KARTUN BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTER-KARAKTER KARTUN BENNY RACHMADI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

BAB II PEMBAHASAN PERANCANGAN KOMIK PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PENGENALAN DAN PENULISAN ANGKA ROMAWI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR.

Pemaknaan Karikatur Karya Wahyu Kokkang, Mengkritisi Kehidupan Sosial Masa Kini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karikatur merupakan alat kritik yang efektif atau peringatan awal (early

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB I PENDAHULUAN. sekadar melaporkan berita tetapi juga mengomentarinya. Surat kabar

Ilustrasi Desain. Agus Ganjar Runtiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

WACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang

MENGENAL TOKOH KARTUN DALAM KORAN

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

mengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini banyak sekali beredar surat kabar, koran-koran, majalah

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

PENDIDIKAN. Wayan Sukanta, Syarwani Ahmad, Siti Asiyah

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesulitan menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan. Bisa karena terbiasa. terkungkung dalam keterbelakangan dan kebodohan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

HUT RI KE-71 DALAM KARTUN OOM PASIKOM

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. gambar karikatur, kartun atau jenis gambar lainnya. yang digunakan untuk menggambar dan pertanyaan ketiga adalah apakah beliau

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Menafsir Makna Kartun Panji Koming di Surat Kabar Kompas pada 16 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kartun Konpopilan, Kartun Bisu yang Bicara

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi

KOMIK PENDIDIKAN SEBAGAI MEDIA INOFATIF MI/SD Sigit Dwi Laksana (Staf Pengajar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dikoreksi dari 6.02 menjadi 5,81 persen 1. Penurunan

Kartun Konpopilan, Kartun Untuk Orang Pintar

BAB I PENDAHULUAN. gambar komunikasi, antara lain:ilustrasi, logo, dan karikatur. tubuh, ia akan menjelma menjadi apa yang disebut sebagai karikatur.

2. Membaca petikan teks Pulau Langkawi dan dapat menerangkan sekurang-kurangnya 5 maksud perkataan yang digelapkan.

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata serta suara yang tertulis (Koendoro,2007:25). Komik terbentuk dari

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi pikiranya kepada orang lain. Bahasa memiliki komponen penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan membaca surat kabar, kita bisa terus mengikuti perkembanganperkembangan. kebutuhan pokok, yang tidak boleh dilewatkan.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

ILUSTRASI. -Ilustrasi Dasar- DISUSUN OLEH KHAMADI, S.Sn

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

MEMBUAT IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Farhan Akbar Muttaqi, 2015

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Transkripsi:

KARTUN BAB I PENDAHULUAN a. LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan media pembelajaran berkembang sangat pesat dan telah menjadi inovasi baru dalam dunia pendidikan. Tidak terkecuali bagi perkembangan media grafis. Media grafis telah menjadi motivator, inspirator, juga inovasi dalam membangun dunia pendidikan. Kartun merupakan salah satu jenis media grafis yang digunakan dalam dunia pendidikan, berfungsi sebagai alat memperjelas materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, sebagai media kritisi, dsb. Namun dalam mengembangkan media kartun, masih banyak pengembang (termasuk kami) yang belum memahami arti atau hakikat kartun itu sendiri dan cara mengebangkan media kartun dengan tepat. Oleh karena itu agar tidak terdapat simpang siur dalam mengembangkan media kartun sebagai media pembelajaran, makalah ini akan membahas beberapa hal yang berkenaan dengan kekartunan dan cara mengembangkannya. b. RUMUSAN MASALAH Dalam menyusun makalah ini penulis mencantumkan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, sebagai berikut: Definisi kartun secara epistemologi dan hakikatnya, Jenis-jenis kartun, Tujuan dikembangkannya kartun, Pembuatan serta pengembangan media kartun sebagai media pembelajaran c. TUJUAN PENULISAN Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan terutama bagi mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan yang sedang mempelajari mata kuliah Media Grafis. Diharapkan kedepannya makalah ini dapat berguna dalam mengembangkan media pembelajaran, dan 1

juga dapat dijadikan sebagai refensi dalam pembuatan media pembelajaran kartun. d. MANFAAT PENULISAN Beberepa manfaat yang akan kita dapat dari penulisan makalah ini antara lain: Bertambahnya pengetahuan mengenai media kartun lebih khususnya sebagai media pembelajaran, Mengurangi tingkat generalitas dalam memahami kartun yang notabene merupakan bagian dari media gambar, Mengetahui aturan-aturan pembuatan media kartun yang digunakan sebagai media pembelajaran 2

BAB II PEMBAHASAN a. DEFINISI KARTUN Kartun (cartoon dalam Bahasa Inggris) berasal dari bahasa Italia, cartone, yang berarti kertas. Menurut A. S Hornby dalam Mat Nor Husin (1988) kartun adalah lukisan tentang peristiwa-peristiwa harian yang digambarkan secara menyenangkan/menarik. T. Iskandar dalam buku yang sama pula mendefinisikan kartun sebagai sejenis lukisan yang mengisahkan hal sehari-hari secara berjenaka. Sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, kartun merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas, atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya mengungkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail, dengan menggunakan simbol-simbol, serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti secara cepat. b. CIRI-CIRI KARTUN Kartun memiliki cirri-ciri sebagai berikut: Gambarnya agak ringkas. Tidak banyak menggunakan kata-kata. Mudah difahami dan dikenali. Pesan biasanya lebih segar dan jelas. c. JENIS-JENIS KARTUN i. Kartun Gag Merupakan gambar kartun yang dimaksudkan hanya sekadar sebagai gambar lucu atau olok-olok tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual. Kartun murni biasanya tampil menghiasi halaman-halaman 3

khusus humor yang terdapat di surat kabar atau terbitan lainnya. Satu jaringan pembuat kartun murni yang terkenal adalah Kokkang yang karyanya banyak dimuat di berbagai terbitan. Contoh Kartun Gag : 4

ii. Kartun editorial Merupakan kolom gambar sindiran di surat kabar yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di masyarakat. Sebagai editorial visual, kartun tersebut mencerminkan kebijakan dan garis politik media yang memuatnya, sekaligus mencerminkan pula budaya komunikasi masyarakat pada masanya. Dewa Putu Wijana dalam disertasinya yang mengulas masalah aspek pragmatik dalam kartun, menyatakan bahwa kartun editorial merupakan visualisasi tajuk rencana surat kabar atau majalah yang membincangkan masalah politik atau peristiwa aktual. Oleh karena sifatnya inilah, kartun editorial sering disebut dengan kartun politik. Contoh kartun editoial yang terkenal di Indonesia adalah Oom Pasikom di harian Kompas dan Keong di harian Sinar Harapan. Beberapa kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun editorial antara lain Sibarani, G.M. Sudarta, Pramono, Johny Hidanat, Jaya Suprana, serta Dwi Koendoro. Contoh Kartun Politik: 5

6

iii. Kartun Karikatur Kartun karikatur sebenarnya kartun yang telah dilukis dengan melakukan perubahan pada wajah atau bentuk seseorang. Contohnya hidung menjadi besar atau mata kecil dan sebagainya. Kartun ini lebih menonjolkan karakter seseorang melalui bentuknya. Kartun ini juga mendedahkan dan memperbesarkan sifat atau kelemahan seseorang atau sesuatu kumpulan. Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa kurang percaya orang ramai terhadap mereka kerana kelemahan-kelemahan itu. Kartun ini digunakan untuk mengkritik secara jenaka dan mempunyai maksud tersirat disebalik karakter yang direformasi. Contoh Kartun Karikatur : 7

8

iv. Kartun Animasi Kartun animasi ialah kartun yang dapat bergerak atau hidup secara visual dan bersuara. Kartun ini terdiri daripada susunan gambar yang dilukis dan dirakam seterusnya ditayangkan di televisyen atau filem. Kartun jenis ini merupakan bahagian penting dalam industri perfileman pada masa ini Contoh kartun animasi : 9

v. Komik 10

Merupakan perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari rangkaian gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang pada tiap gambar terdapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan tokoh/karakter yang mudah dikenal. Contoh komik kartun yang populer pada saat ini adalah komik buatan Jepang. Komik Jepang tidak hanya menampilkan cerita anak, tetapi juga drama percintaan yang romantis. Komik buatan Jepang saat ini tengah merajai industri perkomikan di Indonesia. Mulai dari cerita yang lucu seperi Doraemon, Crayon Shinchan, Kobo Chan, cerita laga, seperti Kungfu Boy, Dragon Ball, sampai cerita yang berbau romantis. Namun demikian, Indonesia juga memiliki komik-komik buatan dalam negeri yang tidak kalah kualitasnya, baik dari segi grafis maupun cerita. Beberapa dekade lalu, komik Panji Tengkorak karya Hans Jaladara, ataupun Bende Mataram, Gundala, sampai cerita Mahabarata pernah menghiasi dunia perkomikan di Indonesia. Pada saat ini perkembangan komik lokal cenderung tidak sehebat komik buatan Jepang. Komik-komik lokal tersebut masih tetap bertahan pada terbitan secara bersambung di koran-koran atau majalah. Contoh kartun komik : d. Tujuan Pembuatan Kartun 11

- Menyampaikan pesan kepada para penikmatnya, baik pesan politik, sosial, ataupun pendidikan. Contoh kartun di surat kabar, kartun editorial dan karikatur. - Sebagai media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga cerdas dan aktual. - Namun ada juga kartu yang bersifat semata-mata sebagai hiburan saja yang dapat dibaca oleh kalangan manapun. e. Pembuatan serta pengembangan media kartun sebagai media pembelajaran i. Kriteria Teknik Pemilihan Kartun Kesesuaian dengan tujuan Kesesuaian dengan materi Kesesuaian dengan karakteristik siswa Kesesuaian dengan teori Kesesuaian dengan gaya belajar Kesesuaian dengan fasilitas ii. Keterbacaan Visual / Kriteria Teknik Pembuatan Kartun Pikirkan apa yang ingin dicapai/disampaikan melalui gambar kartun tersebut Apa yang ingin digambarkan dari sesuatu yang abstrak menjadi konkret/nyata, serta dapat mudah dimengerti/dipahami. Apa yang menjadi alasan dipilihnya gambar kartun tersebut Gambar kartun yang bagaimana yang diinginkan, dapat menarik perhatian pembaca secara emosional dan dramatik? Gambar kartun yang bagaimana yang dibutuhkan Kartun yang dipilih mudah dan ringkas serta mengandung dialog yang singkat, kemas, dan jelas serta simbol yang tidak mengelirukan pelajar. Tidak mengandungi unsur-unsur yang bertentangan dengan budaya, politik dan aspirasi Negara iii. Teknik Penyajian Kartun 12

Digunakan untuk meningkatkan minat siswa untuk membaca dan belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa Prosedur penyajian : Guru memaparkan satu ilustrasi kartun yang besar dan ditempelkan didepan kelas. Gambar kartun tersebut mendapat pencahayaan yang cukup Guru memilih dua orang murid untuk membaca dialog kartun tersebut menggunakan intonasi yang benar Selain itu, guru juga dapat menggunakan tayangan kartun animasi yang mengandung bahan yang akan diajar. Kemudian guru meminta murid menjelaskan materi yang terkandung didalam kartun tersebut berdasarkan pengetahuan mereka Guru akan menanyakan murid tentang kefahaman mereka tentang materi tersebut dan kemudiannya guru menerangkan kembali alur cerita dari materi tersebut Dalam kegiatan ini guru perlu memberi penekanan terhadap intonasi, jeda dan bacaan yang benar bagi murid. iv. Teknik Evaluasi Penggunaan Kartun sebagai Media Pembelajaran Evaluasi media yang dilaksanakan pada dasarnya difokuskan pada beberapa tujuan, yaitu: Memilih media pendidikan yanga akan dipergunakan oleh siswa Untuk melihat prosedur atau mekanisasi sesuatu alat Untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan alat tersebut telah tercapai Menilai kemampuan guru menggunakan media pendidikan Memberikan informasi untuk kepentingan masyarakat Untuk memperbaiki alat media itu sendiri. BAB III 13

PENUTUP a. Kesimpulan Kartun merupakan sejenis gambar yang menceritakan tentang keseharian manusia, bersifat jenaka, atau dapat dijadikan sebagai bahan hiburan namun kartun juga bias dijadikan sebagai media pembelajaran baik bagi peserta didik, maupun bagi masyarakat luas. Kartun memiliki cirri-ciri tertentu yang membedakan kartun dengan media gambar lainnya yaitu: Gambarnya agak ringkas. Tidak banyak menggunakan kata-kata. Mudah difahami dan dikenali. Pesan biasanya lebih segar dan jelas. Kartun memiliki beberapa jenis yaitu: kartun gag, kartun editorial, kartun karikatur, kjartun komik, kartun animasi, komil, kartun klise, dan kartun klasik. Kartun dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran, dalam pembuatan kartun sebagai media pembelajaran harus mengikuti kaidah-kaidah dalam pembuatannya yang meliputi: Kriteria Teknik Pemilihan Kartun, teknik penyajian kartun, Teknik Penyajian Kartun, teknik evaluasi kartun yang digunakan dalam pembelajaran. Media karun memiliki kelebihan dan kekurangan apabila digunakan dalam media pembelajaran. Kelebihan media kartun: a. Kartun ialah bahan yang umumnya digemari oleh kanak-kanak dan orang dewasa. Watak-watak lucunya dapat menarik minat pembaca. b. Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran berjalan dalam suasana yang gembira dengan telatah kartun dan secara tidak langsung dapat menyampaikan pesan. c. Dapat menimbulkan rangsangan serta motivasi untuk melukis. Hal ini penting bukan saja bagi siswa maupun bagi guru d. Bahan kartun dapat digunakan dalam berbagai aspek kemahiran berbahasa. 14

e. Kartun merupakan bahan yang menarik dari segi lukisannya dan segar dari segi karakternya maka kartun dapat merangsang minat siswa sekaligus menjadikan pembelajaran lebih mudah difahami. Kelemahan media kartun : a. Jika tidak digunakan dengan berhati-hati, pelajar akan lebih tertarik kepada gambar-gambar kartun, bukan kepada pengajaran yang ingin disampaikan oleh guru b. Guru yang tidak banyak mengetahui tentang teknik-teknik penyampaian pelajaran dengan menggunakan kartun, dapat menyebabkan murid cepat berasa bosan c. Seiring dengan zaman teknologi, guru sewajarnya mengetahui segala bidang terutama bagaimana untuk menjadikan sebuah kartun itu menarik, misalnya dari segi warna dan sebagainya 15

DAFTAR PUSTAKA Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. Media Pembelajaran. Kurtekpend UPI : Bandung. 2008. www. Google. Com www. Inilah. Com http://belajarkartun.blogspot.com/ 16