UU ORMAS: DAMPAK DAN PROSPEK AKTUALISASI MASYARAKAT SIPIL oleh: Ronald Rofiandri Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK) www.pshk.or.id www.parlemen.net www.danlevlibrary.net
STATE?? appropriate and relevant legal l framework Private Sector? Civil Society
TAFSIR ATAS RELASI Negara ingin memastikan kedaulatannya hadir dan tidak tergerus Sektor swasta dan masyarakat sipil membutuhkan iklim, fasilitas, dan insentif yang positif Kedaulatan hadir melalui instrumen hukum guna menopang relasi antar aktor berlangsung efektif dalam mewujudkan kepentingan bersama
Alasan DPR dan Pemerintah Membutuhkan (R)UU Ormas 1. (R)UU Ormas diperlukan untuk menindak organisasi iyang memiliki massa dan melakukan kekerasan 2. Mewujudkan tata kelola ormas, terutama yang terkait dengan transparansi dan akuntabilitas
Apa persepsi dan konfirmasi dari negara? Simak tutur aparaturnya "Nah, Undang Undang g Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan merupakan instrumen positif untuk menghambat ganasnya proses liberalisasi sosial," terang Kasubdit Ormas Direktoral Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, Bahtiar, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/11). Dijelaskan, sistem sosial kita telah dirusak oleh gerakan perubahan sosial tanpa arah dan keluar dari nilai nilai keindonesiaan. "Kesadaran publik harus dibangun karena sistem hukum kita telah membuat proses liberalisasi ekonomi dan liberalisasi politik menggurita tanpa filter," ujar birokrat yang belakangan laris menjadi nara sumber berbagai seminar bertema ormas dan kebangsaan itu. "Jangan biarkan liberalisasi sosial juga semakin mengganas dan UU Ormas adalah alat untuk membendung liberalisasi sosial demi NKRI," pungkas pria asal Makassar bergelar doktor itu. (adv/sam/jpnn) (Sumber: http://www.jpnn.com/read/2013/11/02/198826/uu Ormas untuk Bendung Liberalisasi Sosial )
Cuplikan Dampak Pengaturan (1) Kerancuan Hukum: Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11 vs Pasal 15 a. Organisasi tidak dapat menggunakan hak akses informasi (FITRA Sumut dan FITRA Tuban) b. Organisasi tidak dapat menggunakan hak untuk bersengketa informasi (FITRA Riau) c. Tidak terdaftar = ilegal. Kesbangpol Lombok Tengah menemukan bh bahwa 47 LSM, termasuk yang sering melaksanakan lk k hearing ke sejumlah dinas maupun DPRD ternyata tidak memiliki izin. Kalau sudah tidak memiliki kantor ditambah tidak mengantongi izin, artinya sebagian besar LSM kita ini ilegal demikian penjelasan HM Suhardi, Kepala Kesbangpol Lombok Tengah (Lombok Post, Senin 16 September 2013 dan Harian Umum Nurani Rakyat 23 Agustus 2013) d. Surat Edaran Gubernur Lampung No. 045.2/0427/11.03/2013 tentang Ormas/LSM yang terdaftar pada Pemerintah Provinsi Lampung
Cuplikan Dampak Pengaturan (2) Belenggu Kerumitan Administrasi dan Birokrasi (Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25) Menimbulkan multitafsir i tentang t pendaftaran atau ruang lingkup kerja. Potensial ilberdampak pada pembatasan wilayah kerja Memperluas Pendekatan dan Kontrol Politik Konflik Norma (selengkapnya bisa dibaca melalui kanal UU Ormas di www.yappika.or.id/uuormas)
Memperluas Pendekatan dan Kontrol Politik Kementerian Kementerian Hukum dan HAM Dalam Negeri Sektor Sosial Badan Hukum YAYASAN PERKUMPULAN ORMAS?? Kebebasan Berserikat dan Berkumpul l( (Pasal 28 UUD 1945) Tidak Berbadan Hukum Badan Hukum Forum, Front, dll PERSEROAN TERBATAS (PT) Sektor Bisnis Tidak Berbadan Hukum KOPERASI Firma, CV, UD
Pengaturan Lingkup Organisasi yang Multi Tafsir Ormas lingkup nasional memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit 25% dari jumlah provinsi di Indonesia Ormas lingkup provinsi memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit 25% dari jumlah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi Ada banyak pertanyaan bisa timbul dari pengaturan Pasal 23 25 ini. Hal ini disebabkan karena kerancuan definisi dari Ormas. Struktur ini lebih sesuai untuk partai politik atau organisasi onderbouw parpol Ormas lingkup kabupaten/kota kb Pola pikir Pasal 23 25 ini bisa ditelusuri dari sejarah pendekatan politik dalam konsep Ormas yang menyasar organisasi berbasis massa memiliki struktur organisasi dan kepengurusan paling sedikit dalam 1 (satu) kecamatan
Cuplikan Dampak Pengaturan (3) Ketentuan Larangan Multitafsir Pasal 52 (ormas yang didirikan WNA) Dilarang mengganggu kestabilan dan keutuhan NKRI Dilarang melakukan kegiatan intelijen Dilarang melakukan kegiatan politik Dilarang melakukan kegiatan yang mengganggu hubungan diplomatik Pasal 59 Dilarang melakukankegiatan kegiatan separatis yang mengancamkedaulatan NKRI Dilarang melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
Prospek? Mengelola l ruang kbb kebebasan berserikat melalui pendekatan birokratis membangun relasi baru? Inisiatif dan respon masyarakat sipil vs kekhawatiran liberalisasi sosial dan politik Iklim negatif + fasilitas dan insentif minim i = ruang kebebasan berserikat suram kiamat kecil demokrasi
Terima kasih