BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Rafika Leingo, Wawan Pembengo, Fauzan Zakaria ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

penghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bulan Februari 230 Sumber : Balai Dinas Pertanian, Kota Salatiga, Prov. Jawa Tengah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tipe perkecambahan epigeal

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

PENGARUH PEMBERIAN HORMON TUMBUH DAN DIAMETER STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK JERUK NIPIS TANPA BIJI (Citrus aurantifolis S)

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2014 di Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

Gambar 2. Regresi antara bahan organik eceng gondok (Eichornia crassipes) pada berbagai perlakuan (X) dengan kadar air pada pf 1 (Y)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNG 2. Dosen Pengajar Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

RESPON TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata, NESS) AKIBAT NAUNGAN DAN SELANG PENYIRAMAN AIR

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

RESPON PEMBERIAN AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN TIN (Ficus carica.l)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

~. ~ ~ ~, ~~~~ ~~ ~~ ~ ~,~-.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

Edy Soenyoto Dosen Fakultas Pertanian UNISKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN UJI PERBANDINGAN. Disusun Oleh : Retno Dwi Andayani SP.,MP

2. METODE PELAKSANAAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

Transkripsi:

4.1 Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu semai bibit tomat sampai tanaman dipindahkan di polybag adalah 3 minggu. Pengukuran tinggi tanaman tomat dimulai sejak 1 minggu setelah tanaman dipindahkan di polybag. Sehingga, umur tanaman tomat ketika dilakukan pengukuran tinggi tanaman pertama adalah 4 minggu. Namun, peneliti mengambil patokan untuk umur tanam adalah umur tanam ketika tanaman tomat dipindahkan di polybag. Hasil pengamatan tinggi tanaman tomat pada umur 1 sampai dengan 7 MST (Minggu Setelah Tanam) dan analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Analisis ragam data tersebut menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial. Data tinggi rata-rata tanaman tomat pada umur 1 sampai dengan 7 minggu setelah tanam dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Tomat ZPT (ml) Tinggi tanaman (cm) 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 0 6,90 tn 9,58 tn 12,95 tn 20,38 tn 31,55 tn 45,25 a 63,63 a 0,50 6,85 tn 9,50 tn 13,90 tn 23,25 tn 37,65 tn 50,58 ab 72,63 ab 1,00 6,78 tn 9,50 tn 13,88 tn 24,88 tn 41,70 tn 54,00 abc 80,75 bc 1,50 7,13 tn 10,20 tn 14,48 tn 28,83 tn 45,23 tn 62,50 bc 88,88 cd 5,00 6,88 tn 11,18 tn 16,68 tn 30,28 tn 52,75 tn 70,25 c 96,88 d BNT - - - - - 10,91 9,42 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Melalui tabel 1, dapat diketahui rata-rata tinggi tanaman tomat pada umur 1 sampai dengan 7 MST. Pada semua perlakuan, P4 memiliki rata-rata yang tertinggi, sedangkan yang terendah pada P0. Hasil penggunaan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) dengan kadar konsentrasi tertentu terhadap tinggi rata-rata tanaman tomat diperoleh bahwa semakin banyak konsentrasi penggunaan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT),

tanaman tomat semakin mengalami penambahan tinggi. Hasil pengamatan tinggi tanaman tomat pada minggu keenam dan minggu ketujuh diperoleh hasil yang berbeda nyata, sedangkan pada minggu pertama sampai minggu kelima tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena pemberian ZPT jenis atonik pada tanaman dilakukan pada minggu ketiga setelah tanaman dipindahkan di polybag. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu penggunaan ZPT pada tanaman tomat maka dilakukan analisis ragam hasil pengukuran tinggi tanaman tomat mulai dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-7 setelah tanam. Berdasarkan hasil analisis ragam tersebut (Lampiran 1) dapat diketahui bahwa Penggunaan ZPT memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman tomat. Setelah analisis ragam, dilanjutkan dengan pengujian lanjutan. Pengujian lanjutan dilakukan apabila hasil analisis ragam diperoleh hasil yang berbeda nyata. Uji lanjutan yang digunakan yakni uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Adapun hasil uji tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Perbedaan tinggi yang signifikan pada perlakuan disebabkan karena perbedaan jumlah konsentrasi hormon tumbuh yang terkandung dalam ZPT yang digunakan pada masing-masing perlakuan. Pemberian ZPT atonik pada tanaman tomat memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Suatu tanaman akan tumbuh dengan suburnya apabila segala elemen yang dibutuhkan selalu cukup tersedia seperti hormon tumbuh yang berfungsi sebagai perangsang dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Sutatar dan Sanjaya, 1996). Efektivitas zat pengatur tumbuh menurun pada intensitas cahaya rendah, oleh karena itu pemakaian zat pengatur tumbuh haruslah disertai dengan pengaturan lingkungan pertanaman yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 4.2 Jumlah Daun Pengamatan jumlah daun tanaman tomat dilakukan pada umur 1 sampai dengan 7 MST. Perhitungan jumlah daun tanaman tomat dilakukan bersamaan dengan pengukuran tinggi, yaitu dimulai sejak 1 minggu setelah tanaman

dipindahkan di polybag dengan umur tanaman yang sebenarnya adalah 4 minggu setelah penyemaian. Data hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 3. Analisis ragam data tersebut menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial. Data rata-rata jumlah daun tanaman tomat pada umur 1 sampai dengan 7 minggu setelah tanam dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Daun Tanaman Tomat ZPT Jumlah Daun (helai) (ml) 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST 0 2,50 tn 8,75 tn 14,75 tn 25,75 tn 58,50 tn 88,75 a 150,75 a 0,50 2,50 tn 8,75 tn 16,00 tn 32,75 tn 74,00 tn 99,25 ab 166,00 ab 1,00 3,00 tn 8,75 tn 15,50 tn 33,50 tn 82,00 tn 111,00 ab 184,25 bc 1,50 3,50 tn 9,00 tn 18,00 tn 37,75 tn 88,25 tn 128,25 bc 208,25 cd 5,00 3,00 tn 10,00 tn 19,00 tn 43,00 tn 104,50 tn 143,25 c 234,00 d BNT - - - - - 31,30 33,12 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui rata-rata jumlah daun tanaman tomat pada umur 1 sampai dengan 7 MST. Pada semua perlakuan yakni penggunaan ZPT dengan kosentrasi yang berbeda, perlakuan P4 memiliki jumlah daun rata-rata tertinggi dan yang terendah pada perlakuan P0. Pengaruh penggunaan ZPT dengan kadar konsentrasi tertentu terhadap tinggi rata-rata tanaman tomat diperoleh bahwa semakin banyak konsentrasi penggunaan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT), jumlah daun pada tanaman tomat semakin banyak. Sebaliknya, semakin sedikit konsentrasi penggunaan ZPT, jumlah daun pada tanaman tomat semakin sedikit. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu penggunaan ZPT pada tanaman tomat maka dilakukan analisis ragam jumlah daun tanaman tomat mulai dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-7 setelah tanam. Adapun hasil analisis ragam jumlah daun tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil analisis ragam jumlah daun tanaman tomat, dapat diketahui bahwa Penggunaan ZPT memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi

tanaman tomat. Setelah analisis ragam, dilanjutkan dengan pengujian lanjutan dengan uji BNT. Pengujian ini dilakukan karena hasil analisis ragam jumlah daun diperoleh hasil yang berbeda nyata. Hasil pengamatan jumlah daun pada minggu keenam dan minggu ketujuh diperoleh hasil yang berbeda nyata, sedangkan pada minggu pertama sampai minggu kelima tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan karena pemberian ZPT jenis atonik pada tanaman dilakukan pada minggu ketiga setelah tanaman dipindahkan di polybag. Adapun hasil uji BNT jumlah daun tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 4. Jumlah daun merupakan salah satu indikator pertumbuhan tanaman dan dapat digunakan sebagai data penunjang untuk menjelaskan proses pertumbuhan yang terjadi (Sitompul dan Guritno, 1995). Penggunaan ZPT atonik dapat mempengaruhi jumlah daun tanaman tomat. Atonik merupakan zat pemacu pertumbuhan sintetik yang berfungsi merangsang pertumbuhan akar, mengaktifkan penyerapan unsur hara, meningkatkan keluarnya kuncup dan meningkatkan kualitas hasil tanaman (Surachmat, K. 1984). Atonik ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan daun pada tanaman tomat. Sehingga semakin banyak kosentrasi zat atonik pada ZPT yang digunakan maka dapat mempengaruhi pertumbuhan daun tanaman tomat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pada perlakuan P4 dengan konsentrasi ZPT yang digunakan yaitu 5ml/liter air, jumlah daun tanaman tomat lebih banyak dibanding dengan jumlah daun pada perlakuan P3 (1,5 ml/liter air), P2 (1 ml/liter air) dan P1 (0,5 ml/liter air). Tetapi menurut Huik (2004) pemberian konsentrasi yang tinggi atau di atas normal, auksin dapat bersifat sebagai inhibitor karena enzim tidak bisa menangkap konsentrasi tersebut sehingga cenderung untuk menghambat pertumbuhan. Sehingga pemakaian suatu zat perangsang akar harus tepat konsentrasinya. Namun, penggunaan ZPT sebanyak 5ml/liter air masih dapat memacu pertumbuhan daun.

4.3 Umur Berbunga Pengamatan umur berbunga tanaman tomat dilakukan ketika tanaman mulai mengeluarkan bunga. Penentuan umur berbunga dihitung jumlah hari ketika tanaman tomat mulai ditanam sampai mengeluarkan bunga yakni jumlah hari setelah tanam (HST). Data hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 5. Analisis ragam data tersebut menggunakan RAL. Data rata-rata umur berbunga tanaman tomat dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Waktu Rata-Rata Umur Berbunga Tanaman Tomat ZPT (ml) Umur Berbunga (hari) 0 30,50 tn 0,50 30,50 tn 1,00 30,25 tn 1,50 30,00 tn 5,00 29,75 tn BNT - Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Pada Tabel 3, dapat diketahui waktu rata-rata umur berbunga tanaman tomat. Waktu rata-rata tercepat tanaman tomat mengeluarkan bunga adalah pada perlakuan P4 dan waktu rata-rata paling lama pada perlakuan P1 dan P0. Pengaruh penggunaan ZPT dengan kadar konsentrasi tertentu terhadap waktu rata-rata umur berbunga tanaman tomat diperoleh bahwa semakin banyak konsentrasi penggunaan ZPT, umur berbunga tanaman tomat menjadi lebih cepat. Sebaliknya, semakin sedikit konsentrasi penggunaan ZPT, jumlah daun pada tanaman tomat semakin sedikit. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu penggunaan ZPT pada tanaman tomat maka dilakukan analisis ragam umur berbunga tanaman tomat. Adapun hasil analisis ragam jumlah daun tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan hasil analisis ragam jumlah daun tanaman tomat, dapat diketahui bahwa perlakuan dengan menggunakan ZPT pada tanaman tomat, tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap umur berbunga tanaman tomat. Sesuai dengan hasil

analisis ragam umur berbunga tanaman tomat diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata, maka pengujian lanjutan dengan uji BNT tidak perlu lagi dilanjutkan. Penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) dapat menghasilkan bunga dan buah dengan jumlah yang signifikan (Arancon et al., 2006). Walaupun ZPT dapat merangsang pertumbuhan bunga tetapi tidak dapat memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap cepat lambatnya tanaman tomat mengeluarkan bunga. Hal ini berdasarkan hasil penelitian bahwa umur berbunga tanaman tomat pada setiap perlakuan (penggunaan konsentrasi ZPT yang berbeda) diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ZPT atonik pada tanaman tomat tidak berpengaruh terhadap percepatan umur berbunga. Kondisi iklim pada saat penelitian yaitu curah hujan dalam kategori sedang. 4.4 Jumlah Buah Perhitungan jumlah buah tanaman tomat dilakukan mulai dari jumlah buah saat panen pertama sampai dengan jumlah buah pada panen kelima. Sehingga, perhitungan jumlah buah untuk setiap perlakuan dihitung secara keseluruhan. Pelaksanaan panen dilakukan secara serempak dengan selang waktu 3 hari. Data hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah buah tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis ragam data jumlah buah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data jumlah buah rata-rata tanaman tomat untuk setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-Rata Jumlah Buah Tanaman Tomat ZPT (ml) Jumlah Buah Per Tanaman (buah) 0 100,00 a 0,50 121,25 b 1,00 130,00 b 1,50 151,75 c 5,00 176,50 d BNT 9,16

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah buah tanaman tomat pada setiap perlakuan diperoleh hasil yang berbeda. Jumlah rata-rata buah terbanyak adalah pada perlakuan P4 dan yang terendah pada perlakuan P0. Pengaruh penggunaan ZPT dengan kadar konsentrasi berbeda terhadap jumlah buah rata-rata tanaman tomat diperoleh bahwa semakin banyak konsentrasi penggunaan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT), jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman tomat semakin banyak. Sebaliknya, semakin sedikit konsentrasi penggunaan ZPT jumlah buah semakin sedikit. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu penggunaan ZPT pada tanaman tomat maka dilakukan analisis ragam jumlah buah tanaman tomat (Lampiran 6). Berdasarkan hasil analisis ragam tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan ZPT memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman tomat. Setelah analisis ragam, dilanjutkan dengan pengujian lanjutan dengan uji BNT. Pengujian ini dilakukan karena hasil analisis ragam jumlah buah diperoleh hasil yang berbeda nyata. Adapun hasil uji BNT jumlah buah tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 7. Penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) dapat menghasilkan bunga dan buah dengan jumlah yang signifikan (Arancon et al., 2006). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan konsentrasi ZPT memberikan hasil yang berbeda. Semakin banyak jumlah konsentrasi ZPT yang diberikan pada tanaman tomat, jumlah buah juga semakin banyak. Jumlah buah terbanyak diperoleh pada konsentrasi ZPT sebanyak 5ml/liter air (P4). Pada konsentrasi 1,5ml/liter air (P3) jumlah buah lebih rendah ketimbang jumlah buah pada perlakuan P4. Begitu pula halnya pada konsentrasi ZPT sebanyak 1 ml/liter air (P2) jumlah buah lebih rendah ketimbang jumlah buah pada perlakuan P3. Perbedaan jumlah buah pada setiap perlakuan dipengaruhi oleh kadar atonik pada masing-masing perlakuan. Atonik merupakan zat pemacu pertumbuhan sintetik yang berfungsi merangsang pertumbuhan akar, mengaktifkan penyerapan unsur hara, meningkatkan keluarnya kuncup dan

meningkatkan kualitas hasil tanaman (Surachmat, K. 1984). Semakin baik penyerapan unsur-unsur hara meningkatkan hasil tanaman. 4.5 Produksi Produksi hasil panen tomat dihitung dengan menjumlahkan keseluruhan berat tomat masing-masing perlakuan yaitu hasil dari panen pertama sampai dengan panen kelima. Pelaksanaan panen ini dilakukan secara serempak dengan selang waktu panen adalah 3 hari. Perhitungan jumlah buah untuk setiap perlakuan dihitung secara keseluruhan. Data hasil pengamatan dan analisis sidik ragam produksi hasil panen tomat dapat dilihat pada Lampiran 8. Analisis ragam data jumlah buah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil produksi rata-rata tanaman tomat untuk setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Produksi Rata-Rata Tanaman Tomat ZPT (ml) Produksi (kg/tanaman) 0 2,33 a 0,50 2,83 b 1,00 3,03 b 1,50 3,53 c 5,00 4,10 d BNT 0,22 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama dan kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa hasil produksi rata-rata tanaman tomat pada setiap perlakuan diperoleh hasil yang berbeda. Jumlah hasil produksi ratarata tanaman tomat terbanyak adalah pada perlakuan P4 dan yang terendah pada perlakuan P0. Pengaruh penggunaan ZPT dengan kadar konsentrasi berbeda terhadap hasil produksi rata-rata tanaman tomat diperoleh bahwa semakin banyak konsentrasi penggunaan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT), hasil produksi rata-rata tanaman tomat

semakin banyak. Sebaliknya, semakin sedikit konsentrasi penggunaan ZPT hasil produksi rata-rata tanaman tomat semakin sedikit. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu penggunaan ZPT pada tanaman tomat maka dilakukan analisis ragam jumlah buah tanaman tomat (Lampiran 8). Berdasarkan hasil analisis ragam tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan ZPT memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap hasil produksi rata-rata tanaman tomat. Setelah analisis ragam, dilanjutkan dengan pengujian lanjutan dengan uji BNT. Uji lanjut BNT dilakukan karena hasil analisis ragam hasil produksi rata-rata tanaman tomat diperoleh hasil yang berbeda nyata. Adapun data uji BNT hasil produksi rata-rata tanaman tomat dapat dilihat pada Lampiran 9. Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) mempunyai selain mempunyai peranan dalam memacu pertumbuhan dan memperbaiki mutu, juga dapat meningkatkan hasil tanaman (Winten, 2009). Penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) dapat menghasilkan bunga dan buah dengan jumlah yang signifikan (Arancon et al., 2006). Semakin banyak jumlah buah tanaman tomat, maka semakin banyak pula produksi yang dihasilkan tanaman tomat. Semakin banyak jumlah konsentrasi ZPT yang diberikan pada tanaman tomat, jumlah produksi tanaman tomat juga semakin tinggi. Hasil produksi tertinggi diperoleh pada konsentrasi ZPT sebanyak 5ml/liter air (P4). Pada konsentrasi 1,5ml/liter air (P3) hasil produksi lebih rendah ketimbang hasil produksi pada perlakuan P4. Begitu pula halnya pada konsentrasi ZPT sebanyak 1 ml/liter air (P2) hasil produksi tanaman tomat lebih rendah ketimbang hasil produksi pada perlakuan P3. Perbedaan hasil produksi pada setiap perlakuan dipengaruhi oleh kadar atonik pada masing-masing perlakuan. Atonik merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang dapat meningkatkan produksi tanaman (Winten, 2009).