BUPATI SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2013

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 6 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG DESA BANGUNREJO Jalan Mulawarman No. Rt.16 Kode Pos 75262

TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 45 TAHUN

UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR :01 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS BUPATI BADUNG,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

B U P A T I B U N G O

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

W A L I K O T A K E D I R I

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI NO PROVINSI UANG HARIAN 1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM 300.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.05/2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI KERINCI

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 28 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 28 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 07 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 84 TAHUN 2017 TENTANG

PERATU WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RAN WAOGYAKARTA 016 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2013

2012, No

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 27 TAHUN 2004 T E N T A N G

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

KOP SATKER SURAT TUGAS NOMOR : / /SPT/ /2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

Nomor 5, TambahanLembaran Negara Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2012 T E N T A N G TATA CARA PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN BUPATI LAMANDAU,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Transkripsi:

BUPATI SUKAMARA TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang a. bahwa dalam rangka efektivitas dan efisiensi serta tertib administrasi pelaksanaan Perjalanan Dinas yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa bagi Kepala Desa, Perangkat Desa,Pimpinan/Anggota Badan Permusyawaratan Desa dan Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa di Kabupaten Sukamara, perlu Pengaturan Perjalanan Dinas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberpa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Bupati Sukamara Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara. (Berita Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013 Nomor 17). MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI KABUPATEN SUKAMARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Sukamara. 2. Bupati adalah Bupati Sukamara. 3. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintah Desa atau yang disebut nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 7. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintah Desa yang dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia melalui pemilihan Kepala Desa. 8. Pimpinan/Anggota BPD adalah Pimpinan/Anggota BPD se-kabupaten Sukamara. 9. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. 10. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan Desa merupakan mitra Pemerintah Desa dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. 11. Pejabat yang Berwenang adalah Camat, Kepala Desa dan Ketua BPD. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 13. Surat Perintah Tugas selanjutnya disingkat SPT adalah Surat Perintah untuk melaksanakan Tugas Dinas. 14. Surat Perjalanan Dinas selanjutnya disingkat SPD adalah surat untuk melaksanakan Perjalanan Dinas, sebagai akibat dikeluarkannya Surat Perintah Tugas. 15. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah perjalanan dinas yang dilakukan dalam wilayah Kabupaten Sukamara. 16. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah perjalanan dinas yang dilakukan ke luar wilayah Kabupaten Sukamara. 17. Lumpsum adalah Jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu dan dapat dibayarkan sekaligus. 18. Wilayah Jabatan adalah wilayah kerja dalam menjalankan tugas. 19. Tempat Kedudukan adalah tempat/kota dimana kantor/ satuan kerja berada. 20. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas. 21. Biaya riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai bukti pengeluaran sah. 22. Perhitungan Rampung adalah Perhitungan biaya perjalanan yang dihitung sesuai biaya riil berdasarkan ketentuan yang berlaku.

BAB II SURAT PERINTAH TUGAS SURAT PERJALANAN DINAS Pasal 2 (1) Untuk dapat melakukan perjalanan dinas, Kepala Desa, Perangkat Desa, Pimpinan/Anggota Badan Permusyawaratan Desa dan Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa terlebih dahulu harus mendapat SPT sebagaimana tercantum pada lampiran III. (2) Berdasarkan SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan SPD sebagaimana tercantum pada lampiran IV dan V. Pasal 3 (1) SPT untuk perjalanan dinas dalam daerah ditandatangani oleh pejabat berwenang, dengan ketentuan sbb a. Untuk Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakatan lainnya, SPT ditandatangani oleh Kepala Desa; dan b. Untuk Pimpinan/Anggota BPD, SPT ditandatangani oleh Ketua BPD. (2) SPT untuk perjalanan dinas luar daerah ditandatangani oleh Camat dan dibuat nota dinas sebagaimana Lampiran VIII Peraturan Bupati ini. (3) SPD ditandatangani oleh Kepala Desa yang bersangkutan. Pasal 4 SPT dan SPD ditembuskan kepada a. Sekretaris Desa; dan b. Bendahara Desa. BAB III BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 5 Untuk menetapkan biaya Perjalanan Dinas, diadakan penggolongan dalam 2 (dua) tingkat yaitu Tingkat A untuk Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Ketua/Sekretaris/Anggota BPD; Tingkat B untuk Perangkat Desa lainnya dan Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa;

BAB IV WAKTU PERJALANAN DINAS Pasal 6 (1) Lama perjalanan dinas sesuai kepentingan/urgensi dengan mengingat penghematan biaya, waktu dan tenaga serta kemampuan anggaran tersedia ditambah waktu tempuh pergi pulang yang dibutuhkan diatur sebagai berikut a. Pangkalan Bun, Lamadau, Sampit, Seruyan dan Kasongan b. Palangkaraya, Kapuas, dan Pulang Pisau c. Daerah terjauh diwilayah propinsi kalteng (Muara Teweh, Puruk Cahu, Kuala Kurun, Tamiyang layang dan Buntok) d. Pulau Jawa e. Kalimantan Timur f. Kalimantan Barat g. Kalimantan Selatan h. Sumatera i. Sulawesi j. NTB,NTT,Maluku dan Bali k. Papua 2 hari; 3 hari; 4 hari; 3 hari; 3 hari; 3 hari; 3 hari; 4 hari; 4 hari; 4 hari; 5 hari. (2) Perjalanan dinas dalam rangka konsultasi dapat dilaksanakan oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua dan Sekretaris BPD dengan jumlah paling banyak 2 (dua) orang, dengan waktu konsultasi dapat diberikan 1 (satu) hari. (3) Perjalanan dinas untuk penyampaian dokumen/barang diberikan selama 1 (satu) hari ditambah waktu tempuh sebagaimana tersebut pada ayat (1) dengan jumlah paling banyak 1 (satu) orang. BAB V BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 7 Dengan pertimbangan kemampuan keuangan desa, maka pembayaran biaya perjalanan dinas dibatasi maksimal 7 (tujuh) hari termasuk waktu tempuh pergi-pulang, selebihnya diberikan uang saku. Pasal 8 (1) Perjalanan Dinas terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut a. uang harian; b. biaya transport; dan c. biaya Penginapan. (2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas a. uang makan; b. uang transport lokal; dan c. uang saku.

(3) Uang makan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebesar 40% (empat puluh persen) dari total uang harian. (4) Uang transport lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sebesar 30% (tiga puluh persen) dari total uang harian. (5) Uang saku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c sebesar 30% (tiga puluh persen) dari total uang harian. (6) Biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas a. perjalanan dinas dari tempat kedudukan sampai tempat tujuan keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal bus/stasiun/bandara pelabuhan keberangkatan; b. retribusi yang dipungut diterminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan; c. biaya pencarteran/sewa kendaraan air/darat yang dilakukan oleh pejabat/pegawai dalam satu tim/rombongan. (7) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap a. di hotel; dan b. di tempat menginap lainnya. (8) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dibayarkan sesuai dengan lamanya perjalanan dinas dikurangi 1 (satu) hari. (9) Perkiraan besarnya jumlah biaya perjalanan dinas dituangkan dalam Rincian Biaya Perjalanan Dinas yang diketahui oleh Kepala Desa yang bersangkutan, sebagaimana tercantum pada Lampiran VI Peraturan ini. Pasal 9 Untuk perjalanan dinas dalam daerah wilayah kecamatan hanya dibayarkan biaya transportasi sesuai dengan standar harga yang ditetapkan. Pasal 10 (1) Biaya perjalanan dinas untuk komponen uang harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a merupakan batas tertinggi dan dapat dibayar sekaligus sebagaimana tercantum pada Lampiran II. (2) Biaya transport dibayarkan sesuai dengan biaya riil. (3) Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil merupakan batas tertinggi sebagaimana tercantum pada lampiran I. (4) Dalam hal pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berlaku ketentuan sebagai berikut a. pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan yang dihitung berdasarkan satuan perkiraan biaya penginapan sebagaimana lampiran I; b. biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a diberikan secara lumpsum.

(5) Biaya perjalanan dinas dapat dibayarkan sebelum perjalanan dinas dilaksanakan. (6) Biaya perjalanan dinas dibayar secara penuh apabila rincian perjalanan dinas telah diverifikasi oleh Sekretaris Desa yang bersangkutan dan disahkan oleh Kepala Desa. Pasal 11 Kepala Desa, Perangkat Desa, Pimpinan/Anggota Badan Permusyawaratan Desa dan Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa yang melaksanakan perjalanan dinas dalam dan luar daerah diberikan uang harian yang besarnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini. Pasal 12 (1) Untuk perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibayarkan biaya-biaya sebagai berikut a. apabila biaya penginapan dan makan telah ditentukan baik tempat maupun besar biayanya dan hal ini telah merupakan kewajiban dengan membayar biaya kontribusi, maka biaya penginapan dan makan selama pelaksanaan kegiatan tidak diberikan dan hanya diberikan uang angkutan setempat dan uang saku; b. pengecualian huruf a di atas, apabila dalam melaksanakan perjalanan dimaksud telah ditentukan besarnya dengan membayar biaya kontribusi di luar biaya penginapan dan makan, maka uang harian dibayar penuh. Pasal 13 Biaya transportasi untuk angkutan tertentu (kendaraan darat/air) yang tidak memiliki trayek resmi dari angkutan regular ke/dari tempat yang dituju dan tidak diperoleh bukti pengeluarannya, maka tarif jasa angkutan berdasarkan tarif jasa angkutan penumpang umum darat dan sungai sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Bupati Sukamara tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa yang berlaku serta dicantumkan dalam Daftar Pengeluaran Riil. BAB VI PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS Pasal 14 Pihak-pihak yang melakukan perjalanan dinas dilarang menerima biaya perjalanan dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam waktu yang sama. Pasal 15 (1) Pejabat yang berwenang memberikan perintah perjalanan dinas wajib membatasi pelaksanaan perjalanan dinas untuk hal-hal yang mempunyai prioritas tinggi dan penting serta mengadakan penghematan dengan mengurangi frekuensi, jumlah orang dan lamanya perjalanan.

(2) Pejabat yang berwenang memberikan perintah perjalanan dinas bertanggung jawab dan wajib memperhatikan lebih dahulu kepentingan perjalanan dinas maupun anggaran yang tersedia. (3) Pihak-pihak yang melakukan perjalanan dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang diderita sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan perjalanan dinas berkenaan. (4) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenakan sanksi berupa a. tuntutan ganti kerugian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan/atau b. hukuman administratif dan sanksi lainnya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Pihak-pihak yang melakukan perjalanan dinas wajib menyampaikan dokumen pertanggungjawaban bukti biaya pengeluaran transport, bukti biaya penginapan dan bukti pendukung lainnya sebagai dasar penetapan perhitungan SPD rampung. Pasal 16 (1) SPD selain merupakan surat perintah, digunakan pula sebagai alat/bukti pelaporan/pertanggungjawaban/pengawasan. (2) Pada SPD tidak boleh ada penghapusan-penghapusan atau cacat dalam tulisan, perubahan-perubahan dapat dilakukan dengan coretan-coretan yang dibubuhi paraf dari pejabat yang memberikan perintah. (3) Pada SPD dicatat a. tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat tinggal/tempat berada, dibubuhi tandatangan pejabat yang berwenang; b. tanggal tiba dan berangkat di dan dari tempat/daerah yang dikunjungi, dibubuhi tandatangan pejabat yang dikunjungi/berwenang; dan c. tanggal tiba kembali ke tempat kedudukan, dibubuhi tandatangan pejabat yang berwenang. (4) Pihak-pihak yang melakukan perjalanan dinas selambatlambatnya 5 (lima) hari sesudah kembali diwajibkan memberikan laporan tertulis kepada pejabat yang memberikan SPT. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Kepala Desa, Perangkat Desa, Pimpinan/Anggota Badan Permusyawaratan Desa Dan Pengurus/Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam melaksanakan perjalanan dinas harus berpedoman pada Peraturan ini.

Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 1 Oktober 2013 Diundangkan di Sukamara pada tanggal 1 Oktober 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, SUMANTRI HARI WIBOWO BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2013 NOMOR

LAMPIRAN I TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA SATUAN PERKIRAAN BIAYA PENGINAPAN DAN MERUPAKAN BATAS TERTINGGI PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI NO. PROVINSI TINGKAT A TINGKAT B 1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM 410.000,00 340.000,00 2. SUMATERA UTARA 470.000,00 310.000,00 3. RIAU 450.000,00 380.000,00 4. KEPULAUAN RIAU 380.000,00 280.000,00 5. JAMBI 370.000,00 290.000,00 6. SUMATERA BARAT 460.000,00 280.000,00 7. SUMATERA SELATAN 400.000,00 280.000,00 8. LAMPUNG 340.000,00 320.000,00 9. BENGKULU 570.000,00 510.000,00 10. BANGKA BELITUNG 410.000,00 300.000,00 11. BANTEN 450.000,00 320.000,00 12. JAWA BARAT 460.000,00 390.000,00 13. D.K.I. JAKARTA 610.000,00 400.000,00 14. JAWA TENGAH 450.000,00 350.000,00 15. D.I. YOGYAKARTA 520.000,00 320.000,00 16. JAWA TIMUR 390.000,00 280.000,00 17. BALI 820.000,00 550.000,00 18. NUSA TENGGARA BARAT 540.000,00 360.000,00 19. NUSA TENGGARA TIMUR 470.000,00 400.000,00 20. KALIMANTAN BARAT 430.000,00 300.000,00 21. KALIMANTAN TENGAH 400.000,00 340.000,00 22. KALIMANTAN SELATAN 500.000,00 350.000,00 23. KALIMANTAN TIMUR 550.000,00 450.000,00 24. SULAWESI UTARA 500.000,00 290.000,00 25. GORONTALO 410.000,00 240.000,00 26. SULAWESI BARAT 400.000,00 360.000,00 27. SULAWESI SELATAN 420.000,00 330.000,00 28. SULAWESI TENGAH 400.000,00 330.000,00 29. SULAWESI TENGGARA 450.000,00 420.000,00 30. MALUKU 390.000,00 280.000,00 31. MALUKU UTARA 420.000,00 380.000,00 32. PAPUA 460.000,00 380.000,00 33. PAPUA BARAT 400.000,00 370.000,00

LAMPIRAN II TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA SATUAN BIAYA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI/DALAM DAERAH NO. PROVINSI TINGKAT A TINGKAT B 1. DALAM DAERAH 125.000,00 100.000,00 2. NANGGROE ACEH DARUSSALAM 325.000,00 315.000,00 3. SUMATERA UTARA 335.000,00 325.000,00 4. RIAU 325.000,00 315.000,00 5. KEPULAUAN RIAU 335.000,00 325.000,00 6. JAMBI 335.000,00 325.000,00 7. SUMATERA BARAT 325.000,00 315.000,00 8. SUMATERA SELATAN 325.000,00 315.000,00 9. LAMPUNG 345.000,00 335.000,00 10. BENGKULU 335.000,00 325.000,00 11. BANGKA BELITUNG 335.000,00 325.000,00 12. BANTEN 325.000,00 315.000,00 13. JAWA BARAT 395.000,00 385.000,00 14. D.K.I. JAKARTA 495.000,00 485.000,00 15. JAWA TENGAH 335.000,00 325.000,00 16. D.I. YOGYAKARTA 385.000,00 375.000,00 17. JAWA TIMUR 375.000,00 365.000,00 18. BALI 445.000,00 435.000,00 19. NUSA TENGGARA BARAT 405.000,00 395.000,00 20. NUSA TENGGARA TIMUR 385.000,00 375.000,00 21. KALIMANTAN BARAT 335.000,00 325.000,00 22. KALIMANTAN TENGAH 325.000,00 315.000,00 23. KALIMANTAN SELATAN 335.000,00 325.000,00 24. KALIMANTAN TIMUR 395.000,00 385.000,00 25. SULAWESI UTARA 335.000,00 325.000,00 26. GORONTALO 335.000,00 325.000,00 27. SULAWESI BARAT 325.000,00 315.000,00 28. SULAWESI SELATAN 395.000,00 385.000,00 29. SULAWESI TENGAH 335.000,00 325.000,00 30. SULAWESI TENGGARA 345.000,00 335.000,00 31. MALUKU 325.000,00 315.000,00 32. MALUKU UTARA 335.000,00 325.000,00 33. PAPUA 545.000,00 535.000,00 34. PAPUA BARAT 445.000,00 435.000,00

LAMPIRAN III TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA LAMBANG DAERAH KOP DESA SURAT PERINTAH TUGAS NOMOR. Dasar......... Kepada 1. a. Nama b. Jabatan M E M E R I N T A H K A N 2. a. Nama b. Jabatan Untuk...... Ditetapkan di.. pada tanggal. (Pejabat yang berwenang)... Tembusan disampaikan kepada Yth 1. Sekretaris Desa; dan 2. Bendahara Desa.

LAMPIRAN IV TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA LAMBANG DAERAH KOP DESA Nomor Lembar ke SURAT PERJALANAN DINAS 1. Pejabat yang memberi perintah 2. Nama 3. a. Jabatan b. Tingkat menurut peraturan perjalanan 4. Maksud Perjalanan Dinas 5. Alat angkutan yang dipergunakan 6. a. Tempat Berangkat b. Tempat Tujuan 7. a. Lamanya Perjalanan Dinas b. Tanggal Berangkat c. Tanggal Harus Kembali 8. Pembebanan Anggaran a. Instansi b. Mata Anggaran a. b. 9. Keterangan Lihat Sebelah a. b. Dikeluarkan di.. pada tanggal. (Kepala Desa) Tembusan disampaikan kepada Yth 1. Sekretaris Desa; dan 2. Bendahara Desa....

LAMPIRAN V TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA I. SPD No. Berangkat dari (tempat kedudukan) Pada tanggal Ke Kepala Desa... Nama Pejabat II Tiba di Pada Tanggal Kepala Berangkat dari Ke Pada Tanggal Kepala III Tiba di Pada Tanggal Berangkat dari Ke Pada Tanggal IV Tiba di Pada Tanggal Berangkat dari Ke Pada Tanggal V. Tiba kembali di Pada Tanggal Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut diatas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Kepala Desa... Nama Pejabat VI. CATATAN LAIN-LAIN VII. PERHATIAN Kepala Desa yang menerbitkan SPD, Pihak-pihak yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba serta Bendahara Desa bertanggung jawab berdasarkan peraturan yang berlaku apabila Desa mendapat kerugian akibat kesalahan dan kealpaannya.

LAMPIRAN VI TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA 1. NAMA 2. JABATAN 3. NOMOR dan TANGGAL SPD RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS No. PERINCIAN BIAYA JUMLAH KET I. UANG HARIAN a. Uang Makan b. Angkutan Setempat c. Uang Saku Jumlah + @. x Org x hari @. x Org x hari II. III. JUMLAH I BIAYA TRANSPORTASI - - Jumlah BIAYA PENGINAPAN - - Jumlah TOTAL I + II + III JUMLAH II JUMLAH III + +..,... Telah dibayar sejumlah Rp Bendahara Desa.... Telah menerima jumlah uang sebesar Rp Yang menerima... PERHITUNGAN SPD RAMPUNG Ditetapkan sejumlah... Yang telah dibayar sementara... Sisa kurang/lebih... Kepala Desa (...)

LAMPIRAN VII TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Jabatan KOP DESA DAFTAR PENGELUARAN RIIL Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) tanggal.nomor. dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa 1. Biaya transport dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti pengeluaran, meliputi No Uraian Jumlah Jumlah 2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Desa. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa, Desa.., Yang melaksanakan perjalanan dinas,

LAMPIRAN VIII TENTANG PERJALANAN DINAS BAGI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PIMPINAN/ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN PENGURUS/ANGGOTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA LAMBANG DAERAH KOP DESA Kepada Yth. Dari Tanggal Sifat Lampiran Hal NOTA DINAS...... PEJABAT YANG BERWENANG, N A M A