The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

PEMANFAATAN BATU BERSILIKA, SILANE, DAN VINYL SILANE SEBAGAI PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

ANALISIS DEGRADASI PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM. Jl. Kasipah No.

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN FILLER PASIR BERKALSIUM PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGUJIAN DEGRADASI PERMUKAAN

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM

Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Mengandung Banyak Kalsium

Pengaruh Kontaminan terhadap Sudut Kontak Hidropobik dan Karakteristik Arus Bocor pada Sampel Isolator Resin Epoksi Silane

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN PADA BAHAN RESIN EPOKSI

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

PENGARUH PENAMBAHAN SILIKON TERHADAP SUDUT KONTAK HIDROPOBIK DAN KARAKTERISTIK ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN RESIN EPOKSI

ANALISA ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INCLINED- PLANE TRACKING

BABI PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem

STUDI ARUS BOCOR PERMUKAAN BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI SILANE DENGAN VARIASI PENGISI PASIR SILIKA (Dengan Polutan Pantai)

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Pengaruh Radiasi UV Buatan Terhadap Kerusakan Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. Abstrak

Pengaruh Sinar Ultraviolet dan Komposisi Bahan Pengisi Pasir Silika terhadap Arus Bocor Permukaan Bahan Isolator Resin Epoksi Silane

ANALISA PENGARUH VARIASI DAN KOMPOSISI BAHAN PENGISI TERHADAP UNJUK KERJA SAMPEL ISOLATOR RESIN EPOKSI SILANE

PEMBUATAN DAN ANALISIS PENGARUH KONDISI PERMUKAAN TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR POLIMER 20 KV TIPE SIRIP TAK SERAGAM DENGAN VARIASI TEGANGAN UJI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

ANALISIS SIFAT HIDROFOBIK PERMUKAAN HDPE BERDASARKAN NILAI TOTAL HARMONIC DISTORTION

Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering

Mekanisme Degradasi Permukaan dan Penentuan Tracking Index Bahan Resin Epoksi Silane Silica

ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA

ANALISIS PENGARUH KOMPOSISI SILICONE RUBBER

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK

PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

Pengujian Karakteristik Limbah Pasir PLTP Dieng Sebagai Bahan Pengisi Isolator Resin Epoksi Silane

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: , 532

BAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit,

ANALISIS PENGARUH COATINGTERHADAP SUDUT KONTAK, ARUS BOCOR, DAN THD PADA ISOLATOR POLIMER 20 KV KONDISI TERKONTAMINASI

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

STUDI AWAL PENGUKURAN ARUS BOCOR PADA BAHAN HDPE DENGAN METODE INCLINED-PLANE TRACKING

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) Terhadap Tegangan Flashover

ANALISIS DISTORSI HARMONIK TOTAL ARUS BOCOR PERMUKAAN ISOLATOR RESIN EPOKSI PENGISI SILIKA KONDISI KERING DAN BASAH

PENGUJIAN SUDUT KONTAK PADA BAIIAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN PENGISI PASIR PANTAI YANG MENGANDUNG BANYAK KALSIUM

STUDI ARUS BOCOR DENGAN METODE PENGUKURAN INCLINED-PLANE TRACKING (IPT) PADA MATERIAL POLIMER HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan Variasi Pengisi Pasir Silika ( Dengan Polutan Pantai)

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim

FENOMENA FLASHOVER AKIBAT ARUS BOCOR PADA ISOLATOR KERAMIK DAN RESIN EPOKSI

ANALISIS SIFAT MEKANIK UNTUK FEEDTHROUGH

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

EFEK KONTAMINAN PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI YANG MENGALAMI PERLAKUAN FILLER BERBEDA TERHADAP KINERJA SUDUT HIDROFOBIK

PENGARUH KOMPOSISI RESIN TERHADAP SIFAT ELEKTRIK DAN MEKANIK UNTUK BAHAN ISOLATOR TEGANGAN TINGGI

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

KEGAGALAN ALAT FLUE GAS DESULPHUR TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR DI GARDU INDUK PEMBANGKITAN TANJUNG JATI B JEPARA

Pengaruh Kelembaban dan Suhu Terhadap Karakteristik Arus Bocor pada Isolator Bahan Resin Epoksi dengan Pengisi Bahan Pasir Silika

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

1. BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

Eksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, populasi dan teknologi yang pesat, mengakibatkan permintaan

KARATERISTIK PENGUJIAN MINYAK NABATI SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv

PENGUJIAN KANDUNGAN ESDD DAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

I. PENDAHULUAN. Isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

KOMPOSIT BERBASIS POLYMER DENGAN MATRIK EPOXY YANG DIPERKUAT SERBUK ALUMINA

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

EFEK KEGAGALAN ALAT FLUE GAS DESULPHUR TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR DI GARDU INDUK PEMBANGKITAN TANJUNG JATI B JEPARA

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA POLA ARUS BOCOR DAN TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PASANGAN LUAR EPOXY RESIN PADA JARINGAN DISTRIBUSI MENENGAH.

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

Transkripsi:

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI KUKUP DAN SILANE SEBAGAI FILLER BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK Moh Toni Prasetyo 1*, Aris Kiswanto 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No.12 Semarang *Email : toniprast@gmail.com Abstract Insulation materials that commonly used in air insulation, which, is operated at high voltage, are the porcelain, glass, and polymer materials. One of the insulating polymer materials that are used is epoxy resin because it has several advantages compared to that. However, this insulation material has a degradation of the surface due to environmental and cause insulation coated with dirt and chemicals in the long time. Material that was used in this research was epoxy resin polymer isolation using of comparison values (base material diglycidyl ether of bisphenol-a: hardener material metaphenylene diamine) were 1:1, with the increase of silane and high calcium coastal sand as filler by the value of 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%. Research was done in laboratory according to standard IEC 587: 1984. In this study, the effect of variation in stoichiometry to the hydrophobic contact angle value, leakage current waveforms, and surface degradation caused by erosion and tracking processes and tracking time were analyzed. From the results of the research, it was obtained that the epoxy resin that was used in this research are categorized as hydrofobik and partially wetted. The increase concentration of silane dan Kukup coastal sand as filler caused the increase in contact angle which meant the increase in surface insulation resistance, so that leakage currents flew on the surface not easily and slow down the aging or the degradation decreasing on the surface of insulating material. Concentration value of filler that had the optimal performance of the tracking process and erosion was 40%. Keywords : angle of contact, epoxy resin, hidropobik, isolator, leaky current, materials filler I. PENDAHULUAN Material polimer khususnya resin epoksi sekarang ini telah digunakan secara luas sebagai isolasi peralatan tegangan tinggi karena mempunyai banyak keunggulan dibanding dengan material lain. Sebagai isolator pasangan luar, kondisi lingkungan cukup berpengaruh terhadap material isolasi (Jauhari, E., 2005). Adanya polutan di udara dapat menyebabkan permukaan isolator dilapisi oleh polutan yang mengendap. Saat terjadi hujan, polutan pada permukaan isolator akan larut dalam air dan membentuk jalur konduktif yang kontinyu sehingga dapat menyebabkan arus bocor. Adanya arus bocor ini menimbulkan panas yang akan mengeringkan polutan pada permukaan isolator. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya pita kering. Adanya pita kering memicu terjadinya pelepasan muatan ke udara dikarenakan distribusi medan listrik pada pita kering lebih tinggi dibanding daerah lainnya (Berahim, Hamzah, 2005). Jika pita kering semakin meningkat, maka semakin lama akan menyebabkan terjadinya flashover yang merupakan kegagalan suatu isolator. Dari fenomena arus bocor dan dampak yang ditimbulkan seperti di atas melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian mengenai arus bocor di laboratorium (Chandrasekar, S. et.al., 2007), khususnya pada material resin epoksi dengan silane dan pasir pantai Kukup sebagai pengisi. Dalam melakukan penelitian terhadap arus bocor pada permukaan isolator ini 62

digunakan metode Inclined-Plane Tracking (IPT) yang diatur dalam IEC 587:1984 (British Standar, 1986). Dalam metode ini, sampel material dengan ukuran tertentu diposisikan dengan sudut 45 dan diberikan cairan polutan buatan dengan aliran tertentu, sehingga metode ini sangat cocok untuk merepresentasikan keadaan isolator pasangan luar di Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi Penelitian ini adalah penyempurnaan dari penelitian sebelumnya yang menggunakan material dengan pengisi pasir yang berkalsium tinggi yang belum menggunakan sistem pem-vakuman komposit (Moh Toni, 2012). II. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Polimer resin epoksi dengan DGEBA (Diglycidyl Ether of Bisphenol A) sebagai bahan dasar, MPDA (Metaphenylenediamine) sebagai bahan pengeras. 2. Silane (Lem Kaca), dan pasir pantai yang banyak mengandung kalsium sebagai bahan pengisi/filler. 3. Polutan berupa NH 4 Cl (Ammonium Chloride). Tabel 1. Komposisi campuran resin epoksi, dan bahan pengisi/filler B. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Seperangkat alat pencetak bahan uji (kaca, kertas mika, pengaduk, tempat mencampur bahan uji). 2. Seperangkat alat untuk mengukur sudut kontak (Kotak lampu dengan lampu 1000W, pipet tetes 50µl, tempat menaruh polutan, kaca) 3. Seperangkat alat untuk pengujian arus bocor (Elektroda atas dan elektroda bawah yang terbuat dari alumunium (stainless steel), support, untuk meletakkan sampel yang telah dijepit elektroda, kertas saring, pompa peristaltik ( peristaltik pump)) 4. Transformator AC 5. Osiloskop 6. Alat Vakum komposit 7. Kamera 8. Seperangkat komputer C. Langkah-langkah Pengujian C.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan dengan standar prosedur penelitian sesuai dengan diagram alir penelitian pada gambar 1. 63

Mulai Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Studi Pustaka Pembuatan Bahan Uji Pembuatan Rangkaian Uji Penyiapan Kontaminan NH 4Cl, Air Pantai, dan Polutan Pemvakuman Pembersihan dan Pengeringan Pengaliran Kontaminan Pengujian Pengujian Sudut Kontak Pengujian Arus Bocor Pengujian Foto Hasil Penelitian Penyusunan Laporan Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian C.2 Pengujian Sudut Kontak Pengujian sudut kontak ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat permukaan bahan uji. Sifat yang dimaksud yaitu sifat hidrofobik. Jika sudut yang didapat semakin besar, artinya besar kemungkinan bahan tersebut memiliki sifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu permukaan bahan, maka semakin besar pula kekuatan bahan untuk menahan air agar tidak masuk ke dalam bahan (Amin, M. Et.al, 2007 Shaowu, W. et.al., 2002,). Langkah pengujian sudut kontak yaitu sebagai berikut. 1. Meletakkan sampel dan menghidupkan kamera, keduanya diposisikan sedemikian rupa sehingga pada layar kamera, permukaan sampel tampak seperti garis lurus. 2. Meneteskan air sebanyak 50 µl. Air yang diteteskan ini berupa polutan yang akan digunakan. 3. Menghidupkan sumber cahaya agar ketika diambil foto, titik air pada permukaan sampel tampak jelas. 4. Memfoto dengan kamera digital, sehingga hasilnya dapat langsung dimasukkan ke dalam komputer untuk mendapatkan besar sudut kontak yang terukur. 64

Berikut adalah gambar rangkaian pengujian sudut kontak. penggunaan kertas saring ini adalah agar terjadi aliran kontaminan yang uniform dari elektroda atas sampai elektroda bawah sebelum tegangan diaplikasikan. Nilai aliran polutan ini berhubungan dengan tegangan aplikasi dan resistor seri yang sesuai dengan IEC 587:1984. Gambar 2. Rangkaian penelitian sudut kontak Hasil pengujian sudut kontak didapatkan berupa data-data besaran sudut tiap masing-masing sampel. Gambar 3. Sudut kontak sampel 40% C.3 Pengujian Arus Bocor Pengujian arus bocor yang menghasilkan proses tracking dan erosi dari isolator polimer resin epoksi dengan pengisi silane terkontaminasi dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini : 1. Meletakkan elektroda atas dan bawah pada sampel. Pada elektroda atas, sebelum dipasang pada sampel diberi kertas saring sebanyak 8 layer. Kemudian meletakkan sampel tersebut pada support sehingga bagian permukaan sampel menghadap ke bawah dengan sudut 45 0 terhadap sumbu horizontal. Gambar 5. Diagram rangkaian penelitian 3. Menerapkan tegangan 3,5 kv pada sampel, yang didapatkan dari pembangkit tegangan tinggi melalui elektroda atas, sedangkan elektroda bawah dihubungkan dengan peralatan ukur. 4. Mengukur arus bocor menggunakan osiloskop. Untuk mengatasi tegangan besar masuk ke dalam osiloskop, maka digunakan rangkaian pembagi tegangan. C.4 Pengujian Degradasi Permukaan Proses pengukuran degradasi permukaan bahan dilakukan dengan menggunakan foto mikro yang pada hakekatnya merupakan pengamatan terhadap perubahan struktur penuaan bahan uji, dengan prosedur kerja sebagai berikut : 1. Bahan ditoto dengan menggunakan foto biasa, kemudian dibandingkan setiap konsentrasinya. 2. Bahan difoto menggunakan foto makro pada bagian terjadinya jalur konduksi 3. HasiI rekaman film dicetak dalam bentuk foto gambar III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Penempatan elektroda pada bahan uji 2. Mengatur kecepatan aliran polutan pada 0,3 ml/menit, kemudian mengalirkan ke sampel melalui kertas saring. Fungsi dari A. Pengujian Sudut Kontak Hidropobik Besarnya sudut kontak permukaan bahan terhadap tetesan cairan diperoleh berdasarkan hasil pengamatan langsung melalui pemotretan kamera digital yang kemudian disimpan pada komputer. Hasil pemotretan 65

diolah menggunakan software Image Pro Plus untuk mendapatkan sudut kontak pada sisi kanan dan sisi kiri sampel uji yang diukur. Hasil pengukuran dan perhitungan sudut kontak hidrofobik bahan uji resin epoksi silaneterhadap variasi komposisi bahan pengisi dengan polutan NH 4 Cl dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Pengujian sudut kontak Dari data hasil pengujian dan Gambar 6 dapat dilihat bahwa komposit resin epoksi yang digunakan pada penelitian ini bersifat basah sebagian (partially wetted) dan hidrofobik. Nilai sudut kontak berkisar antara 65 sampai 91,5 yang bisa dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian) sampai hidofobik. Sudut kontak yang paling besar adalah resin epoksi RTV40. Sifat hidrofobik pada material resin epoksi didapatkan dari pengisinya yaitu silane yang memiliki karakteristik menolak air. Gambar 6. Grafik hubungan sudut kontak dan konsentrasi pengisi komposit resin epoksi B. Pengujian Arus Bocor Bahan uji ditempatkan dengan sudut kemiringan 45 o. Pada penelitian ini, polutan NH 4 Cl, dan polutan Pantai Parangtritis dengan kecepatan 0,3 ml/menit mengalir di permukaan bahan uji melalui kertas saring 8 layer yang dijepitkan di antara bahan uji dan elektroda atas menuju ke bawah. Elektroda atas diterapkan tegangan AC 3,5 kv. Hasil pengujian arus bocor ini ditunjukkan oleh gambar gelombang tegangan pada osiloskop. Nilai gelombang tegangan ini merupakan tegangan masukan osiloskop dari rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian pembagi tegangan diperlukan untuk mengatasi input tegangan besar masuk ke dalam osiloskop. Besarnya nilai arus bocor dapat dihitung menggunakan persamaan berikut. I 1 = 0,0240735 V CF.1 dengan : I 1 = Arus bocor (A) V CF = Tegangan yang terbaca di osiloskop (V). Hasil pengujian arus bocor komposit resin epoksi dengan variasi nilai konsentrasi pengisi sebagai berikut : a) 66

b) Gambar 7 a) Hasil pengujian arus bocor komposit resinepoksi RTV40 sampel 3 b) Hasil pembesaran 10x range saat sebelum breakdown Berdasarkan gambar 7, dapat disimpulkan bahwa terjadi lucutan muatan (flashover) pada detik ke-200. Pelucutan muatan ini ditandai dengan adanya perubahan magnitude arus bocor secara mendadak. Pelucutan muatan ini terjadi hingga berkali-kali, kemudian terjadi kegagalan isolasi yang ditandai dengan gelombang sinusoidal arus bocor pada detik ke- 2087. Gelombang sinusoidal ini menunjukkan bahwa telah terjadi jalur konduksi utuh dari elektroda tegangan tinggi ke elektroda pentanahan. Hal yang seupa juga terjadi pada variasi nilai konsentrasi yang lain, tetapi yang berbeda pada frekuensi dan waktu terjadinya flash over sampai terjadinya breakdown. Waktu pengujian arus bocor untuk polutan NH 4 Cl dapat dilihat pada tabel berikut. Tabe1 3. Waktu penjejakan permukaan (tracking) Dari hasil pengujian, dapat pula diperoleh waktu penjejakan rata-rata masing - masing konsentrasi pengisi resin epoksi. Hubungan antara waktu penjejakan rata - rata dan nilai konsentrasi komposit resin epoksi dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Grafik hubungan waktu tracking dengan konsentrasi pengisi komposit Dari gambar 8 diatas, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai konsentrasi pengisi komposit resin epoksi cenderung menyebabkan kenaikan waktu penjejakan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pengisi komposit resin epoksi maka proses terjadinya jalur konduksi dan jalur karbon pada permukaan bahan isolasi akan cenderung semakin lambat, sehingga dapat memperlambat terjadinya degradasi permukaan. C. Pengujian Degradasi Permukaan Untuk mengetahui degradasi permukaan dalam bentuk erosi, keretakan dan pengapuran diperlukan suatu cara untuk mengkarakterisasi permukaan. Salah satu metode yang digunakan untuk keperluan ini adalah teknik foto makro. 67

(a) (b) (c) Gambar 9. Hasil foto (a) tanpa pembesaran (b) makro10x dan (c) makro 30x dari permukaan sampel komposit resin epoksi RTV30 Hasil foto makro permukaan sampel komposit resin epoksi yang digunakan pada peneiitian ini menunjukan bahwa telah terjadi perubahan struktur pada permukaan komposit isolator resin epoksi. IV. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis data yang telah diolah, maka dapat disimpulkan: 1. Kenaikan nilai konsentrasi pasir pantai Kukup dan silane sebagai pengisi komposit resin epoksi cenderung menyebabkan: a) Kenaikan sudut kontak. Sudut kontak yang paling besar adalah resin epoksi RTV40 dengan konsentrasi pengisi 20% pasir dan 20% silane dan perbandingan bahan pengeras metaphenylene diamine (MPDA) bahan dasar diglycidyl ether of bisphenol A (DGEBA) 1:1. b) Memperlambat terjadinya kegagalan isolasi atau mempersulit terjadinya arus bocor permukaan bahan isolasi epoksi resin. Kenaikan nilai konsentrasi pasir berkalsium tinggi dan silane sebagai pengisi menyebabkan kenaikan sudut kontak yang berarti kenaikan resistansi permukaan bahan isolasi, sehingga arus bocor tidak mudah mengalir di permukaan bahan isolasi. Kenaikan nilai konsentrasi pengisi pasir berkalsium dan silane tidak akan mempermudah terjadinya lompatan listrik (flashover) yang akan memicu terjadinya kegagalan isolasi. c) Memperlambat proses terjadinya jalur karbon pada permukaan bahan isolasi d) Menurunkan kerusakan (degradasi) permukaan bahan isolasi epoksi resin. Pola penjejakan terjadi dari elektroda tegangan rendah ke tegangan tinggi. Hal ini disebabkan karena arah aliran elektron secara aktual adalah dari elektroda negatif ke elektroda positif. 2. Nilai konsentrasi pasir berkalsium tinggi dan silane sebagai pengisi komposit akan berbanding lurus terhadap waktu penjejakan dan besarnya sudut kontak akan mempengaruhi waktu penjejakan, berbanding lurus terhadap waktu penjejakan. 3. Nilai konsentrasi pasir berkalsium tinggi dan silane sebagai pengisi komposit resin epoksi yang mempunyai kinerja optimal terhadap proses penjejakan dan erosi adalah 40%. Penambahan no void threatment system dengan cara pem-vakuman pada material komposit resin epoksi, dihasilkan peningkatan waktu penjejakan permukaan dengan semakin padat dan homogennya campuran komposit, sehingga dapat memperlambat discharge parsial permukaan bahan isolator V. DAFTAR PUSTAKA Amin, M. Et.al., 2007. Hidrophobicity of Silicone Rubber Used For Outdoor Insulation ( An Overview) Advanced Study Center CO.Ltd. Berahim, Hamzah, 2005. Metodologi Untuk Mengkaji Kinerja Isolasi Polimer Resin Epoksi Silane Sebagai Material Isolator Tegangan Tinggi di Daerah Tropis. Disertasi. Fakultas Ilmu Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada 68

British Standar, BSi., 1986. Metode for Evaluating Resistance to Tracking and Erosion of Electrical insulating materials used under severe ambient conditions, IEC 587 :1982. Chandrasekar, S. et.al., 2007. Analysis of Surface Degradation of Silicone Rubber Insulation Due To Tracking under Different Voltage Profiles, Elecr.Eug (2007) 89 : 489-50 L Jauhari, E., 2005. Isolator Saluran Udara. Eri Jauhari-EnJ's Blog Moh Toni, 2012. Analisis Degradasi Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan Pengisi Pasir Pantai yang Banyak Mengandung Kalsium, Tesis, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Moh Toni, 2014, Efektifitas Pemanfaatan Pasir Pantai Berkalsium Tinggi Sebagai Material Pengisi Bahan Isolasi Resin Epoksi Untuk Isolator Lstrik, Media Elektrika, Vol. 7 No.2, Semarang Shaowu, W. et.al., 2002, Hydrophobicity Changing of Silicone Rubber Insulators in Service, 21, rue d'artois F-5008, Paris. 69