BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA KEBERADAAN KELOMPOK SUPORTER SEPAKBOLA DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATRA UTARA (Studi Kelompok Suporter Klub Sepakbola PSMS MEDAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perserikatan tahun 1985, dimana liga ini masih belum tergolong profesional. Hal ini

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kedudukan sosial. Banyak diantara insiden yang disulut oleh sebab-sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB 1 PENDAHULUAN. dikomersilkan. Begitu banyak kompetisi olahraga yang populer di dunia, seperti basket,

BONITA (BONEK WANITA) (Studi Deskriptif tentang Makna Bonek Wanita Sebagai Suporter Persebaya ) Erma Novianti ABSTRAK

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya telah menghasilkan teknologi yang berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya amat luas. Jika kita bicara di era globalisasi sepak bola,

DRS. HERWIN, M.PD.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB IV KESIMPULAN. muncul kelompok baru yang juga mengaku sebagai pendukung PSS Sleman.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Judul Stadion Sepak bola Berbasis Publik Area Stadion Sepakbola Berbasis Publik Area

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gambar 5.1 Lambang Bendera Indonesia, Garuda Pancasila, dan Logo Fair Play Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, saling berhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. penggemar dan peminat di berbagai belahan bumi. Bahkan sepak bola. bukan hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mampu membawa

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SUPORTER SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

REDESAIN STADION MANAHAN SURAKARTA SEBAGAI STADION SEPAKBOLA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. termasuk liga profesional ataupun pertandingan antar kampung (tarkam) hampir selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Respect For The Rules dalam Permainan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

STRATEGI MENGAJARKAN NILAI FAIR PLAY PADA PELATIH SEPAKBOLA DI KOTA MADIUN. Hagus Muryanto *)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

STADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas)

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN SEPAKBOLA DI SEMARANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia, tidak hanya oleh orang dewasa, anak-anak, pria, bahkan wanita pun memainkan olahraga ini. Sepakbola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia dengan Organisasi sepak bola dunia adalah FIFA (Federation International De Football Association), banyak kejuaraan yang telah diselenggarakan diberbagai event dunia seperti Piala Champion, Piala Dunia, Piala Eropa dan lain sebagainya. Dari event-event sepakbola tersebut mampu menghipnotis semua masyarakat untuk menyaksikan pertandingan sepakbola sehingga Sepakbola juga merupakan olahraga yang cukup memasyarakat dan digemari seluruh lapisan dunia. Persepakbolaan di Indonesia juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Munculnya klub-klub sepakbola di berbagai daerah menunjukkan perkembangan sepak bola di Indonesia yang cukup baik dengan Induk organisasi sepakbola di Indonesia adalah Persatuan SepakBola Seluruh Indonesia (PSSI). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan oleh PSSI sangatlah memancing antusias dari seluruh daerah untuk ikut bersaing atau berkompetisi dalam dunia sepakbola di Indonesia. Klub-klub sepakbola di Indonesia begitu banyak, tak terhitung lagi jumlahnya mulai dari yang resmi maupun yang tidak mempunyai badan hukum sama sekali namun itu tidak mengurungkan niat para pecinta sepakbola untuk berkumpul dan membuat tim. Pembentukan klub-klub di daerah-daerah menunjukan semangat dalam memajukan persepakbolaan di Indonesia. 1

2 Sepakbola tidak hanya sebatas permainan indah dan fair play di sisi lain sepak bola bisa menjadai ladang mata pencaharian, bahkan sebagai jalan menjadi tokoh yang mendunia. Hal ini yang menjadikan sepak bola sebagai salah satu cabang olahraga yang digemari. Selain itu, permainan sepak bola bersifat timbal balik. Dengan sifatnya tersebut jelas sepakbola tidak bisa dimainkan sendiri. Dalam prakteknya, sepakbola merupakan interaksi dua pihak yang saling berlawanan dalam suatu permainan untuk merebutkan hadiah tertinggi, yaitu kemenangan. Persatuan Sepak Bola Medan dan Sekitarnya (PSMS) merupakan klub sepakbola kebanggaan masyarakat di Medan dengan julukan ayam kinantan. Klub ini yang terbentuk pada 21 April 1950 yang bertempat di stadion Teladan Medan. Letak stadion Teladan yang strategis menjadi salah satu ikon di pusat kota Medan. Tidak terlepas dari prestasi yang ditorehkan klub ini, Klub sepakbola PSMS juga ikut meramaikan iklim sepakbola nasional juga diikuti oleh dukungan dari pihak masyarakat daerah dimana kesebelasan itu berasal atau lebih dikenal degan sebutan suporter. Kehadiran suporter memang diakui banyak membantu untuk sebuah tim. Suporter pun dikenal dengan sebutan pemain ke dua belas. Keberadaan pendukung atau suporter merupakan salah satu pilar penting dalam sebuah pertandingan sepak bola, agar suasana tidak terasa hambar dan tanpa makna. Keberadaan suporter dapat menjadikan energi tambahan (motivator) untuk para pemain untuk memperoleh kemenangan demi kepuasan para suporter atau pendukungnya. Klub sepakbola PSMS Medan juga memiliki suporter fanatik yang siap memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada tim pujaannya. Dengan adanya suporter dapat memberikan suasana pertandingan lebih hidup, semarak, dan nuansa jadi lebih seru kemanapun PSMS Medan bertanding.

3 Kota medan adalah salah satu dari kota besar di Indonesia yang juga memiliki 2 kelompok suporter fanatik yaitu: Kampak FC dan SMeCK Hooligan. Kampak FC (Kesatuan Anak Medan Pencinta Ayam Kinantan), berdiri pada 14 februari 2001 ini tercatat sebagai kelompok suporter pertama yang ada di kota Medan. Suporter ini memiliki sekitar 5000 simpatisan, sebagian besar simpatisan telah terdaftar resmi dan memiliki kartu tanda anggota. Sedangkan Suporter Smeck Hooligan berdiri pada tanggal 30 september 2003, hingga saat ini memiliki jumlah anggota kurang lebih 8000 orang. Kedua kelompok suporter inilah yang menjadikan salah satu kesuksesan klub sepakbola PSMS Medan. Suporter adalah sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat untuk memberikan dukungannya kepada kesebelasan yang mereka bela dan memiliki sebuah elemen penting dalam sepakbola. Suporter bagi sebuah kesebelasan bisa berarti aset berharga bila dikelola dengan baik, menjadi pemain ke dua belas karena semangat yang diberikannya, menjadi simbol kebanggaan tim karena kreatifitas dan loyalitasnya, menjadi spirit kemenangan dan kejayaan tim saat semua potensi tercurahkan untuk kesebelasan itu. Begitu membudayanya eksistensi suporter dalam sepakbola menjadikannya tak akan ada sebuah kesebelasan tanpa ada supoter akan tetapi keberadaan suporter juga memberikan makna negatif bagi dunia persepakbolaan. Fenomena atau permasalahan suporter sepakbola di Indonesia menjadi permasalahan yang masih terus dibicarakan oleh setiap insan sepakbola Indonesia. Terjadinya tawuran antar suporter, berbuat anarkis, merusak fasilitas stadion atau fasilitas umum dan lain sebagainya bahkan sampai terjadi korban jiwa menunjukkan bahwa belum dewasanya suporter dan tidak memahami maksud dan tujuan dari suporter itu sendiri. Keberadaan suporter telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah kesebelasan. Suporter hadir dalam suatu arena pertandingan dengan tujuan untuk mendukung tim kesayangan mereka. Mendukung mental dan

4 moral dan sekaligus meneror mental tim lawan. Ketika dua kelompok suporter ini bertemu disebuah arena pertandingan dengan tujuan yang sama namun berbeda tim yang didukung, maka yang terjadi adalah pertentangan, perang yel-yel, saling ejek dan lain-lain. Dan tidak menutup kemungkinan suasanapun akan menjadi kisruh. Penyebab kekisruhan sebenarnya dipicu oleh tidak puasnya pendukung terhadap performen pemain dan wasit yang dituduh tidak adil, yang berujung dengan kekalahan tim kesayangannya. Selain itu, keberadaan suporter tak jarang menimbulkan kekacauan dan kerusuhan di luar pertandingan dengan aksi hooliganisme. Hal tersebut tidak jarang disebabkan oleh hal-hal yang menimbulkan tindakan anarkisme dikarnakan fanatisme yang berlebihan. Fanatisme juga dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok, tidak jarang juga dapat menimbulkan agresi. Sebagai bentuk kognitif, individu yang fanatik akan cenderung kurang terkontrol dan tidak rasional. Apabila bentuk kognitif ini mendasari setiap perilaku, peluang munculnya agresi akan semakin besar. Fanatisme merupakan suatu antusiasme pada sesuatu, sehingga menimbulkan agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya. Menurut Franz Magnis (1999: 70) mengatakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi tingkah laku agresif suporter sepakbola. Pertama, kepemimpinan wasit dalam pertandingan. Hal ini menyebabkan suporter kesebelasan melampiaskan kekesalan dan ketidakpuasannya melalui tingkah laku agresif. Kedua, permainan kasar tim lawan yang pada umumnya ditanggapi dengan melempari pemain yang tersebut maupun mencemoohnya. Ketiga, kekalahan tim yang didukung. Sebagian besar suporter suatu kesebelasan sepak bola pada umumnya belum cukup dewasa untuk menerima kenyataan hasil pertandingan. Dinamika kelompok merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata dinamika dan kelompok. Secara harfiah dinamika merupakan bagian dari ilmu fisika tentang benda-benda yang bergerak dan tenaga yang menggerakkannya.

5 Dinamika berasal dari istilah dinamis menurut Wildan Zulkarnain (2013: 25) berarti sifat dan tabiat yang bertenaga atau berkemampuan, serta selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. dinamika kelompok sebagai suatu metoda dan proses, merupakan salah satu alat manajemen untuk menghasilkan kerjasama kelompok yang optimal, agar pengelolaan organisasi menjadi lebih efektif, efisien dan produktif. Sebagai metoda, dinamika kelompok membuat setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesadaran semacam ini perlu diciptakan karena kelompok atau organisasi akan menjadi efektif apabila memiliki satu tujuan, satu cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diciptakan dan disepakati bersama dengan melibatkan semua individu anggota kelompok tersebut sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dinamika menurut Wildan Zulkarnain (2013: 25) suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur satu dengan lainnya karena adanya pertalian langsung diantara unsur-unsur tersebut. jika salah satu unsur sistem mengalami perubahan, maka akan membawa perubahan pula pada unsur-unsur lainnya. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdepedensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini terjadi karena selama ada kelompok, maka semangat kelompok (group spirit) akan terus-menerus ada dalam kelompok itu. Oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap kelompok yang bersangkutan dapat berubah. Sedangkan pengertian kelompok tidak terlepas dari elemen keberadaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Jhonson (2012) dalam Zulkarnain (2013: 25) secara rinci mendefinisikan dinamika kelompok sebagai suatu lingkup pengetahuan sosial yang berkonsentrasi pada pengetahuan tentang hakekat kehidupan kelompok. Dinamika kelompok adalah studi ilmiah tentang prilaku dalam kelompok untuk mengembangkan pengetahuan tentang

6 kakikat kelompok, pengembangan kelompok, hubungan kelompok dengan anggotanya, dan hubungan kelompok lain atau kelompok yang lebih besar. Jadi, pengertian dinamika dan pengertian kelompok jika digabungkan akan menjadi pengertian dinamika kelompok. Serta pengertian dinamika kelompok setidaknya memiliki beberapa unsur yaitu: adanya kumpulan dua orang atau lebih, melakukan intraksi, anggota saling mempengaruhi satu dengan lainya dan keadaan kelompok dari waktu ke waktu sering berubah-ubah atau bergerak. Dari penjelasan diatas tadi maka dinamika suporter pendukung klub sepakbola PSMS Medan sangat menarik diteliti maka dari pada itu untuk mengetahui dinamika suporter klub sepakbola PSMS Medan diarahkan pada pokok permasalahan yaitu bagaimana dinamika suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra utara, bagaimana keberadaan suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra utara, bagaimana bentuk dukungan suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra utara. Untuk mengetahui hal tersebut, maka peneliti ingin meneliti tentang Dinamika Keberadaan Kelompok Suporter Sepak Bola PSMS di Kota Medan Provinsi Sumatra Utara. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka diperoleh rumusan masalah yaitu : 1. Bagaimana Keberadaan kelompok suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra Utara? 2. Bagaimana Dinamika kelompok suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra Utara? 3. Bagaimana Bentuk dukungan kelompok suporter klub sepakbola PSMS di kota Medan Provinsi Sumatra Utara?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan kebenaran tentang: 1. Keberadaan kelompok suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra Utara. 2. Dinamika kelompok suporter klub sepakbola PSMS Medan Provinsi Sumatra Utara. 3. Bentuk dukungan kelompok suporter pendukung klub sepakbola PSMS di kota Medan Provinsi Sumatra Utara. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Dinamika Keberadaan Kelompok Suporter Sepakbola PSMS di Kota Medan Provinsi Sumatra Utara. Serta dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat, klub sepakbola PSMS Medan dan khususnya pemerintah kota medan yang seharusnya lebih bisa memperhatikan suporter. Karna suporter ini bisa menjadi aset pemasukan klub yang besar jika di kelola dengan baik, apalagi sekarang APBD dan APBN sudah tidak bisa masuk ke klub sepakbola indonesia, dengan tidak adanya lagi uang yang masuk ke dalam khas klub di daerah, maka suporter salah satu solusi yang bisa di jadikan pilihan, apalagi diketahui suporter yang mendukung klub sepakbola PSMS Medan ini terkenal dengan fanatik dan loyalitasnya dalam mendukung klub sepakbola PSMS Medan, maka mereka akan mendukung penuh kemajuan klub sepakbola PSMS Medan.