ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
KETATATALAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. Machmoed Effendhie Kepala Arsip Universitas Gadjah Mada

PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI

PENGANTAR KEARSIPAN. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang menghasilkan informasi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

ARSIP VITAL SEBAGAI DARAH KEHIDUPAN ORGANISASI

STRATEGI PENGEMBANGAN KEARSIPAN DI DAERAH : SEBUAH GAGASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kearsipan meliputi : data, SDM/ arsiparis, fasilitas dan dana.

Konsep Dasar Manajemen Arsip Inaktif dan Pusat Arsip

APLIKASI KEARSIPAN BUKU PANDUAN. [Pick the date] Ranai - [2013]

PENATAAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN PERSIDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan arsip

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin banyak pula arsip yang akan diciptakan oleh organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk organisasi yang setiap kegiatannya akan menghasilkan catatan. Catatan ini

Landasan Manajemen Arsip/ Dokumen

PENGANTAR KEARSIPAN DIGITAL EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB HAJAR CHERRY PUSPALILLAH, S.AB., M.AB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. berbeda dengan arsip tekstual atau disebut arsip bentuk khusus.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BAB II KAJIAN TEORITIS. adalah sekelompok kegiatan yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berusaha

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk dan media tertentu. Arsip tidak hanya terdiri dari arsip tekstual tetapi

MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Betty R.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. pengarsipan seperti pencatatan surat masuk dan surat keluar, penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan primer organisasi. Setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan atau aktivitas yang ada dalam organisasi. Sumber informasi yang dapat

Bab III. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. tercipta sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi. Kedua bidang ini sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

KLASIFIKASI DAN PEMBERKASAN ARSIP. Kantor Arsip Universitas Indonesia 2014

Pengelolaan Arsip Elektronik Format Dokumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III 3. LANDASAN TEORI

MEMAHAMI DASAR PEMIKIRAN DAN PENYELENGGARAAN ARSIP UNIVERSITAS

KONSEP-KONSEP DASAR OLEH : DIANA RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIK* Oleh: Sutirman** Universitas Negeri Yogyakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. memori organisasi itu sendiri, oleh karena itu, arsip perlu ditata sesuai prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya

Manajemen Arsip Dinamis Suatu Pendekatan Kearsipan

ARSIP BENTUK KHUSUS DAN PEMELIHARAANNYA

ALIH MEDIA ARSIP KONVENSIONAL DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI KOTA BUKITTINGGI

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

Konsep Dasar Sistem Berkas. Rudi Susanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

Dasar Pengelolaan Arsip Elektronik

PEDOMAN Arsip Dokumen FOR/SPMI-UIB/PED

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya bila tidak memiliki

AKUISISI ARSIP ( Sebuah Resume Hasil Dilkat Akuisisi Arsip)

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Penaksiran dan Retensi Arsip Dinamis Oleh Endang Wahyulestari (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI,

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan sumber primer atau sumber utama bagi organisasi untuk

Oleh : Jamal Mustofa 6/23/2011

SELAMAT DATANG... SOSIALISASI PENGELOLAAN ARSIP PADA BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI KAMIS, 29 SEPTEMBER 2016

ARSIP SEBAGAI AKUNTABILITAS INSTANSI, PERLU DIKELOLA!

PENGANTAR KEARSIPAN. Dra. Sumartini

KULTUR KEARSIPAN. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang Kearsipan,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu subyek ( pokok

PERATURAN PERUNDANGAN UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

MANAJEMEN KEARSIPAN. Anna Riasmiati, S.E. : Manajemen Kearsipan : Drs. Sularso Mulyono, dkk. Cetakan : I, 2011

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. melakukan komunikasi kepada sesama manusia. Kegiatan tersebut memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB IV PENUTUP. sejarah lisan adalah salah satu kegiatan di Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

PENGELOLAAN ARSIP FOTO

PENDAHULUAN. Pertemuan 1 1

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PENGELOLAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI PERGURUAN TINGGI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Atik Widyastuti Arsiparis Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY PENGANTAR Dunia kearsipan berkembang sedemikian cepat baik dari aspek keilmuan maupun aspek teknis yang menyertainya. Bahkan saat ini pengembangan sistem kearsipan sudah memasuki masa transisi antara sistem yang berbasis kertas dan sistem yang berbasis elektronik. Namun di beberapa negara, termasuk Indonesia, umumnya arsip hanya sekedar dilihat dari segi fisik sebagai kertas biasa bukan dilihat dari kandungan informasinya. Mau disimpan tidak tahu caranya sehingga menumpuk di gudang-gudang, mau disusutkan ragu-ragu karena belum sepenuhnya mengetahui cara menyusutkan yang benar. Akibatnya ketika seorang manager, pimpinan, atau yang berkepentingan membutuhkan sebuah informasi yang terekam dalam arsip sulit ditemukan, atau bahkan hilang. Belum lagi munculnya anggapan bahwa dalam pengelolaan arsip cukup diserahkan pada pegawai rendahan saja dan tidak perlu dikelola secara profesional oleh tenaga yang profesional. Masalah ini akan terus bertambah bila pegawai-pegawai arsip merasa dirinya atau dianggap sebagai orang buangan ataupun sebagai penjaga gudang, bukan sebagai pengelola informasi. Membicarakan arsip sebagai sumber informasi baik itu untuk pengambilan keputusan (nilai guna primer : adminiistratif, hukum, fiskal, dan ilmiah/teknologi) dan layanan publik (nilai guna sekunder : information dan evidential) sebenarnya merupakan pembicaraan Manajemen Kearsipan atau lebih luas lagi Sistem Informasi Manajemen. ARSIP DAN INSTANSI PENCIPTA ( CREATING AGENCY) Pemahaman mengenai pengertian arsip sebenarnya masih beragam, tergantung latar belakang dan pengalaman orang per orang. Dalam persektif hukum pengertian arsip sudah cukup jelas yakni naskah-naskah yang dibuat atau diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan pemerintahan swasta atau perorangan dalam bentuk dan corak apapun dalam rangka pelaksanaan kegiatan administrasi atau bukti transaksi atau penyelenggaraan kehidupan kebangsaan (UU No. 7 tahun 1971). Menurut Undang Undang Nomor 8 tahun 1997 arsip merupakan data,catatan dan atau keterangan yang dibuat atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya baik tertulis

di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar. Rumusan yang lebih umum mengenai pengertian arsip adalah recorded information, regardless of medium or characteristic made or received by organization that is useful in the operation of the organization (Ricks, 1992: 3). Schellenber mengacu pada pengertian yang sama tetapi menambahkan yang tidak dipublikasikan (unpublished records) (Schellenberg, 1965: 67). Informasi yang terekam dalam media kertas seringkali disebut arsip kertas (paper based records) atau arsip konvensional, tekstual, dan bacaan manusia (human readable). Arsip dalam pengertian informasi yang terekam dalam media audio-visual biasa disebut audiovisual based records. Arsip dalam pengertian ini masih dikelompokkan lagi menjadi tiga yakni : arsip gambar statis (still images), citra bergerak (moving emages), dan rekaman suara (sound records).informasi yang direkam dalam media elektronik atau komputer seringkali disebut computer/electronic based records atau machine readable records. Bentuk medianya dapat berupa optical disk, floppy disk, magnetic tape, hard disk, dan CD ROM. Arsip akan lahir dengan sendirinya bila aktivitas-aktivitas dalam pelaksanaan fungsi instansi berjalan. Arsip tidak pernah diciptakan secara khusus tetapi ia merupakan hasil samping (by product) dan kegiatan organisasi atau instansi. Disini terlihat kaitan erat antara arsip dengan creating agency (instansi penciptanya) sebagai bukti dokumenter mengenai penyelesaian berbagai persoalan, bukti-bukti transaksi maupun perencanaan ke depan instansi yang bersangkutan. Oleh karena tiap-tiap instansi mempunyai kekhasan fungsi dan tugasnya maka Records Management yang diterapkan harus memperhatikan aspek fungsi dan substansi informasi yang terkandung dalam arsip. Atau dengan kata lain, records management sebagai suatu sistem harus menyesuaikan lingkup, struktur, dan volume kegiatan instansi atau organisasi.. Records management dalam instansi yang bergerak dalam bidang manufaktur, misalnya, tentu berbeda dengan instansi yang bergerak dalam bidang jasa, niaga, atau yang lainnya. Bahkan institusi yang sama-sama bergerak dalam bidang jasa akan menerapkan records management yang berbeda, misalnya institusi Rumah Sakit (medical records management) dan Bank (Banking Records Management). Dengan pemahaman ini, kita akhirnya menjadi faham mengapa upaya standardisasi SKPB tidak berhasil sempurna.

RECORDS MANAGEMENT DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Membicarakan arsip sebagai sumber informasi (baik itu untuk kepentingan pengambilan keputusan. pembuktian. fiskal, layanan publik, dll.) sesungguhnya membicarakan informasi yang mengendap pada suatu media baik kertas maupun non kertas yang belum atau tidak dipublikasikan (unpublished recorded information) sekaligus membicarakan records management (Manajemen Kearsipan). Manajemen Kearsipan yang baik selalu ditandai dengan pengaturan informasinya yang dapat digunakn secara langsung untuk penyelesaian administrasi (proses pengambilan keputusan merupakan bagian dari penyelesaian administrasi). Selain itu ia juga harus dapat berfungsi sebagai bagian dari SIM dengan prinsip Tepat informasi, Tepat waktu, Tepat guna, Tepat sasaran dan Low Cost (atau biaya serendah mungkin). Manajemen kearsipan merupakan sistem tersendiri yang mencakup keseluruhan aktivitas dan daur hidup arsip (life cycle of a records). Daur hidup arsip meliputi penciptaan (creation and receipt), pengurusan (distribution), penggunaan (use), pemeliharaan (maintenance), dan penentuan nasib akhir atau penyusutan (disposition) (Riks at al., 1992 : 14). Masing-masing tahapan merupakan sub-sistem tersendiri yang saling berkaitan secara fungsional. Apabila salah satu sub-sistem tersebut tidak berjalan maka akan mengganggu keseluruhan proses sistem Manajemen Kearsipan. Ada bebarapa alasan pokok mengapa manajemen Kearsipan sangat diperlukan, yakni pertama, sebagai pusat ingatan kolektif instansi (corporate memory), kedua sebagai penyedia data atau informasi bagi pengambilan keputusan (decisions making), ketiga sebagai bahan pendukung proses pengadilan (litigation support), dan keempat penyusutan berkas kerja (Sauki, 1999: 6.). Dalam sistem Manajemen Kearsipan harus mengandung tiga komponen pokok yakni inputs, processes dan outputs. Komponen input dalam sistem Manajemen Kearsipan merupakan faktor yang sangat penting dalam menggerakan proses untuk mencapai tujuan organisasi. Komponen input dapat terdiri dari informasi, sarana dan prasarana, dana, dan SDM. Adapun proses mencakup pengelolaan informasi yang terkandung dalam arsip mulai dari penciptaan, pengurusan, penggunaan, pemeliharaan dan penyusutan. Dari sebuah proses rnanajemen kearsipan akhirnya akan tercipta komponen output yakni informasi yang siap digunakan.

Diagram Sistem Manajemen Kearsipan INPUT Information Equipment/supplies Money, People PROSES Records creasion/receipt, Distribution, Use, Maintenance, Disposition GOAL Goal : the ability to provide the right record to the right person at the right time, at the lowest possible cost OUTPUT Information Informasi sebagai input dapat berupa arsip kertas dan non-kertas atau informasi yang terekam dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tungga1 atau berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kehidupan kebangsaan. Equipment dan Supplies dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak, money sebagai sumber pendanaan yang diperlukan untuk perencanaan. pelaksanaan dan operasional, serta kontrol. People adalah SDM yang dibutuhkan untuk mendukung sistem manajemen Kearsipan adalah SDM yang profesional. Komponen proses adalah keseluruhan total sistem dari fungsi-fungsi manajemen kearsipan yakni records creation/receipt, distribution, use, maintenance dan disposition. Creation and receipt : Correspondence Forms Reports Drawings Copies Microform Computer input/output Maintenance : File Retrieve transfer Distribution : Internal external Use: Decision making Documentation Response Reference Legal requirement Disposition: Inactive storage Archieves Discard destroy

Dalam konteks sistem informasi manajemen, manajemen kearsipan merupakan subsistem yang saling kait, mengkait dengan sub-sistem lainnya. Dalam diagram berikut ini kedudukan arsip (manajemen kearsipan) menjadi salah satu sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan. Program Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi Keputusan Proses pengambilan keputusan Masukan dan Permintaan informasi Unit informasi Siap pakai Informasi Bank Data Data internal dan eksternal Data elektronik/bahan penerbitan/arsip 2008. Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY