1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 51 Tahun 2011 tentang Juknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS TA 2012; 2.

dokumen-dokumen yang mirip
Dana Bantuan Sekolah Rp 23 Triliun Rawan Dikorupsi. infojambi.com

Apa BOS itu? Apa Tujuan BOS? Apa Tujuan khusus BOS? Berapa besaran BOS? Penggunaan BOS untuk apa saja? Bagaimana sistem pelaporan BOS?

Menyongsong Pendidikan Dasar dan Menengah yang bermutu dan berkeadilan

PENGGUNAAN DANA BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut: Item Pembiayaan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011

Informasi Petunjuk Teknis BOS Direktorat Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013


INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH,

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV Pembahasan Hasil Pengamatan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta


INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAW A TENGAH,

DATA DASAR TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN KRITERIA TEKNIS DAN INDEKS TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR

BERITA RESMI STATISTIK

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB IV GAMBARAN UMUM

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/21/KEP/ /2013 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2012 (HASIL TIM MANAJEMEN BOS KAB.,MKKS DAN PERWAKILAN PENGGUNA BOS / TIM MANAJEMEN BOS SEKOLAH)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN Prof. Suyanto, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. (Khusaini 2006; Hadi 2009). Perubahan sistem ini juga dikenal dengan nama

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Akuntansi Sektor Publik. sama sektor publik dan swasta. berguna untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN. F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

PROGRAM DAN KEGIATAN SUBID ANALISA AKSES DAN HARGA PANGAN TA BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JATENG

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tanggal 20 Nop 2017 tentang Upah Minimum Pada 35 Kabupaten/Kota Tahun 2018 di

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

Transkripsi:

1

1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 51 Tahun 2011 tentang Juknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS TA 2012; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 62 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan BOS; 3. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi BOS TA 2012; 4. Perda Jateng No. 11 Tahun 2011 tentang APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2012; 5. Pergub Jawa Tengah No. 69 Tahun 2011 tentang Penjabaran APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2012. 1

1. Secara umum Program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. 2. Secara Khusus a. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih. b. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta. c. Meringinkan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta. 2

1. Sasaran Program BOS adalah semua SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMP Terbuka termasuk SD-SMP Satu Atap. 2. Besar biaya satuan BOS Tahun 2012 yang diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan : a. SD/SDLB : Rp. 580.000,-/siswa/tahun. b. SMP/SMPLB : Rp. 710.000,-/siswa/tahun. KET : Madrasah dikoordinasikan oleh Kementrian Agama 3

No Uraian Jumlah A. SD/SDLB 1. Jumlah Lembaga 19.591 2. Jumlah Siswa 2011/2012 3.174.832 3. Jumlah Dana 1.841.402.560.000,- 4. Buffer (siswa) 163.217 5. Buffer (dana) 94.665.860.000,- Jumlah dana SD/SDLB 1.936.068.420.000,- B. SMP/SMPLB/SMPT 1. Jumlah Lembaga 3.182 2. Jumlah Siswa 2011/2012 1.203.429 3. Jumlah Dana 854.434.590.000,- 4. Buffer (siswa) 61.870 5. Buffer (dana) 43.927.700.000,- Jumlah dana SMP/SMPLB 898.362.290.000,- TOTAL 4 2.834.430.710.000,-

NO KAB/KOTA JUMLAH ANGGARAN 01. Kab. Cilacap 157.173.340.000 02. Kab. Banyumas 130.206.920.000 03. Kab. Purbalingga 72.299.630.000 04. Kab. Banjarnegara 71.673.960.000 05. Kab. Kebumen 108.459.660.000 06. Kab. Purworejo 63.998.040.000 07. Kab. Wonosobo 66.862.720.000 08. Kab. Magelang 82.946.560.000 09. Kab. Boyolali 69.484.040.000 10. Kab. Klaten 5 94.264.590.000

NO KAB/KOTA JUMLAH ANGGARAN 11. Kab. Sukoharjo 58.264.640.000 12. Kab. Wonogiri 76.989.950.000 13. Kab. Karanganyar 65.195.910.000 14. Kab. Sragen 73.723.130.000 15. Kab. Grobogan 117.136.040.000 16. Kab. Blora 68.476.940.000 17. Kab. Rembang 45.213.410.000 18. Kab. Pati 80.799.140.000 19. Kab. Kudus 54.311.090.000 20. Kab. Jepara 75.758.780.000 21. Kab. Demak 77.032.240.000 22. Kab. Semarang 6 70.809.480.000

NO KAB/KOTA JUMLAH ANGGARAN 23. Kab. Temanggung 53.796.010.000 24. Kab. Kendal 77.106.660.000 25. Kab. Batang 55.703.350.000 26. Kab. Pekalongan 70.071.040.000 27. Kab. Pemalang 127.650.980.000 28. Kab. Tegal 119.824.160.000 29. Kab. Brebes 141.530.670.000 30. Kota Magelang 15.307.120.000 31. Kota Surakarta 62.258.250.000 32. Kota Salatiga 16.154.080.000 33. Kota Semarang 127.352.380.000 34. Kota Pekalongan 22.497.170.000 35. Kota Tegal 25.505.070.000 Buffer Provinsi 138.593.560.000 JUMLAH 2.834.430.710.000 7

Penyaluran dana BOS dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Provinsi, selanjutnya ditransfer ke rekening sekolah dalam bentuk hibah. DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DINAS DIK Kab/Kota NPH & No Rek Sek Transfer dana BOS per Provinsi sesuai PMK alokasi dana BOS 2012 Alokasi Dana BOS, No Rek & NPH Persekolah tiap Kab./Kota 8 KAS UMUM NEGARA KEMENKEU KAS UMUM DAERAH PROVINSI BIRO KEU BANK PENYALUR (BANK JATENG) SEKOLAH NEG + SWASTA Hibah ditransfer kemasing rekening sekolah (max 7 hari setelah diterima di KUD)

Penyaluran Dana BOS secara tiga bulanan, yaitu : 1. TRIWULAN I : JANUARI MARET 2. TRIWULAN II : APRIL JUNI 3. TRIWULAN III : JULI SEPTEMBER 4. TRIWULAN IV : OKT - DESEMBER 9

Komponen Penggunaan dana BOS, meliputi ; 1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran (mengganti yang rusak, menambah kekurangan rasio 1 siswa : 1 buku). 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru (biaya pendaftaran, formulir, adm pendaftaran, daftar ulang, spanduk). 3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa (PAKEM, Pembelajaran kontektual, pendidikan karakter, remidial, pengayaan, persiapan ujian, OR, kesenian,kir, pramuka, PMR, UKS). 4. Kegiatan ulangan dan ujian (Ulangan harian, umum, sekolah). 10

5. Pembelian bahan-bahan habis pakai (buku tulis, pinisil dll, langganan koran, majalah, minuman & makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, suku cadang alat kantor). 6. Langganan daya dan jasa (listrik, air,telpon, internet). 7. Perawatan sekolah (pengecatan, perbaikan atap bocor, pintu, jendela, mebelair, WC, lantai). 8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer (guru, pegawai adm, perpus, penjaga, satpam, pegawai kebersihan). 11

9. Pengembangan profesi guru (KKG/MGMP, KKS/MKKS) 10. Membantu siswa miskin (tambahan biaya transport, seragam, sepatu dan alat tulis). 11. Pembiayaan pengelolaan BOS (ATK, penggandaan surat menyurat) 12. Pembelian perangkat komputer (desktop/work station, printer, scanner). 13. Biaya lainnya (jika seluruh komponen 1 12 telah terpenuhi) mesin ketik, peralatan UKS). 12

1. Disimpan dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan kepada pihak lain. 3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya. 4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/Kab/Kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. 5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru. 6. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), kecuali siswa penerima subsidi siswa miskin (SSM). 7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat. 13

8. Membangun gedung/ruangan baru. 9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran. 10. Menanamkan saham. 11. Membiayaai kegiatan yang telah dibiayai sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar. 12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya iuran dalam rangka hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan. 13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/ sosialisasi/pendampingan terkait BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kemendikbud. 14

1. Pengawasan Melekat: Oleh Pimpinan 2. Pengawasan Fungsional Internal: Inspektorat Jenderal Depdiknas, Inspektorat Propinsi dan Inspektorat Kabupaten/Kota. 3. Pengawasan Fungsional Eksternal: BPKP 4. Pemeriksaan: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 5. Pengawasan Masyarakat 15

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sebagai Penanggung jawab Tim Manajemen BOS Provinsi menandatangani Naskah Perjanjian Hibah atas nama Gubernur. 2. Mempersiapkan DPA berdasarkan alokasi dana BOS yang tertuang dalam PMK 3. Melakukan pencairan dan penyaluran dana BOS ke sekolah tepat waktu sesuai dengan alokasi dana yang telah ditetapkan dari Pusat. 4. Mengusulkan revisi SK alokasi dana BOS ke sekolah kepada Tim Pusat apabila terjadi kesalahan/ ketidak tepatan/ perubahan. 5. Mengumpulkan dan meng-update data jumlah siswa dari Kab/Kota 6. Melakukan sosialisasi/pelatihan kepada Tim Manajemen BOS Kab/Kota 16

7. Melakukan monitoring dan evaluasi 8. Melakukan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat (Formulir BOS-06A & Formulir BOS-06B). 9. Mengupayakan penambahan dana untuk sekolah dan untuk manajemen program BOS dari sumber APBD. 10. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Tim Manajemen BOS Pusat paling lambat pada tanggal 20 Januari tahun berikutnya. 11. Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan penggunaan dana BOS dari Tim Kabupaten/Kota selanjutnya dikirim ke Pusat (Formulir BOS-K8) paling lambat pada tanggal 20 Januari tahun berikutnya. 12. Membuat dan menyampaikan laporan realisasi penyaluran dana BOS ke Tim BOS Pusat (Formulir BOS- K9) setiap Triwulan. 17

1. Mengkompilasi nomer sekening seluruh sekolah. 2. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota sebagai Penanggung jawab Tim Manajemen BOS Kab/Kota menandatangani Naskah Perjanjian Hibah mewakili satuan pendidikan dasar dengan melampirkan nomor rekening. 3. Bersama-sama dengan KK Datadik melakukan pendataan sekolah dan siswa menggunakan Formulir BOS-01A, BOS 01B dan BOS-01C langsung dari sekolah. 4. Bersama Tim BOS Tingkat Provinsi melakukan rekonsiliasi data jumlah siswa tiap sekolah untuk disampaikan ke pusat. 5. Melakukan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah. 6. Menyediakan dana operasonal program BOS Kab/Kota dari sumber APBD. 7. Melakukan pembinaan terhadap sekolah dalam pengelolaan dan pelaporan dana BOS. 18

8. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi 9. Mengumpulkan revisi SK alokasi dana BOS tiap sekolah melalui Tim Manajemen BOS Tingkat Provinsi kepada Tim Manajemen BOS Pusat apabila terjadi kesalahan/ketidaktepatan/perubahan data. 10. Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaan dana BOS dari sekolah, selanjutnya melaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya (Formulir BOS-K7). 11. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat (Formulir BOS-06A dan Formulir BOS-06B). 19

1. Mengisi dan menyerahkan data sekolah secara lengkap ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota (Formulir BOS-01A, BOS-01B dan BOS-01C). 2. Membuat RKAS yang mencakup seluruh sumber penerimaan sekolah (Formulir BOS-K1 dan BOS-K2); 3. Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada Tim BOS Kabupaten/Kota (jika ada). 4. Memferifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. 5. Mengelola dana BOS secara bertanggung jawab dan transparan. 6. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana BOS (RKAS) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah (Formulir BOS-03). 20

7. Mengumumkan penggunaan dana BOS di Papan pengumuman (Formulir BOS-04). 8. Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana hibah yang diterimannya. 9. Membuat laporan triwulan penggunaan dana BOS (Formulir BOS-K7). Laporan ini disimpan di sekolah dan diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota tahunan paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya. 10. Melakukan pembukuan secara tertib (Formulir BOS-K3, BOS- K4, BOS-K5 dan BOS-K6). 11. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat. 12. Memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan pendidikan bebas pungutan (Formulir BOS-05). 13. Bagi sekolah negeri, wajib melaporkan hasil pembelian barang investasi dari dana BOS ke Dinas Pendidikan Kab/Kota. 14. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai dengan NPH BOS (Lampiran NOS-K7). 21

JATENG MULAI TGL 9 JANUARI 2012 No Satuan Pendidikan Jumla A. SD/SDLB 1. Jumlah Sekolah 19.591 2. Jumlah Siswa 3.174.832 3. Jumlah Dana Rp. 460.350.640.000 B. SMP/SMPLB 1. Jumlah Sekolah 3.386 2. Jumlah Siswa 1.203.429 3. Jumlah Dana Rp. 213.608.647.500 C. Jumlah SD/SDLB dan SMP/SMPLB 1. Jumlah Sekolah 22.977 2. Jumlah Siswa 4.378.261 3. Jumlah Dana RP.673.959.287.500 KETERANGAN : Triwulan Januari Maret 2012, yaitu : 1. SD/SDLB : Rp.145.000,-/siswa/triwulan. 2. SMP/SMPLB/SMP : Rp. 177.500,-/siswa/triwulan 22

23 NO KAB/KOTA JUML SEK JUML SISWA JUMLAH DANA 01. Kab. Cilacap 1.030 179.991 26.098.695.000 02. Kab. Banyumas 833 150.569 21.832.505.000 03. Kab. Purbalingga 469 82.636 11.982.220.000 04. Kab. Banjarnegara 652 85.297 12.368.065.000 05. Kab. Kebumen 806 128.657 18.655.265.000 06. Kab. Purworejo 542 73.135 10.604.575.000 07. Kab. Wonosobo 490 79.286 11.496.470.000 08. Kab. Magelang 607 97.018 14.067.610.000 09. Kab. Boyolali 615 78.079 11.321.455.000 10. Kab. Klaten 812 108.111 15.676.095.000

NO KAB/KOTA JUML SEK JUML SISWA JUMLAH DANA 11. Kab. Sukoharjo 485 64.780 9.393.100.000 12. Kab. Wonogiri 802 84.984 12.322.680.000 13. Kab. Karanganyar 498 74.942 10.866.590.000 14. Kab. Sragen 581 83.827 12.154.915.000 15. Kab. Grobogan 851 142.091 20.603.195.000 16. Kab. Blora 598 82.336 11.938.720.000 17. Kab. Rembang 374 55.277 8.015.165.000 18. Kab. Pati 677 98.288 14.251.760.000 19. Kab. Kudus 471 66.355 9.621.475.000 20. Kab. Jepara 600 96.235 13.954.075.000 21. Kab. Demak 563 102.152 14.812.040.000 22. Kab. Semarang 537 81.772 11.856.940.000 24

NO KAB/KOTA JUML SEK JUML SISWA JUMLAH DANA 23. Kab. Temanggung 436 62.529 9.066.705.000 24. Kab. Kendal 572 89.728 13.010.560.000 25. Kab. Batang 467 65.984 9.567.680.000 26. Kab. Pekalongan 551 84.159 12.203.055.000 27. Kab. Pemalang 775 154.266 22.368.570.000 28. Kab. Tegal 745 149.338 21.654.010.000 29. Kab. Brebes 890 177.451 25.730.395.000 30. Kota Magelang 79 15.580 2.259.100.000 31. Kota Surakarta 290 68.129 9.878.705.000 32. Kota Salatiga 101 17.219 2.496.755.000 33. Kota Semarang 530 142.565 20.671.925.000 34. Kota Pekalongan 124 24.374 3.534.230.000 35. Kota Tegal 138 27.692 4.015.340.000 Buffer Provinsi - - - JUMLAH 19.591 3.174.832 460.350.640.000 25

NO KAB/KOTA JUML SEK JUML SISWA JUMLAH DANA 01. Kab. Cilacap 212 74.336 13.194.640.000 02. Kab. Banyumas 160 60.390 10.719.225.000 03. Kab. Purbalingga 92 34.325 6.092.687.500 04. Kab. Banjarnegara 104 31.270 5.550.425.000 05. Kab. Kebumen 124 47.660 8.459.650.000 06. Kab. Purworejo 100 30.394 5.394.935.000 07. Kab. Wonosobo 107 29.404 5.219.210.000 08. Kab. Magelang 146 37.572 6.668.030.000 09. Kab. Boyolali 100 34.082 6.049.555.000 10. Kab. Klaten 119 44.451 7.890.052.500 26

NO KAB/KOTA JUML SEK JUML SISWA JUMLAH DANA 11. Kab. Sukoharjo 69 29.144 5.173.060.000 12. Kab. Wonogiri 126 39.013 6.924.807.500 13. Kab. Karanganyar 80 30.605 5.432.387.500 14. Kab. Sragen 90 35.357 6.257.867.500 15. Kab. Grobogan 138 48.906 8.680.815.000 16. Kab. Blora 86 29.186 5.180.515.000 17. Kab. Rembang 54 18.525 3.288.187.500 18. Kab. Pati 81 33.510 5.948.025.000 19. Kab. Kudus 51 22.289 3.956.297.500 20. Kab. Jepara 86 28.088 4.985.620.000 21. Kab. Demak 81 25.048 4.446.020.000 22. Kab. Semarang 101 32.932 5.845.430.000 27

28 NO KAB/KOTA JUML SEK JUML SISWA JUMLAH DANA 23. Kab. Temanggung 436 62.529 9.066.705.000 24. Kab. Kendal 572 89.728 13.010.560.000 25. Kab. Batang 467 65.984 9.567.680.000 26. Kab. Pekalongan 551 84.159 12.203.055.000 27. Kab. Pemalang 775 154.266 22.368.570.000 28. Kab. Tegal 745 149.338 21.654.010.000 29. Kab. Brebes 890 177.451 25.730.395.000 30. Kota Magelang 79 15.580 2.259.100.000 31. Kota Surakarta 290 68.129 9.878.705.000 32. Kota Salatiga 101 17.219 2.496.755.000 33. Kota Semarang 530 142.565 20.671.925.000 34. Kota Pekalongan 124 24.374 3.534.230.000 35. Kota Tegal 138 27.692 4.015.340.000 Buffer Provinsi - - - JUMLAH 19.591 3.174.832 460.350.640.000

BIDANG PENDIDIKAN DASAR DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH JL. PEMUDA 134 SEMARANG, TELP/FAX 024-3557045 EMAIL : bospdkjateng@yahoo.co.id