BAB V SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa prenatal merupakan lingkungan manusia sebelum

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nifas sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB VII PENUTUP. Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. berkelanjutan (sustainable development). Peningkatan kemampuan

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas yang

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan peningkatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

SOSIAL 1.Pendapaatan METODE 2. Pengetahuan HASIL

Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi 2 yakni (Notoatmodjo, 2003):

II. TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomis (Perpres no. 72 Tahun 2012). Menurut UU no. 36 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. ditangani adalah tinggi nya angka kematian ibu (AKI) yang mencapai 307 per

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebesar ppm dalam bentuk KIO 3 hal ini dikaitkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NO. RESPONDEN : Hari/Tgl wawancara : Identitas Responden : 1. Nama : 2. Agama : 3. Suku : 4. Alamat : Petunjuk Umum Pengisian

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi

1. BAB1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

BAB 1 : PENDAHULUAN. menangani kasus risiko tinggi secara memadai. (2) pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku sehat. untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan mereka (Taylor,

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan menurun. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

belum baik karena standar pelayanan belum dilaksanakan seluruhnya, diperkuat

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan perlu ditunjang. dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BADAN PENYELENGGARA JAMINAN KESEHATAN. secara nasional berdasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas, dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ukuran dasar kebijakan sudah ada dalam bentuk modul pelatihan dan

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti diperoleh simpulan sebagai berikut : a. Ibu hamil di desa Tandula Jangga Kecamatan Nggaha Oriangu belum sepenuhnya memanfaatkan pelayanan Antenatal care (ANC) dengan baik. Ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab hal ini terjadi. Faktor-faktor tersebut adalah faktor predisposisi, faktor enabling dan faktor reinforcing. Hal tersebut dapat dilihat dari kehidupan sosial para ibu hamil serta gejala-gejala sosial yang terjadi disekitarnya dan lingkungan yang mendukung di luar kehidupan sosial partisipan. b. Faktor predisposisi merupakan faktor pemudah yang diidentikan berasal dari individu atau partisipan itu sendiri dalam merespon sesuatu dan melakukan suatu tindakan. Pengetahuan umum akan kehamilan, sikap terhadap kehamilan, perilaku selama hamil, faktor struktur sosial, dan dukungan keluarga merupakan komponen predisiposisi yang paling mendasari alasan riset partisipan untuk mencari dan menggunakan pelayanan ANC. 177

Kurangnya pengetahuan akan gejala kehamilan menimbulkan reaksi atau sikap yang biasa saja oleh riset partisipan. Perilaku yang ditunjukan untuk menjaga kehamilannya terkesan biasa saja dan tidak terlalu memperdulikan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh ibu hamil seperti melakukan aktifitas di sawah, berdagang, berpergian jauh dengan berkendaraan motor serta tidak melakukan pemeriksaan kehamilan di tempat pelayanan antenatal care (ANC). Selain itu dukungan yang datang dari keluarga kurang dan tidak tegas dalam mengawasi setiap tindakan ibu hamil. Sebagian keluarga partisipan menyarankan ibu untuk tidak keluar rumah selama hamil karena alasan kepercayaan keluarga akan hal-hal yang bersifat tabu di masyarakat setempat maupun alasan pribadi, ada juga yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga melalaikan waktu pemeriksaan kehamilan. c. Faktor Enabling (faktor pemungkin/pendorong) merupakan unsur di luar kehidupan sosial individu. Dalam hal ini mencakup ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana pelayanan ANC. Tempat pelayanan antenatal care (ANC) tidak hanya dilaksanakan di Puskesmas Nggaha Oriangu saja tetapi di Posyandu desa Tandula Jangga. Ibu kurang tertarik untuk melakukan kunjungan ANC karena melihat 178

peralatan atau sebagian bentuk pelayanan yang ia terima di Posyandu sedikit berbeda dengan di Puskesmas serta dirasa kurang lengkap. Hal demikian membuat para ibu cenderung melakukan perawatan sendiri maupun ke dukun karena tidak ada pemeriksaan spesifik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan ketika berkunjung ke tempat pelayanan ANC. Ada juga partisipan yang merasa pelayanan dan prasarana yang disediakan cukup baik lantaran mereka tidak mengerti akan hal-hal yang harus dilakukan atau pemeriksaan yang dilakukan di tempat pelayanan ANC. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pembenahan bentuk pelayanan itu sendiri oleh para tenaga kesehatan terhadap pelayanan ANC sehingga membuat ibu cenderung tidak datang berkunjung. Selain itu keterjangkauan tempat pelayanan juga menjadi alasan ibu untuk cenderung tidak pergi berkunjung. Jarak Posyandu dengan rumah para ibu hamil kurang dari 5 KM sedangkan jarak Puskesmas dari rumah para ibu hamil adalah 5-10 KM. Meskipun partisipan tidak mengeluarkan biaya pada saat datang berkunjung, tidak berarti mereka akan mudah pergi ke tempat pelayanan karena ia harus memikirkan mendatangi tempat pelayanan dengan kendaraan atau berjalan kaki mengingat 179

kondisi jalan atau jarak rumah mereka yang cukup jauh dan sulitnya menunggu kendaraan yang ada. d. Faktor Reinforcing (faktor Penguat) adalah faktor yang mendukung riset partisipan untuk tidak melakukan kunjungan ANC yakni perilaku tenaga kesehatan pada saat memberikan pelayanan serta bentuk komunikasi yang kurang baik terhadap partisipan sehingga partisipan kesulitan menangkap pesan yang diberikan petugas dalam menjaga dan merawat kehamilan ibu. Hal ini juga terkait dengan dukungan dari tokoh masyarakat (TOMA) dan tokoh agama (TOGA) yang ada lingkungan partisipan. Dukungan dari individu yang dihormati dan disegani mampu memberikan dorongan positif bagi partisipan namun terhadap partisipan, dukungan tokoh masyarakat kurang kuat mempengaruhi ibu untuk melakukan kunjungan ANC bahkan ada yang sama sekali tidak menganjurkan ibu untuk datang memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan melainkan datang mengunjungi dukun. Tokoh agama berperan cukup baik dengan mendekati keluarga dan memberi dukungan yang cukup baik terhadap partisipan untuk melakukan kunjungan ANC tetapi ada juga partisipan yang sama sekali tidak bertemu atau tidak 180

mendapat dukungan dari tokoh agama di lingkungan tempat tinggalnya. 5.2 Saran a. Bagi Pemerintah Pemerintah lebih memaksimalkan program pelayanan KIA di desa dengan mengoptimalkan kerja para petugas kesehatan di Puskesmas. b. Bagi Puskesmas dan Posyandu Mempelajari secara mendalam serta mencari solusi terhadap alasan masyarakat yang kurang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta lebih sering mensosialisasikan fungsi dari setiap program pelayanan ANC yang ada dan melakukan pendekatan terhadap keluarga-keluarga yang masih sulit melakukan kunjungan ke pelayanan ANC. c. Tenaga kesehatan Pelayanan ANC Dapat memaksimalkan pelayanannya dengan membina hubungan yang baik dengan para pengunjung, membuka komunikasi yang baik dan terarah sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pengunjung. Selain itu petugas juga mengoptimalkan program untuk melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil agar proses pelayanan ANC tidak hanya terbatas di tempat Pelayanan 181

yang disediakan melainkan bisa juga terjadi di rumah ibu hamil. d. Keluarga Keluarga dapat meningkatkan pengawasan terhadap perawatan kehamilan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga dan mendukung untuk memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan serta turut mengikuti informasi mengenai perkembangan yang dialami ibu dan janin secara berkala. e. Masyarakat Masyarakat dapat mengupayakan kerjasama kelompok atau komunitas (Pemberdayaan masyarakat) di daerah secara bersama-sama mengontrol kondisi ibu hamil yang ada di daerah mereka. 182