1. Petugas menerima surat permohonan/gugatan/permohonan

dokumen-dokumen yang mirip
A. PELAYANAN MASYARAKAT

PENGADILAN AGAMA TUAL

SOP PENGADILAN AGAMA SUNGAILIAT

STRUKTUR ORGANISASI ( TUPOKSI )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGADILAN AGAMA TAKALAR PENYELESAIAN PERKARA OLEH MAJELIS HAKIM

SURAT KEPUTUSAN PENGADILAN AGAMA KEFAMENANU

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

Nomor SOP : Revisi Tgl. : Tgl. Ditetapkan : Halaman : 1 dari 4 hal

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI. sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

KATA PENGANTAR. Sungailiat Tahun 2016 ini dapat diselesaikan dengan baik. Mahkamah Agung RI Nomor : 324/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 November

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA

2. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN

B A B P E N D A H U L U A N. A. Kebijakan Umum Peradilan

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

SOP PENERIMAAN PERKARA PADA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

Panitera Pengganti. 5. Panitera Pengganti menyerahkan. instrument pemanggilan kepada Kasir. instrument pemanggilan kepada Petugas Meja II

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon.

PENGADILAN AGAMA JENEPONTO Jl. Pahlawan No.., Telp. C/.19-21O54 Website :

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

1. Menerima surat permohonan sita sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Pemohon sita

1. Menerima surat permohonan sita sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Pemohon sita

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TABANAN

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

PENGADILAN AGAMA KELAS 1 B DEMAK Jl. Sultan Trenggono No. 23 Telepon-Faks. (0291) Demak 59516

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

URAIAN KEGIATAN. No KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PEMOHON JSP. 1. Pendaftaran Perkara Permohonan cerai Talak

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA

Nomor SOP 04/PERDATA/PP.G/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah Halaman : 12 halaman

Standart Operating Procedure SOP Kepaniteraan. Standart Operating Procedure Pengadilan Agama Sanggau

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

Nomor SOP W4-A7/336.a/OT.01.3/IV/2014 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

Kualifikasi Pelaksana: Dasar Hukum:

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/ SOP Pemanggilan Kepada Para Pihak. Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi -

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Banding

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

1. Menerima surat permohonan sita sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Pemohon sita

Nomor SOP : Revisi Tgl. : Tgl Ditetapkan : Halaman : 1 dari 8 halaman

Standard Operating Procedures SITA DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

Secara kronologis sejarah Pengadilan Agama Jombang dapat ditelusuri. Islam yang mulai tersebar pada saat itu. Oleh karena itu sistem peradilan

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PERKARA TINGKAT PERTAMA PERMOHONAN CERAI TALAK PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Persiapan Sidang

5. Mengirim surat pemberitahuan untuk melengkapi berkas tersebut melalui bagian umum

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

DAFTAR ISI SOP PERKARA PENGADILAN AGAMA SURABAYA

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Pengadilan Agama Atambua MAHKAMAH AGUNG RI

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/KMA/SK/VIII/2007 TAHUN 2007 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA

13. PERMA No. 1 Tahun 2009 tentang Mediasi;

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

Kasir/ Bendahara/ Bank. Ketua. 2 Memeriksa kelengkapan berkas banding 10 Mnt Terlaksananya koreksi berkas

Pelayanan Perkara Perdata

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Staf Panmud Hukum. Panmud Hukum. Mengumpulkan data perkara yang akan disajikan ke 1 Laporan RK 15 menit dalam papan visual

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

Tahapan Berperkara TAHAPAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA. {tab=pendaftaran Tingkat Pertama} PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT PERTAMA

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan,

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR IYAH 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Sistem pelayanan

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

Memperhatikan : I. PERSIDANGAN

Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari 2017

BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)

SOP PERKARA EKSEKUSI RIIL

STANDART PELAYANAN KEPANITERAAN HUKUM PENGADILAN. Kepaniteraan Hukum. 3. Akta dibubuhi Stempel 3. NPWP. dan Nomor Register

Transkripsi:

DESKRIPSI : Pelayanan peradilan yang diberikan kepada masyarakat pencari keadilan dalam rangka menyelesaikan perkara. A. PELAYANAN MASYARAKAT B. PEMERIKSAAN BERKAS C. BIAYA PANJAR PERKARA 1. Petugas menerima surat permohonan/gugatan/permohonan banding/verzet (perlawanan)/permohonan kasasi/permohonan peninjauan kembali/permohonan eksekusi dan permohonan perlawanan pihak ketiga dan juga memberi nomor pendaftaran perkara sesuai dengan nomor pendaftaran dalam SKUM. Menaksir panjar biaya dan membuat SKUM. 2. Surat gugatan/permohonan yang diterima meja pertama sebanyak jumlah tergugat ditambah empat salinan untuk majelis hakim dan arsip.. 1. Petugas penerima memerik-sa kelengkapan berkas dan meneruskannya kepada panmud permohonan/ gugatan untuk dinyatakan berkas telah lengkap. 2. Dokumen yang diserahkan pada pendaftaran meliputi : a. Surat permohonan/gugatan yang diajukan kepada ua PA setempat. b. Apabila menggunakan kuasa hukum, maka dilampirkan surat kuasa khusus dari pemohon/ penggugat kepada kuasa hukumnya, disertai foto kopi kartu advokad kuasa hukumnya. 3. Apabila terdapat dokumen yang dibuat di luar negeri dan menggunakan bahasa asing maka dokumen tersebut harus diterjemah-kan kedalam bahasa Indo-nesia oleh penerjemah ter-sumpah dan disahkan oleh kedutaan/perwakilan Indonesia di negara tersebut 1. Petugas penerimaan memeriksa kelengkapan berkas gugatan/permohonan de-ngan Panmud Gugatan/ Permohonan (Meja I) Meja I Panmud Gugatan Panmud Gugatan/Permo honan Unit Pengolah Panmud Gugatan/Permo honan 1 20 Menit

D. PENYELESAIAN ADMINISTRASI PERKARA menggunakan daftar periksa, kemudian melanjut-kannya kepada Panmud Gugatan/Permohonan untuk dinyatakan berkas telah lengkap dan ditentukan besarnya biaya panjar per-kara untuk kemudian ditu-angkan kedalam SKUM. 2. Dalam menentukan besarnya biaya panjar perkara harus memperhatikan Surat Keputusan KPA/M.Sy setem-pat tentang besaran biaya perkara. 3. SKUM dibuat dalam rangkap tiga, masing-masing untuk pemohon/penggugat, kasir dan lampiran pada berkas permohonan/gugatan 4. Berkas perkara yang telah dilengkapi SKUM dikemba-likan kepada penggugat/ pemohon/ kuasanya dan agar membayar panjar biaya perkara 1. Pemegang kas menandatangani dan membubuhi cap lunas pada SKUM setelah menerima pembayaran (bukti bayar pada Bank yang ditunjuk). 2. Pemegang kas membukukan uang panjar biaya perkara sebagaimana tercantum dalam SKUM pada buku Jurnal Keuangan Perkara tingkat pertama. 3. Nomor halaman buku jurnal adalah nomor urut perkara yang akan menjadi nomor perkara yang oleh pemegang kas kemudian dicantumkan dalam SKUM dan surat gugatan/permohonan. 4. Pencatatan permohonan eksekusi dalam SKUM dan buku jurnal keuangan meng-gunakan nomor perkara awal. 5. Menyerahkan kepada meja dua untuk dicatat dalam buku register induk perkara Kasir Meja Satu Kasir Bank Kasir Kasir Meja I Meja I Meja II 20 Menit

DESKRIPSI : Prosedur Permintaan Informasi. A. PROSEDUR PERMINTAAN INFORMASI Setiap orang dapat mengajukan permohonan memperoleh informasi yang tidak tersedia dalam situs PA Amuntai dengan cara mengisi formulir permohonan yang telah disediakan. Petugas informasi dan dokumentasi memberikan tanda terima atas suatu permohonan informasi. Permohonan meminta fotokopi putusan dan penetapan Pengadilan pada semua tingkat peradilan diajukan kepada Pengadilan Tingkat Pertama. Petugas informasi dan dokumentasi memberikan keterangan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima. erangan tersebut berisi: ada atau tidak informasi yang dimohonkan; diterima atau ditolak permohonan, baik sebagian atau seluruhnya; Penolakan permohonan informasi, baik seluruhnya atau sebagian, harus memuat alasan-alasan. Dalam hal permohonan diterima, keterangan tersebut memuat pula biaya yang diperlukan. Petugas informasi dan dokumentasi dapat memperpanjang waktu pemberian keterangan dalam hal informasi yang dimohon: bervolume besar; atau tidak secara tegas dinyatakan sebagai informasi yang terbuka sehingga petugas informasi dan dokumentasi perlu berkonsultasi dengan penanggungjawab. Perpanjangan waktu tersebut tidak boleh lebih dari 2 (dua) hari kerja. B. BIAYA Pengadilan hanya dapat membebani Pemohon sekedar Panmud Hukum dan IT Panmud Hukum dan IT KPA 3 hari 3 Hari

C. SALINAN DAN PEMBERIAN INFORMASI biaya fotokopi atau biaya cetak (print) yang ditetapkan oleh ua PA Amuntai berdasarkan biaya yang berlaku secara umum. Penyerahan salinan dan pemberian informasi dilakukan selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Pemohon membayar biaya. Pengadilan dapat memperpanjang jangka waktu tersebut dalam hal informasi yang hendak disalin: bervolume besar; atau sedang dalam proses pembuatan. Perpanjangan waktu tersebut tidak dapat lebih dari 3 (tiga) hari kerja, dengan mempertimbangkan sesuai waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pembuatan informasi yang dimohonkan. Apabila ternyata biaya penyalinan lebih murah dari yang diperkirakan, selisih biaya dikembalikan ke Pemohon. D. KEBERATAN Setiap Pemohon dapat mengajukan keberatan dalam hal : pemohon ditolak dengan alasan informasi tersebut tidak dapat diakses publik; permohonan informasi tidak ditanggapi sebagaimana mestinya pengenaan biaya yang melebihi dari yang telah ditetapkan ua Pengadilan; atau informasi tidak diberikan sekalipun telah melebihi jangka waktu yang telah diatur dalam ketentuan ini E. PROSEDUR KEBERATAN Pemohon dapat mengajukan keberatan kepada penanggungjawab (KPA) selambat-iambatnya 7 (tujuh) hari kerja; Dalam hal pemohon mengajukan keberatan atas keputusan yang ditetapkan oleh KPA, maka keberatan diajukan ke penanggungjawab (KPA) pada Mahkamah Agung. Penanggungjawab (KPA) memberikan jawaban selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya keberatan tersebut. Panmud Hukum dan Kasir Panmud Hukum Pemohon Pemohon Penanggung Jawab KPA MA 2 hari setelah pembayaran 3 Hari Paling lambat 7 hari setelah permohonan di tolak 7 hari 7 hari

F. PEMANFAATAN INFORMASI Informasi mengenai putusan atau penetapan Pengadilan yang dikeluarkan Pengadilan tersebut berdasarkan Keputusan ini tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti atau dasar melakukan suatu upaya hukum. G. SANKSI Penanggungjawab dan petugas informasi dan dokumentasi yang dengan sengaja membuat informasi yang tidak benar atau dengan sengaja menghalangi pelaksanaan Keputusan ini dijatuhi sanksi administratif.

DESKRIPSI : Prosedur Tatacara Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat/Publik. A. Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat B. Publikasi terhadap Laporan Pengaduan Masyarakat 1. Petugas Pelayanan menerima pengaduan masyarakat melalui lisan, tulisan, e-mail, telepon, faksimili, sms dll. 2. Petugas pelayanan penga-duan harus segera merespon pengaduan yang berkaitan dengan penanganan perkara yang memerlukan jawaban segera dengan memberikan jawaban langsung atau mengkorfirmasikannya kepada pejabat terkait pengadilan secepatnya. 3. Petugas Pelayanan melaporkan tentang pengaduan masyarakat/publik tersebut kepada pejabat terkait atau pejabat yang diberi kewenangan untuk menangani pengaduan dimaksud. 4. Pejabat terkait atau pejabat yang diberi kewenangan untuk menangani pengaduan tersebut mempelajari dan menelaah hal-hal yang dilaporkan masyarakat/publik tersebut untuk selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti. 5. Pimpinan menindaklanjuti bila perlu dengan melakukan koordinasi dengan pihak/ pejabat terkait yang berhubung-an dengan pengaduan masyarakat/ publik tersebut. 6. Pimpinan memberikan jawaban terhadap pengaduan masyarakat/publik tersebut baik secara langsung, surat, e- mail, faksimili, telepon, sms dll. 1. Petugas melakukan inventarisasi laporan pengaduan masyarakat/publik dan penanganannya/tindak lanjut terhadap pengaduan tersebut. 2. ua Pengadilan melakukan publikasi terhadap penanganan laporan pengaduan Petugas Pelayanan Masyarakat 30 menit 2 x 24 jam 30 Menit 30 Menit 30 Menit 15 Menit 15 Menit

Selesai masyarakat/publik melalui website, laporan tahunan, papan pengumuman, tv media atau alat informasi lainnya yang tersedia di kantor pengadilan. 3. Publikasi pengaduan tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang memuat tahap penangan, hasil yang dicapai, jumlah pengaduan yang diterima serta ditembuskan kepada ua PTA/M.Sy Aceh. 15 Menit

DESKRIPSI : Prosedur tentang Penanganan Perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama. A. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Persidangan B. Pelaksanaan Persidangan 1. Panitera atau Panitera Pengganti yang akan bersidang mempersiapkan diri paling lambat 1 sebelum persidangan dimulai. 2. Petugas piket dan atau Petugas Informasi mempersilahkan para pihak atau kuasa hukum yang telah datang untuk mengambil nomor antrian persidangan 3. Petugas Keamanan (Satpam) bertanggung jawab mengawasi ketertiban dan keamanan pelaksanaan persida-ngan dan selalu siap siaga memposisikan diri di depan pintu ruang sidang. 4. Petugas keamanan pengadilan harus melakukan pemeriksaan kepada setiap orang yang dicurigai dengan alat metal detector. 5. Petugas keamanan bertanggungjawab memastikan bahwa tidak ada satupun senjata api, senjata tajam, atau peralatan lainnya yang membahayakan keamanan masuk ke dalam ruang persidangan. 1. Panitera Pengganti yang akan bertugas membantu sidang, terlebih dahulu mempersiapkan/ menyediakan berkas perkara, perala-tan persidangan lainnya sebelum Majelis Hakim memasuki ruang sidang. 2. Panitera Sidang mengumumkan kepada pengunjung sidang untuk tertib, teratur dan tidak membuat kegaduhan di dalam ruang sidang serta berdiri sesaat ketika Majelis Hakim memasuki ruang persidangan. 3. Petugas/Panitera Sidang memanggil para pihak untuk masuk ke ruang sidang dengan pengeras suara sesuai dengan nomor urut antrian. Satpam dan Pansek 2 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit 5 Menit 1 2 menit 2 menit

C. Setelah Pelaksanaan Persidangan Selesai 1. Petugas/Panitera Sidang, merapikan dan mengamankan berkas perkara, peralatan persidangan lainnya setelah Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang. 2. Petugas keamanan memeriksa dan memastikan pengunjung sidang telah meninggalkan ruang persidangan. 5 Menit

DESKRIPSI : Prosedur Tata Cara Penerimaan Pendaftaran Perkara dengan Pembayaran Cuma-Cuma (Prodeo). A. Pihak berperkara mengha-dap petugas Meja I dan menyerahkan surat gugatan atau permohonan. B. Pihak berperkara menyerahkan kepada pemegang kas (KASIR) surat gugatan atau permohonan tersebut dan SKUM C. Pihak berperkara menerima surat gugatan dan SKUM dari kasir kemudian menyerahkan kepada petugas Meja II. Pendaftaran Selesai 1. Petugas memberikan penjelasan berkaitan dg gugatan /permohonan tsb. 2. Petugas memeriksa kelengkapan berkas (Surat gugatan minimal 2 (dua) Eks. ditambah jumlah pihak tergugat) 3. Petugas memeriksa posita dan petitum surat gugatan dimana surat gugatan/ permohonan tersebut harus mencantumkan alasan dan permintaan perkara secara prodeo 4. Petugas Meja I membuatkan SKUM 5. Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) ditulis dengan Rp.0,-. 6. Petugas Meja I menyerahkan SKUM kepada penggugat/ pemohon. 1. Kasir menerima surat gugatan/permohonan disertai dengan asli SKUM dari pihak berperkara 2. Kasir memberi nomor registrasi pendaftaran pada SKUM. 3. Kasir menyerahkan kembali surat gugatan/ permohonan beserta asli SKUM kepada pihak berperkara. 1. Petugas menerima surat gugatan dan asli SKUM dari pihak berperkara 2. Petugas mencatat dalam register induk perkara sesuai dengan nomor registrasi pendaftaran yang ada di dalam SKUM 3. Petugas menyerahkan 1 (satu) eks. surat gugatan/ permohonan yang telah diberi cap nomor registrasi perkara kepada pihak berperkara dan lembar pertama SKUM. Petugas Meja I Kasir Petugas Meja II 10 Menit 10 Menit

DESKRIPSI : Prosedur tentang Pencatatan Perkara Masuk, penetapan Majelis Hakim dan Penetapan Hari Sidang. A. Pencatatan Perkara Masuk B. Pembuatan dan Pencatatan PMH 1. Petugas Meja II memeriksa surat gugatan/permohonan. 2. Petugas Meja II memeriksa nomor SKUM dan mencatat dlm register induk perkara 3. Petugas Meja II mencatat Identitas para pihak pada Register Induk Perkara gugatan/permohonan 4. Petugas Meja II mencatat petitum pada Register Induk Perkara gugatan/permohonan 5. Memasukan surat gugatan/ permohonan dalam map berkas perkara dan memberi nomor serta nama para pihak pada sampul map di-sertai formulir PMH, SKPP, PHS. 6. Map berkas gugatan/permohonan dicatat pada buku ekspedisi yang selanjutnya disampaikan kepada KPA/ M.Sy melalui Panitera 7. Panitera mencatat berkas perkara tersebut dalam bu-ku monitor PMH selanjut-nya menyerahkan berkas kepada KPA/M.Sy 8. KPA/M.Sy mempelajari ber-kas perkara selanjutnya me-nunjuk Majelis Hakim yang menangani perkara tsb. Ber-kas dikembalikan kepada Petugas Meja II melalui Panitera. 9. Panitera menunjuk Panitera Pengganti sebagai pendam-ping Majelis Hakim 10. Panitera mencatat PMH dari KPA dalam buku monitor selanjutnya berkas diserahkan ke petugas meja II. 1. Petugas Meja II menerima berkas dari Panitera kemudian membuatkan surat PMH dan mencatat PMH dalam register 2. Petugas mencatat PMH ke dalam register kolom 6 3. Petugas Meja II menyerahkan berkas perkara kepada ua Panmud Gugatan/Permohonan Panmud Gugatan/Permohonan Petugas Meja II Panitera ua PA/M.Sy Panitera Panitera Panmud Gugatan/Permohonan Petugas Meja II Petugas Meja II 2 menit 2 hari 1 5 Menit

C. Pembuatan dan Pencatatan PHS Selesai Majelis Hakim yang ditunjuk dengan menggunakan buku ekspedisi 1. ua Majelis Hakim mempelajari berkas perkara gugatan kemudian menetapkan hari dan jam persidangan, mendistribusikan kepada anggota majelis untuk dipelajari. 2. ua Majelis mencatat PHS tersebut dicatat dalam suatu instrumen pemberitahuan yang selanjutnya diserahkan kepada meja II 3. ua Majelis Hakim memerintahkan Jurusita/JSP untuk memanggil para pihak sesuai PHS melalui Panitera/ PP yang telah ditunjuk dengan menggunakan instrumen pemanggilan. Majelis Hakim Petugas Meja II Jurusita/JSP 7 hari 10 Menit

DESKRIPSI : Prosedur tentang Pemanggilan Para Pihak, Saksi dan atau Saksi Ahli. A. Instrumen Perintah Pemanggilan B. Pembuatan Surat Panggilan 1. Panitera Pengganti atas perintah ua Majelis membuat instrumen perintah pemanggilan dalam 3 (tiga) rangkap. 2. Panitera Pengganti mencatat nomor perkara dalam buku monitor/agenda persidangan 3. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Kasir 4. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Petugas Meja II 5. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Jurusita/JSP beserta 1 eks. surat gugatan/ permohonan. 1. Jurusita/JSP membuat surat/ relass panggilan para pihak, saksi/saksi ahli sesuai dengan instrumen pemanggilan 2. Jurusita/JSP meminta biaya pemanggilan dengan menyerahkan relass pemanggilan 3. Petugas dalam pemanggilan melalui Kemenlu harus dilakukan paling lama 3 bulan sedangkan bantuan delegasi paling lama 1 bulan. 4. Jurusita/PP melaksanakan pemanggilan. 5. Jurusita/JSP menyerahkan relass pemanggilan kepada ua Majelis melalui PP. - Jurusita/JSP - Kasir - Petugas Meja II - Jurusita/ JSP - Kasir 1 3 hari kerja sebelum persidangan - Apabila para pihak tidak dapat ditemui ditempat tinggalnya, maka surat panggilan diserahkan kepada lurah/ kepala desa dengan mencatat nama penerima dan ditandatangani oleh penerima, untuk diteruskan kepada yang bersangkutan. - Tenggang waktu antara panggilan para pihak dengan hari sidang minimal 3 (tiga) hari kerja.

C. Pencatatan Biaya Panggilan D. Pencatatan Dalam Register Perkara Selesai 1. Kasir menerima instrumen pemanggilan dari PP kemudian mencatat dan memasukannya dalam buku jurnal keuangan perkara 2. Kasir menerima surat pemanggilan sidang dari Jurusita/JSP kemudian membuatkan tanda terima dan memberikan biaya pemanggilan. 1. Petugas Meja II menerima 1 eks. Instrumen PHS dari PP 2. Petugas Meja II mencatat PHS kedalam register induk perkara gugatan/ permohonan. - Jurusita/JSP PanMud Gugatan / Permohonan Petugas Meja II 10 Menit Diselesaikan pada hari berkenaan Diselesaikan pada hari berkenaan

DESKRIPSI : Prosedur tentang Pemanggilan Para Pihak, Saksi dan atau Saksi Ahli Vmelalui Media massa, delegasi dan Deplu/Kedutaan. A. MEMANGGIL PARA PIHAK MELAUI KEMENTRIAN LUAR NEGERI I. Instrumen Perintah Panggilan II. Pembuatan Surat Panggilan III. Pencatatan Biaya Panggilan 1. Panitera Pengganti atas perintah ua Majelis membuat instrumen perintah pemanggilan dalam 3 (tiga) rangkap. 2. Panitera Pengganti mencatat nomor perkara dalam buku monitor/agenda persidangan 3. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Kasir 4. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Petugas Meja II 5. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Jurusita/ SP beserta 1 eksemplar surat gugatan/ permohonan. 1. Jurusita/JSP membuat surat pengantar panggilan para pihak, saksi/saksi ahli sesuai dengan instrumen pemanggilan ditujukan kepada Kementrian Luar Negeri/ Ditjen Konsulat 2. Surat pengantar tersebut ditandatangani oleh Panitera dengan dilampiri surat gugatan/permohonan 3. Petugas/Jurusita/JSP harus memperhatikan bahwa tenggang waktu pemanggilan dengan persidangan paling lama 3 bulan. 1. Kasir menerima instrumen pemanggilan dari PP kemudian mencatat dan memasukannya dalam buku jurnal keuangan perkara 2. Kasir menerima surat pemanggilan sidang dari Jurusita/JSP kemudian membuatkan tanda terima dan memberikn biaya pemanggilan. - Jurusita/JSP - Kasir - Petugas Meja II - Jurusita/ JSP Jurusita/JSP 1 10 Menit Diselesaik an pada hari berkenaan

IV. Pencatatan Dalam Register Perkara B. PEMANGGILAN PARA PIHAK MELAUI MEDIA MASSA I. Instrumen Perintah Panggilan II. Pembuatan Surat Panggilan III. Pencatatan Biaya Panggilan 1. Petugas Meja II menerima 1 eks. Instrumen PHS dari PP 2. Petugas Meja II mencatat PHS kedalam register induk perkara gugatan/permohonan. 1. Panitera Pengganti atas perintah ua Majelis membuat instrumen perintah pemanggilan dalam 3 (tiga) rangkap. 2. Panitera Pengganti mencatat nomor perkara dalam buku monitor/agenda persidangan 3. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Kasir 4. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Petugas Meja II 5. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Jurusita/JSP beserta 1 eksemplar surat gugatan/ permohonan. 1. Jurusita/JSP membuat surat panggilan para pihak para pihak sesuai dengan instrumen pemanggilan dengan format surat yg telah ditentukan 2. Surat panggilan tersebut ditanda tangani oleh Jurusita/JSP ybs dengan diberi surat pengantar yang ditandatangani oleh Panitera dengan dilampiri surat gugatan/ permohonan 3. Petugas/Jurusita/JSP harus memperhatikan bahwa tenggang waktu pemanggilan dengan persidangan paling lama 3 bulan. 1. Kasir menerima instrumen pemanggilan dari PP kemudian mencatat dan memasukannya dalam buku jurnal keuangan perkara 2. Kasir menerima surat pemanggilan sidang dari Jurusita/JSP kemudian membuatkan tanda terima dan memberikn biaya pemanggilan. PanMud Gugatan/Permohonan Petugas Meja II - Jurusita/JSP - Kasir - Petugas Meja II - Jurusita/ JSP - Jurusita/JSP 1 Diselesaik an pada hari berkenaan 10 Menit Diselesaik an pada hari berkenaan.

IV. Pencatatan Dalam Register Perkara C. PEMANGGILAN PIHAK MELALUI DELEGASI I. Instrumen Perintah Panggilan II. Pembuatan Surat Panggilan III. Pencatatan Biaya Panggilan 1. Petugas Meja II menerima 1 eks. Instrumen PHS dari PP. 2. Petugas Meja II mencatat PHS kedalam register induk perkara gugatan/permohonan. 1. Panitera Pengganti atas perintah ua Majelis membuat instrumen perintah pemanggilan dalam 3 (tiga) rangkap. 2. Panitera Pengganti mencatat nomor perkara dalam buku monitor/agenda persidangan 3. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Kasir 4. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Petugas Meja II 5. PP menyerahkan 1 (satu) eks instrumen pemanggilan kepada Petugas Khusus/Jurusita/ JSP beserta 1 eksemplar surat gugatan / permohonan. 1. Petugas Khusus/Jurusita/JSP membuat surat pengantar panggilan para pihak, saksi/ saksi ahli sesuai dengan instrumen pemanggilan ditujukan kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi empat tinggal para pihak yang akan dipanggil tersebut. 2. Surat pengantar tersebut ditandatangani oleh Panitera dengan dilampiri surat gugatan/permohonan 3. Petugas Khusus/Jurusita/JSP harus memperha-tikan bahwa tenggang waktu pemanggilan dengan persidangan paling lama 1 bulan. 1. Kasir menerima instrumen pemanggilan dari PP kemudian mencatat dan memasukannya dalam buku jurnal keuangan perkara 2. Kasir menerima surat pemanggilan sidang dari /Petugas Khusus/ Jurusita/JSP kemudian membuatkan tanda terima dan memberikan biaya pemanggilan. PanMud Gugatan/Permohonan Petugas Meja II - Jurusita/JSP - Kasir - Petugas Meja II - Petugas Khusus/ Jurusita/ JSP - Jurusita/JSP 1 Diselesaik an pada hari berkenaan 10 Menit Diselesaika n pada hari berkenaan.

IV. Pencatatan Dalam Register Perkara V. Penyerahan Relaas Panggilan 1. Petugas Meja II menerima 1 eks. Instrumen PHS dari PP 2. Petugas Meja II mencatat PHS kedalam register induk perkara gugatan/permohonan. 1. Petugas Khusus/Jurusita/JSP harus memonitor pelaksanaan pemanggilan delegasi tsb. PanMud Gugatan/Permohonan Petugas Meja II 3 hari sebelum persidangan. Diselesaika n pada hari berkenaan. Selesai 2. Relass panggilan delegasi tersebut diserahkan kepada ua Majelis Hakim atau PP yg menangani perkara tersebut dengan tanda terima 1 hari sebelum persidangan

DESKRIPSI : Prosedur Operasi Tata Cara Pelaksanaan Mediasi. A. Pemilihan/Penunjuka n Mediator B. Tahap Pelaksanaan Mediasi 1. Tahap Pembuatan Resume 1. Melaksanakan pemilihan mediator. 2. Menunjukan daftar mediator. 3. Menawarkan kepada para pihak untuk memilih. 4. Membuat Penetapan Mediator jika disepakati. 5. Menunda proses pemilihan jika dikehendaki para pihak 6. Membuat PPM jika tidak sepakat. 7. Mengarahkan para pihak ke ruang mediasi. 1. Menerima resume masingmasing pihak. 2. Membahas masing-masing usulan. 3. Memberikan opsi lain untuk meminimalisir perbedaan. 4. Mengadakan kaukus jika dipandang perlu. 5. Mengakhiri mediasi jika deadlock dan membuat laporan. 6. Merumuskan perdamaian jika sepakat. 7. Menunda pertemua jika ada kemungkinan masing-masing mengajukan usulan baru. 8. Membuat Berita Acara Mediasi. 2. Tahap Titik temu 1. Jika Mediasi berhasil maka dibuatkan Akta Perdamaian 2. Jika Mediasi tidak berhasil maka dibuatkan surat laporan bahwa mediasi telah gagal/tidak berhasil. 3. Berkas perkara diserahkan kepada Majelis Hakim sesuai dengan PMH semula. 1. Majelis Hakim 2. Panitera Pengganti 3. Panitera Pengganti Mediator 1 hari 2 hari 10 Menit 2 hari 1 hari 2 hari 1 hari

DESKRIPSI : Prosedur tentang Penanganan Permohonan Sita Jaminan, Sita Eksekusi dan Eksekusi Riil serta Eksekusi Lelang pada Pengadilan Tingkat Pertama. A. Sita Jaminan 1. Panitera Muda Gugatan meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima salinan Penetapan Sita dari Majelis Hakim. 2. Panitera/Wapan melakukan penunjukan Jurusita pada hari itu juga setelah Pemohon Sita membayar SKUM. 3. Panitera Muda Gugatan mencatat ke dalam buku register penyitaan 4. Jurusita melaksanakan proses sita paling lama 3 hari setelah menerima berkas sita dari Panitera/ Wakil Panitera. 5. Jurusita menyerahkan berkas sita jaminan kepada Panitera/ Wakil Panitera paling lama 1 hari setelah pelaksanaan sita. B. Aanmaning/Penegur an 1. ua PA/Panitera menerima surat permohonan aanmaning dari Pemohon dan memberikan disposisi kepada Panitera Muda untuk meneliti dan menghitung panjar. 2. Panitera Muda Gugatan meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPA/Panitera. 3. Panitera/Wakil Panitera pada hari itu juga mempersiapkan penetapan aanmaning dari KPA paling lama 2 hari setelah pemohon membayar SKUM. 4. Panitera/Wakil Panitera melakukan penunjukan Jurusita untuk melaksanakan aanmaning pada hari itu juga setelah Pemohon membayar SKUM. 5. Panmud Gugatan mencatat ke dalam buku register eksekusi 6. Jurusita melaksanakan proses aanmaning paling lama 3 hari setelah menerima berkas dari Panitera/Wakil Panitera. 7. Jurusita menyerahkan berkas 1 1 1 3 hari setelah menerima berkas 1 hari setelah pelaksanaan 20 menit 1 2 hari 1 1 3 hari setelah menerima berkas 1 hari setelah

aanmaning kepada Panitera/ Wapan paling lama 1 hari setelah pelaksanaan peneguran. C. Sita Eksekusi 1. ua PA/Panitera menerima surat permohonan Sita Eksekusi dari Pemohon dan memberikan disposisi kepada Panitera Muda untuk meneliti dan menghitung panjar. 2. Panitera Muda Gugatan meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPA/Panitera. 3. Panitera/Wakil Panitera pada hari itu juga mempersiapkan penetapan sita eksekusi dari KPA paling lama 2 hari setelah pemohon sita eksekusi membayar SKUM. 4. Panitera/Wakil Panitera melakukan penunjukan Jurusita untuk melaksanakan sita eksekusi pada hari itu juga setelah Pemohon Sita membayar SKUM. 5. Panitera Muda Gugatan mencatat ke dalam buku register eksekusi 6. Jurusita melaksanakan proses sita eksekusi paling lama 3 hari setelah menerima berkas dari Panitera/ Wakil Panitera. 7. Jurusita menyerahkan berkas sita eksekusi kepada Panitera/ Wakil Panitera paling lama 1 hari setelah pelaksanaan sita. D. Eksekusi Riil/Pengosongan 1. ua PA/Panitera menerima surat permohonan Eksekusi dari Pemohon dan memberikan disposisi kepada Panitera Muda untuk meneliti dan menghitung panjar. 2. Panitera Muda Gugatan meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPA/Panitera. 3. Panitera/Wakil Panitera pada hari itu juga mempersiapkan penetapan eksekusi dari KPA paling lama 2 hari setelah pemohon eksekusi membayar SKUM. KPA/Panitera pelaksanaan 1 1 2 hari setelah SKUM dibayar 20 menit 1 3 hari setelah menerima berkas 1 hari setelah pelaksanaan Disposisi pd hari yang sama dengan surat masuk

4. Panitera/Wakil Panitera melakukan penunjukan Jurusita untuk melaksanakan eksekusi. 5. Panitera Muda Gugatan mencatat ke dalam buku register eksekusi. 6. Jurusita melakukan pemberitahuan proses eksekusi kepada para pihak paling lama 3 hari setelah menerima berkas eksekusi. 7. Jurusita melakukan koordinasi dengan instansi terkait paling lama 3 hari setelah menerima penetapan dari KPA. 8. Jurusita melaksanakan proses eksekusi paling lama 3 hari setelah menerima berkas dari Panitera/ Wakil Panitera. 9. Jurusita menyerahkan berkas eksekusi kepada Panitera/ Wakil Panitera paling lama 1 hari setelah pelaksanaan Eksekusi. E. Eksekusi Lelang 1. ua PA/Panitera menerima surat permohonan eksekusi lelang dari Pemohon dan memberikan disposisi kepada Panitera Muda untuk meneliti dan menghitung panjar. 2. Panitera Muda Gugatan meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPA/Panitera. 3. Panitera/Wakil Panitera pada hari itu juga mempersiapkan penetapan eksekusi lelang dari KPA paling lama 2 hari setelah pemohon membayar SKUM. 4. Panitera/Wakil Panitera melakukan penunjukan Jurusita untuk melaksanakan eksekusi lelang pada hari itu juga setelah Pemohon membayar SKUM. 5. Panitera Muda Gugatan mencatat ke dalam buku register eksekusi 6. Panitera Muda Gugatan mempersiapkan surat permohonan pelaksanaan lelang kepada Kantor Lelang paling lama 2 hari setelah penetapan ditanda tangani. Selesai

DESKRIPSI : Prosedur Tatacara Perkara oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Tingkat Pertama. A. PENYELESAIAN DAN PERSIDANGAN PERKARA. B. PEMBACAAN PUTUSAN. 1. Majelis Hakim melaksanakan sidang Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar iyah pada pukul 09.00 waktu setempat. 2. Dalam hal tertentu Majelis Hakim dapat melaksanakan sidang yang dimulai beberapa saat kemudian pada hari yang sama setelah diumumkan terlebih dahulu. 3. Petugas memanggil para pihak agar masuk ke ruang sidang untuk pemeriksaan perkara berdasarkan sistem antrian (Queuing System). 4. Majelis Hakim harus memeriksa dan memutus perkara selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak perkara didaftarkan. 5. ua Majelis harus melaporkan keterlambatan tersebut kepada ua MA melalui ua PA/MSy., jika dalam waktu 6 bulan tersebut belum putus. 1. Pada waktu diucapkan, putusan/penetapan harus sudah jadi (dalam bentuk hard copy) dan setelah itu langsung ditanda tangani Majelis Hakim dan Panitera Pengganti. 2. Majelis Hakim memberitahukan kepada para pihak yang hadir bahwa salinan putusan yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT) dapat diambil melalui Meja III dalam jangka waktu 14 hari setelah putusan diucapkan atau 14 hari setelah putusan diberitahukan kepada salah satu pihak yang tidak hadir. ua Majelis Hakim ua Majelis Hakim Panitera Pengganti ua Majelis Hakim ua PA/Msy. ua Majelis Hakim/PP Majelis Hakim/Paniter a Maksimal 6 bulan sejak perkara didaftarkan

DESKRIPSI : Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara. Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara 1. Panitera Sidang membuat dan memberikan instrumen kepada Penggugat/Pemohon untuk melaporkan kepada Kasir bahwa perkaranya sudah putus. 2. Panitera Sidang memberitahukan kepada Penggugat/Pemohon untuk menanyakan kepada Kasir apakah ada sisa panjar biaya perkara. 3. Petugas Kasir menerima instrumen perkara putusan dari pemohon/termohon. 4. Kasir memberitahukan ada/ tidaknya sisa panjar biaya perkara kepada Penggugat/ Pemohon. 5. Petugas Kasir mengembalikan sisa panjar biaya perkara tersebut jika ada sisa, kepada Penggugat/Pemohon disertai bukti. 6. Petugas Kasir membuka kembali buku jurnal yang telah ditutup untuk transaksi pengeluaran pe-ngembalian sisa panjar. 7. Petugas memberitahukan kepada pihak dan juga diumumkan di papan pengumuman dan WebSite tentang sisa panjar yang belum di-ambil pihak serta memberitahukan bahwa jika dalam waktu 180 hari tidak diambil para pihak, sisa panjar tersebut disetor ke Kas Negara. 8. Petugas Kasir membukukan secara tersendiri sisa panjar yang belum diambil pihak berperkara. Panitera Sidang Panitera Sidang Petugas Kasir Petugas Kasir Petugas Kasir Petugas Kasir Wapan/Kasir/ Petugas IT Petugas Kasir 20 menit 2 menit Paling lambat 7 hari setelah putusan BHT Selesai

DESKRIPSI : Prosedur Tatacara Penyampaian Salinan Putusan ke Para Pihak pada Pengadilan Tingkat Pertama. Penyampaian Salinan Putusan 1. Panitera melakukan penelitian, crosscheck terhadap salinan putusan yang akan disampaikan kepada para pihak. 2. Petugas membuat catatan kaki dalam salinan putusan yang diminta oleh para pihak yang berisi : a. Diberikan kepada/atas permintaan siapa. b. Dalam keadaan belum/ sudah BHT 3. Petugas membuat/ mencantumkan tanggal pengeluaran dalam salinan putusan yang akan ditandatangani oleh panitera. 4. Panitera menyampaikan salinan putusan kepada pegawai pencatat nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman dan tempat perkawinan penggugat/ pemohon dan tergugat/ termohon, melalui pos. 5. Petugas menyampaikan salinan putusan kepada para pihak yang belum diambil melalui pos. 6. Petugas membuat/ mencantumkan tanggal pengeluaran dalam salinan putusan yang akan ditandatangani oleh panitera Panitera Petugas Meja III Petugas Meja III Panitera Petugas Meja III 15 Menit 5 Menit Selambatlambatnya 30 hari setelah putusan BHT Selambatlambatnya 14 hari kerja se-telah putusan dijatuhkan. 20 menit

DESKRIPSI : Prosedur tentang Penyerahan Salinan Putusan/Penetapan dan atau Akta Cerai kepada Pihak Berperkara. A. Menerima Berkas (Bundel A) dari Majelis Hakim melalui Panitera Pengganti 1. Petugas memeriksa kelengkapan berkas meliputi, kelengkapan bendel A, tanggal minutasi, tanda tangan majelis hakim dan PP, salinan putusan dan atau penetapan 2. Petugas menentukan Berkekuatan Hukum Tetap berdasarkan putusan dan atau relass pemberitahuan isi putusan kepada pihak yang tidak hadir. 3. Petugas mencatat dalam register akta cerai, menuliskan nomor dan tanggal akta cerai pada halaman depan sampul berkas. 4. Petugas mempersiapkan blanko Akta Cerai, membuat/mengisi Akta Cerai. 5. Petugas mengambil asli dan salinan putusan/ penetapan dari dalam berkas, memberi cap legalisasi pada salinan putusan/ penetapan, memberi cap BHT dan memberi tanggal. 6. Petugas memeriksa salinan putusan/ penetapan dan mencocokan dengan aslinya, memeriksa tanggal BHT putusan, memaraf pada sisi kanan tanda tangan panitera 7. Petugas memeriksa Akta cerai, memeriksa tanggal BHT, tanggal putus, memaraf pada sisi kanan tanda tangan panitera Panitera Muda Hukum Petugas Meja III Petugas Meja III Petugas Meja III Panitera Muda Hukum 15 Menit 2 Menit 10 Menit 10 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit B. Menyerahkan berkas (Bundel A), salinan putusan/penetapan dan atau akta cerai yang akan ditanda tangani Panitera ke Wakil Panitera 1. Wakil Panitera mencatat dalam buku monitor legalisasi salinan dan akta cerai. 2. Memeriksa salinan putusan/ penetapan dan mencocokan dengan aslinya, memeriksa tanggal BHT putusan, memaraf Wakil Panitera 5 Menit 5 Menit

C. Menyerahkan berkas (Bundel A), salinan putusan/penetapan dan atau akta cerai yang akan ditanda tangani Panitera ke Panitera D. Para Pihak datang ke Petugas Meja III dengan membawa identitas diri, mengambil nomor antrian layanan pengambilan salinan putusan/ penetapan, akta cerai Selesai pada sisi kiri tanda tangan panitera 3. Petugas memeriksa Akta cerai, memeriksa tanggal BHT, tanggal putus, memaraf pada sisi kanan tanda tangan panitera. 4. Menyerahkan kembali berkas kepada petugas meja III 1. Panitera mencatat dalam buku monitor legalisasi salinan dan akta cerai panitera. 2. Panitera memeriksa salinan putusan/ penetapan dan mencocokan dengan aslinya, memeriksa tanggal BHT putusan, menanda tanganinya. 3. Panitera memeriksa Akta cerai, memeriksa tanggal BHT, tanggal putus, menanda tanganinya. 4. Panitera menyerahkan kembali berkas kepada petugas meja III 5. Petugas membubuhkan stempel pada salinan putusan/penetapan dan akta cerai. 1. Petugas Meja III menanyakan nomor perkara ybs serta mengecek identitas ybs. 2. Petugas mengambil salinan putusan/penetapan, akta cerai dari almari penyimpanan, menghitung jumlah halaman salinan putusan/ penetapan kemudian memasukan dalam map khusus/sampul 3. Petugas memanggil dan memerintahkan para pihak agar membayar biaya salinan putusan/ penetapan ke kasir. 4. Petugas Meja III menyerahkan salinan putusan, penetapan dan atau akta cerai kepada para pihak setelah menerima bukti pembayaran biaya pengambilan salinan putusan/ penetapan. 5. Petugas Meja III membuatkan tanda terima bukti penyerahan salinan putusan/ penetapan dan atau akta cerai. Panitera Petugas Meja III Petugas Meja III 5 Menit 2 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit 2 Menit 5 Menit

DESKRIPSI : Prosedur Tata cara Melakukan Publikasi terhadap Putusan pada Pengadilan Tingkat Pertama. Publikasi Putusan 1. Petugas menghimpun dan meneliti putusan-putusan yang akan dipublikasikan. 2. Petugas melakukan anonimasi terhadap salinan putusan yang akan di publikasikan. 3. Petugas melakukan check dan recheck terhadap hasil anonimasi salinan putusan. 4. Petugas mempublikasikan setiap salinan putusan yang telah siap melalui website masing-masing pengadilan. 5. Pengadilan mempublikasikan setiap putusan yang yang telah dibacakan oleh Majelis Hakim, melalui website masing-masing pengadilan. 6. Salinan Putusan yang dipublikasikan harus terlebih dahulu dianonimisasi sesuai dengan ketentuan SK KMA No. 144/2007. Selesai Panitera/Petuga s IT Petugas IT Wapan/Panitera 15 Menit 20 Menit 15 Menit 15 Menit Paling lambat 2 hari sejak BHT. Paling lambat 1 hari sejak BHT.