No. 18/2/DPTP Jakarta, 28 Januari S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEMILIK REKENING GIRO DI BANK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Kepada Departemen Pengelolaan Pinjaman dan Transaksi Pemerintah Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No. 2 JAKARTA 10350

No. 18/4/DPTP Jakarta, 28 Maret 2016 SURAT EDARAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/24/PBI/2015 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/43/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No. 11/8/DPM Jakarta, 27 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 10 /PBI/2005 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.7/37/DPM Jakarta, 8 Agustus S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR. 13/ 8 /PBI/2011 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/2/PBI/2007 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/3/PADG/2018 TENTANG LAYANAN SUB-REGISTRY BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/ 8 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 S U R A T E D A R A N

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N

No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 17/36/DPM Jakarta, 16 November SURAT EDARAN Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA - ELECTRONIC TRADING PLATFORM DI INDONESIA

No. 1/ 8 /DASP Jakarta, 24 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

No. 3/20/DASP Jakarta, 31 Agustus 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 10/9/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/6/PBI/2008 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB III KEPESERTAAN SISTEM BI-RTGS

No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 17/45/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 17/44/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.3/ 24 /DPM Jakarta, 16 November 2001 SURAT EDARAN. Perihal: Tata Cara Penatausahaan Obligasi Pemerintah

No. 4/ 2 /DASP Jakarta, 11 Februari 2002 S U R A T E D A R AN. Kepada SELURUH PESERTA KLIRING DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal: Penyelesaian Pengaduan Nasabah

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

No.11/ 17 /DPM Jakarta, 7 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 10/ 27 /DPM Jakarta, 21 Agustus 2008 SURAT EDARAN. Perihal : Tata Cara Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara

No. 17/42/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No.18/13/DPM Jakarta, 24 Mei Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

No. 6/ 2 /DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR. 13/ 8 /PBI/2011 TENTANG LAPORAN HARIAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 8/13/DPM Jakarta, 1 Mei 2006 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

No. 18/9/DPSP Jakarta, 2 Mei S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 3 /PBI/1999 TENTANG

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

No. 17/46/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No.14/ 29 /DPU Jakarta, 16 Oktober 2012 SURAT EDARAN

No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/51/PBI/2005 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

Yang dimaksud dalam Surat Edaran ini dengan:

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/13/PBI/2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU TERKAIT HUBUNGAN OPERASIONAL BANK UMUM DENGAN BANK INDONESIA

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. wawancara langsung dan dokumenter, penulis mendapatkan data-data yang

No. 10/28/DPM Jakarta, 1 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

No. 18/30/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

Transkripsi:

1 No. 18/2/DPTP Jakarta, 28 Januari 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEMILIK REKENING GIRO DI BANK INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Sistem Bank Indonesia Government Electronic Banking Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/24/PBI/2015 tentang Rekening Giro di Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 416, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5832) dan dalam rangka meningkatkan tata kelola penyelenggaraan sarana elektronik serta meningkatkan kualitas layanan jasa perbankan oleh Bank Indonesia, perlu diatur ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan sistem Bank Indonesia Government electronic Banking dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut: I. KETENTUAN UMUM A. Definisi Dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini, yang dimaksud dengan: 1. Sistem Bank Indonesia Government-electronic Banking yang selanjutnya disebut Sistem BIG-eB adalah suatu sarana elektronik dan on-line yang disediakan untuk Pemilik Rekening Giro dalam rangka melakukan Transaksi Keuangan dan memperoleh Informasi Keuangan. 2. Penyelenggara Sistem BIG-eB yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah satuan kerja di Bank Indonesia yang menangani operasional layanan jasa perbankan. 3. Peserta Sistem BIG-eB yang selanjutnya disebut Peserta adalah Pemilik Rekening Giro yang menggunakan Sistem BIG-eB. 4. Rekening

2 4. Rekening Giro adalah rekening pihak ekstern di Bank Indonesia yang merupakan sarana bagi penatausahaan transaksi dari simpanan yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 5. Pemilik Rekening Giro adalah pihak yang mempunyai Rekening Giro. 6. Host to Host adalah keterhubungan antara Sistem BIG-eB dengan sistem internal Peserta. 7. BIG-eB Client adalah sistem komputer yang berada di lokasi Peserta dan Penyelenggara yang terhubung dengan server Sistem BIG-eB di Bank Indonesia. 8. Fasilitas Guest Bank Sistem BIG-eB adalah fasilitas BIG-eB Client yang disediakan oleh Penyelenggara di lokasi Penyelenggara yang dapat digunakan oleh Peserta apabila terjadi keadaan tidak normal dan/atau keadaan darurat di lokasi kantor Peserta. 9. Transaksi Keuangan adalah transaksi penambahan dan pengurangan dana pada Rekening Giro. 10. Informasi Keuangan adalah informasi yang berisi saldo dan mutasi Rekening Giro, serta informasi pendukung Transaksi Keuangan. 11. Kode Transaksi adalah kombinasi angka untuk mengidentifikasi dan menentukan jurnal transaksi dalam proses penyelesaian Transaksi Keuangan. B. Prinsip Umum Prinsip umum dalam penyelenggaraan Sistem BIG-eB: 1. Sistem BIG-eB berfungsi untuk mengelola data pengguna, rekening, Kode Transaksi, dan meneruskan instruksi Transaksi Keuangan ke sistem akunting Bank Indonesia dan memproses inquiry Informasi Keuangan. 2. Transaksi Keuangan dan Informasi Keuangan yang diproses melalui Sistem BIG-eB harus memenuhi prinsip keamanan data yang meliputi kerahasiaan (confidentiality), otorisasi (authorization)

3 (authorization), akuntabilitas (accountability), integritas (integrity), keaslian (authenticity), dan tidak dapat disangkal (non-repudiation). 3. Dalam mengirimkan Transaksi Keuangan melalui Sistem BIG-eB, dasar transaksi dan prosedur perekaman data yang diterapkan Peserta diatur dalam ketentuan internal Peserta. 4. Informasi Keuangan yang dihasilkan oleh Sistem BIG-eB merupakan bukti Transaksi Keuangan. 5. Dalam hal terdapat perbedaan Informasi Keuangan antara Sistem BIG-eB dengan sistem internal Peserta dan/atau sistem akunting Bank Indonesia, maka yang digunakan sebagai bukti adalah Informasi Keuangan pada sistem akunting Bank Indonesia. 6. Pemilik Rekening Giro dapat menjadi Peserta sepanjang memperoleh persetujuan dari Penyelenggara. 7. Penyelenggara menyediakan layanan Sistem BIG-eB melalui: a. BIG-eB Client; atau b. BIG-eB Client dan Host to Host. Penyediaan layanan BIG-eB Client dan Host to Host hanya diberikan kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 8. Penentuan ruang lingkup Transaksi Keuangan dan Informasi Keuangan melalui Sistem BIG-eB didasarkan pada: a. kepemilikan Rekening Giro; b. ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai rekening giro; dan/atau c. perjanjian penggunaan Sistem BIG-eB antara Bank Indonesia dengan Peserta apabila diperlukan. II. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Penyelenggara 1. Penyelenggara bertugas untuk: a. memantau

4 a. memantau keberhasilan setelmen Transaksi Keuangan melalui Sistem BIG-eB; b. menatausahakan data pengguna Sistem BIG-eB yang menjalankan peran sebagai: 1) administrator, manager, dan inquisitor di Bank Indonesia; dan 2) administrator di Peserta. c. menatausahakan rekening pada Sistem BIG-eB; d. menatausahakan Kode Transaksi pada Sistem BIG-eB; e. menyediakan helpdesk proses bisnis Sistem BIG-eB; f. menyediakan dan melaksanakan rencana kelangsungan kegiatan dan rencana pemulihan teknologi informasi Sistem BIG-eB; g. melakukan asesmen sistem pengamanan (security system assesment) paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau setiap terjadi perubahan lingkup bisnis Sistem BIG-eB; h. memberikan pelatihan operasional Sistem BIG-eB kepada Peserta; dan i. menyediakan petunjuk teknis Sistem BIG-eB. 2. Penyelenggara bertanggung jawab atas: a. ketersediaan infrastruktur dan kehandalan aplikasi Sistem BIG-eB; b. kerahasiaan Informasi Keuangan pada Sistem BIG-eB; c. keamanan Transaksi Keuangan dan Informasi Keuangan pada Sistem BIG-eB; d. kebijakan internal dalam rangka penyelenggaraan Sistem BIG-eB; dan e. ketersediaan layanan penyelesaian insiden operasional Sistem BIG-eB. B. Peserta 1. Peserta bertugas untuk: a. melakukan pemasangan infrastruktur yang digunakan dalam pengoperasian Sistem BIG-eB di lokasi Peserta; b. memastikan

5 b. memastikan kecukupan kapasitas infrastruktur utama dan cadangan untuk operasional Sistem BIG-eB di lokasi Peserta; c. menatausahakan data pengguna Sistem BIG-eB di Peserta yang menjalankan peran sebagai administrator, manager, inquisitor, supervisor 1, supervisor 2 dan operator; d. menggunakan infrastruktur Sistem BIG-eB sesuai peruntukan; dan e. menjaga keamanan dan kerahasiaan kata kunci (password) Sistem BIG-eB. 2. Peserta bertanggung jawab atas: a. ketersediaan infrastruktur Sistem BIG-eB di lokasi Peserta; b. kerahasiaan Informasi Keuangan pada Sistem BIG-eB; c. kebenaran Transaksi Keuangan pada Sistem BIG-eB; dan d. kebijakan internal dalam rangka operasional Sistem BIG-eB. III. TATA CARA MENJADI PESERTA Prosedur pengajuan menjadi Peserta diatur sebagai berikut: 1. Pemilik Rekening Giro dapat mengajukan permohonan menjadi Peserta dalam hal memerlukan layanan Transaksi Keuangan dan Informasi Keuangan dari Sistem BIG-eB. 2. Pemilik Rekening Giro sebagaimana dimaksud pada angka 1 mengajukan surat permohonan kepesertaan Sistem BIG-eB kepada Penyelenggara. Surat permohonan kepesertaan Sistem BIG-eB ditandatangani oleh Pemilik Rekening Giro atau pejabat yang diberi kuasa oleh Pemilik Rekening Giro. Surat permohonan diajukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dengan dilengkapi formulir data calon Peserta sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini. 3. Penyelenggara

6 3. Penyelenggara memastikan bahwa Pemilik Rekening Giro yang mengajukan surat permohonan memenuhi persyaratan menjadi Peserta. 4. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka 3 paling kurang meliputi: a. Pemilik Rekening Giro berdomisili di Indonesia; dan b. memiliki kesiapan infrastruktur yang digunakan dalam pengoperasian Sistem BIG-eB. 5. Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Penyelenggara memberitahukan persetujuan atau penolakan secara tertulis kepada Pemilik Rekening Giro atau pejabat yang diberi kuasa oleh Pemilik Rekening Giro. 6. Dalam hal terdapat tambahan persyaratan atau ketentuan khusus yang diperlukan namun tidak diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai rekening giro, Penyelenggara dapat: a. menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemilik Rekening Giro yang telah memperoleh persetujuan sebagai Peserta; dan/atau b. membuat perjanjian dengan Peserta. IV. HAK AKSES PADA PESERTA A. Pengguna dan Fungsinya 1. Untuk dapat melakukan aktifitas melalui Sistem BIG-eB, Peserta harus menentukan pihak-pihak yang akan menjadi pengguna. 2. Pihak pengguna pada Peserta adalah: a. Administrator; b. Manager; c. Inquisitor; d. Supervisor 1; e. Supervisor 2; dan f. Operator. 3. Fungsi

7 3. Fungsi masing-masing pengguna pada Peserta adalah sebagai berikut: a. Administrator Administrator adalah petugas di Peserta yang memiliki fungsi: 1) menatausahakan pengguna administrator lain dan manager di Peserta; dan 2) mengakses menu inquiry, laporan dan tata usaha pengguna. b. Manager Manager adalah petugas di Peserta yang memiliki fungsi: 1) menatausahakan pengguna inquisitor, group inquisitor, supervisor 1, supervisor 2, dan operator di Peserta. 2) mengakses menu inquiry, laporan dan tata usaha pengguna. c. Inquisitor Inquisitor adalah petugas di Peserta yang memiliki fungsi untuk dapat mengakses menu inquiry, laporan dan utilitas. d. Supervisor 1 Supervisor 1 adalah petugas di Peserta yang memiliki fungsi: 1) melakukan pra persetujuan data transaksi; dan 2) mengakses menu transaksi, inquiry, laporan, dan utilitas. e. Supervisor 2 Supervisor 2 adalah petugas di Peserta yang memiliki fungsi: 1) melakukan persetujuan akhir data transaksi; dan 2) mengakses menu transaksi, inquiry, laporan, dan utilitas. f. Operator

8 f. Operator Operator adalah petugas di Peserta yang memiliki fungsi: 1) merekam dan mengubah data transaksi; dan 2) mengakses menu transaksi, inquiry, laporan, dan utilitas. 4. Pendistribusian hak akses pengguna Sistem BIG-eB mengacu pada uraian dalam Tabel Hak Akses Sistem BIG-eB sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini. B. Pemberian Hak Akses 1. Penyelenggara menyampaikan 2 (dua) identitas pengguna dan kata kunci (password) administrator kepada Peserta dalam amplop tertutup. 2. Penatausahaan administrator, manager, inquisitor, supervisor 1, supervisor 2, dan operator di Peserta berdasarkan pada kebijakan internal Peserta. 3. Dalam hal diperlukan reset kata kunci (password) administrator, Peserta menyampaikan surat permohonan reset kata kunci (password) kepada Penyelenggara. 4. Peserta dapat melakukan pembatasan hak akses inquisitor terhadap rekening dan/atau fungsi tertentu pada Sistem BIG-eB melalui group inquisitor. V. PENATAUSAHAAN REKENING DAN KODE TRANSAKSI A. Penatausahaan Rekening 1. Peserta menyampaikan surat permohonan pendaftaran atau perubahan rekening yang akan digunakan dalam Sistem BIG-eB. 2. Surat permohonan pendaftaran atau perubahan rekening pada Sistem BIG-eB sebagaimana dimaksud dalam angka 1 ditandatangani oleh Peserta atau pejabat yang diberi kuasa oleh Peserta. 3. Atas

9 3. Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Penyelenggara menyampaikan informasi pendaftaran atau perubahan rekening pada Sistem BIG-eB secara tertulis kepada Peserta atau pejabat yang diberi kuasa oleh Peserta. 4. Permohonan pendaftaran atau perubahan rekening pada Sistem BIG-eB dapat diajukan bersamaan dengan surat permohonan pendaftaran atau perubahan Rekening Giro. B. Penatausahaan Kode Transaksi 1. Peserta menyampaikan surat permohonan pendaftaran atau perubahan Kode Transaksi pada Sistem BIG-eB kepada Penyelenggara. 2. Surat permohonan pendaftaran atau perubahan Kode Transaksi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 ditandatangani oleh Peserta atau pejabat yang diberi kuasa oleh Peserta. Surat Permohonan diajukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini. 3. Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 2, Penyelenggara menyampaikan informasi pendaftaran atau perubahan Kode Transaksi pada Sistem BIG-eB secara tertulis kepada Peserta atau pejabat yang diberi kuasa oleh Peserta. 4. Permohonan pendaftaran atau perubahan Kode Transaksi pada Sistem BIG-eB dapat diajukan bersamaan dengan surat permohonan pembukaan atau perubahan Rekening Giro. VI. LAYANAN SISTEM BIG-eB A. Layanan Transaksi Keuangan 1. Ruang Lingkup a. Ruang lingkup Transaksi Keuangan melalui Sistem BIGeB mencakup layanan: 1) pindah

10 1) pindah buku dalam Rupiah dan valuta asing antar Rekening Giro Peserta atau dari Rekening Giro Peserta ke Rekening Giro lain; dan 2) transfer kredit dalam Rupiah dan valuta asing atas beban Rekening Giro Peserta untuk untung : a) penerima dana yang telah ditentukan dalam Sistem BIG-eB (defined ultimate beneficiary); atau b) penerima dana yang tidak ditentukan dalam Sistem BIG-eB (undefined ultimate beneficiary), berdasarkan Kode Transaksi. b. Penyelenggara menetapkan layanan Transaksi Keuangan yang disediakan kepada Peserta. 2. Tanggal Efektif Transaksi Keuangan Transaksi Keuangan melalui Sistem BIG-eB dapat diefektifkan pada tanggal valuta hari berjalan atau tanggal valuta hari yang ditetapkan oleh Peserta. 3. Waktu Layanan a. Penyelenggara menyediakan layanan Transaksi Keuangan pada hari kerja dengan waktu layanan sebagai berikut: 1) transaksi pindah buku pada pukul 07.10 s.d. 18.30 WIB; dan 2) transaksi transfer kredit yaitu: a) transfer Real Time Gross Settlement (RTGS) pada pukul 07.10 s.d. 16.30 WIB; b) transfer kliring pada pukul 07.10 s.d. 15.30 WIB; dan c) transfer valuta asing pada pukul 07.10 s.d. 15.00 WIB. b. Waktu layanan Sistem BIG-eB sebagaimana dimaksud dalam huruf a dapat diubah oleh Penyelenggara dalam hal: 1) terjadi keadaan tidak normal dan/atau keadaan darurat di Penyelenggara; 2) terdapat

11 2) terdapat transaksi yang masih harus diselesaikan di Bank Indonesia; atau 3) terdapat perubahan waktu operasional transfer kredit Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement dan/atau Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia. c. Selain huruf b, waktu layanan Sistem BIG-eB dapat diperpanjang dalam hal terdapat permohonan tertulis dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Permohonan dimaksud ditandatangani oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia atau pejabat yang diberi kuasa oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Permohonan perpanjangan diterima oleh Penyelenggara paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum berakhirnya waktu layanan terkait pada Sistem BIG-eB. d. Penyelenggara menyampaikan informasi mengenai perubahan waktu layanan Sistem BIG-eB secara tertulis kepada Peserta. B. Layanan Informasi Keuangan 1. Waktu Layanan Layanan Informasi Keuangan dapat diakses setiap hari, baik pada hari kerja maupun bukan hari kerja. Apabila diakses pada bukan hari kerja, Informasi Keuangan yang ditampilkan adalah informasi yang tercatat pada hari kerja sebelumnya. 2. Ruang Lingkup a. Inquiry Inquiry menyajikan informasi antara lain posisi saldo, mutasi per rekening, dan status transaksi. Informasi dalam inquiry dapat dilihat, dicetak, dan/atau disimpan dalam bentuk data softcopy. b. Laporan Laporan menyajikan informasi antara lain daftar posisi saldo, saldo dan mutasi per rekening, jurnal transaksi, rincian

12 rincian transaksi pindah buku dan transfer, advis pembukuan, nilai kurs Bank Indonesia, dan kegiatan penatausahaan administrasi Sistem BIG-eB. Informasi dalam laporan dapat dilihat, dicetak, dan/atau disimpan dalam bentuk data soft copy. c. Utilitas Utilitas menyediakan fasilitas unduh (download) informasi mutasi rekening sesuai parameter yang dipilih. VII. PENANGANAN KEADAAN TIDAK NORMAL DAN KEADAAN DARURAT A. Penanganan Keadaan Tidak Normal Dalam hal terjadi keadaan tidak normal yaitu situasi atau kondisi yang disebabkan oleh adanya gangguan atau kerusakan pada perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, aplikasi, maupun sarana pendukung yang mempengaruhi kelancaran penggunaan Sistem BIG-eB, penanganan dilakukan sebagai berikut: 1. Penyelenggara berkoordinasi dengan Peserta untuk mengetahui penyebab keadaan tidak normal. 2. Dalam hal penyebab keadaan tidak normal berada di lokasi Bank Indonesia, Penyelenggara menginformasikan penanganan keadaan tidak normal kepada Peserta. 3. Dalam hal penyebab keadaan tidak normal berada di lokasi Peserta, Peserta menginformasikan keadaan tidak normal kepada Penyelenggara dan meminta persetujuan atas langkah penanganan yang akan dilakukan. 4. Penanganan keadaan tidak normal antara lain: a. Dalam hal Sistem BIG-eB di lokasi Peserta dan Penyelenggara mengalami gangguan, Peserta dapat menyampaikan warkat pembukuan dan memperoleh rekening koran sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai rekening giro. b. Dalam

13 b. Dalam hal Sistem BIG-eB di lokasi Peserta mengalami gangguan, Peserta dapat: 1) menyampaikan warkat pembukuan dan memperoleh rekening koran sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai rekening giro; atau 2) menggunakan Fasilitas Guest Bank Sistem BIG-eB dengan ketentuan sebagai berikut: a) Peserta mengajukan surat permohonan penggunaan Fasilitas Guest Bank Sistem BIGeB dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini. b) Peserta datang ke lokasi Penyelenggara dan melakukan aktivitas berupa mengirimkan Transaksi Keuangan dan memperoleh Informasi Keuangan melalui Fasilitas Guest Bank Sistem BIG-eB. B. Penanganan Keadaan Darurat Dalam hal terjadi Keadaan Darurat yaitu situasi atau kondisi yang terjadi di luar kekuasaan Bank Indonesia dan/atau Peserta yang mempengaruhi kelancaran penggunaan Sistem BIG-eB yang disebabkan oleh tetapi tidak terbatas pada kebakaran, kerusuhan massa, sabotase, serta bencana alam seperti gempa bumi dan banjir yang dinyatakan oleh pihak penguasa atau pejabat yang berwenang setempat termasuk Bank Indonesia, penanganan dilakukan sebagai berikut: 1. Dalam hal keadaan darurat terjadi di lokasi Penyelenggara, Penyelenggara memberitahukan keadaan tersebut kepada Peserta berikut langkah penanganannya. 2. Dalam hal keadaan darurat terjadi di lokasi Peserta, Peserta menginformasikan keadaan darurat kepada Penyelenggara dan

14 dan meminta persetujuan atas langkah penanganan yang akan dilakukan. VIII. KETENTUAN LAIN-LAIN Petunjuk teknis Sistem BIG-eB akan disampaikan melalui surat oleh Penyelenggara kepada Peserta. Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada 28 Januari 2016. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN TRANSAKSI PEMERINTAH DYAH N.K. MAKHIJANI