ANTROPOGENIK 1. Dampak Perubahan Iklim Global temperatur meningkat & pola hujan berubah bencana hidrometeorologi meningkat, penyebaran penyakit, gagal panen dll 2. Kependudukan kerentanan, urbanisasi. 3. Lemahnya Penegakan Hukum 99% penyebab karlahut dan bencana asap adalah dibakar. Peraturan & kewenangan dimiliki tetapi lemah implementasinya. 4. Degradasi lingkungan & Tata Ruang 5. Lemahnya Leadership 10

Dampak perubahan iklim di Indonesia 1. Meningkatnya bencana hidrometeorologi (banjir, kekeringan, tanah longsor, banjir bandang, puting beliung dan gelombang pasang). Di banyak tempat di dunia, frekuensi dan intensitas bencana ini cenderung meningkat (Sivakumar, 2005). 2. Ancaman terhadap gagal panen dan puso lahan pertanian. Rata-rata kekeringan lahan pertanian 220.380 ha/tahun dan banjir 158.787 ha/tahun (KLH, 2007). 3. Berkurangnya pasokan air karena berubahnya pola hujan sehingga berkurangnya air bersih dan produksi listrik (Bappenas, 2009). 4. Kerusakan ekosistem terumbu karang. Pemutihan terumbu karang (coral bleaching) telah terjadi di bagian Timur Pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok (Wetland Internasional, 2005). 5. Meningkatnya penyebaran penyakit seperti malaria, demam berdarah, diare, kolera, dan penyakit akibat vektor lainnya (WHO, 2008). 6. Tenggelamnya pulau-pulau kecil. Dalam kurun 2005-2007 telah hilang 24 pulau kecil (KLH 2007). 7. Perubahan pola sosial dan budaya masayarakat (KLH, 2007)

Apa dampak bencana di Indonesia? 12

REKAPITULASI KEJADIAN BENCANA DAN DAMPAKNYA TAHUN 1815-10 FEBRUARI 2014 Jenis Bencana Jumlah Kejadian Meninggal & Hilang Korban Luka-luka Menderita & Mengungsi Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan Kerusakan Rumah Terendam Sarana Pendidikan Sarana Peribadatan Sarana Kesehatan (jiwa) (jiwa) (jiwa) (unit) (unit) (unit) (unit) (unit) (unit) (unit) Gempa Bumi 236 201 220 63,028 3,529 398 3,352 8,577 24 18 6 Tsunami 10 174,112 3,988 4,789,340 2,336-827 - 1,262 29 254 Gempa Bumi Dan Tsunami 109 1,515 41,080 6,248 - - - - - - Letusan Gunungapi 224 4,224 2,373 33,203 8-11 - - - Banjir 5,167 21,394 194,756 18,810,679 81,144 6,073 156,520 2,329,065 5,961 2,046 2,026 - - Tanah Longsor 2,851 342 2,477 263,696 30,550 11,554 78,292 7,193 550 287 66 Banjir Dan Tanah Longsor 1,698 29 1 2,500,975 552 48 414 1,301 1 Kekeringan 28 324 1,233 4 - - - - - Kebakaran Lahan Dan Hutan 181 10 34,005 4,354 6 - - - 2 1 - Gelombang Pasang 405 7,618 40,802 998,233 12,087 1,137 25,299 102,840 1,050 262 245 Puting Beliung 2,207 2,165 2,180 84,811 8,544 1,013 11,088 1,478 111 134 17 Kecelakaan Transportasi 300 17,043 72,220 3,368,607 241,083 6,159 355,882 6,069 21,735 9,040 1,858 Total 13.416 228.977 395.335 30.923.178 379.839 26.382 631.685 2.456.523 30.696 11.817 4.488 Selama 1815-2014 telah terjadi 13.416 kejadian bencana. Dampak: 228.977 meninggal dunia, lebih dari 395.335 luka-luka, hampir 31 juta jiwa menderita dan mengungsi, dan kerusakan rumah dan lainnya. Kerugian dan kerusakan akibat bencana mencapai ratusa trilyun rupiah. - - 16 -

Sebaran Kejadian Bencana di Indonesia (1815-2014) Bencana terjadi merata di wilayah Indonesia. Konsentrasi bencana hidrometerologi terjadi di Pulau Jawa karena daya dukung dan daya tampung Pulau Jawa sudah terlampaui sejak tahun 2007 (Bappenas & KLH, 2008). Selain itu juga sekitar 60% dari 240 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di Jawa.

GRAFIK JUMLAH KEJADIAN BENCANA PER PROVINSI TAHUN 1815-2014 3.000 2.760 2.500 2.000 2.016 1.648 1.500 1.000 500-507 477 430 162 265 344 79 317 34 51 161 226 279 229 288 505 152 117 367 324 6 595 442 169 216 111 95 145 60 19 110 PEMERINTAH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG BANGKA-BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA

GRAFIK JUMLAH KEJADIAN BENCANA DAN KORBAN MENINGGAL DAN HILANG TAHUN 1815-2014 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000-5.167 174.112 2.835 78.616 2.223 1.692 21.394 406 7.645 235 297 18 28 179 5 17.031 227 10 1 30 109 108 125 324-201 - 40 10 107 4.220 2 1.515 6.486 12 330 2.177 6.476 200.000 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 - Jumlah Kejadian Korban Meninggal dan Hilang

GRAFIK JUMLAH KEJADIAN BENCANA TAHUN 2002-2014 2.000 1.800 1.999 1.663 1.842 Aksi Teror/Sabotase Konflik/Kerusuhan Sosial Jumlah Kejadian Bencana 1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200-165 432 798 609 764 838 1.113 1.287 1.387 267 Kebakaran Lahan dan Hutan Kecelakaan Transportasi Kecelakaan Industri Gelombang Pasang/Abrasi Puting Beliung Kekeringan Banjir Banjir dan Tanah Longsor Tanah Longsor Letusan Gn. Api Tsunami Gempa Bumi dan Tsunami Gempa Bumi Secara umum, tren bencana di Indonesia Tahun meningkat dari tahun 2002-2013. Hampir 80% dari total kejadian bencana per tahunnya adalah bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, kekeringan, karlahut, gelombang pasang). Trend ke depan bencana ini akan terus meningkat karena terkait antropogenik.

STRATEGI KITA Kita kerahkan dan satukan semua potensi & sumber daya Berpikir lebih cerdas, bekerja lebih keras semua hari adalah Senin. Bencana tidak mengenal istilah libur. Kata kunci adalah LEADERSHIP. Kita adalah Pemimpin, bukan Manajer. Bencana adalah kondisi krisis sehingga perlu crisis of leadership. Kita harus selalu tampil di depan. Segera buat official statement. Jangan tunggu data lengkap.

ARAHAN KEPALA BNPB 1. Pastikan BPBD memiliki kesiapsiagaan mengatasi bencana. a) Susun protap, SOP atau Juknis penanggulangan bencana di tingkat lokal. b) Protap menghadapi bencana harus dimengerti dan dilatihkan. c) Jika terjadi bencana BPBD dan Pemda harus sangat aktif - -- sebelum BNPB dan Pusat memberikan bantuan. d) Peringatan dini harus sungguh dimengerti, dilatihkan dan dijalankan secara efektif. e) Libatkan TNI, Polri dan relawan dalam penanganan bencana.

2. Pastikan program dan kegiatan penanggulangan bencana berhasil baik a) Jangan ada yang meleset b) Jika ada masalah segera carikan jalan keluarnya c) Sapa libatisme semua stakeholder d) Terus kembangkan public private partnership 3. Pastikan penyimpangan & korupsi tidak ada a) Kedepankan tertib administrasi, transparan dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran. b) Konsultasikan dengan BPKP atau aparat setempat c) Intensifkan gerakan pencegahan korupsi

4. Jadikan penanggulangan bencana menjadi prioriotas dalam RPJMD 2014-2019. 5. Perkuat BPBD di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Bagi yang belum membentuk BPBD segera dibentuk. 6. Isi BPBD dengan personil yang ahli dan profesional. Jangan mudah diganti/dimutasi personil BPBD yang sudah terlatih. Ingat, ini untuk kemanusiaan bukan sekedar pekerjaan normal saja Ada BPBD yang Kalaksanya diganti 4 kali dalam setahun. 7. Berilah dana tak terduga untuk penanganan darurat bencana dan perkuat kapasitas BPBD. 8. Terus tingkatkan profesionalisme di lingkungan BPBD. Client kita adalah masyarakat. Masyarakat adalah stakeholder utama. Selama masih ada keluhan, kritik, dan tanggapan berarti kita harus terus meningkatkan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat

9. Sukseskan pelaksanaan Masterplan PRB Tsunami bagi daerah-daerah yang terlibat dalam MP Tsunami 2014. Ada 4 program besar: 1. Penguatan rantai peringatan dini tsunami pembangunan sirine, informasi, alat deteksi gempa dll. 2. Pembangunan dan peningkatan tempat evakuasi sementara pembangunan shelter, jalur evakuasi, rambu, sosialisasi. 3. Penguatan kapasitas kesiapsiagaan dan PRB pembangunan pusdalops, desa tangguh, peraturan, latihan, logistik, peralatan, renkon. 4. Pembangunan kemandirian industri kebencanaan industri instrumentasi, UKM. 10. Rawat dan gunakan sebaik-baiknya semua bantuan logistik, peralatan, pusdalops, dan lainnya untuk penanggulangan bencana di daerah.

MEMIMPIN DALAM KRISIS 1. Dalam krisis, Pemimpin harus selalu berada di depan. Mengambil keputusan dimana saja, kapan saja. Seorang pemimpin menjadi crisis leader harus selalu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. 2. Merespon masalah secara real time. Pemimpin harus melihat langsung kondisi rakyatnya. Apalagi jika ada persoalan yang berat. Pemimpin itu, bisnisnya mengambil keputusan. Ingat: quick to see, quick to think/analysis, quick to decide, and quick to take action. 3. Mengubah krisis menjadi peluang. Setiap masalah ada solusinya contoh tsunami Aceh menyebabkan perdamaian di Aceh 4. Thinking outside the box dalam situasi krisis, aturanaturan yang berlaku normal tidak relevan lagi. 23

MEMIMPIN DALAM PERUBAHAN 1. Dobrak birokrasi! birokrasi seringkali menghambat penanganan bencana. 2. Pemimpin harus bisa melakukan transformasi diri. 3. Pemimpin harus selalu berasumsi skenario terburuk. 4. Memimpin = menghormati para pendahulunya. 5. Energi positif versus energi negatif. 6. Memimpin harus rasional, taat sistem dan peraturan. 7. Pemimpin harus mencari solusi masalah. 24

Terima Kasih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jl. Ir. H.Juanda No. 36 Jakarta Pusat 10120 Telp. : 021-3458400 Fax. :021-3458500 Email Website Facebook Twitter YouTube : contact@bnpb.go.id : www.bnpb.go.id : www.facebook.com/bnpb.indonesia : @BNPB_Indonesia : BNPBIndonesia 25