BAB I PENDAHULUAN. yang sering kita hadapi setiap hari. Antrian tersebut terjadi karena kebutuhan. pelayanan yang melebihi kapasitas pelayanan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut pemerintah

:Prosedur Pembuatan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan Aplikasi e-spt PPN 1111 DM :Faiga Meiriskha NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan daerah. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang melanda Indonesia berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.

ABSTRAK. Kata Kunci : Proses antrian, TransJogja

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci: penerimaan PPh terutang, pemeriksaan lengkap. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 23 September 2008 dan berlaku efektif mulai tanggal 01 Januari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan dan. untuk membiayai pembangunan negara dan juga merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber yang pasti dalam memberikan kontribusi dana kepada negara dan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama Negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari masalah pembiayaan pembangunan. itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keperluannya pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang telah memberikan tenaganya untuk melangsungkan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB I. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah dalam rangka menjalankan. pemerintah dalam memungut pajak dari masyarakat, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

berdasarkan laporan keuangan tersebut harus dilakukan penyesuaian sebagaimana telah diatur di dalam Undang-Undang Perpajakan. Dalam hal pembukuan

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA SEMARANG TENGAH SATU

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi dana pembangunan Negara, Pemerintah. masyarakat Indonesia, karena berdasarkan tax ratio Indonesia dengan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. mekanisme pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 pada Puslitbang

BAB I PENDAHULUAN. inflasi, naiknya harga barang-barang dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara (pemerintah) baik secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir ini, perpajakan telah menjadi sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengumpulkan dana untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sebagai Negara yang berkembang, sebenarnya Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. relatif terbatas, pada saatnya akan habis dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pajak dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

TATA CARA PEMOTONGAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK ATAS BUNGA DEPOSITO STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SEMARANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi,

BAB I PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam berjalannya pemerintahan sebuah negara. APBN yang digunakan oleh sebuah pemerintahan diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pajak dan juga petugas pajak agar pembangunan dapat terwujud.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan. Bagi pelaku bisnis pajak

BAB III METODE PENULISAN. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah

PERHITUNGAN PPH 21 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA JAKARTA KOJA. : Rezha Riski Ria NPM : Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dan pertumbuhan perekonomian perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan terbesar dari APBN negara Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat terselesaikan dengan cepat, mudah dan praktis. Konsep inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-undang

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sistem Pengendalian Intern Atas Pelaksanaan Pemungutan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh manusia, sehingga diperlukan tambahan fasilitas untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dalam suatu negara merupakan salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

BAB 1 PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang - undang, keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alinea 4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum. Agar tujuan

ABSTRAK. Kata kunci : sunset policy, penerimaan pajak Orang Pribadi. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. memenuhi kewajiban dalam bentuk fasilitas telah diberikan untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai terobosan yang sangat

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan yang berlaku (Chaizi dalam Susanti, 2010 :

BAB I PENDAHULUAN. daerah menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yaitu PAD. Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disingkat PAD, adalah

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan pajak. Dalam meningkatkan penerimaan negara tersebut. Undang-undang, dan reformasi perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang besar di sektor ini. Selain itu, tentu saja karena kontribusi yang besar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Antrian merupakan bagian permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata yang sering kita hadapi setiap hari. Antrian tersebut terjadi karena kebutuhan pelayanan yang melebihi kapasitas pelayanan. Antrian adalah keseluruhan proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang memerlukan pelayanan. Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah sistem selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan menunggu terlalu lama. Namun dampak pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi sistem, karena harus menambah fasilitas layanan. Kantor pajak merupakan instansi milik pemerintah yang berfungsi sebagai tempat pemungutan pajak. Pengertian pajak itu sendiri adalah satu wujud kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali potensi dalam negeri. Pengertian pajak secara awam merupakan iuran dalam bentuk uang (bukan barang) yang dipungut oleh pemerintah (negara) dengan suatu peraturan tertentu (tarif tertentu) dan selanjutnya digunakan umtuk pembiayaan kepentingan-kepentingan umum. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat merupakan sebagai tempat dimana diadakannya transaksi dalam hal ini yaitu melakukan

2 penyetoran bukti pembayaran pajak setelah pelanggan (Wajib Pajak) melakukan pembayaran di Bank yang ada. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat yang melayani dan mengawasi proses penyetoran bukti pembayaran pajak, serta pelayanan yang lainnnya setiap hari dihadapkan pada situasi bagaimana mengusahakan pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggan (Wajib Pajak). Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama memiliki empat aktivitas sistem pelayanan, yaitu sistem pelayanan penyetoran bukti pembayaran PPH (Pajak Penghasilan), sistem pelayanan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), sistem pelayanan pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atau PKP (Pengusaha Kena Pajak) dan sistem pelayanan informasi PBB (Help desk). Banyaknya aktivitas sistem pelayanan yang ada di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat membuat banyak pelanggan yang harus menunggu, sementara fasilitas pelayanan tidak bertambah. Hal ini mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan terhadap pelanggan karena pelanggan harus menunggu lama (mengantri) untuk mendapatkan pelayanan. Untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan antrian, salah satunya adalah melakukan analisis pada sistem pelayanan yang ada di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat dengan menggunakan teori antrian yaitu bagaimana mengusahakan waktu tunggu atau antrian itu sekecil mungkin. Analisis ini dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian di mana antrian tersebut terjadi. Hal ini dimaksudkan agar keputusan yang dambil dari hasil analisis dapat berlaku untuk berbagai kondisi pelayanan (untuk sistem pelayanan PBB, pendaftaran NPWP dan informasi PBB) dan kondisi tertentu (untuk sistem

3 pelayanan penyetoran bukti pembayaran PPH) sehingga analisis sistem antrian tersebut akan memberikan masukan atau solusi pemecahan dari permasalahan tersebut atau dapat juga menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akurat. 1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis sebuah sistem antrian di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat agar sistem pelayanan dapat bekerja secara optimal, sehingga dapat meningkatkan kepuasan para pelanggan dan meningkatkan keuntungan bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat dengan menentukan model yang didapat dan menentukan ukuran kinerja sistem yaitu jumlah pelanggan yang diperkirakan dalam sistem (L s ), jumlah pelanggan yang diperkirakan dalam antrian (L q ), waktu menunggu yang diperkirakan dalam sistem (W s ) dan waktu menunggu yang diperkirakan dalam antrian (W q ). 1.3. PEMBATASAN MASALAH Masalah yang akan dibahas dalam penilitian ini akan dibatasi pada masalah antrian yang terjadi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang, yaitu pada sistem pelayanan penyetoran bukti pembayaran PPH (Pajak Penghasilan), sistem pelayanan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), sistem

4 pelayanan pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atau PKP (Pengusaha Kena Pajak), dan sistem pelayanan informasi PBB (Help Desk). Untuk sistem pelayanan penyetoran bukti pembayaran PPH (Pajak Penghasilan), sistem pelayanan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), sistem pelayanan pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atau PKP (Pengusaha Kena Pajak), dan sistem pelayanan informasi PBB (Help Desk) dimana masyarakat sebagai pelanggan (Wajib Pajak) dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebagai fasilitas pelayanan. Sedangkan untuk Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama itu sendiri dibatasi pada pelayanan pajak yang ada Semarang Barat. Sedangkan pengambilan data untuk sistem pelayanan penyetoran bukti pembayaran PPH diambil hanya pada periode sibuk, tetapi untuk sistem pelayanan yang lain diambil pada periode biasa. 1.4. TUJUAN DAN MANFAAT 1.4.1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Melakukan analisis teori antrian sehingga terbentuk sebuah model antrian pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat. Menentukan karakteristik-karakteristik yang mengukur kinerja sistem sehingga sistem pelayanan dapat bekerja secara optimal agar dapat menampung pelanggan sebanyak mungkin dan dapat meningkatkan keuntungan bagi pihak instansi.

5 1.4.2. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut: Bagi penulis dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dengan fakta di lapangan. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat hasil yang diperoleh dari analisis dapat digunakan sebagai masukan untuk kemajuan dan perkembangan citra pelayanan demi meningkatkan kepuasan pelanggan dan dapat meningkatkan keuntungan bagi pihak instansi. 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN Susunan sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah BAB I menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II menjelaskan tentang gambaran umum KPP Pratama Semarang Barat dan teoriteori dasar yang akan digunakan sebagai acuan dalam memahami dan memecahkan permasalahan yang diteliti. BAB III menjelaskan tentang metode pengumpulan data, variabel penelitian, prosedur penelitian dan analisis data. BAB IV menjelaskan tentang analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai model antrian yang dapat digunakan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di Semarang Barat. BAB V menjelaskan tentang beberapa

6 kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran sebagai masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.