BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

Oleh Resti Damayanti. Rudi Susilana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

Oleh Kepala Bidang Perpustakaan BPAD Provinsi DKI Jakarta

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

2016 IMPLENTASI PROGRAM EDU-TOURISM DI PERPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk menyimpan buku atau bahan pustaka lainnya yang disusun. menurut sistem tertentu (Sulistyo Basuki, 1991 : 3).

ABSTRAK. pendidikan formal yang ada di Bandung menghadapi persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isnanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi di era informasi saat ini perlu melakukan

Optimalisasi Layanan Koleksi Audio Visual di Perpustakaan ISI Surakarta oleh Sartini. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menentukan keberhasilan bisnis ini 1. Yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penerbit Alumni, 1987), hlm Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan. elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masitoh Hamdayani, 2013

2016 KETERSEDIAAN KOLEKSI DIGITAL DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga penyedia pendidikan yang berbasis islami, dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki. Tujuan Pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. terekam (CD, DVD, ebook). Secara garis besar perpustakaan terbagi menjadi dua

2016 HUBUNGAN PEMAHAMAN KEPUSTAKAWANAN DENGAN KREATIVITAS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Negara dikatakan maju jika di bidang pendidikannya juga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN Fera Meliza Lestari, 2015

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi diri. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan dapat. atau memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat terutama dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Pemerintah pun

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini banyak memunculkan masalah - masalah dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Informasi merupakan salah satu kebutuhan dalam suatu lembaga, organisasi, maupun individu dalam lingkungan masyarakat. Informasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan adanya informasi dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan manusia tentang berbagai hal. Seiring dengan berkembangnya zaman, informasi pun berkembang dengan sangat pesat. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, baik melalui pendidikan formal, internet, maupun dengan membaca buku. Dalam lingkungan pendidikan, khususnya sekolah, informasi sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Perpustakaan adalah sarana yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyebarluaskan informasi tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat penggunanya. Perpustakaan merupakan suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh penggunanya. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1, dijelaskan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Dalam Pasal 20 dijelaskan mengenai jenis-jenis perpustakaan sebagai berikut Perpustakaan terdiri atas: Perpustakaan Nasional; Perpustakaan Umum; Perpustakaan Sekolah/Madrasah; Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan Perpustakaan Khusus. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh sekolah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh warga

2 sekolah terutama bagi siswa di suatu sekolah, untuk mendapatkan informasi dan menambah ilmu pengetahuan siswa. Perpustakaan merupakan sarana penunjang pendidikan di sekolah yang terdiri atas kumpulan bahan pustaka atau koleksi perpustakaan, baik berupa buku maupun nonbuku. Kumpulan koleksi perpustakaan tersebut dikelola secara sistematis sehingga dapat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Koleksi itu sendiri memiliki arti sebagai sebuah kumpulan bahan pustaka berdasarkan kriteria tertentu yang dihimpun dan dikelola secara sistematis untuk kemudian dilayankan kepada pengguna perpustakaan. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1, dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna perpustakaan, perpustakaan harus menyediakan beraneka ragam koleksi yang memadai bagi penggunanya dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini menjadikan koleksi perpustakaan sebagai salah satu unsur penting dalam perpustakaan terlebih bagi perpustakaan sekolah, mengingat bahwa pengguna perpustakaan sekolah adalah guru dan siswa yang membutuhkan koleksi perpustakaan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam pedoman perpustakaan sekolah IFLA/UNESCO (2006, hlm. 13) dijelaskan bahwa: Koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid. Sekolah terkecil hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kenyataannya, di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan seperti SMA PGII 1 Bandung (April 2011), SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012),

3 SMP Pasundan 6 Bandung (Mei 2014), keberadaan perpustakaan masih kurang diperhatikan warga sekolahnya, baik itu siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri sebagai lembaga penyelenggara perpustakaan. Sebagaimana dikatakan oleh salah satu tenaga perpustakaan di SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012) bahwa perpustakaan saat ini masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat sekolah, tidak hanya motivasi siswa saja yang kurang dalam memanfaatkan perpustakaan tetapi juga kesadaran dari guru untuk memanfaatkan perpustakaan masih kurang dan perhatian dari sekolah pun kurang terhadap keberadaan perpustakaan tersebut. Kurangnya perhatian dari pembuat kebijakan di sekolah tersebut menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan perpustakaan terutama dalam hal pengembangan koleksi perpustakaan. Hingga saat ini masih terdapat perpustakaan sekolah yang memiliki jumlah dan jenis koleksi perpustakaan yang jumlahnya kurang dari memadai. Koleksi perpustakaan merupakan elemen yang sangat penting untuk keberhasilan perpustakaan dalam mencapai fungsi dan tujuannya. Kebijakan pengembangan koleksi adalah cara untuk mengembangkan koleksi dari waktu ke waktu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka kebutuhan seseorang akan informasi juga akan semakin berkembang. Pentingnya pengembangan koleksi perpustakaan menjadi kegiatan utama sesuai kebijakan dan kurikulum mengingat bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat edukasi, artinya perpustakaan sekolah harus berfungsi sebagai pusat sumber belajar yang menyediakan berbagai kebutuhan pengguna perpustakaan sekolah. Sinaga (2009, hlm. 26) menyatakan bahwa perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat edukasi, berarti bahwa perpustakaan sekolah mesti berfungsi sebagai guru atau sebagai pusat sumber belajar yang menyajikan berbagai kebutuhan para siswa dan pemakai perpustakaan sekolah lainnya. Dengan

4 fungsinya tersebut, perpustakaan dapat dimanfaatkan siswa dalam mencari suatu ilmu, pengetahuan, dan informasi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang siswa dapatkan dari pembelajaran di kelas, dapat mereka kembangkan dengan membaca dan mengkaji buku di perpustakaan sekolah. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar di sekolah, perpustakaan harus ditunjang dengan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan standar, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Fenomena yang sering ditemukan di lapangan mengenai perpustakaan sekolah, bahwa perpustakaan sekolah menjadi tidak menarik dan sepi pengunjung karena koleksinya yang kurang dari memadai, tidak lengkap, dan kurang menarik bagi siswa. Koleksi yang kurang bervariasi dan hanya mengandalkan buku teks bantuan dari pemerintah merupakan permasalahan yang sering dijumpai di perpustakaan-perpustakaan sekolah saat ini. Hal ini menjadi masalah yang serius, karena salah satu ciri keberhasilan perpustakaan adalah ketersediaan dan keterpakaian koleksinya. Dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam rangka meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan siswa dan kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Keberhasilan suatu perpustakaan dapat diperoleh dengan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya di dukung oleh sekolah sebagai penyelenggara perpustakaan tetapi juga warga sekolah sebagai pemustakanya. Hasil penjajagan pada awal penelitian menunjukkan bahwa dukungan terhadap perpustakaan di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan itu masih kurang. Hal itu bisa dilihat dari perilaku siswa dan guru di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan, bahwa mereka masih mengabaikan keberadaan perpustakaan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa motivasi siswa dan guru dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di sekolah masih kurang.

5 Motivasi itu sendiri merupakan keadaan dalam diri seseorang yang memunculkan, mendorong, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku tertentu terhadap sesuatu. Danim (2004, hlm. 2) mengemukakan bahwa motivasi (motivation) diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan yang dikehendakinya. Di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan, seperti SMA PGII 1 Bandung, SMP Pasundan 6 Bandung, dan SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung, pada umumnya siswa sebagai pemustaka lebih sering menghabiskan waktu dengan hanya berkumpul tanpa arah dan bukan menggunakan waktu untuk mengunjungi perpustakaan, lebih senang mencari informasi dengan mengakses internet melalui handphone atau gadget yang mereka miliki dibandingkan dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan sekolah. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan siswa akan informasi tidak terpenuhi. Koleksi perpustakaan yang lengkap, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka merupakan faktor penting guna memenuhi kebutuhan informasi siswa serta mencapai fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar. Marleni (2011, hlm. 78) melakukan penelitian dengan judul Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Program Studi: Studi Kasus di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup, berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan judul dan ketersediaan eksemplar khususnya untuk jenis koleksi bahan ajar mata kuliah prodi PBI presentasenya sangat kecil, ini mengindikasikan bahwa ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan STAIN Curup khususnya untuk koleksi bahan ajar mata kuliah wajib kekuatan koleksinya sangat lemah. Selanjutnya, Pasya (2009, hlm. 62) melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Kebutuhan Informasi Dosen dengan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta. Hasil penelitiannya

6 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan informasi dosen dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. Kemudian Rasdanelis (2009, hlm. 72) melakukan penelitian dengan judul Kajian Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Rasio ketersediaan judul bahan ajar wajib komponen mata kuliah jurusan Pendidikan Agama Islam dalam koleksi perpustakaan UIN SUSKA Riau dikategorikan kurang baik, karena hanya memenuhi 51,7 % atau 109 judul, seperti yang telah diatur dalam Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi bahan ajar bahwa untuk menunjang proses pembelajaran perpustakaan berkewajiban menyediakan 80% dari bahan ajar mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi. Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dapat dilihat persamaan dan perbedaan antara penelitian tersebut di atas dengan penelitian yang penulis lakukan. Persamaannya terletak pada variabel koleksi. Pada dasarnya konsep koleksi dari ketiga penelitian tersebut sama dengan konsep koleksi yang di maksud penulis. Koleksi yang dimaksud adalah koleksi perpustakaan yang merupakan kumpulan bahan pustaka yang dikelola suatu perpustakaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Marleni dan Rasdanelis hanya terdiri dari satu variabel saja, yaitu variabel ketersediaan koleksi bahan ajar, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pasha terdiri dari dua variabel yaitu variabel kebutuhan informasi dosen dan variabel pemanfaatan koleksi Perpustakaan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel yaitu variabel koleksi perpustakaan dengan variabel motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Selanjutnya yaitu penelitian mengenai motivasi. Zoraida (2010, hlm. 70) melakukan penelitian dengan judul Museum Dalam Benak Warga Jakarta

7 Perspektif: Motivasi Mengunjungi Museum, hasil penelitiannya menyatakan bahwa: 1) Motivasi pengunjung museum di Jakarta dapat dijelaskan dalam tiga motivasi utama mempelajari sesuatu, memperkaya hidup, dan rileks ; 2) Tidak terdapat perbedaan motivasi mengunjungi museum yang signifikan antar berbagai kelompok umur; 3) Tidak terdapat perbedaan motivasi mengunjungi museum yang signifikan antar jenis kelamin; 4) Perbedaan signifikan ditemukan untuk item motivasi mengunjungi museum mempelajari sesuatu dan mencari tahu tentang sesuatu antar berbagai jenis pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukandi (2011, hlm. 108) dengan judul Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu menyatakan bahwa berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji F menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu berpengaruh signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa makin tinggi kemampuan mengajar guru maka akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Kemudian, Sakti K. (2010, hlm. 96) melakukan penelitian dengan judul Analisa Pengaruh Service Quality terhadap Kepuasan konsumen, Loyalitas Konsumen dan Motivasi Konsumen Pengguna ATM di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:... loyalitas pelanggan (Customer loyalty) dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara langsung seperti tingkat kepuasan pelanggan (Customer satisfaction) dan tingkat motivasi pelanggan (Customer motivation) serta ada pula pengaruh secara tidak langsung yaitu melalui tingkat kualitas pelayanan (Service quality) dengan dimensidimensinya seperti Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Pada dasarnya konsep motivasi yang dimaksud oleh peneliti sebelumnya dengan motivasi yang dimaksud oleh penulis memiliki persamaan. Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk

8 melakukan sesuatu. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan ketiga penelitian diatas terletak pada indikator dari motivasi tersebut. Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar yang terdiri atas motivasi internal dan motivasi eksternal. Koleksi perpustakaan merupakan komponen penting dalam suatu perpustakaan yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja, dimana dalam koleksi perpustakaan tersebut terkandung berbagai macam informasi dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan sebagai sumber belajar di sekolah membutuhkan pengelolaan yang baik. Namun, pada kenyataannya, kondisi perpustakaan saat ini mayoritas masih sangat memprihatinkan. Maka dari itu, diperlukan suatu sistem pengelolaan perpustakaan sekolah yang profesional, terutama dalam hal pengelolaan dan pengembangan koleksinya. Karena pada dasarnya tujuan utama perpustakaan adalah menyediakan informasi dan melakukan proses transfer informasi serta pengembangan pengetahuan yang dikemas dalam bentuk koleksi perpustakaan guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Tanpa adanya koleksi yang baik, perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang memuaskan kepada para penggunanya. Kepuasan pengguna perpustakaan tersebut merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Semakin ramai perpustakaan dan semakin sering siswa menggunakan koleksinya, perpustakaan tersebut dapat dikatakan berhasil. Mengingat perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, perpustakaan sebagai lembaga layanan informasi harus mampu bersaing dengan lembaga layanan informasi yang lain agar perpustakaan tidak ditinggalkan penggunanya. Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis merasa perlu melakukan suatu kajian yang cukup mendalam mengenai bagaimanakah hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

9 Fenomena ini menarik penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Koleksi Perpustakaan dengan Motivasi Siswa dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar (Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung). Penulis melakukan penelitian di Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dengan alasan bahwa perpustakaan tersebut memiliki koleksi yang cukup baik dan lengkap. B. Identifikasi Masalah Untuk merumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, penulis melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu masih terdapat perpustakaan sekolah yang belum memiliki koleksi perpustakaan yang sesuai dengan standar baik jumlah maupun keragaman jenis koleksinya. Selain itu, motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar masih rendah. Fakta tersebut penulis temukan berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan seperti SMA PGII 1 Bandung (April 2011), SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012), SMP Pasundan 6 Bandung (Mei 2014). Koleksi perpustakaan pada sekolah-sekolah tersebut perlu pengembangan baik dari segi jumlah maupun keragaman jenis koleksinya. Berdasarkan hasil wawancara, salah satu tenaga perpustakaan di SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012) menyatakan bahwa: perpustakaan saat ini masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat, tidak hanya motivasi siswa saja yang kurang dalam memanfaatkan perpustakaan tetapi juga kesadaran dari guru untuk memanfaatkan perpustakaan masih kurang dan perhatian dari sekolah pun kurang terhadap keberadaan perpustakaan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan perpustakaan masih kurang diperhatikan warga sekolahnya, baik itu siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri sebagai lembaga penyelenggara perpustakaan.

10 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah terdapat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung? Adapun rumusan masalah khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah terdapat hubungan antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung? 2. Apakah terdapat hubungan antara keragaman jenis koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkaan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung? D. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai sejauh mana hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada SMA Negeri 6 Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara keragaman jenis koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung.

11 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan perpustakaan, terutama dalam pengembangan koleksi perpustakaan sekolah. Selain itu juga dapat memberi pemahaman terhadap siswa dan guru serta warga sekolah lainnya sebagai pemustaka dalam upaya meningkatkan motivasi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, sebagai salah satu media alternatif yang dapat menunjang peningkatan motivasi pemanfaatan perpustakaan terutama pemanfaatan koleksinya, sehingga dengan peningkatan motivasi tersebut dapat meningkatkan juga wawasan ilmu pengetahuan siswa dan menunjang proses belajar siswa di sekolah. b. Bagi pengembang perpustakaan sekolah (pustakawan), untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas yang dimilikinya dalam mengembangkan perpustakaan sekolah. c. Bagi penyelenggara pendidikan (sekolah terkait), sebagai masukan dalam usahanya untuk memaksimalkan daya dukung perpustakaan sekolah agar lebih meningkatkan motivasi warga sekolahnya (pemustaka) dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. F. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan kerangka skripsi yang akan diajukan secara sistematis. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan struktur organisasi skripsi sebagai berikut.

12 1. Bab I Pendahuluan Pada bab ini terdapat beberapa point, antara lain latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Penelitian, Asumsi, dan Hipotesis Bab ini memuat kajian pustaka yang berisi teori-teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dlm bidang ilmu yang diteliti. Selain itu, dalam bab ini terdapat kerangka pemikiran yang dibuat untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan antar variabel penelitian. Hipotesis itu sendiri diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian Bab ini memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini. Bab ini terdiri dari lokasi penelitian, subjek populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menjelaskan gambaran umum mengenai perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab ini merupakan bagian inti dari penelitian yang dilakukan. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung. Saran yang diberikan, diuraikan berdasarkan hasil analisis data yang telah peneliti lakukan.