I. PENDAHULUAN. berdampingan dengan alam. Lingkungan hidup menyediakan kebutuhankebutuhan. Menurut Khaldun dalam Rahmad K.

dokumen-dokumen yang mirip
KERUSAKAN LINGKUNGAN

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Penebangan liar, penggundulan hutan, pengerukan tambang, lahan kritis,

I. PENDAHULUAN. dipisahkan dari lingkungannya. Manusia dan lingkungan hidup memiliki

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis perekonomian Provinsi Riau menggunakan

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam.

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Iklim Perubahan iklim

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

G U B E R N U R JAMB I

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengatur pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan

I. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

PENDALAMAN MATERI ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam adalah suatu dunia yang berbeda terpisah dari dirinya sendiri dan dapat

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Menurunnya kualitas lingkungan hidup di wilayah aliran Sungai Enim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

APA ITU GLOBAL WARMING???

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Indonesia Tahun Dalam Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

PERMASALAHAN DAN PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama

Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

PEMBUATAN BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM SAMPAH. Oleh: Taufik Dwi Laksono

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Untuk

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

Pencemaran Lingkungan

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

TINJAUAN PUSTAKA. berhasil menguasai sebidang atau seluas tanah, mereka mengabaikan fungsi tanah,

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum BPLH Kota Bandung

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

TUGAS ARTIKEL KIMIA DAN LINGKUNGAN INDUSTRI YANG BERJUDUL PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SMA BERNUANSA ARSITEKTUR EKOLOGIS

DAS SUNGAI SIAK PROVINSI RIAU

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikatnya kehidupan masyarakat tidak bisa terlepas dari lingkungan, karena masyarakat sangat tergantung dari alam dan secara turun temurun dapat hidup berdampingan dengan alam. Lingkungan hidup menyediakan kebutuhankebutuhan hidup manusia. Begitupun sebaliknya, kehidupan manusia sangat tergantung pada tersedianya sumber daya alam yang memadai dalam lingkungan hidup. Menurut Khaldun dalam Rahmad K. (2009: 30) : bahwa dalam tahapan hubungan manusia dengan lingkungan, ditujukan bahwa seluruh aspek budaya, perilaku bahkan nasib manusia dipengaruhi, ditentukan dan tunduk pada lingkungan. kehidupan kelompok misalnya, bentuk-bentuk persekutuan hidup manusia muncul akibat dari interaksi iklim geografis, dan ekonomi. Ketiga bagian dari lingkungan itu juga bersifat sangat menentukan corak tempramen manusia. Setuju dengan pendapat di atas, penulis merasa bahwa lingkungan merupakan suatu aspek yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat, baik itu dalam tatanan sosial budaya maupun perilaku kehidupan bermasyarakat. Di dalam situs http://personal.ftsl.itb.ac.id yang diakses tanggal 25 Februari 2015 pukul 20.13 WIB, Asep Sofyan (2008) menyebutkan bahwa dalam melakukan aktivitas yang banyak menghasilkan asap seperti memerlakukan sampah

2 dengan cara dibakar, melakukan pembakaran hutan, menggunakan kendaraan yang menghasilkan banyak asap, dan aktivitas pembakaran di pabrik merupakan bentuk-bentuk aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti ini menyebabkan kualitas udara menurun. Kerusakan lingkungan yang terjadi baik itu yang ada di udara, tanah maupun air sebagian besar merupakan perbuatan manusia. Baik itu secara sengaja maupun yang tidak disengaja, semua itu demi kelangsungan hidup manusia. Aktivitas manusia yang mengancam kelestarian lingkungan hidup ini merupakan dampak dari pembangunan yang dilakukan oleh negara, pemerintah maupun seseorang. Lebih dalam lagi dari situs http://korananakindonesia.wordpress.com/ Indonesia Children (2010) yang diunduh pada tanggal 25 Februari 2015 pukul 20.20 WIB menyebutkan bahwa: Tercemarnya udara dapat menyebabkan dampak kesehatan serius, menyebabkan asap dan hujan asam, produksi pangan menurun akibat terganggunya pertumbuhan tanaman, mengurangi daya perlindungan lapisan ozon di atmosfer bagian atas, dan berpotensi untuk turut berperan dalam perubahan iklim dunia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Penulis beranggapan bahwa persoalan lingkungan mulai menjadi topik salah satu agenda pemerintah. Masyarakat mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas. Terlihat pada banyaknya bencana yang terjadi di muka bumi ini akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri seperti banjir, tanah longsor, pencemaran air akibat limbah industri, dan lain sebagainya.

3 Bukan hanya di kota-kota besar yang mengalami kerusakan lingkungan akibat ulah masyarakat. Kerusakan lingkungan sudah menjalar sampai pada tingkat kampung. Kampung yang dulu dikenal sebagai suatu daerah dengan keasrian lingkungannya kini telah mulai merasakan dampak kerusakan lingkungan hidup. Selama ini kelestarian lingkungan yang ada di kampung kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah padahal masyarakat kampung yang hidup bersentuhan langsung dengan alam terkena imbas dari kemajuan zaman dan teknologi, dan ini menjadi masalah baru yang dijumpai pemerintah baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada di kampungkampung. Banyaknya industri yang ada di kampung menimbulkan ancaman kerusakan lingkungan bagi kampung. Ini disebabkan oleh limbah hasil olahan dan asap pembakaran serta dampak lain yang diakibatkan oleh industri baik itu industri besar, menengah maupun kecil. Di Indonesia ada beberapa industri yang berpotensi dapat merusak lingkungan hidup, diantaranya dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1 Data Jumlah Industri di Indonesia yang Berpotensi Mencemari Lingkungan Tahun 2010-2013 No Jenis Industri 2010 2011 2012 2013 1 Makanan dan Minuman 287 768 455 154 495 838 497 496 2 Teksti 74 955 107 174 92 800 105 328 3 Kulit 20 558 27 517 42 439 23 333 4 Kertas 68 461 69 996 80 760 65 457 5 Pertambanan 4 057 3 112 4 368 1 627 6 Kimia 164 438 179 281 211 369 193 770 7 Karet 198 350 227 269 175 001 232 529 Sumber : http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1069 diakses tanggal 23 Februari 2015 pukul 20.13 WIB.

4 Data pada tabel 1, membuktikan bahwa kerusakan lingkungan akibat industri yang ada di Indonesia sangatlah tinggi. Hal ini juga berdampak pada kualitas lingkungan yang ada di kampung. Masih banyak oknum yang secara sengaja merusak lingkungan hidup semata-mata hanya untuk keuntungan pribadinya, banyak pabrik yang membuang limbahnya di sungai-sungai yang ada di sekitar kampung sehingga sungai sebagai sumber kehidupan menjadi tercemar. Memerhatikan pada permasalahan kerusakan lingkungan yang ada di kampung tepatnya di Kampung Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, menunjukkan bahwa persoalan kelestarian lingkungan belum cukup diperhatikan, hal ini tidak sebanding dengan jumlah industri yang ada di kampung tersebut. Jumlah industri yang ada di Kampung Kalirejo dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Data industri Kampung Kalirejo Tahun 2014 No Jenis Industri Jumlah 1. Tambang Galian Golongan C - Pasir - Tanah Liat 5 4 2. Industri Pabrik - Pabrik CPO (Kelapa Sawit) 1 3. Industri Bahan Bangunan - Genteng - Batu Bata - Paving Block & Batako - Industri Gerabah Lainnya 225 229 6 5 Sumber:http://lampungtengahkab.bps.go.id/publikasi/publikasi2014/kdakalire joedit/index.html?pagenumber=74 diakses tanggal 23 Februari 2015 pukul 22.34 WIB

5 Penulis berpendapat bahwa permasalahan utama yang terjadi diakibatkan kurangnya kontrol dari pemerintah kampung dalam menanggulangi dampak pencemaran lingkungan hidup. Keluhan-keluhan dan aspirasi rakyat tidak dapat disalurkan dan mengakibatkan produk kebijakan yang tidak sesuai atau kurang efisien diterapkan di lapangan. Kontrol pemerintah merupakan suatu yang sangat diperlukan dalam hal menanggulangi dampak pencemaran lingkungan hidup. Permasalahan lainnya yaitu dikutip dalam situs skuglobalpost.com yang diakses pada tanggal 16 Februrari 2015 pukul 22.00 WIB memberitakan tentang keluhan warga Kampung Kalirejo yang bernama Lasmini. Warga asli yang bertempat tinggal di Kampung Kalirejo ini menyebutkan bahwa sebenarnya kerusakan lingkungan yang terjadi merupakan dampak dari perusahaan kelapa sawit yang ada di Kampung Kalirejo. Ia menambahkan bahwa sebagai salah satu syarat berdirinya sebuah pabrik sawit diwajibkan perusahaan tersebut memiliki lahan perkebunan kelapa sawit sendiri, minimal kurang lebih 4000 hektar. Kenyataannya PT. Kalirejo Lestari tidak memunyai lahan di daerah Kalirejo. Penulis beranggapan bahwa hal ini nampaknya dibiarkan saja oleh pemerintah, dan sampai sekarang industri pengolahan minyak kelapa sawit tersebut masih beroperasi dan menimbulkan masalah lain berupa pencemaran lingkungan, baik itu akibat asap pabrik maupun limbah cair. Permasalahan lingkungan yang terjadi memang bukan menjadi tanggung jawab kepala kampung seorang, tetapi juga seluruh elemen pemerintahan dan seluruh

6 lapisan masyarakat yang bertanggung jawab akibat kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi. Kepala kampung merupakan tokoh yang menjadi ujung tombak aspirasi rakyat, karena kepala kampung merupakan badan eksekutif yang berperan sebagai pelaksana pemerintahan di kampung. Oleh karena itu masyarakat yang merasakan dampak kerusakan lingkungan hidup mengeluh dan mengadu kepada kepala kampung karena masyarakat menganggap bahwa kepala kampung pelaksana pemerintahan yang ada di kampung. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, pada pra riset yang dilakukan selama bulan Desember tahun 2014 terdapat beberapa masalah lingkungan hidup yang terjadi di Kampung Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah, diantaranya seperti yang dituturkan oleh Surtinah pada Desember tahun 2014, ia mengeluh bahwa air sungai sekarang sudah tidak dapat dimanfaatkan untuk mencuci baju. Ia menerangkan bahwa aliran sungai telah tercemar limbah dan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Oleh karena itu mereka mengeluh kepada kepala kampung mengenai masalah pencemaran aliran sungai ini. Masalah lain adalah pencemaran air yang terjadi di sekitar aliran sungai yang ada di kampung tersebut, hal ini diduga akibat tercemarnya limbah pabrik kelapa sawit yang menyebabkan warga sulit mencari air bersih dan habitat makhluk hidup yang ada di sekitar aliran sungai juga terancam. Pencemaran udara akibat asap pabrik juga mengakibatkan banyak warga yang mengeluh

7 terhadap bau tidak sedap, kesegaran udara pekampungan tidak dapat dirasakan lagi oleh warga sekitar. Di sisi lain kepala kampung memiliki banyak batasan-batasan dalam menjalankan kedudukan dan kewajibannya sebagai pelaksana pemerintahan yang ada di kampung. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, kepala desa atau sebutan lain yaitu kepala kampung bertugas menyelenggarakan pemerintahan kampung, melaksanakan pembangunan kampung, pembinaan kemasyarakatan kampung, dan pemberdayaan masyarakat kampung dan berwenang untuk meningkatkan sumber pendapatan. Oleh karena itu, penulis beranggapan bahwa peran yang dilakukan oleh kepala kampung sangatlah penting. Seorang kepala kampung berperan sebagai pelaksana pemerintahan kampung yang dapat meningkatkan jumlah pendapatan kampung tanpa harus mengorbankan kesejahteraan masyarakat, khususnya menjaga kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan adalah salah satu dampak yang diakibatkan oleh industrialisasi yang dilakukan oleh kampung guna meningkatkan sumber pendapatan kampung. Masyarakat yang merasakan dampak kerusakan lingkungan secara langsung mengeluh dan tidak puas terhadap kinerja pemerintahan kampung, khususnya kepala kampung. Hal inilah yang menjadi polemik bagaimana lingkungan merupakan suatu komponen penting yang harus selalu di jaga dan dilestarikan agar kehidupan masyarakat dapat terjamin.

8 Melihat permasalahan di atas, kerusakan lingkungan yang ada seolah-olah tidak luput dari kontrol pemerintah dan kepala kampung harus berperan agar pendapatan asli kampung bertambah tanpa harus mengorbankan lingkungan. Penulis tertarik untuk menganalisis peran yang dilakukan oleh Kepala Kampung Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah dalam penanggulangan pencemaran lingkungan hidup yang terjadi sesuai dengan kewenangan, kedudukan, hak dan kewajibannya. Berbeda dari beberapa skripsi terdahulu seperti skripsi Mulyana (Peran Kepemimpinan Kepala Kampung dalam Pembangunan Infrastruktur Kampung Dendun, Kabupaten Bintan) yang membahas tentang peran yang dilakukan oleh kepala kampung dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bangunan umum dan skripsi milik Suprastiyo (Peran Kepala Kampung dalam Pemberdayaan Masyarakat Studi di Kampung Trucuk, Kabupaten Bojoneoro) yang lebih berfokus pada peran kepala kampung sebagai fasilitator bagi masyarakat. Penelitian ini lebih difokuskan untuk melihat peran kepala kampung dalam hal penanggulangan dampak pencemaran lingkungan hidup. Seorang kepala kampung memiliki kewajiban, hak dan wewenang dalam urusan rumah tangga kampung termasuk di dalamnya masalah pencemaran dan kelestarian lingkungan hidup. Bedasarkan hal itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Peran Kepala Kampung dalam Penanggulangan Dampak Pencemaran

9 Lingkungan Hidup ( Studi di Kampung Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah). B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan penjelasan latar belakang adalah sebagai berikut: Bagaimana Peran Kepala Kampung Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah dalam Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan Hidup? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peran Kepala Kampung Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah dalam menanggulangi dampak pencemaran lingkungan hidup. D. Kegunaan Penelitian Hasil yang dicapai pada penelitian ini dapat memberi kegunaan sebagai berikut: 1. Secara praktis Hasil penelitian ini merupakan salah satu bahan evaluasi kinerja Kepala Kampung Kalirejo mengenai permasalahan penanggulangan dampak pencemaran lingkungan hidup, serta mampu meningkatkan rasa keperdulian masyarakat terhadap lingkungan hidup.

10 2. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian Ilmu Pemerintahan yang berkaitan dengan peran atau kewenangan kepala kampung dalam penanggulangan pencemaran lingkungan hidup.