KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN Ignatius Mulyono

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2011

2. Perkembangan penyusunan 36 RUU yang disiapkan DPR : a. RUU yang telah dalam Pembicaraan Tingkat II (Pengambilan Keputusan di Paripurna) :

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

REALISASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN (Data per Desember 2011)

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02B/DPR RI/II/ TENTANG

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2013

KEBIJAKAN PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KHUSUSNYA PENGHARMONISASIAN RUU DI DPR

Rekapitulasi Perkembangan RUU Prioritas 2010 (70 RUU yang terdiri dari 36 RUU usul inisiatif DPR dan 34 RUU usul inisiatif Pemerintah)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

REALISASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN (Data per Desember 2010)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN ARAH KEBIJAKAN PROLEGNAS TAHUN Ignatius Mulyono 2

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. NOMOR :04/DPR Rl/11/ TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/DPR RI/II/ TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PEMBAHASAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2016 BERSAMA PEMERINTAH DAN DPD RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS

PERKEMBANGAN PEMBAHASAN RUU TAHUN 2012 PERTANGGAL 10 SEPTEMBER

DHAHANA PUTRA DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI TENTANG PENAMBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI

10. RUU tentang Kesetaraan Gender. DPR RUU dan NA disiapkan oleh

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PEMBAHASAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2016 BERSAMA PEMERINTAH DAN DPD RI

JADWAL ACARA RAPAT-RAPAT BADAN LEGISLASI DPR RI PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

I. RUU DALAM TAHAP PEMBICARAAN TINGKAT I PENYIAPAN RUU DAN NA KET. JUDUL RANCANGAN UNDANG-UNDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI PROLEGNAS RUU PRIORITAS 2016 USUL DPR

Bagaimana Undang-Undang Dibuat

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Optimalisasi Fungsi Legislasi DPRD Melalui Pembentukan Peraturan Daerah Yang Berkualitas

REALISIASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN (Data per Desember 2012)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03A/DPR RI/II/

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN

EVALUASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU PRIORITAS TAHUN 2008 DAN RENCANA PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2009

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

REALISASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RUU KEAMANAN NASIONAL (RUU KAMNAS)

HARI/TANGGAL/ WAKTU JENIS RAPAT ACARA KETERANGAN. 1. Senin, WIB. Rapat Pimpinan Badan Legislasi

PROSES PEMBENTUKAN PUU BERDASARKAN UU NO 10 TAHUN 2004 TENTANG P3 WICIPTO SETIADI

BAB III PENJELASAN 1. Proses Penyusunan Rancangan Undang - Undang 2. Penyusunan RUU Berdasarkan Program Legislasi Nasional ( Prolegnas )

INFO SHEET PROLEGNAS DAN PROLEGNAS PRIORITAS 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2012

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EVALUASI LEGISLASI 2012 FORMAPPI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

DAFTAR RANCANGAN UNDANG-UNDANG PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN ANGGARAN

DAFTAR PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Oleh Ir. Timbul Pudjianto, MPM Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2-3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. 4. Badan Legis

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03A/DPR RI/II/

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

BUPATI SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2011 Ignatius Mulyono

BALEG DAN PROLEGNAS Salah satu tugas pokok Baleg sebagai pusat pembentukan undang-undang, adalah menyusun rencana pembentukan undang-undang. Pada dasarnya pembentukan undangundang adalah bagian dari pembangunan hukum yang mencakup pembangunan sistem hukum nasional dengan tujuan mewujudkan tujuan negara yang dilakukan mulai dari perencanaan atau program secara rasional. Perencanaan atau program secara rasional itulah yang akan dituangkan dalam program legislasi nasional (Prolegnas). Badan Legislasi bersama dengan pemerintah memiliki tugas dan tanggungjawab dalam menyusun prolegnas setiap tahun yang dalam kesempatan ini akan dibicarakan mengenai arah prolegnas tahun 2011.

LANDASAN PENYUSUNAN ARAH DAN KEBIJAKAN PROLEGNAS TAHUN 2011 1. Rencana Kerja Pemerintah tahun 2011 2. Evaluasi pelaksanaan Prolegnas Tahun 2010 3. Kebutuhan Hukum Masyarakat

1. RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 Pembangunan tahun 2011 dilaksanakan dengan tema: Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkeadilan Didukung Oleh Pemantapan Tatakelola Dan Sinergi Pusat Daerah. Penjabaran dari rencana kerja pemerintah ini kemudian dijabarkan dalam 11 (sebelas) prioritas nasional yaitu: pertama, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, kedua, pendidikan, ketiga, kesehatan, keempat, Kemiskinan, kelima, Ketahanan pangan, keenam, Infrastruktur, Ketujuh, Iklim Investasi dan Iklim Usaha, kedelapan, Energi, kesembilan, Lingkungan Hidup dan bencana alam, kesepuluh Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik dan kesebelas Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Berdasarkan pada rencana kerja pemerintah ini maka dibutuhkan kebijakan atau undang-undang yang dapat menungjang terwujudnya rencana kerja Pemerintah tahun 2011 terutama pada sebelas prioritas tersebut.

2. EVALUASI PELAKSANAAN PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2010 A. RUU Usul DPR RI Dari 36 RUU yang menjadi tanggungjawab DPR RI untuk diinisiasi disepakati juga secara internal DPR RI, 14 RUU akan diinisiasi oleh Badan Legislasi DPR RI dan 22 RUU akan diinisasi oleh Komisi. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Badan Legislasi hingga akhir September dari 36 RUU yang menjadi tanggungjawab DPR untuk menyiapkan naskah akademik dan draft RUUnya terdapat 15 RUU yang telah diselesaikan oleh DPR untuk dibahas bersama dengan pemerintah

EVALUASI RUU USUL DPR RI Dengan demikian masih terdapat 21 RUU yang akan diselesaikan DPR RI hingga bulan Desember 2010, agar 21 RUU tersebut tidak dijadwalkan kembali dalam prolegnas Prioritas tahun 2011 Dari 21 RUU tersebut, diproyeksikan 7 RUU yang dapat diparipurnakan hingga akhir tahun 2010, 7 RUU tersebut adalah: 1. RUU tentang Intelijen 2. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu

EVALUASI RUU USUL DPR RI 3. RUU tentang lembaga Keuangan Mikro 4. RUU tentang Jaminan Produk Halal 5. RUU tentang Resi Gudang 6. RUU tentang Perdagangan berjangka Komoditi 7. RUU tentang Perubahan atas UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD

14 RUU berpotensi dijadwalkan dalan Prolegnas prioritas tahun 2011 Dengan demikian terdapat 14 RUU dari Prolegnas 2010 yang berpotensi untuk dijadwalkan kembali dalam prolegnas prioritas tahun 2011, yaitu: 1. RUU tentang Penyiaran 2. RUU tentang Pokok-pokok kepegawaian 3. RUU tentang Pencegahan dan pemberantasan pembalakan Liar 4. RUU tentang Kelautan 5. RUU tentang Jasa Konstruksi 6. RUU tentang Jalan

7. RUU tentang Minyak dan Gas Bumi 8. RUU tentang Perlindungan Minyak dan Gas Bumi 9. RUU tentang Keperawatan 10. RUU tentang Perubahan atas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD 11. RUU tentang Pengendalian Dampak Tembakau 12. RUU tentang Keuangan Negara 13. RUU tentang Perubahan atas UU No. 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan Tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri 14. RUU tentang Pengambilan Tanah untuk Kepentingan pembangunan

Evaluasi pelaksanaan Prolegnas Prioritas Tahun 2010 B. RUU usul Pemerintah Dari data yang dimilik Badan Legislasi dari 34 RUU yang menjadi tanggungjawab pemerintah, terdapat 2 RUU yang telah disahkan, 7 pembicaraan tingkat 1, 10 RUU menunggu surpres Presiden, 5 RUU dalam proses Harmonisasi di kementerian Hukum dan HAM, dan 10 RUU yang masih dalam proses penyusunan RUU dan NA di kementerian terkait. Dengan demikian terdapat 15 RUU yang berpotensi untuk dijadwalkan kembali dalam prolegnas 2011. Sehingga diperlukan telaah ulang terhadap 15 RUU dan upaya agar Pemerintah dapat mempercepat pengiriman 15 RUU tersebut ke DPR sehingga tidak perlu untuk dijadwalkan kembali dalam Prolegnas 2011

3. KEBUTUHAN HUKUM MASYARAKAT Adanya kepastian hukum terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan seperti korupsi, Terselenggaranya kehidupan yang aman dalam bekerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Artinya masyarakat dapat dibebaskan dari kecemasan akan kegiatan terorisme, separatisme, premanisme dan kerusuhan/konflik sosial antar warga masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan aspiratif

ARAH KEBIJAKAN PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2011: Berdasarkan Rencana kerja Pemerintah Tahun 2011 dan kebutuhan hukum masyarakat, maka arah kebijakan Prolegnas prioritas Tahun 2011 adalah sebagai berikut: Mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dengan memprioritaskan pembangunan pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur, dan energi. Menata sinergi pusat dan daerah. Membenahi peraturan perundang-undangan bermasalah maupun diindikasikan tidak harmonis, tumpang tindih, inkonsisten, multitafsir, sulit diterapkan, menimbulkan biaya tinggi dan menciptakan hambatan kegiatan pembangunan (bottleneck). Membenahi hukum di Indonesia dalam menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia Memperhatikan prolegnas tahun 2010

Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2011: Penetapan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2011 berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut: Membentuk undang-undang yang dapat mempercepat proses reformasi birokrasi dan tata kelola Membentuk undang-undang dalam mengawal dan membangun proses demokrasi dan desentralisasi. Membentuk undang-undang dalam rangka penegakkan hukum. Membentuk undang-undang dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi dengan meningkatkan investasi, infrastruktur dan energi yang ramah lingkungan

Membentuk undang-undang dalam rangka peningkatan pendidikan, kesehatan,ketahanan pangan dalam masyarakat. Membentuk undang-undang dalam rangka kerukunan umat beragama Membentuk undang-undang dalam rangka menangani konflik sosial dan terciptanya stabilitas keamanan dalam negeri. Membentuk peraturan perundang-undangan baru yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan hukum masyarakat.

PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN TINGKATAN CAPAIAN PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2011 Dalam Proyeksi Kalender pembahasan RUU Periode Tahun 2010 2014 yang disusun oleh Badan Legislasi direncanakan untuk tahun 2011 akan ditetapkan sebanyak 60 judul RUU yang akan dijadikan Prolegnas Prioritas Tahun 2011. Dari 60 RUU tersebut Badan Legislasi memproyeksikan 35 RUU akan diinisiasi oleh Badan Legislasi dan 25 RUU akan diinisiasi oleh Pemerintah. 35 RUU yang akan diinisiasi oleh DPR akan dibagi sebagai berikut, diproyeksikan terdapat 22 RUU yang akan diinisiasi oleh Komisi dan 13 RUU yang akan diinisiasi oleh Badan Legislasi

STRATEGI MENCAPAI EFEKTIFITAS DAN TINGKATAN PENCAPAIAN PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2011: Badan Legislasi akan melakukan kontrol yang sangat ketat dalam pengusulan RUU usul inisiatif dari komisi. Artinya setiap Komisi hanya akan diberi hak untuk mengusulkan 2 (dua) RUU pada tahun 2011. Pembagian tugas RUU yang akan diinisiasi dari Komisi dan Badan legislasi akan dilampirkan secara tegas dalam dokumen prolegnas tahun 2011. Disamping itu akan disebutkan secara eksplisit RUU mana yang menjadi tanggungjawab penyusunan dari Komisi I sampai dengan komisi XI. Selain itu Badan Legislasi akan meminta komisi untuk secara tegas memproyeksikan kapan RUU yang menjadi tanggungjawab komisi tersebut dapat diselesaikan. Badan Legislasi memproyeksikan selambat-lambatnya akhir Juni Tahun 2011 RUU dari komisi tersebut sudah diparipurnakan dan bulan Juli hingga Desember akan digunakan untuk membahas RUU tersebut. Dengan cara ini Badan Legislasi dapat mengukur tingkat penyelesaian RUU yang dapat diselesaikan pada tahun 2011.

STRATEGI MENCAPAI EFEKTIFITAS DAN TINGKATAN PENCAPAIAN PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2011: Terhadap 13 RUU yang diproyeksikan akan diselesaikan oleh Badan Legislasi juga berlaku ketentuan yang sama, yaitu selambat-lambatnya bulan Juni diselesaikan dan pada akhir tahun dapat di sahkan menjadi Undang-undang. Badan Legislasi juga berpendapat bahwa persyaratan Naskah akademik dan draft RUU menjadi syarat yang sangat penting dalam penyusunan prolegnas prioritas tahun 2011 khususnya bagi Pemerintah. Hal ini dimaksudkan agar RUU yang nantinya akan diinisiasi pemerintah setelah penetapan Prolegnas paling lambat awal Desember 2010, pada bulan Januari Pemerintah segera mengirimkan RUU yang telah memenuhi syarat ke DPR. Dengan demikian pembahasan RUU akan dapat segera dilakukan pada bulan januari 2011 dan akan mempercepat penyelesaian target prolegnas tahun 2011.

PROYEKSI DAFTAR RUU PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2011: Berdasarkan arah kebijakan serta skala prioritas tahunan, maka untuk Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2011 diproyeksikan sebagai berikut: RUU tentang Etika Penyelenggara Negara RUU tentang Percepatan pembangunan daerah Tertinggal RUU tentang Penanganan Konflik Sosial RUU tentang Pengelolaan Sumber daya Alam RUU tentang kebudayaan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan daerah. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. RUU tentang Perubahan atas undang-undang nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan Republik Indonesia. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 27 Tahun 2004 tentang Komisi kebenaran dan rekonsiliasi RUU tentang perubahan atas UU Nomor 5 tahun 1985 tentang Organisasi kemasyarakatan.

RUU tentang Hubungan kewenangan pemerintah pusat dan daerah RUU tentang Perbantuan Tentara nasional Indonesia kepada kepolisian Republik Indonesia RUU tentang Keamanan Negara/Keamanan nasional RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasn Tindak Pidana Terorisme RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal RUU tentang Daerah Perbatasan RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan RUU tentang Hubungan antar Lembaga Negara RUU tentang Kerukunan Umat beragama RUU tentang ketenagakerjaan sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan RUU tentang lembaga Swadaya Masyarakat RUU tentang Pemberdayaan masyarakat RUU tentang Perlakuan Khusus Provinsi Kepulauan

RUU tentang RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 tahun 2001 tentang Energi RUU tentang Peningkatan Penggunaan Produk dalam negeri RUU tentang Akuntabilitas Penyelenggaraan negara RUU tentang Pemberantasan Pendanaan terorisme RUU tentang Perkumpulan RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak Asasi manusia. RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan.

Penutup Penyusunan Prolegnas prioritas Tahun 2011 merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan prolegnas prioritas tahun 2011 akan menjadi kerangka politik perundang-undangan yang akan dibangun oleh Pemerintah dan DPR RI pada tahun 2011. Badan legislasi memproyeksikan untuk menjadwalkan 60 RUU dalam prolegnas prioritas Tahun 2011, dari evaluasi yang dilakukan pada Prolegnas Prioritas Tahun 2010, terdapat 14 RUU dari DPR dan 15 RUU dari pemerintah yang diproyeksikan perlu dijadwalkan kembali pada tahun 2011. Dengan demikian apabila dijumlahkan terdapat 29 RUU yang perlu dijadwalkan kembali pada prolegnas prioritas tahun 2011. Apabila 29 RUU ini disepakati maka konsekuensinya pemerintah dan DPR hanya dapat menambahkan 31 RUU Baru dalam Prolegnas prioritas tahun 2011 Sekian dan terima Kasih