MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SD KELAS AWAL

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Perkembangan anak usia kelas awal SD

PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Sosialisasi KTSP

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN TEMATIK?

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN TEMATIK: PENYUSUNAN RPP Oleh: Suyantiningsih, M.Ed.

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.

Implementasi Pembelajaran Tematik pada Kelas Awal Sekolah Dasar di Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usia

PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Ahmad Munawar, 2013 :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik pada Sekolah Dasar yang duduk di kelas-kelas awal (kelas

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH PADA PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SDN KRAMAT 1 KECAMATAN NGANJUK SKRIPSI

Oleh: Nyoman Dantes PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkalian menurut Ig Sumarno dan Sukahar (1997:44) adalah. Penjumlahan Berulang, Pembagian menurut Suripto dan Joko Sugiarto

Kelompok Materi: MATERI POKOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan

Mata Pelajaran : Tematik Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : II / 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia indonesia yang memiliki kekuatan spiritual,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 Untuk Guru SD/MI: Dari Perencanaan, Pembelajaran Tematik dan Penilaian*

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman langsung dan nyata. Model ini memberi contoh bagi guru di kelas awal SD untuk menyusun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penyunting Farida Ariani Mudini

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Masnur Muslich (2010: 1) Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 (BNSP, 2006: 5-7), KTSP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. peningkatan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat

I. PENDAHULUAN. dapat ditempatkan pada siswa kelas rendah (yaitu:siswa kelas I, II dan III) KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik) dijelaskan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

desentralisasi pendidikan. Dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip Kesatuan dalam kebijakan dan keragaman dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan

Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar ABSTRAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara mencari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dalam sistem tematik dikenal cukup sulit diajarkan karena banyak

Oleh : DR. H. MUKMINAN Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perkembangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR REDAKSI... ii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kegiatan studi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan. dipertanggungjawabkan (Rusman, 2012:251).

BAB IV PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MI SALAFIYAH SENGON SUBAH BATANG

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. B. Dasar Hukum Pemberlakuan Pembelajaran Tematik. Sampai hari ini, masih sering muncul pertanyaan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU PKP 1 (APKG-PKP 1)

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

PETUNJUK PENGISIAN. pembelajaran tematik SD Negeri se-kecamatan Srandakan perlu diadakan penelitian. Dalam

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2014: 2) merupakan Kurikulum penyempurnaan KTSP yang tertera pada Peraturan Menteri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SD KELAS AWAL Dwi Esti Andriani, M. Pd Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY Yogyakarta, Oktober 2007

Pengertian Belajar: upaya individu untuk melakukan perubahan kondisi diri dari belum tahu menjadi tahu, belum bisa menjadi bisa, atau belum baik menjadi baik Pembelajaran : suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik untuk menjadi lebih baik/mampu

Pengertian Tema : pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan atau bahasan. (Poerwadarminta, 1983) Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema yang dipilih hendaknya yang paling dekat dengan kehidupan (pengetahuan dan pengalaman) siswa

CONTOH TEMA PEMBELAJARAN KELUARGAKU BINATANG KESAYANGAN LIBURAN SEKOLAH DESAKU/KOTAKU PASAR MALAM MAKANAN KESUKAAN BERWISATA

Keuntungan Pembelajaran Tematik Tema akan menarik dan memfokuskan perhatian siswa Dalam suatu tema, pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. Dalam suatu tema, siswa mampu melihat hubungan-hubungan pengetahuan/konsep antar mata pelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna dan penguasaan konsep dapat ditingkatkan. Dalam suatu tema, siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran

Keuntungan Pembelajaran Tematik Siswa lebih bergairah karena belajar dengan konteks/situasi nyata kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan cara mengkaitkan matapelajaran dengan pengalaman pribadi siswa; Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna materi pelajaran bagi kehidupannya Dengan pembelajaran tematik, waktu penyampaian pembelajaran dapat lebih hemat, Penggabungan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan menghemat waktu, dan menghindari bahkan menghilangkan tumpang tindih materi. Sisa waktu dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Karakteristik Pembelajaran Tematik Berpusat pada siswa Pengalaman langsung Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas Bersifat fleksibel Proses dan hasil pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Keunggulan Pembelajaran Tematik Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; Kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa; Kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Mengapa Pembelajaran Tematik Tepat untuk Siswa SD Kelas Awal?

Karakteristik Kecerdasan Anak Usia Awal kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

Teori Perkembangan Kognitif (Piaget 1950) proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran), dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek) Pentingnya tema sebagai sarana menghubungkan materi dengan pengetahuan dan pengalaman siswa

Cara Belajar Anak SD Kelas Awal Konkrit Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Hierarkis perkembangan cara anak belajar bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Oleh karena itu, perlu diperhatikan urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.

Cara Belajar Anak SD Kelas Awal Integratif cara berpikir deduktif: dari hal umum ke bagian demi bagian, memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan (holistik), belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.

Pembelajaran Tematik Pembelajaran Bermakna pembelajaran lebih banyak mengaktifkan indera daripada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan; atau Memadukan pengetahuan baru (materi) secara harmonis dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK

Jadwal Kegiatan Pembelajaran Tematik dalam 1 Hari Tahap Kegiatan Kegiatan pembukaan (pengkondisian) Kegiatan inti (pembelajaran) Jenis Kegiatan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikluti irama musik 1 x 35 Kegiatan untuk pengembangan membaca Kegiatan untuk pengembangan menulis Keberhitung giatan untuk pengembangan 3 x 35 Kegiatan penutup (penenangan) Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita 1 x 35

TAHAP PERSIAPAN A. Pemetaan Kompetensi Dasar upaya memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. 1. Menjabarkan standar kompetensi, kompetensi dasar ke dalam indikator. Pengembangan indikator tema harus memperhatikan: o karakteristik peserta didik o mata pelajaran o dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau dapat diamati 2. MenentukanTema, caranya: Cara pertama: mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua: menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Prinsip-prinsip penentuan tema Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa, Dari yang termudah menuju yang sulit Dari yang sederhana menuju yang kompleks Dari yang konkret menuju ke yang abstrak Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya 3. Identifikasi dan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR DENGAN TEMA Mapel SK KD Indika tor keluarga Lingkungan Tema dan alokasi waktu Transpor -tasi Hewan Tumbuhan dst 4 3 3 4 3 3 BI... X X X X - -. X X - - - -. - - - X X X Mtmtk.... X X X X X -.. X X - - - X

B. Penetapan jaringan tema menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema. C. Penyusunan ilabus menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan teknik penilaian pembelajaran.

Contoh Jaringan Tema BI (indikator)... IPS (Indikator).. TEMA LINGKUNGAN MINGGU I MATEMATIKA (indikator) IPA

CONTOH SILABUS MAPEL KD INDIKATOR KEGIATAN BELAJAR BI..... IPA.. SARANA/ SUMBER.... PENILAIAN.. DST...

C. Penyusunan Rencana Pembelajaran, mencakup: mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan alokasi waktu (jumlah pertemuan), kompetensi dasar dan indikator, materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator, strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup), alat dan media serta sumber bahan yang digunakan penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian)

PENILAIAN Pengertian suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar. Tujuan Mengetahui percapaian indikator yang telah ditetapkan Memperoleh umpan balik bagi guru, untuk pengetahui hambatan yang terjadi dalam pembelajaran maupun efektivitas pembelajaran Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa Sebagai acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan pemantapan).

PRINSIP PENILAIAN Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masingmasing Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar dari tiap mata pelajaran. Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu siswa bercerita pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti dan menyanyi pada kegiatan akhir. Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil keputusan siswa misalnya: Penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.

Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Tes mencakup: tertulis, lisan, atau perbuatan, Non tes, mencakup catatan harian perkembangan siswa, dan porto folio, buku bantu (catatan pengamatan). Penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema. Dengan demikian penilaian tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator mata pelajaran.

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester pada kelas yang sama Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan, namun dapat dibelajarkan melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri Kegiatan pembelajaran ditekankan pada pencapaian kompetensi serta penanaman nilai-nilai moral Setiap kegiatan pembelajaran hendaknya selalu mempergunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan Judul maupun jumlah tema yang dipilih atau yang ditentukan oleh masingmasing sekolah, disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat Agar pelaksanaan dapat optimal, jumlah peserta didik disesuaikan dengan jumlah guru di kelas

TERIMA KASIH