PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Legislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode

KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 153 /KEP/M.KOMINFO/3/2012 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 489 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTER! KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA MENTER! KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

: KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 364 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-107 TAHUN 2015 TANGGAL 20 MEI 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE 107 TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

Dalam rangka peringatanhari Pendidikan Nasional Tahun 2012, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2012 DAN HUT KE-67 PGRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

BUPATI BANYUWANGI. Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL

: Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

INSTRUKSI GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 180 TAHUN 2002 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua.

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Identitas Nasional

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-86 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

2 pribadi yang kokoh dan tahan uji, melainkan juga bersifat kuratif secara personal maupun sosial. Pendidikan karakter bisa menjadi salah satu sarana

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-63 REPUBLIK INDONESIA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2008

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-63 REPUBLIK INDONESIA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2008

TENTANG PEMBENTUKAN P~TIA

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

SAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE 71 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

PANDUAN UPACARA BENDERA PERINGATAN KE-70 HARI RADIO TAHUN 2015 JAKARTA 11 SEPTEMBER 2015

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA, OM SWASTIASTU, NAMO BUDHAYA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hardiknas dan Harkitnas, Jakarta, 20 Mei 2011 Jumat, 20 Mei 2011

KERANGKA ACUAN PERINGATAN HARI IBU KE 86 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPACARA

: Jum'at, 20 Mei 2016 : WIB - selesai : Kementerian/Lembaga masing-masing : Batik Korpri Lengan Panjang + Kopiah Hitam 13/,94

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-70 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2015

Tanggal 17 Agustus Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita sekalian.

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-71 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

FORMULIR B TATA UPACARA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 66 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. karakter bangsa (National and Character Building). Konsekuensinya dalam

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

FORMATIF 1 I. Isilah tiitk-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-67 TAHUN 2013

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA UPACARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

Syukuri HUT ke-70 RI GRUP ARTHA GRAHA GELAR UPACARA BENDERA DAN TUMPENGAN DI INDONESIA DAN MILAN

Transkripsi:

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013 A. LATAR BELAKANG Tahun 2013 adalah tahun politik, tahun dimana perkembangan situasi lebih didominasi oleh masalah politik disamping masalah ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Akhir-akhir ini kita rasakan munculnya berbagai persoalan yang pada awalnya hanya merupakan masalah yang sangat sederhana, tapi kemudian berkembang menjadi permasalahan yang besar karena dipengaruhi oleh kepentingan politik, yang dampaknya menimbulkan perpecahan antar kelompok masyarakat. Sebagai negara yang berpenduduk lebih dari 235 juta, dengan berbagai keanekaragaman, sesungguhnya sangat berpotensi menimbulkan perpecahan apabila tidak diimbangi dengan pemahaman dan kesadaran penuh tentang konsep keanekaragaman. Keaneka ragaman ini sebenarnya merupakan suatu aset bagi Indonesia, karena ia merupakan suatu keindahan dan sekaligus juga menjadi suatu kekuatan. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita untuk dapat menjaga dan melestarikannya dari pengaruh buruk yang datang dari masuknya budaya asing ke dalam masyarakat. Sebagai Negara Demokrasi pengetahuan tentang keaneka ragaman latar belakang dan budaya bangsa perlu untuk diketahui, dipelajari dan dipahami khususnya oleh generasi muda. Upaya upaya cerdas perlu dilakukan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang berkeadaban, mampu bersikap damai di tengah perbedaan, menebarkan benih cinta kasih kepada sesama, serta mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kita semua menyadari bahwa untuk membangun bangsa yang kuat diperlukan keteguhan dalam menjaga nilai nilai budaya yang dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk. Dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda di tahun 1928 hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai komitmen tinggi untuk menjaga nilai nilai budaya bangsanya sebagai bagian dari kehidupannya. Dalam rangka memperingati HARKITNAS ke-105 Tahun 2013 ini kita ingin agar penghormatan terhadap nilai nilai demokrasi diatas dasar Pancasila dan UUD 1945 betul-betul dijadikan sebagai pijakan berfikir dan bertindak, baik oleh para pemimpin bangsa, pemimpin politik, maupun oleh berbagai kelompok masyarakat kita. B. DASAR 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1985 jo. Keppres Nomor 18 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; C. TUJUAN Tujuan peringatan 105 tahun Kebangkitan Nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai NKRI. D. TEMA DAN LOGO Tema Peringatan 105 Tahun Kebangkitan Nasional adalah : DENGAN SEMANGAT KEBANGKITAN NASIONAL, KITA WUJUDKAN DEMOKRASI BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MENUJU INDONESIA YANG MAJU DAN MODERN DALAM BINGKAI NKRI.

Sub tema : Dengan Semangat Demokrasi Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Kita Sukseskan Penyelenggaraan Pesta Demokrasi yang Adil dan Beradab. Slogan : Logo: Indonesia Jaya, Indonesia Maju dan Modern 1. Slogan dan Logo 105 Tahun Harkitnas yang digunakan secara resmi adalah sebagaimana terlampir, atau dapat dilihat dalam website www.kebangkitan nasional.or.id. 2. Slogan dan Logo 105 Tahun Harkitnas di pasang oleh setiap instansi/organisasi/masyarakat yang melaksanakan kegiatan peringatan Harkitnas. 3. Penempatan Slogan dan Logo 105 Tahun Harkitnas hendaknya mempertimbangkan aspek/nilai-nilai etika dan estetika.

POKOK POKOK KEGIATAN Kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan 105 Tahun Harkitnas adalah : 1. Upacara Bendera Upacara bendera memperingati 105 Tahun Kebangkitan Nasional tahun 2013 dilaksanakan secara serentak pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 oleh seluruh karyawan Kantor/Lembaga/Instansi Pemerintah dan Swasta di seluruh Indonesia, seluruh Lembaga Pendidikan di semua tingkatan baik negeri maupun swasta, Kantor Lembaga Negara, serta seluruh Kantor Perwakilan RI/Kedutaan Besar yang ada di luar negeri. Tata Upacara Bendera i. Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih ii. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya iii. Mengheningkan Cipta iv. Pembacaan Naskah-naskah : a. Pancasila; b. Pembukaan UUD 1945; c. Naskah-naskah lain yang disesuaikan dengan penyelenggaraan upacara. v. Pembacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Informatika menyambut 105 Tahun Peringatan Hari Kebangkitan Nasional oleh Inspektur Upacara. vi. Menyanyikan Lagu-lagu Perjuangan (Padamu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa). vii. Pembacaan Do a (do a disusun dan dibacakan oleh masing-masing instansi penyelenggara upacara). 2. Seminar dan Dialog Interaktif. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan pembangunan karakter bangsa dan pemahaman masyarakat terhadap Wawasan dan nilai-nilai kebangkitan nasional. 3. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk : a. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan di daerah masing-masing b. Di Jakarta, Ziarah dilaksanakan di TMP Kalibata c. Ziarah juga dilaksanakan secara khusus ke Makam DR. Wahidin Sudiro Husodo dan Makam DR. Sutomo di Yogyakarta dan Surabaya oleh pimpinan Kementerian Komunikasi dan