DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

ANALISIS MULTI WAVELET PADA KOMPRESI SUARA. Disusun Oleh: Immanuel Silalahi. Nrp :

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

DAFTAR ISI. i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. viii DAFTAR GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,

BAB III PENGOLAHAN DATA

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT

KOMPRESI SINYAL SUARA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERUMUSAN PENELITIAN. Signal. Sparse Coding. Reconstruction. Reconstructed. Assessment

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT EFEK SURROUND DENGAN IC BUCKET-BRIGADE DEVICE (BBD) MN 3008

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN METODE PENDEKATAN SUBRUANG ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

Aplikasi Transformasi Wavelet Untuk Menghilangkan Derau Pada Sinyal Peluahan Sebagian

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Karakteristik Spesifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet

PENGURANGAN NOISE UNTUK CITRA DENGAN ADAPTIVE MULTISCALE PRODUCTS THRESHOLDING. Rachma Putri Andilla ( )

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan hardware untuk pengambilan / pencuplikan citra serta

AUDIO WATERMARKING DENGAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN HISTOGRAM MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Alam Universitas Lampung pada bulan Februari 2014 sampai Mei 2014.

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL

ANALISIS DWT SEBAGAI TRANSFORMASI SPARSITY UNTUK PENCUPLIKAN KOMPRESIF PADA AUDIO ANALYSIS OF DWT AS SPARSITY TRANSFORM FOR AUDIO COMPRESSIVE SAMPLING

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

PENYEMBUNYIAN CITRA DALAM CITRA DENGAN ALGORITMA BERBASIS BLOK ABSTRAK

EKSTRAKSI JALAN SECARA OTOMATIS DENGAN DETEKSI TEPI CANNY PADA FOTO UDARA TESIS OLEH: ANDRI SUPRAYOGI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

1. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri dari bagian atas yang disebut serambi (atrium) dan bagian bawah yang

SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING ABSTRAK

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)

Aplikasi Wavelet Untuk Penghilangan Derau Isyarat Elektrokardiograf

Jony Sitepu/ ABSTRAK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

ANALISA ENERGY COMPACTION PADA DEKOMPOSISI WAVELET

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

Proteksi Kesalahan Berbeda Menggunakan Metode Rate Compatible Punctured Convolutional (RCPC) Codes Untuk Aplikasi Pengiriman Citra ABSTRAK

OTOMATISASI PENGARAHAN KAMERA BERDASARKAN ARAH SUMBER SUARA PADA VIDEO CONFERENCE

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PENGUAT DERAU RENDAH PADA FREKUENSI 1800 MHz ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KLASIFIKASI TEKSTUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA PAKET WAVELET

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

2) Staf Pengajar Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

Deteksi Kualitas Pemasangan Ubin Berbasis Ekstraksi Ciri Bunyi Dengan Klasifikasi K-Nearest Neighbor

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :

BAB I. Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENINGKATAN KUALITAS PEREKAMAN AUDIO DENGAN WAVELET NOISE REDUCTION DAN AUTOMATIC GAIN ADJUSTMENT Mayo Ama Kella Loing, Koredianto Usman, Rita Magdalena Institut Teknologi Telkom mayo.loing@gmail.com, kru@ittelkom.ac.id, rta@ittelkom.ac.id ABSTRACT An audio recording system has to meet some requirements to make a high quality record. One of many important requirements is the absence of noise during the recording sessions. This research is conducted in order to design a quality enhancement system for audio recording with the usage of wavelet noise reduction and gain adjustment methods. The wavelet noise reduction can eliminate noise generated from other sources of audio. The desired amount of noise for elimination can be configured through the usage of threshold in the noise reduction process. If the noise reduction output was not satisfactory in terms of signal power, the gain adjustment method can amplify the signal power. This application is able to reduce noise found in various audio records which were created in a less than ideal condition. The best noise reduction is given by using Symlet filter. It is also able to become an helpful tool in the analog to digital conversion of audio records. Keywords: Audio, Wavelet Noise Reduction, Automatic Gain Adjustment 1. Pendahuluan Sistem perekaman audio memiliki banyak persyaratan agar rekaman audio yang dihasilkan sistem tersebut berkualitas tinggi. Persyaratan tersebut adalah wajar karena rekaman audio akan digunakan kembali untuk berbagai proses tergantung dengan tujuan penggunaan audio tersebut. Apabila noise ikut terekam maka master tersebut dianggap cacat sehingga pengolahannya lebih lanjut adalah usaha yang sia-sia. Metode baru yang seringkali digunakan adalah noise reduction. Salah satu contoh dari metode ini adalah transformasi wavelet. Pada aplikasi metode ini, sinyal dianalisa dan dibagi menjadi bagian-bagian kecil melalui sistem yang memiliki beberapa filter dan kemudian bagian yang menurut perhitungan dari sistem adalah noise dihilangkan saat sinyal untuk output direkonstruksi. Metode lainnya yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah peningkatan gain. Metode ini hampir tidak pernah ditelaah lebih jauh karena sangat bergantung kepada kemampuan komponen sistem audio. Penelitian ini memiliki tujuan-tujuan berikut: 1) Merancang dan merealisasikan sistem peningkatan kualitas audio yang sederhana dan efektif. 2) Menganalisa dan membandingkan SNR (Signal-to-Noise Ratio) hasil perekaman audio setelah menggunakan sistem peningkatan kualitas audio. 3) Menganalisa dan mempelajari teknik transformasi wavelet dan pengaruhnya terhadap sinyal. 4) Menganalisa dan membandingkan filter-filter yang umum dipakai dalam transformasi wavelet diskrit. Masalah yang diteliti dalam tulisan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Mengaplikasikan noise reduction pada rekaman audio 2) Mengaplikasikan peningkatan gain otomatis pada rekaman audio 3) Menggabungkan kedua metode tersebut dalam sebuah sistem peningkatan kualitas rekaman audio 2. Dasar Teori 2.1 Noise dan Metode Penanggulangannya Noise adalah sinyal yang tidak dikehendaki yang terdapat pada semua jenis sistem. Passive noise control adalah upaya penanggulangan noise menggunakan komponen yang tidak memerlukan daya sedangkan active noise control menggunakan komponen yang memerlukan daya. 2.1.1 Penyesuaian Gain Suara yang besar menutupi suara yang lebih kecil adalah prinsip dasar dari peningkatan gain yang merupakan metode paling umum digunakan dalam mengatasi noise. Keunggulan metode ini adalah kemudahannya untuk diaplikasikan pada sistem yang ada. Sedangkan kekurangannya adalah tidak adanya kemampuan adaptif dalam menghadapi noise 2.1.2 Noise Reduction Noise umumnya berada di daerah suara yang spesifik. Desis berada pada frekuensi tinggi, sedangkan derau dan dengung berada pada frekuensi rendah. Inilah prinsip yang mendasari metode noise reduction. Bagian sinyal yang memiliki frekuensi yang dianggap noise kemudian dihapuskan. 50

2.2 Wavelet Wavelet adalah fungsi matematis yang digunakan untuk memecahkan suatu fungsi menjadi berbagai komponen frekuensi yang berbeda. Keunggulan wavelet adalah kemampuannya untuk merepresentasikan fungsi yang memiliki diskontinuitas dan peak (puncak gelombang) yang tajam dan kemampuan konstruksi-dekonstruksi yang akurat terhadap sinyal finite non-periodik dan/atau sinyal non-stasioner. 2.2.1 Dekomposisi Wavelet Dekomposisi adalah proses dimana suatu sinyal dipisahkan menjadi dua bagian dengan cara memasukkan sinyal tersebut ke dalam sistem yang memiliki filter high-pass dan filter low-pass yang memiliki titik cut-off identik. Hasil dari proses tersebut adalah berbagai sinyal yang sebenarnya adalah pecahan dari sinyal yang sama, namun satu sama lain berbeda domain frekuensinya. Gambar di bawah mendeskripsikan prosedur ini, dimana x[n] adalah sinyal yang akan mengalami dekomposisi, h[n] adalah filter low-pass, g[n] adalah filter high-pass, f mewakili bandwidth dari sinyal pada tiap level. Gambar 1. Algoritma Koding Subband 2.3 Blok Diagram Sistem Berikut adalah blok diagram sederhana dari sistem yang akan dirancang. Gambar 2. Blok Diagram Sederhana Sistem Sinyal input yang berupa sinyal audio yang tercampur dengan noise dimasukkan ke dalam blok proses Wavelet Noise Reduction. Pada blok ini, sinyal mengalami dekomposisi wavelet kemudian pada tiap pecahan dari sinyal tersebut, noise dihilangkan sesuai dengan komposisi. Output dari sinyal tersebut kemudian diberikan peningkatan gain dalam blok Gain Increasement. 3. Perancangan dan Implementasi 3.1 Pemrosesan Awal Pemrosesan awal bertujuan mengubah audio agar dapat diolah lebih lanjut. Pada proses ini, diharapkan semua frekuensi audio dapat direpresentasikan dengan baik. Tahap pemrosesan awal ini terbagi menjadi dua langkah. 3.1.1 Pembuatan Matriks Audio Sinyal audio digital direpresentasikan menjadi matriks, dimana kolom dari matriks mewakili kanal suara audio. Barisbaris dari matriks mewakili nilai sinyal pada tiap waktu. Berikut adalah cuplikan matriks file_awal dari baris ke-116118 sampai dengan baris ke-116121 untuk file sampel stereo mario_bodoh.wav. 3.1.2 Pembuatan Grafik Audio Matriks dari sinyal audio tersebut direpresentasikan kembali menjadi sebuah grafik untuk mempermudah pemantauan dari tiap langkah pengolahan sinyal audio. 51

Gambar 3. Grafik File_awal 3.2 Wavelet Noise Reduction Proses reduksi noise bertujuan untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, noise yang terdapat pada sinyal. Pada tahap ini, terdapat empat pilihan filter yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam aplikasi dekomposisi dan rekomposisi wavelet. Filter-filter tersebut adalah: a. Filter Haar Filter Haar merupakan filter wavelet yang paling sederhana. Filter ini bersifat diskrit dan menyerupai fungsi step. b. Filter Daubechies Filter Daubechies adalah filter wavelet orthogonal yang terbagi menjadi 10 orde. Filter yang digunakan pada sistem adalah filter Daubechies orde 2. c. Filter Symlet Filter Symlet adalah filter yang memberikan hasil transformasi wavelet mendekati simetris. Filter ini terbagi menjadi 8 orde. Sistem menggunakan filter Symlet orde 4. d. Filter Coiflet Filter Coiflet memberikan hasil transformasi wavelet dengan koefisien pemberi nilai nol paling banyak. Filter ini terbagi menjadi 8 orde. Sistem menggunakan filter Coiflet orde 1. 3.2.1 Noise Reduction Pada proses ini, pecahan-pecahan sinyal diproses agar noise yang ada dalam sinyal tersebut dapat dihilangkan. Dengan asumsi noise berdaya jauh lebih kecil dibandingkan keseluruhan sinyal, proses ini mengandalkan penentuan ambang batas (threshold) unt 3.3 Peningkatan Gain Proses ini bertujuan untuk meningkatkan gain dari sinyal yang telah mengalami reduksi noise. Proses ini tidak perlu dilakukan apabila gain sinyal sudah dirasakan cukup. 3.4 Antar Muka Sistem Antar muka (interface) dari sistem peningkatan kualitas perekaman audio dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Cuplikan Sistem Peningkatan Kualitas Perekaman Audio 3.5 Pengujian Ambang Batas Nilai threshold yang direkomendasikan untuk penggunaan umum dicari dengan cara yang dijelaskan secara singkat dari skema berikut. Gambar 5. Skema Pengujian Nilai Threshold 52

Pada pengujian nilai threshold, sistem diberikan input berupa audio bebas noise yang diberikan noise bervariabel sehingga nilai SNR dari input dapat diatur. Output dari blok Wavelet Noise Reduction tentunya merupakan file audio dengan noise yang berkurang. Nilai SNR pada output blok akan dibandingkan dengan nilai SNR input sehingga diketahui nilai threshold yang memberikan hasil terbaik. 3.6 Pengujian Filter Urutan proses pengujian yang dilakukan pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 6. Skema Pengujian Sistem Peningkatan Kualitas Perekaman Audio Sistem akan diuji dengan memberikan beberapa sampel input yang dikondisikan sebagai berikut: 5 sampel audio berisikan penggalan instrumen musik dan 5 sampel audio berisikan vokal. Komposisi sampel audio ini bertujuan untuk menguji apakah sistem dapat dipakai untuk aplikasi sehari-hari. Pada saat sinyal diinputkan ke dalam sistem, sistem akan membuat matriks file_awal dan grafik dari matriks tersebut. Blok pemrosesan awal (preprocessing) tidak memerlukan analisa lebih lanjut. Latar belakang dari hal ini adalah karena matriks file_awal merupakan poin penting sistem. Apabila matriks tersebut tidak berjalan sempurna, sistem tidak dapat berfungsi. Langkah selanjutnya adalah pemilihan filter wavelet. Sistem menyediakan empat jenis filter untuk digunakan dalam proses transformasi wavelet. Alasan utama disediakannya pilihan ini adalah supaya user dapat memilih filter yang paling optimal untuk input yang diberikan ke dalam sistem. Oleh karena alasan tersebut, tiap sampel akan diujikan dengan keempat filter yang ada. Setelah mengalami dekomposisi wavelet, tiap bagian sinyal akan diproses agar noise pada tiap bagian sinyal dapat direduksi. Proses reduksi noise tersebut bergantung kepada parameter threshold yang ditentukan oleh user. Parameter threshold yang akan digunakan sebagai titik acu pengujian ditentukan oleh pengujian nilai threshold. Parameter utama yang menjadi acuan hasil reduksi noise adalah parameter SNR (Sound-to-Noise Ratio) sinyal. Data SNR yang didapat dari seluruh sampel tersebut kemudian diproses untuk mengetahui filter mana yang memiliki nilai SNR terbaik, filter mana yang memiliki nilai SNR terburuk, filter mana yang memiliki deviasi antar nilai paling tinggi, dan filter mana yang memiliki deviasi antar nilai paling rendah. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui, filter yang paling baik untuk direkomendasikan kepada user untuk mereduksi noise dalam berbagai kondisi perekaman. 4. Analisa Sistem dan Hasil Pengujian 4.1 Pengujian Ambang Batas (Threshold) Pengujian dilakukan terhadap dua jenis input, yaitu audio kanal tunggal (mono) dan audio kanal ganda (stereo). Setelah ekstraksi data pada keempat filter yang ada dengan 6 titik uji, didapatkan hasil berikut: Nilai optimum kinerja sistem bergeser sesuai dengan peningkatan kualitas file input. Hal ini terlihat dengan pergeseran nilai maksimum yang dihasilkan sistem. Nilai noise yang ingin dihilangkan berbanding lurus dengan nilai threshold yang digunakan. 53

Sistem bekerja paling optimal untuk rentang file input dengan SNR 9 14 db. Pada rentang tersebut, nilai maksimum dari sistem bergeser pada tiap penambahan noise. Sistem memberikan hasil lebih baik terhadap input mono dibandingkan stereo. Hal ini dikarenakan besarnya data (matriks) yang diproses pada file mono lebih kecil dari pada data pada file stereo. 4.2 Pengujian Filter Pengujian filter dilakukan dengan menggunakan 10 sampel dan 3 titik uji, yaitu threshold 0.1, threshold 0.2, dan threshold 0.3. Analisa utama yang dilakukan adalah pencarian nilai maksimum dan minimum pada tiap output sistem serta deviasi nilai yang terjadi pada setiap perubahan nilai threshold dan jenis filter yang digunakan, seperti yang ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Mean Dari Semua Tabel Pengujian Filter Mean Haar Daubechies Symlet Coiflet threshold 0.1 22.558 23.139 23.59 23.213 threshold 0.2 17.474 18.263 18.688 18.256 threshold 0.3 14.497 15.254 15.605 15.278 deviasi 0.1-0.2 5.084 4.876 4.902 4.958 deviasi 0.2-0.3 2.978 3.01 3.083 2.978 deviasi 0.1-0.3 8.061 7.885 7.985 7.935 Dari Tabel 1., dapat disimpulkan hal-hal berikut: Filter Symlet memberikan hasil reduksi noise terbaik. Pernyataan ini didukung dengan fakta bahwa nilai SNR yang dihasilkan filter Symlet merupakan nilai terbesar pada setiap nilai threshold yang diujikan. Filter Haar memberikan hasil reduksi noise terburuk. Hal ini dilatarbelakangi oleh nilai SNR yang dihasilkan filter merupakan nilai terendah. Selain itu, pernyataan ini juga diperkuat oleh nilai deviasi threshold filter Haar yang merupakan nilai terbesar. Filter Daubechies memberikan hasil reduksi yang paling akurat. Pernyataan ini didasari oleh nilai nilai deviasi threshold filter Daubechies yang merupakan nilai terendah. 5. Kesimpulan Dari hasil analisis terhadap pengujian yang dilakukan pada sistem peningkatan kualitas perekaman audio dengan wavelet noise reduction dan peningkatan gain otomatis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Noise pada suatu sinyal umumnya terdapat pada bagian berfrekuensi tinggi dari sebuah sinyal. Pernyataan yang umum diketahui dalam teori pensinyalan ini dibuktikan oleh window Low High yang pada proses noise reduction. 2. Nilai optimum kinerja sistem bergeser sesuai dengan peningkatan kualitas file input. Hal ini terlihat dengan pergeseran nilai maksimum yang dihasilkan pada tiap tabel. 3. Nilai noise yang ingin dihilangkan berbanding lurus dengan nilai threshold yang digunakan. 4. Sistem bekerja paling optimal untuk rentang file input dengan SNR 9 14 db. Pada rentang tersebut, nilai maksimum dari sistem bergeser pada tiap penambahan noise. 5. Sistem memberikan hasil lebih baik terhadap input mono dibandingkan stereo. Hal ini dikarenakan besarnya data (matriks) yang diproses pada file mono lebih kecil dari pada data pada file stereo. 6. Filter Symlet memberikan hasil reduksi noise terbaik. Pernyataan ini didukung dengan fakta bahwa nilai SNR yang dihasilkan filter Symlet merupakan nilai terbesar pada setiap nilai threshold yang diujikan. 7. Filter Haar memberikan hasil reduksi noise terburuk. Hal ini dilatarbelakangi oleh nilai SNR yang dihasilkan filter merupakan nilai terendah. Selain itu, pernyataan ini juga diperkuat oleh nilai deviasi threshold filter Haar yang merupakan nilai terbesar. 8. Filter Daubechies memberikan hasil reduksi yang paling akurat. Pernyataan ini didasari oleh nilai nilai deviasi threshold filter Daubechies yang merupakan nilai terendah. 6. Saran Pengembangan yang dapat dilakukan terhadap penelitian ini antara lain: a. Algoritma noise reduction lain dapat diterapkan pada sistem ini agar didapatkan tingkat perbaikan yang lebih baik lagi. b. Penambahan metode ekstraksi data input sehingga sistem dapat digunakan untuk format audio yang lebih bervariasi, seperti format MP3 (MPEG-Layer 3) atau CDA (Compact Disc Audio). c. Sistem ini dapat dikembangkan untuk proses peningkatan kualitas secara waktu nyata (real time) untuk aplikasi perekaman bergerak (mobile recording studio). d. Proses peningkatan gain menggunakan pemisah frekuensi (equalizer) sehingga dapat ditentukan frekuensi mana yang ingin diberikan tambahan gain. e. Jumlah sampel audio yang digunakan lebih banyak dan memiliki lebih banyak variasi. 54

Daftar Pustaka [1] Polikar, Robi (1996). The Wavelet Tutorial Part I Part IV. Dept. of Electrical and Computer Engineering, Rowan University. Glassboro, New Jersey. [2] Walker, James S. (1999). A Primer on Wavelets and Their Scientific Applications. Chapman and Hall, CRC Press LLC. [3] Wikipedia (2007). Active Noise Control, http://en.wikipedia.org/wiki/active_noise_control. diakses terakhir tanggal 27 Oktober 2008. [4] Wikipedia (2007). Gain, http://en.wikipedia.org/wiki/gain. diakses terakhir tanggal 27 Oktober 2008. [5] Wikipedia (2007). Noise, http://en.wikipedia.org/wiki/noise. diakses terakhir tanggal 27 Oktober 2008. [6] Wikipedia (2007). Noise-cancelling Headphone, http://en.wikipedia.org/wiki/noise-cancelling_headphone. diakses terakhir tanggal 27 Oktober 2008. [7] Wikipedia (2007). Wavelet, http://en.wikipedia.org/wiki/wavelet. diakses terakhir tanggal 27 Oktober 2008. 55