BAB li KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh pengalaman mengajar guru PAI terhadap prestasi belajar. siswa di SMAN se Kabupaten Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan berhasil.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah beranggapan bahwa profesional guru dan dosen dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

1. PENDAHULUAN. tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bila ingin mencapai suatu keberhasilan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dedi Supriadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

I. PENDAHULUAN. ekonomi di negara ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. (per individu) dan kinerja organisasi. Pasolong (2010: 175) menyatakan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB II LANDASAN TEORI. daya pendidikan lain yang memadai seringkali kurang berarti apabila tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen).

Muhammad Nasrul Waton Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan yang bermutu atau berkualitas

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. S1/D-IV Jurusan/Program Studi PGSD /Psikologi/Pendidikan lainnya, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji dari penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam proses belajar mengajar (PBM) itu terdiri dari tiga

ANALISA KEBIJAKAN PAI DI INDONESIA. Sunarto (Dosen PAI FTK IAIN Raden Intan Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB II KAJIAN TEORITIS

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. dengan suatu topik atau temuan dalam penelitian. Kajian teori merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

Transkripsi:

BAB li KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Teori 1. Sertifikasi Guru a. Pengertian Sertifikasi Guru Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bab IV tentang kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi. Pasal (8) Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Pasal (9) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program diploma empat. Undang-undang guru dan dosen bab 1 pasal 1 kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Pasal 10 1. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.

Menurut Muclis Masnur (2007, h. 17) Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk : (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan martabat guru, (4) meningkatkan profesionalits guru, (5) meningkatkan kesejahteraan guru Samani (2006, h. 8) mengemukakan pengertian sertifikasi guru : Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses memberikan sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan. Sertifikasi tersebut dapat diikuti oleh guru yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Sertifikasi tersebut diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga pendidikan yang terakreditasi dan ditempatkan oleh menteri pendidikan nasional. Menurut Suparlan (2006, h. 25) sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa sertifikasi guru adalah suatu proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru dalam bentuk penilaian portofolio yang bertujuan untuk : meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, meningkatkan profesionalitas guru, dan meningkatkan kesejahteraan guru.

b. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Menurut Muslich Masnur (2007, h. 7) Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) menyatakan bahwa sertifikasi sebagai bagian dari peningkatan mutu guru dan peningkatan kesejahteraannya. Di samping itu, guru yang memiliki sertifikat, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi. Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji pokok untuk setiap bulannya. Dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru diharapkan akan terjadi peningkatan mutu pendidikan nasional dari segi proses yang berupa layanan dan hasil pendidikan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan adanya sertifikasi pendidik, diharapkan kompetensi guru sebagai pengajar akan meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi guru yang memenuhi standar minimal dan kesejahteraan yang memadai diharapkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat. Oleh karena itu, diharapkan akan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Muslich (2007, h. 8) sebagaimana dipahami dikalangan pendidikan guru, sosok utuh kompetensi profesional guru terdiri atas kemampuan: 1. Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani. 2. Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran, baik dari segi substansi dan metodologi bidang ilmu (disciplinary content knowledge), maupun

pengemasan bidang ilmu yang menjadi bahan ajar dalam kurikulum (pedagogical content knowledge). 3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, yang mencakup perancangan program pembelajaran berdasarkan serangkaian keputusan situasional, implementasi program pembelajaran termasuk penyesuaian sambil jalan (midourse) berdasarkan on going transactional decision berhubungan dengan adjustments dan reaksi unik (idiosyncratic response) dari peserta didik terhadap tindakan guru, mengakses proses dan hasil pembelajaran, dan menggunakan hasil asesmen terhadap proses dan hasil pembelajaran secara berkelanjutan. 4. Mengembangkan kemampuan professional secara berkelanjutan. Oleh karena itu, rujukan dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan sertifikasi guru adalah sosok utuh kompetensi professional guru tersebut. Peningkatan mutu guru lewat program sertifikasi ini sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang diikuti dengan penghasilan bagus, diharapkan kinerjanya juga bagus. Apabila kinerjanya bagus, maka kegiatan belajar-mengajar pun menjadi bagus. Kegiatan belajarmengajar yang bagus diharapkan dapat membuahkan pendidikan yang bermutu. Pemikiran itulah yang mendasari bahwa guru perlu disertifikasi. Menurut Muslich Masnur (2007, h. 9), manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut: 1. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri. 2. Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan professional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia di negeri ini. 3. Menjadi wahana penjamin mutu bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi pengguna layanan pendidikan. 4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

c. Peranan Sertifikasi Pemberdayaan profesi guru/dosen menurut UU No. 14 tahun 2005 pasal 7 (2) diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaa, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi. Peranan sertifikasi yaitu guru/dosen lebih memahami hak dan kewajibannya dalam (UU No. 14/2005) pasal 14 ayat 1 antara lain : 1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial 2. Mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja 3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual 4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi 5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan 6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan dan sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan 7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas 8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi 9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam menentukan kebijakan pendidikan 10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik kompetensi 11. Memperoleh pelatiham dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

UUGD Sertifikasi Tj. Profesi Berkompeten Bergaji baik KBM bagus Kualifikasi pendidikan bagus Gambar 2.1 Keberadaan Sertifikasi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik, Muchlas Samani (2006, h. 4) 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Menurut Sukmadinata Nana Syaodih (2005, h. 92) mengatakan hasil belajar merupakan realisasi dari kecakapan-kecapakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. b. Komponen Penilaian Hasil Belajar 1. Menurut Benyamin Bloom (dalam Sudjana Nana 2016, h. 22), klasifikasi hasil belajar secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah aftektif dan ranah psikomotor. a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah Psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif

2.2 Penelitian Terdahulu No 1. Nama Peneliti / Tahun Sri Lestari/ 2015 Judul PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU Tempat Penelitian MTs MILINJON FILIAL TRUCUK KLATEN Pendekatan & Analisis Kuasi Eksperimen Hasil Penelitian Sertifikasi berpengaruh terhadap kinerja guru MTs N Milinjon Filal Trucuk Klaten denganindikator : a. Membuat RPP dan silabus untuk satu semester secara mandiri b. Mengajar 24 jam dan jika di satu sekolah belum memenuhi mengajar disekolah lain c. Menggunakan strategi dalam metode pembelajaran ketika proses belajar mengajar. d. Mengunakan metode pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang dimiliki e. Mengadakan evaluasi rutin setiap minggunya f. Mengadakan remedial jika ada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajardari 12 guru Persama an Sertifika si guru Perbedaan a. Variabel Y(Kinerja guru) b. Tahun dibuat

tersebut telah mencapai indicator seperti di atas maka sertifikasi dikatakan berpengaruh terhadap kinerja guru. 2. Baruning sih,palup i.2011 PENGARUH SERTIFIKASI PROFESI GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI SMK se- KABUPATE N SRAGEN Kuasi Eksperimen Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru akuntansi dan tidak ada perbedaan kinerja guru akuntansi di SMK se-kabupaten Sragen yang bersertifikasi dan belum bersertifikasi. Penelitian ini mempunyai keterbatasan penelitian yaitu kelemahan dalam penyusunan pertanyaan di dalam angket dan penelitian ini hanya menggunakan metode angket tanpa dilengkapi data penelitian portofolio dan PLPG. Dari penelitian ini dapat dikemukakan saran yaitu : untuk Kementrian Pendidikan Nasional perlu meninjau kembali proses pelaksanaan sertifikasiprofesi guru, sebeb Sertifika si guru a. Variabel Y (Kinerja guru) b. Tahun dibuat c. Mata Pelajaran

3. NurBaeti /2015 PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU SMAN DI KABUATEN SLEMAN Kuasi Eksperimen kinerjanya tidak jauh berbeda dengan yang belum bersertifikasi. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mampu menyusun kuisioner yang representative dan dilengkapi dengan data penilaian portofolio dan PLPG Hal penelitian menunjukan bahwa : a. Keterlibatan guru dalam kegiatan MGMP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien jalur 0,281 dan critical ratio 4,234 (p<o,o5). b. Kesejahteraan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefesien jalur 0,395 dan critical ratio 5,948 (p<0,05). c. Kesejahteraan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterlibatan guru dalam kegiatan MGMP. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien jalur 0,535 dan critical ratio 9,084 (p<0,05). Sertifika si guru a. Variabel Y (Kinerja guru) b. Tahun dibuat c. Kelas yang diteliti

d. Sertifikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur pengaruh keterlibatan guru dalam kegiatan MGMP terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefesien jalur guru bersertifikat 0,294 dan critical ratio 3,901 (p<0,05), sedangkan untuk guru belum bersertifikasi diperoleh nilai koefesien jalur 0,299 dan critical ratio 1,277 (p<0,005). e. Sertifikasi berpenggaruh positif dan signifikan terhadap struktur pengaruh kesejahteraan guru terhadapkinerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien jalur guru bersertifikat 0,362 dan crtical ratio 4,812 (p<0,05) sedang kan untuk guru belum bersertifikat diperoleh nilai koefisien jalur 0,169 dan critical ratio 0,723 (p<0,05) f. Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan sertifikasi terhadap struktur pengaruh kesejahtraan guru terhadap keterlibatan guru dalam kegiatan MGMP.

2.3 Kerangka Pemikiran Menurut Suharsimi Arikunto (2013, h. 84) Kerangka pemikiran adalah sebuah titik tolak yang kebenarannya diterima oleh peneliti dan sifat kebenarannya dan sifat kebenaran ini selanjutnya diartikan pula peneliti dapat merupakan satu atau lebih hipotesis yang sesuai dengan penyelidikannya. Di dalam suatu pembelajaran, hasil belajar sangatlah ditentukan dari proses belajar mengajar, dimana belajar merupakan perubahan seseorang yang mulanya tidak tahu menjadi tahu dan juga meningkatkan perkembangan pengetahuan siswa. Perubahan yang terjadi akibat belajar sering dinyatakan dalam hasil belajar di sekolah, hasil belajar adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru terhadap perembangan kemajuan siswa dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada umumnya tujuan pendidikan dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan siswa, dan faktor pendekatan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Syah Muhibbin (2005, h. 130) mengemukakan juga akan faktor faktor tersebut : 1. Faktor-Faktor Intern a. Aspek Fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot). b. Aspek Psikologis, yaitu aspek yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan; 2) sikap siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa 5) motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal Siswa a. Lingkungan siswa, seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. b. Lingkungan non sosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3. Faktor Pendekatan Belajar Faktor ini dapat dipahami keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Dari pernyataan tersebut dijelaskan bahwa hasil belajar dipengaruhi salah satunya oleh pendekatan belajar yang diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan. Dengan sertifikasi seorang guru akan ditentukan layak atau tidaknya dalam menjalankan profesi keguruannya. Karena salah satu tujuan sertifikasi adalah untuk meningkatkan kinerja guru, maka guru yang mendapatkan sertifikat pendidik adalah guru yang benar-benar memenuhi standar yang telah ditentukan. Menurut Menteri Pendidikan Nasional No. 18 Tahun 2007 Dalam penilaian portofolio guru harus memenuhi sepuluh komponen yaitu: 1) Kualifikasi akademik 2) Pendidikan dan pelatihan 3) Pengalaman mengajar 4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

5) Penilaian dari atasan dan pengawas 6) Prestasi akademik 7) Karya pengembangan profesi 8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah 9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Apabila seorang guru telah sertifikasi tentu dia sudah dinyatakan layak untuk menjalankan tugas pokoknya, dengan kata lain guru yang sudah sertifikasi memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan guru yang belum lulus sertifikasi. Secara skema kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Sertifikasi guru Faktor internal Faktor eksternal Hasil belajar siswa Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Keterangan : : kerangka yang akan diteliti : kerangka yang tidak diteliti

: Fokus penelitian pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 18 Bandung Berdasarkan paparan tersebut hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel X Sertifikasi guru Variabel Y Hasil belajar siswa Gambar 2.3 Pengaruh variabel penelitian Keterangan: Variabel X Variabel Y : Sertifikasi guru : Hasil belajar siswa : Pengaruh Penggunaan variabel diatas menunjukkan adanya hubungan antara X (Sertifikasi guru) dengan variabel Y (hasil belajar siswa), variabel kemudian akan penulis teliti untuk dapat membuktikan bahwa masalah pertama akan mempunyai hubungan terhadap masalah yang kedua.

2.3 Asumsi dan Hipotesis a. Asumsi Asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sertifikasi guru sebagai bukti bahwa guru mempunyai kemampuan sebagai tenaga profesional. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, yang mempunyai pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. b. Hipotesis Suharsimi Arikunto (2013, h. 110) menyebutkan bahwa, Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Terdapat pengaruh sertifikasi guru terhadap hasil belajar siswa