BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. kajian masing-masing (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi) tanpa ada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan,

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebagai faktor penentu

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang cukup berarti terhadap perkembangan anak didik.

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen kelas yang baik sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kepada segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. penilaian, dan juga merupakan tiga dari sekian dimensi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. Anggota Masyarakatnya kepada peserta didik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, RaSAIL Media

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya menusia. 1 Pengalaman pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku. seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya teknik informatika akan mempermudah aktivitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak sama untuk dapat menguasai suatu kompetensi. Oleh karena itu,

BAB V PEMBAHASAN. efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan mudah dapat dikenali variabel variabel penelitiannya. Bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, termasuk dunia pendidian lebih khususnya pembelajaran telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

BAB I PENDAHULUAN. macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibanggakan. Anak-anak yang kelak saat mereka dewasa menjadi satu diantara

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

bertanya lanjut pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 9 Merangin Kabupaten Merangin.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membuat. daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai

BAB II KAJIAN TEORI. untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. manajemen dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai a plan method, or series of ectiviries designed to echieves a

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan evaluasi, guru akan

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu tentunya menuntut masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang bertujuan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 1. penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. simbolik dan sulit untuk dipelajari. Pandangan tersebut muncul dikarenakan untuk

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sebab dengan belajar manusia akan memperoleh pengetahuan,

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR PAI SISWA DI SMAN 1 TAMAN SIDOARJO SKRIPSI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan. hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE DEBATE DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYAH DARUL HIJROH SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. anak untuk hidup sebagai anggota masyarakat yang sanggup berpikir sendiri

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hlm Yuwono, Paradigma Baru Pembelajaran keagamaan di Madarasah Ibtidaiyah, Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha pendidik untuk memimpin anak didik secara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa apabila penyampaiannya menggunakan strategi, metode serta teknik yang kurang tepat. Pada konteks pembelajaran, tanya jawab merupakan salah satu metode pembelajaran yang paling umum dan sering digunakan di kelas. Moore (1986) menjelaskan bahwa bertanya (questioning) memainkan peranan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan Socrates memandang bahwa bertanya dengan mengajar merupakan kegiatan yang integral. 1 Dengan kata lain, dalam proses belajar mengajar guru hendaknya sering mengajukan pertanyaan kepada siswanya, baik secara individu, kelompok kecil maupun kelompok besar. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, karena pertanyaan yang tersusun baik dan dengan teknik pelontaran yang tepat akan meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang 1 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). 110 1

2 sedang dibicarakan, mengembangkan pola berfikir dan cara belajar efektif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya, menurut proses berpikir murid sebab pertanyaan yang baik akan membantu murid dalam menentukan jawaban yang baik pula, memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas. 2 Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir mandiri dan kritis bagi peserta didik adalah dengan mengembangkan pendidikan partisipatif, yaitu pendidikan yang dalam prosesnya menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam pendidikan. Keterlibatan peserta didik dalam pendidikan tidak sebatas sebagai pendengar, pencatat, dan penampung ide-ide pendidik, tetapi lebih dari itu ia terlibat aktif dalam mengembangkan dirinya sendiri. 3 Pada waktu siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru di kelas, maka dalam interaksi tersebut sudah membuktikan adanya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Tetapi tidak jarang juga kita menemukan dalam proses pembelajaran di kelas hanya siswa tertentu saja yang berpartisipasi aktif dalam menjawab pertanyaan guru. Kemungkinan yang terjadi disebabkan kurangnya pemberian waktu pada siswa guna memikirkan jawaban, ada juga siswa merasa kurang memahami pertanyaan guru dan siswa merasa takut untuk mengutarakan jawaban. 2 Marno dan Idris, Strategi dan Metode Pengajara, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Group, 2009). 115 3 Muis Sad Iman, Pendidikan partisipatif, (Yogyakarta : Safiria Insania Press, 2004). 3

3 Berdasarkan kenyataan tersebut diharapkan sebelum guru mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas. Guru terlebih dahulu mengetahui dan memahami keterampilan bertanya serta mampu menerapkan teknik bertanya dengan baik sesuai kebutuhan dan kemampuan siswa. Kegiatan bertanya akan lebih efektif apabila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Keterampilan bertanya ini harus dikuasai oleh guru baik guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi yang diajarkan serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik. Yang dimaksud dengan teknik bertanya adalah sejumlah cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik dan latar belakang peserta didik. 4 Pertanyaan yang baik memiliki kriteria-kriteria khusus seperti : jelas, informasi lengkap, terfokus pada satu masalah, berikan waktu yang cukup, sebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, berikan respon yang menyenangkan sesegera mungkin dan yang terahir tuntunlah jawaban siswa sampai ia menemukan jawaban sendiri. Berdasarkan latar belakang diatas dan sejauh pengamatan penulis dalam suatu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung terlihat bahwa kurangnya 4 http://www.supermindset.spot.com/2010/01. diakses tanggal 22 Maret 2010

4 partisipasi siswa dalam menanggapi atau memberi jawaban atas petanyaanpertanyaan yang diajukan guru pada mereka. Maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul EFEKTIVITAS TEKNIK BERTANYA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MI MA ARIF PAMOTAN. Dalam skripsi ini, penulis tidak melakukan eksperimen sebuah teori baru akan tetapi penulis ingin mengetahui bagaimana teknik-teknik bertanya guru MI Ma arif Pamotan yang dapat meningkatkan partisipasi siswa ketika proses pembelajaran fiqih berlangsung. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas timbul beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan skripsi ini, masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana teknik bertanya guru pada pembelajaran fiqih di MI Ma arif Pamotan? 2. Bagaimana partisipasi siswa pada pembelajaran fiqih di MI Ma arif Pamotan? 3. Bagaimana efektivitas teknik bertanya dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MI Ma arif Pamotan? C. Tujuan Penelitian adalah: Berangkat dari rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini

5 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan teknik bertanya yang digunakan guru pada pembelajaran fiqih di MI Ma arif Pamotan. 2. Untuk mengetahui bagaimana partisipasi siswa pada pembelajaran fiqih di MI Ma arif Pamotan. 3. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas teknik bertanya dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MI Ma arif Pamotan. D. Batasan Masalah Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang di atas. Teknik bertanya sering digunakan ketika proses belajar mengajar berlangsung dan dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Karena keterbatasan waktu dalam penelitian dan agar penelitian dapat berlangsung maksimal maka, penulis hanya menfokuskan pada : 1. Teknik bertanya guru dalam proses pembelajaran fiqih, 2. Mata pelajaran fiqih dalam penelitian ini diaplikasikan pada materi khitan, 3. Penggunaan teknik bertanya pada materi khitan ditujukan pada kelas V di MI Ma arif Pamotan-Porong Sidoarjo. E. Manfaat Penelitian Setiap penelitian memiliki tujuan dan manfaat baik bagi penulis sebagai mahasiswa maupun lembaga pendidikan. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan, maka manfaat dari penelitian ini meliputi:

6 1. Bagi penulis Dapat menyelesaikan tugas ahir perkuliahan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan study di fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya pengetahuan tentang teknik bertanya serta keefektivitasannya dalam meningkatkan partisipasi siswa. 2. Bagi lembaga Dapat mengetahui teknik bertanya yang efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3. Bagi Siswa Memberikan arahan bimbingan kepada siswa pada proses pembelajaran di kelas dalam merespon pertanyaan dan menguasai konsep-konsep ilmu yang diajarkan. F. Definisi Operasional Untuk menghindari adanya kesalahan dalam memahami skripsi ini, maka perlu adanya penjelasan dan penegasan pokok istilah yang ada dalam judul skripsi ini, antara lain : 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya tepat, tepat guna, mujarab, berhasil. 5 Dalam skripsi ini yang dimaksud efektivitas adalah 5 Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994). 128

7 keberhasilan atau efeknya teknik bertanya yang digunakan seorang Guru dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa. 2. Teknik Bertanya Yaitu Sejumlah cara yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik dan latar belakang peserta didik. 6 3. Meningkatkan Yaitu Menaikkan (taraf, derajat dan sebagainya), mempertinggi, memperhebat, mengangkat. 7 4. Partisipasi belajar siswa Yaitu keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar. 8 Dari keseluruhan definisi operasional diatas, yang dimaksud dengan judul Efektivitas Teknik bertanya dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Fiqih di MI Ma arif Pamotan adalah keberhasilan teknik bertanya yang digunakan oleh guru pada saat mengajukan pertanyaan guna meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fiqih di MI Ma arif Pamotan-Porong. 6 http://www.supermindset.spot.com/2010/01. diakses tanggal 22 maret 2010 7 W. JS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1992). 266 8 http://www.idonbiu.com/2009/05. Diakses tanggal 5 januari 2010

8 G. Identifikasi Variabel Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 9 Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yang akan dianalisis yaitu: 1. Variabel bebas Yaitu variabel yang mempengaruhi sesuatu atau variabel yang lain. Dan variabel ini dilambangkan dengan huruf X. Variabel besar dalam skripsi ini adalah teknik bertanya. Adapun indikator-indikator dalam variabel X (teknik bertanya) ini adalah : a. Kejelasan guru dalam mengajukan pertanyaan pada siswa b. Adanya keterkaitan pertanyaan yang diajukan guru dengan materi yang diajarkan c. Pemberian waktu berpikir (waktu tunggu) pada siswa dalam menjawab pertanyaan d. Pemberian informasi tambahan dalam bertanya guna menuntun siswa memperoleh jawaban e. Pemberian pertanyaan lanjutan pada setiap jawaban siswa guna mendapatkan jawaban yang lebih lengkap f. Pemberian penguatan pada siswa yang mampu menjawab 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Ptaktek, (Jakarta :Rineka Cipta, 1998). 97

9 g. Pertanyaan diberikan secara bergilir pada semua siswa h. Pemberian motivasi dan kesempatan pada siswa dalam menjawab pertanyaan 2. Variabel terikat Yaitu variabel yang menjadi akibat dari variabel lain. Biasanya dilambangkan dengan huruf Y. Dalam skripsi ini variabel terikatnya yaitu partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Adapun indikator-indikator dari variabel Y (partisipasi belajar siswa) ini adalah : a. Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat b. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar c. Perhatian siswa dalam proses belajar mengajar d. Pencarian informasi (berusaha membaca buku, mengingat) guna memperoleh jawaban e. Adanya motivasi siswa dalam menjawab pertanyaan ketika pembelajaran berlangsung f. Memiliki minat belajar ketika diberikan pertanyaan pada setiap pembelajaran g. Kemudahan siswa dalam mengingat materi ajar h. Kemampuan menyimpulkan materi ajar setelah proses tanya jawab

10 H. Hipotesis Hipotesis berasal dari dua kata yaitu Hypo yang artinya dibawah dan Thesa yang artinya kebebasan. Jadi hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 10 Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah : 1. Hipotesa kerja (Ha) Hipotesa kerja yang biasanya disebut hipotesis alternative yang disingkat dengan Ha. Hipotesis ini dinyatakan ada hubungan antara Variable X dengan variable Y. Adapun hipotesa kerja (Ha) dalam penelitian ini adalah efektivitas teknik bertanya memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MI Ma arif Pamotan. 2. Hipotesa Nol (Ho) Hipotesa nol sering disebut hipotesis statistik yang disingkat dengan Ho. Dalam hipotesis ini menyatakan bahwa efektivitas teknik bertanya tidak memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MI Ma arif Pamotan. 10 Ibid. 67

11 I. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam pembahasan Skripsi ini, maka penulis membuat sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, definisi operasional, identifikasi variabel, hipotesis dan sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI. Yang memaparkan tentang: A. Tinjauan tentang teknik bertanya, yang meliputi pengertian teknik bertanya, jenis-jenis pertanyaan, tujuan bertanya, teknik dalam bertanya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertanya. B. Tinjauan tentang partisipasi belajar siswa yang meliputi pengertian partisipasi belajar, macam-macam partisipasi belajar, prinsipprinsip belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. C. Tinjauan tentang mata pelajaran fiqih yang meliputi pengertian fiqih, tujuan pembelajaran fiqih, ruang lingkup fiqih, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran fiqih. D. Tinjauan tentang efektivitas teknik bertanya dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa. BAB III METODE PENELITIAN yang meliputi jenis dan pendekatan penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN. Yang menguraikan tentang A. Tinjauan tentang gambaran umum objek penelitian yang meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, keadaan sarana dan

12 prasarana, serta struktur organisasi di MI Ma arif Pamotan. B. Deskripsi data meliputi : penyajian data hasil interview, hasil observasi, dan hasil angket. C. Analisis data dan pengujian hipotesis yang meliputi analisis data tentang pelaksanaan teknik bertanya pada pembelajaran fiqih, analisis data tentang partisipasi belajar siswa dan analisis data tentang efektivitas teknik bertanya dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MI ma arif Pamotan-Porong Sidoarjo. BAB V PENUTUP. Yang menguraikan tentang A. Kesimpulan dan B. Saran.