ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN MENGGUNAKAN DHCP SERVER DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET

a. Local Area Network (LAN)

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB II TINJAUAN TEORITIS

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Cisco Catalyst TC 24 Port

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi)

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero)

Lab 1. VLAN (virtual LAN)

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY

Konsep Virtual LAN (VLAN)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. penulis memilih untuk merancang topologi jaringan yang baru dengan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN BARU DENGAN METODE VLAN DI ORGANISASI AHLULBAIT INDONESIA

Gambar 1 Sebuah jaringan flat menggunakan 4 buah switch 1

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI VLAN PADA JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN PACKET TRACER

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WLAN DAN VLAN PADA PT. BUNGA PERMATA KURNIA MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Virtual LAN. Isbat Uzzin N Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, Surabaya

SIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

VLAN Sebagai Solusi Infrastruktur Jaringan Yang Lebih Efisien

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017 ISSN:

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Prodi D3 Teknik Telekomunikasi 2014

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

PERANCANGAN JARINGAN VLAN DENGAN OSPF DAN LOADBALANCING PADA PT.METRODATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

DESIGN JARINGAN KOMPUTER KEDAI JAMU BERAS KENCUR

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai

Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI VLAN PADA JARINGAN KOMPUTER FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN PACKET TRACER

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN HUB

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

TUTORIAL PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN (dengan DHCP)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif. yang bersifat global menyebabkan terjadinya perubahan pada

1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

Tunnel dan Virtual Private Network

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

WIRELESS SECURITY. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA SMA KEMURNIAN II

EFISIENSI SETUP ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN SISCO PACKET TRACER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 LANGKAH-LANGKAH INSTALASI PACKET TRACER 6.2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. PT.Adicipta Innovations Technology, maka solusi yang diajukan untuk

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data.

Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP

PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL PADA PT CONSULTING SERVICES INDONESIA MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTEROS DAN RADIUS SECURITY

SISTEM UTER. untuk. oleh MEDAN

PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS VLAN DAN HSRP PADA PT. IRADAT KONSULTAN

Percobaan : Choirunnisa L.H / D4 LJ IT. Dengan Switch

LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) PADA MIKROTIK

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

Pengujian Kinerja Jaringan pada Virtual Local Area Network (VLAN) menggunakan Virtual Trunking Protocol (VTP)

Fungsi Address Resolution Protocol dalam Ethernet (Address Resolution Protocol Functions in The Ethernet)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu institusi, ada banyak aktivitas dilakukan. Agar aktivitas tersebut berjalan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Transkripsi:

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN MENGGUNAKAN DHCP SERVER DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Risyal Hardiansyah Nugroho 09.11.2843 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

i

ANALYSIS AND DESIGN OF INTER-VLAN NETWORK WITH DHCP SERVER AT SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN MENGGUNAKAN DHCP SERVER DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA Risyal Hardiansyah Nugroho Sudarmawan, MT Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT SMA Negeri 5 Yogyakarta is the one of many populer state high-school in Yogyakarta. Due to support the achievement and the rank position of SMA Negeri 5 Yogyakarta, it requires many facilities especially at information and communication sides. One of many factors that required to support the IT-based studying method is that a secure, efficient, and reliable network system. Before the implementation of secure, efficient, and reliable network system we need to make the design first by the network design software, so we can decide whether the new network concept could either improve or fix the old system that was working before and we also need to make an observation to the whole area so that the new networking concept will work well in the field. The analysis and observation results at SMA Negeri 5 Yogyakarta found that the current network still using a conventional method and the security configuration to support the whole network of SMA Negeri 5 Yogyakarta still at minimum-level, this could make a serious threat to the many data storaged by the computer on the local area network of SMA Negeri 5 Yogyakarta. Keyword : inter-vlan, computer network, cisco, dhcp server, packet trace ii

1. Pendahuluan SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah salah satu sekolah unggulan di kota Yogyakarta. Sebagai sekolah unggulan yang sangat diminati di kota Yogyakarta, tentunya SMA Negeri 5 Yogyakarta memiliki berbagai macam sarana dan prasarana yang digunakan sebagai media pendukung kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Salah satu sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar di SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah perangkat-perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Perangkatperangkat ini yang akan digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi secara lebih detail dan juga dapat digunakan untuk membantu para siswa dalam menyerap materi. Selain membantu dalam proses belajar mengajar, perangkat-perangkat teknologi informasi dan komunikasi ini juga dapat digunakan untuk membantu karyawan yang bekerja di SMA Negeri 5 Yogyakarta untuk menginventarisir sarana/prasara, jumlah siswa, guru, dan karyawan, serta berbagai macam pekerjaan lain yang membutuhkan perangkat-perangkat teknologi informasi dan komunikasi agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana. Namun konsep jaringan komputer sederhana yang plug-and-play ini dapat menjadi ancaman yang cukup serius terhadap berbagai macam data yang tersimpan di dalam komputer maupun perangkat teknologi informasi dan komunikasi lain yang berada di area SMA Negeri 5 Yogyakarta. Script-kiddies dapat dengan mudah melakukan penyusupan ke dalam jaringan sederhana dengan konsep plug-and-play seperti ini untuk mencuri bahkan melakukan perusakaan terhadap sistem jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta, hanya dengan berbekal tools sederhana yang dapat diperoleh secara free di internet. Untuk itulah penulis bermaksud untuk melakukan kajian terhadap sistem jaringan komputer yang telah ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta dan berusaha untuk melakukan perancangan sistem jaringan baru yang baru dengan metode VLAN dan Router-on-a-stick menggunakan software simulator rancang bangun jaringan yang bernama Cisco Packet Tracer versi 5.3. Sehingga diharapkan sistem dan konsep jaringan komputer di SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat menjadi lebih efisien, aman, namun tetap mudah untuk dioperasikan. 2. Landasan Teori Dalam melakukan penelitian, penulis mengambil beberapa literatur sebagai dasar referensi yang penulis gunakan untuk menunjang validitas hasil akhir yang nantinya akan digunakan oleh objek penelitian sebagai bahan evaluasi terhadap sistem lama yang telah berjalan dan juga sebagai referensi kepada objek penelitian untuk dapat mengimplementasikan sistem baru yang penulis usulkan. Penulis mengambil teori dari buku 1

yang berjudul Network Security Fundamentals karangan Laet, De Gert (CCIE No. 2657) dan Schauwers, Gert (CCIE No. 6942) dan buku dari penerbit Jasakom.com dengan judul Seni Teknik Hacking-1 dan Seni Teknik Hacking-2 karangan S to sebagai referensi mengenai keamanan jaringan, kemudian teori mengenai VLAN, Inter-Vlan Routing, VTP yang menjadi topik bahasan utama yang penulis ambil, dari buku yang berjudul Cisco Networking Academy Program, CCNA 3.0 Training Edition yang diterbitkan oleh Cisco Systems, Inc melaui Cisco Press, kemudian buku yang berjudul Local Area Network yang ditulis oleh Gerd, Keiser dan buku yang berjudul Local & Metropolitan Area Network yang ditulis oleh Stallings, William sebagai dasar referensi penulis dalam menjabarkan pengertian jaringan LAN, MAN, dan WAN. 2.1 Topologi Jaringan Komputer Dalam pembahasan komunikasi jaringan, istilah topologi berarti proses bagaimana akhir dari sebuah sistem atau node terhubung kepada jaringan yang saling berinterkoneksi. Topologi yang lazim untuk sebuah jaringan LAN adalah bus topologi, tree topologi, ring topologi dan star topologi. (Stallings, William Local and Metropolitan Area Network : 72). Penulis akan membahas topologi-topologi jaringan tersebut terutama topologi yang memiliki kaitan secara langsung dengan topik utama yang penulis ambil. 3. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem menurut Yogiyanto (1995) adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang perlu diterapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Sedangkan menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan, dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem. Dari referensi keduanya penulis dapat menyimpulkan bahwa suatu analisis sistem sangat diperlukan dalam sebuah penelitian agar masalah-masalah yang terdapat di objek penelitian dapat diidentifikasi dengan baik dan proses penelitian hingga mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi objek penelitian tetap valid dan tidak melewati batasan-batasan masalah yang telah penulis jabarkan pada bab 1 subbab batasan-batasan masalah. Pada proses analisis ini penulis melakukan proses identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi pada jaringan aktif di SMA Negeri 5 Yogyakarta termasuk di 2

dalamnya hambatan-hambatan yang terjadi pada jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta, sehingga diharapkan setelah mendapatkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada objek penelitian solusi yang tepat dapat segera ditemukan dan diimplementasikan, sehingga jaringan di SMAN 5 Yogyakarta menjadi lebih baik lagi. Hal ini tentunya akan berdampak langsung pada proses belajar mengajar dan juga meningkatnya prestasi baik pelajar, guru, maupun karyawan di SMAN 5 Yogyakarta. 3.2 Analisis Kelemahan Sistem Sesuai dengan judul skripsi yang penulis ambil yaitu Analisis dan Perancangan Jaringan Berbasis Inter-Vlan Menggunakan DHCP Server dengan objek SMA Negeri 5 Yogyakarta, maka penulis berkenan untuk memberikan masukan serta solusi terkait dengan permasalahan-permasalahan dibidang jaringan komputer yang terdapat pada objek penelitian. Untuk dapat mencapai solusi yang tepat dan terbaik, penulis terlebih dahulu mengkaji permasalahan-permasalahan jaringan komputer yang terjadi pada SMA Negeri 5 Yogyakarta. Untuk mengetahui dan menganalisa permasalahan-permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), metode ini penulis pilih karena tema dan judul skripsi yang penulis pilih memiliki keunggulan, kelemahan, peluang untuk dapat dikembangkan menjadi lebih baik, dan paling penting memiliki ancaman baik dari internal maupun external. Untuk lebih jelas, penulis akan menjabarkan mengenai metode analisa SWOT pada tabel di bawah ini : Tabel 3.1 Tabel SWOT Internal Strength (Kekuatan) 1. Administrator jaringan yang handal 2. Peralatan jaringan yang memadai 3. Data center terpusat Weakness (Kelemahan) 1. Tenaga administrator jaringan yang kurang memadai 2. Infrastruktur jaringan yang tidak dikonfigurasi maksimal 3. Jumlah bandwidth terbatas External Opportunity (Peluang) Strength & Opportunity Weakness & Opportunity 3

1. Terbukanya lowongan administrator jaringan 2. Program perluasan jaringan dapat terlaksana 3. Bandwidth dapat digunakan secara merata dan seimbang 1. Efisiensi kerja administrator jaringan 2. Kinerja jaringan menjadi lebih optimal 3. Kerahasiaan data dan informasi dalam jaringan dapat terjaga dengan baik 1. Bandwidth belum ter-manage dengan baik 2. Alokasi titik-titik hotspot yang kurang teratur 3. Pembuatan rancangan jaringan baru Threats (Ancaman) Strength & Threats Threats & Weakness 1. Pengaksesan resource jaringan secara illegal 2. Terputusnya koneksi internet maupun koneksi pada router 3. Tanda load-balancing mengakibatkan penggunaan bandwidth tidak merata 1. Konfigurasi preventif terhadap jaringan oleh administrator 2. Program maintenance berkala untuk menjaga optimalisasi dan performa jaringan 3. Manajemen bandwidth meningkatkan stabilitas traffic pada jaringan 1. Pencurian data-data yang bersifat rahasia dari data center SMA Negeri 5 Yogyakarta 2. Jaringan hotspot yang tidak dienkripsi mengakibatkan akses yang tidak sah pada jaringan wireless di SMA Negeri 5 Yogyakarta 3. Proses pergantian jabatan administrator jaringan Setelah melakukan analisis menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats) berdasar pada data-data yang berhasil penulis dapatkan melalui observasi, wawancara, dan pengumpulan data baik data-data pada objek penelitian maupun data-data dari refrensi-refrensi yang penulis gunakan sebagai landasan teori, maka kelemahan-kelemahan dan ancaman-ancaman yang sebelumnya ditemukan pada jaringan lama di SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat diminimalisir dengan menggunakan konsep jaringan yang penulis usulkan kepada pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta selaku objek penelitian, sehingga rancangan jaringan baru yang penulis bangun pada software Cisco Packet Tracer 4

dapat dijadikan sebagai bahan masukan jika ke depannya SMA Negeri 5 Yogyakarta akan melakukan perubahan pada sistem jaringan komputernya. Dengan demikian hasil evaluasi belajar dan mengajar di SMA Negeri 5 Yogyakarta akan meningkat secara signifikan setiap tahunnya. 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Sistem jaringan yang berjalan di SMA Negeri 5 Yogyakarta saat ini masih menggunakan sistem jaringan konvensional yang belum ter-manage dengan baik, sehingga membuat administrator harus bekerja ekstra keras untuk mengetahui suatu permasalahan yang terjadi pada jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta saat jaringan tersebut mengalami suatu masalah. Selain masalah inefiensi kerja administrator jaringan, perangkat-perangkat jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta tidak dikonfigurasi maksimal membuat performa jaringan tidak dapat mencapai titik optimal dan juga akan berdampak kepada kerahasiaan data-data yang berada pada data center milik SMA Negeri 5 Yogyakarta. Untuk itu penulis bermaksud mengusulkan sebuah rancangan jaringan yang memiliki keunggulan dalam hal efisiensi waktu bagi administrator jaringan, juga dapat meningkatkan performa jaringan tersebut sehingga lebih optimal sehingga, dan dapat meningkatkan keamanan pada datadata yang tersimpan pada data center di SMA Negeri 5 Yogyakarta. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi Pada bagian ini penulis akan melakukan proses implementasi rancang bangun jaringan berbasis inter-vlan yang telah penulis rancang pada bab 3 menggunakan software Cisco Packet Tracer 5.3.3. Proses implementasi yang dibahas pada bab 4 ini adalah simulasi yang penulis lakukan setelah rancangan jaringan telah selesai dibuat, sehingga saat akan diimplementasikan ke dalam sistem jaringan secara real, rancangan secara simulasi ini dapat dijadikan sebagai acuan pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta saat akan melakukan perubahanperubahan pada sistem dan konfigurasi jaringannya saat ini. 4.1.1 Implementasi VLAN pada Jaringan Baru Sesuai pada rancangan VLAN ID dan nama VLAN pada bab 3, penulis akan melakukan implementasi VLAN pada switch-pusat yang menjadi penghubung antara endrouter SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan switch-switch yang berada pada jaringan internal di 5

SMA Negeri 5 Yogyakarta. Gambar di bawah ini menjelaskan mengenai proses konfigurasi yang penulis lakukan : Gambar 4.1 Implementasi VLAN ID dan nama VLAN Baris perintah yang penulis gunakan adalah vlan_vlan number, perintah ini digunakan untuk melakukan assignment VLAN ID, kemudian name_vlan name digunakan untuk memberikan keterangan mengenai ID VLAN yang penulis buat. Proses pembuatan dan penamaan VLAN ini sangat penting karena berkaitan dengan masalah pembuatan hak akses pada bagian access-list nantinya. Setelah melakukan alokasi VLAN ID, nama VLAN, dan IP address yang digunakan oleh setiap VLAN, maka penulis akan melakukan perancangan alokasi port assignment untuk setiap VLAN yang telah dibuat pada switch pusat (core switch). 4.1.2 Implementasi Port Assignment untuk VLAN ID Setelah penulis selesai membuat VLAN ID disertai dengan nama-nama VLAN untuk setiap VLAN ID tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi port assignment untuk setiap VLAN ID tersebut agar nantinya client yang menggunakan port tersebut sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Gambar berikut ini adalah proses konfigurasi port assignment pada switch-pusat yang penulis lakukan dengan software Cisco Packet Tracer 5.3.3 : 6

Gambar 4.2 Implementasi port assignment pada switch-pusat Pada gambar di atas dapat terlihat beberapa baris perintah yang penulis gunakan untuk melakukan port assignment untuk setiap VLAN pada switch-pusat, proses pengalokasian port-port tersebut sama dengan pada saat proses pengalokasian port-port untuk setiap VLAN pada switch-switch lainnya yang berada di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Baris perintah interface range fastethernet_range port penulis gunakan untuk mengalokasikan port-port yang akan meng-handle VLAN ID yang sama, baris perintah switchport mode access digunakan untuk memberikan perintah bahwa port tersebut adalah port access yang digunakan oleh end-node, sedangkan perintah switchport mode trunk digunakan untuk memberikan perintah kepada port tersebut agar bekerja pada mode trunk sebagai penghubung antar switch ke switch atau switch ke router, port trunk ini nantinya juga bisa digunakan sebagai port untuk melakukan maintenance menggunakan media ssh antar switch dengan IP domain-name yang sama, selain itu media konfigurasi menggunakan media ssh menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan menggunakan media telnet. 4.1.3 Implementasi VTP (VLAN Trunking Protocol) VTP (VLAN Trunking Protocol) adalah sebuah fitur yang digunakan oleh switchswitch Catalyst untuk melakukan proses advertising kepada semua switch pada jaringan tersebut agar melakukan proses sinkronisasi dan menggunakan database VLAN yang 7

berlaku pada switch yang berfungsi sebagai server. Pada bab 2 sub-bab 2.6, penulis menjelaskan tentang fitur VTP dan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan pada jaringan VLAN yang menggunakan fitur VTP. Gambar di bawah ini menjelaskan mengenai proses konfigurasi VTP pada switch-pusat yang bertindak sebagai VTP mode server pada jaringan SMA Negeri 5 Yogyakarta : Gambar 4.3 Implementasi VTP mode server pada switch-pusat Pada gambar di atas penulis menggunakan beberapa baris perintah yaitu vtp domain_nama domain, untuk melakukan konfigurasi nama domain, vtp password_password untuk melakukan konfigurasi password yang akan digunakan sebagai autentikator switchswitch yang menggunakan mode client dalam sistem VTP untuk melakukan update database VLAN secara sah, dan kemudian vtp version_version yang digunakan untuk menentukan versi berapa yang akan dijalankan pada sistem VTP tersebut. Perlu menjadi catatan bahwa konfigurasi domain, password, dan version yang digunakan dalam sebuah sistem jaringan VTP harus sama, jika terdapat perbedaan pada konfigurasi domain, password, atau pun version yang digunakan, maka switch yang dikonfigurasi tersebut tidak akan dapat melakukan update database VLAN miliknya, karena switch pusat yang bertindak sebagai VTP server tidak akan melakukan broadcast kepada switch dengan nama domain, password, dan version VTP yang berbeda. 8

4.2 Pembahasan Pada sub-bab ini penulis akan menjabarkan proses kerja dari rancangan dan konfigurasi yang telah selesai dilakukan. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian terhadap rancangan dan konfigurasi yang penulis buat pada software Cisco Packet Tracer 5.3.3. Setelah proses kerja dan pengujian selesai dilakukan penulis kemudian akan membandingkan dengan teori pada bab 2 pada kondisi realtime sehingga hasil analisa dan perancangan akan lebih valid saat akan diimplementasikan secara nyata pada objek penelitian. 4.2.1 Pembahasan Inter-VLAN Routing Pada sub-bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan pengujian proses routing antar VLAN ID yang berbeda. Pada rancangan dasar VLAN tanpa router, VLAN dengan ID yang berbeda tidak dapat melakukan proses komunikasi antara satu VLAN ID dengan VLAN ID lainnya, hal ini disebabkan karena paket-paket data dari setiap VLAN tersebut tidak dienkapsulasi menggunakan standar IEEE 802.1Q ataupun menggunakan metode Cisco ISL. Gambar berikut menunjukkan proses kerja dan pengujian inter-vlan routing pada komputer pada VLAN 10 dengan IP address 192.168.10.3 menuju komputer pada VLAN 60 dengan IP address 192.168.60.4 menggunakan metode ping : 9

Gambar 4.14 Proses ping dari komputer VLAN 10 ke komputer VLAN 60 Gambar di atas menjelaskan bahwa saat hendak melakukan proses ping, terlebih dahulu komputer pada VLAN 10 dengan IP address 192.168.10.3 membuat sebuah paket ICMP yang ditujukan kepada VLAN 60 dengan IP address 192.168.60.4. Perlu diketahui bahwa switch-switch pada jaringan yang penulis rancang telah mengetahui MAC-MAC address dari setiap komputer di setiap VLAN yang berada pada jaringan komputer di SMA Negeri 5 Yogyakarta. MAC address komputer dengan IP address 192.168.10.3 yang berada pada VLAN 10 adalah 0040.0B30.0B96 dan MAC address sub-interface pada router adalah 0002.16A2.B801. Paket ICMP ini kemudian dikirim menuju switch yang menghubungkan semua node-node pada jaringan tersebut. Gambar di bawah ini menjelaskan proses pengiriman paket ICMP echo request kepada switch-pusat : 10

Gambar 4.15 Paket ICMP pada switch-pusat Gambar di atas menjelaskan keadaan dimana switch-pusat yang berfungsi sebagai core switch pada jaringan SMA Negeri 5 Yogyakarta menerima paket ICMP melalui port FastEthernet 0/1 yang terkoneksi dengan komputer pada VLAN 10 dengan informasi MAC address pada komputer VLAN 10 sebagai pengirim paket ICMP dan juga MAC address subinterface pada router sebagai penghubung antar VLAN ID yang berbeda. Setelah paket ICMP tersebut diterima oleh switch, kemudian switch melakukan proses analisa untuk menentukan tujuan berikutnya daripada paket ICMP tersebut. Switch kemudian mengetahui bahwa paket ICMP tersebut datang dari sebuah VLAN dan dienkapsulasi menggunakan metode 802.1Q dari header paket tersebut, switch kemudian meneruskan paket kepada router yang terhubung pada port FastEthernet 0/24 pada switch-pusat. Gambar di bawah ini menjelaskan kondisi dimana router telah menerima paket ICMP echo request dari switchpusat : 11

Gambar 4.16 Router menerima paket ICMP Gambar di atas menjelaskan keadaan dimana router menerima paket ICMP yang dikirimkan dari switch-pusat pada port FastEthernet 0/0. Paket tersebut berisi header dot1q dari MAC address pengirim 0040.0B40.0B96 yaitu komputer dengan IP address 192.168.10.3 yang berada pada VLAN 10 dan MAC address router 0002.16A2.B801 sebagai penghubung antar VLAN ID yang berbeda diterima pada sub-interface FastEthernet 0/0.10 sebagai port yang meng-handle komunikasi dari dan ke VLAN 10, router kemudian melakukan proses dekapsulasi menggunakan standar IEEE 802.1Q. Router kemudian mencocokkan aturan transmisi paket tersebut dengan access-list 138 yang telah penulis buat sebelumnya, router kemudian mendapatkan baris perintah permit ip any any yang berarti paket dari dan ke tujuan yang menggunakan IP address diperbolehkan untuk dikirimkan atau diteruskan. Router mengetahui bahwa IP address komputer tujuan yaitu VLAN 60 adalah 192.168.60.4 dengan MAC address 00D0.5824.0625 melalui routing table dan komputer pada VLAN 60 terkoneksi secara langsung dengan jaringan, router kemudian menetapkan IP address 192.168.60.4 sebagai hop lanjutan dari paket ICMP tersebut. Setelah itu router mencocokkan MAC address tujuan pada tabel ARP dan router meneruskan paket tersebut kepada 12

komputer tujuan melalui port FastEthernet 0/0. Gambar di bawah ini menjelaskan kondisi dimana paket ICMP echo request kembali dikirimkan kepada switch-pusat setelah selesai diproses oleh router : Gambar 4.17 Paket diterima kembali switch-pusat Gambar di atas menjelaskan kondisi paket ICMP yang dikirimkan oleh router diterima kembali oleh switch-pusat untuk diteruskan kepada komputer tujuan. Switch-pusat menerima paket ICMP dari sub-interface router dengan MAC address 0002.16A2.B801 dan MAC address komputer tujuan yaitu 00D0.5824.0625, kemudian switch-pusat melakukan pengecekan terhadap MAC address komputer tujuan pada tabel MAC address miliknya dan menemukan MAC address yang menjadi tujuan paket ICMP tersebut telah terdaftar pada tabel MAC address dalam database-nya, switch-pusat kemudian meneruskan paket ICMP tersebut kepada komputer tujuan. Gambar di bawah ini menjelaskan proses switch-pusat saat meneruskan paket ICMP echo request kepada komputer tujuan : 13

Gambar 4.18 Paket diterima oleh komputer tujuan 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Pada sub-bab ini penulis akan memberikan kesimpulan atas hasil dari rancangan jaringan berbasis inter-vlan yang telah penulis buat untuk objek penelitian penulis yaitu SMA Negeri 5 Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Pada saat guru, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Yogyakarta ingin menggunakan fasilitas internet di SMA Negeri 5 Yogyakarta atau pun fasilitasfasilitas lainnya, pengguna bisa menggunakan fasilitas tersebut sesuai dengan bagian-bagiannya karena penulis telah merancang fasilitas hotspot untuk masing-masing VLAN ID di SMA Negeri 5 Yogyakarta 2. Sistem pengalokasian IP address terpusat di router-sman5, sehingga semua VLAN ID bertipe access dapat meminta IP address secara real-time kepada 14

DHCP server. Selain itu DHCP server juga tersedia pada wireless router yang berada di area SMA Negeri 5 Yogyakarta. 3. Sistem translasi IP address private ke dalam IP address publik milik SMA Negeri 5 Yogyakarta telah berjalan dengan baik, hal ini tentunya akan meningkatkan keamanan jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta. 5.2 Saran Pada sub-bab ini penulis akan memberikan saran dan masukan terkait dengan rancangan jaringan berbasis inter-vlan yang telah penulis buat untuk objek penelitian penulis yaitu SMA Negeri 5 Yogyakarta. Saran dan masukan yang dapat penulis berikan untuk objek penelitian atau peneliti di waktu yang akan datang adalah sebagai berikut : 1. Belum terdapat sistem load-balancing untuk memanagement bandwidth yang terbatas yang diberikan oleh ISP dalam hal ini PT Telkom Indonesia kepada pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta 2. Untuk fleksibilitas akses terhadap server, peneliti di masa yang akan datang dapat menerapkan sistem DMZ (De-militerized Zone) tentunya dengan dukungan bandwidth yang cukup dari pihak ISP. 15

DAFTAR PUSTAKA Alberghetti, Dan. 2013. Vlan and Trunks. http://www.danscourses.com/ccna- 3/vlans-and-trunks.html. diakses tanggal 2 April 2013. Alberghetti, Dan. 2013. VTP. http://www.danscourses.com/ccna-3/vtp.html. diakses tanggal 2 April 2013. Alberghetti, Dan. 2013. Inter-Vlan Routing. http://www.danscourses.com/ccna- 3/inter-vlan-routing.html. diakses tanggal 3 April 2013. Janssen, Cory. 2010. Virtual Local Area Network (VLAN). http://www.techopedia.com/definition/4804/virtual-local-area-networkvlan. diakses tanggal 18 Desember 2012. Jogiyanto, H.M. 1995. Analisis dan desain. Andi offset : Yogyakarta. Keiser, Gerd. 2002. Second Edition, Local Area Networks. New York : McGraw-Hill. Kristanto, Andri, 2003, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Jakarta : Gava Media. Laet, De Gert (CCIE No. 2657). dan Schauwers, Gert (CCIE No. 6942). 2005. Network Security Fundamentals. Indiana : Cisco Press. Stallings, William. 1997. International Edition, Fifth Edition, Local & Metropolitan Area Networks. Prentice Hall Inc. Wilkins, Sean. 2011. Switchport Security Concepts and Configuration. http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=1722561, diakses tanggal 26 Desember 2012. 16