2.1 Peraturan dan Rencana Terkait . Perbaikan kawasan Pengembangan kembali kawasan

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

KONDISI UMUM WILAYAH

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM DESA DONOROJO

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

DATA POKOK DESA/KELURAHAN BULAN NOPEMBER - TAHUN 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA LAPORAN KEPALA DESA

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN... TAHUN...

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

Untuk lebih jelasnya silakan simak lebih lanjut penjelasannya

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

LAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN..s/d... TAHUN..

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK


REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN BULAN 3 TAHUN 2016

BAB I LATAR BELAKANG

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

RINCIAN KEGIATAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA. Banyaknya / Jumlah Peraturan Perundangundangan.

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

GAMBARAN UMUM DESA CIARUTEUN ILIR, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

Profil Desa Toyomarto

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah. dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DATA MONOGRAFI KELURAHAN KELURAHAN : GEDONGKIWO TAHUN : 2016 SEMESTER : 1

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN KEADAAN PADA BULAN DESEMBER TAHUN 2014

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

September 2015 SEPTEMBER MONOGRAFI DESA MONOGRAFI DESA

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

PETA SOSIAL DESA CURUG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran

BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional yang bertujuan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

12/16/2016 DATA POKOK DESA/KELURAHAN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

2.1 Peraturan dan Rencana Terkait Kebijakan Pembangunan yang terkait dengan Rencana Tindak Penataan Lingkungan dan Pemukiman (RTPLP) Desa Cisarua, meliputi : RTRW Kabupaten Sukabumi, Arah Pemanfaatan Ruang Kawasan (APRK), Rencana Pengembangan Permukiman (RPP) Desa Cisarua dan Rencana Sektoral. Dalam Peraturan Pemerintah RI No.36 tahun 2005, tentang peraturan pelaksanaan UU No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 tentang PedomanUmum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, disebutkan bahwa RTBL merupakan pengaturanbangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/kota;dan/atau Arah Pemanfaatan Ruang Kawasan (APRK) Kota/Kabupaten atau RTR Kawasan Strategis Kota/Kabupaten atau RTR Kawasan Perkotaan/Pedesaan/Agropolitan. RTBL merupakan panduanrancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatanruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok tentang ketentuan programbangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuanpengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Penyusunan RTBL ini dimaksudkan untuk membuat pedoman teknis atau operasional, tanpamengabaikan produk tata ruang yang mempunyai hirarki di atasnya.dalam Pasal 5 Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 dijelaskan bahwa dokumen RTBL disusunoleh Pemerintah daerah atau berdasarkan kemitraan pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakatsesuai dengan tingkat permasalahan pada lingkungan/ kawasan yang bersangkutan. Dokumen RTBLditetapkan dengan peraturan Walikota. RTBL bertujuan sebagai pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan danlingkungan suatu lingkungan/kawasan, agar memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan danlingkungan yang berkelanjutan, yaitu meliputi: 1. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan 2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik 3. Perwujudan perlindungan terhadap lingkungan 4. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. Penyusunan Dokumen RTBL dilaksanakan pada suatu kawasan/lingkungan, yaitu: kawasan baruberkembang cepat, kawasan terbangun, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasangabungan atau campuran dari keempat jenis tersebut. Penyusunan Dokumen RTBL berdasarkan polapenataan bangunan dan lingkungan yang ditetapkan pada kawasan perencanaan, meliputi: a. Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukiman kumuh (perbaikan kampung),perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan. b. Pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu,revitalisasi kawasan, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana. BAB II - 1

2.3 Tematik Warga Miskin 2.3.1 Jumlah Kepadatan Penduduk Sebaran penduduk merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kemajuan suatu wilayah. Pada Desa Cisarua, sebaran penduduk paling besar berada di Daerah RW. 02, RW. 03, dan RW.06. Hal ini disebabkan karena di kawasan tersebut, telah terdapat beberapa sarana dan prasana yang memadai. jelasnya lihat tabel 2.1 berikut : RW Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Desa Cisarua Jumlah KK L Jumlah Jiwa P Jumlah Total Jiwa 1 170 310 261 571 7% 2 521 820 756 1576 21% 3 370 620 559 1179 15% 4 369 651 625 1276 17% 5 192 345 335 680 8% 6 300 516 459 975 13% 7 184 355 322 677 9% 8 196 400 336 736 10% Jumlah 2,302 4.017 3,653 7,670 100% Sumber : Rekapitulasi Pendataan Keluarga Desa Cisarua Tahun 2013 RW 6 13% RW 7 9% Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Persentase Jumlah Penduduk DESA CISARUA RW 8 10% RW 1 7% % RW 2 21% 2.3.2 Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian Jumlah penduduk Desa Cisarua pada tahun 2013 sebesar 7.670 jiwa. Kegiatan penduduk di Desa Cisarua didominasi oleh Pedagang 216 Jiwa (6%), Petani sebesar 159 jiwa (5%) dan Buruh Tani sebesar 1.221 jiwa (35%) dan buruh lainnya 1738 Jiwa (51%). Hal ini menggambarkan bahwa pada umumnya sektor pertanian lebih besar dapat menampung tenaga kerja dan memiliki peluang lebih besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Tabel 2.5 Sebaran Penduduk menurut mata pencaharian NO JENIS MATA PENCAHARIAN JUMLAH 1 Petani 159 Jiwa 2 Buruh Tani 1221 Jiwa 3 Buruh 1738 Jiwa 4 PNS 21 Jiwa 5 Pengrajin - Jiwa 6 Pedagang 216 Jiwa 7 Peternak 34 Jiwa 8 Nelayan - Jiwa 9 Montir 4 jiwa 10 Dokter - Jiwa 11 Bidang - Jiwa RW 5 8% RW 3 15% 12 Perawat 2 Jiwa 13 TNI 3 Jiwa RW 4 17% BAB II - 15

2.3.3 Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan penduduk di Desa Cisarua, sebagian besar merupakan lulusan SD/sederajat sebanyak 2.633 jiwa (42%), lulusan SLTP/sederajat sebanyak 1.739 jiwa (27%), lulusan SLTA/Sederajat sebanyak 1.783 jiwa (28%), lulusan D-1/D-3 sebanyak 95 jiwa ( 1.5%),. Sedangkan lulusan S1/S3 sebanyak 21 jiwa. Jika dilihat dari tingkat pendidikan tersebut, masyarakat Desa Cisarua pada umumnya lebih dapat memiliki peluang untuk dapat bekerja pada sektor-sektor strategis. Namun dengan keterbatasan peluang kerja dan minimnya lapangan pekerjaan, maka sebagian penduduknya lebih dapat hanya sebagai buruh tani, petani maupun pedagang. Tabel 2.6 Sruktur Penduduk Menurut Pendidikan ANGKATAN JUMLAH KET Lulusan Pendidikan Umum / Formal a. TK / TPA - Orang a. SD / MI / Paket A 2.633 Orang a. SMP / SLTP (MTS dan Paket B) 1.739 Orang a. SMA/SLTA (MA dan Paket C) 1.783 Orang a. Akademis/D1 D3 95 Orang a. Sarjana / S-1 21 Orang a. Sarjana / S-2 - Orang a. Sarjana / S-3 - JUMLAH 6.271 Orang Lulusan Pendidikan Khusus / Non Formal a. Ponpes - Orang a. Kursus - Orang 2.3.4 Struktur Penduduk Menurut Usia Produktif Berdasarkan usia produktif (usia 16 s/d 45 tahun) penduduk di Desa Cisarua sebanyak 3.872 jiwa (50,5%). Berdasarkan hal tersebut berdasarkan usia produktif maka Desa Cisarua memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya mendongkrak peningkatan ekonomi keluarga. Namun dengan keterbatasan peluang kerja, minimnya lapangan pekerjaan serta keterampilan dari masyarakat yang masih relatif rendah, maka sebagian penduduknya lebih dapat hanya sebagai buruh tani, petani maupun pedagang. Tabel 2.7 Kondisi Kependudukan Berdasarkan Kelompok Umur KETERANGAN NO GOLONGAN UMUR JUMLAH JIWA ORANG 1 00-05 Tahun 817 Orang 2 05-10 Tahun 787 Orang 3 11-15 Tahun 702 Orang 4 16-20 Tahun 732 Orang 5 21-25 Tahun 702 Orang 6 26-30 Tahun 753 Orang 7 31-35 Tahun 691 Orang 8 36-40 Tahun 555 Orang 9 41-45 Tahun 439 Orang 10 46-50 Tahun 355 Orang 11 51-55 Tahun 357 Orang 12 56-60 Tahun 329 Orang 13 61-65 Tahun 192 Orang 14 65 - Tahun Keatas 259 Orang JUMLAH TOTAL 7670 Orang a. Sekolah Luar Biasa - Orang JUMLAH - Orang BAB II - 16

2.3.5 Karakteristik Penduduk Miskin Jumlah penduduk Desa Cisarua berdasarkan hasil pendataan keluarga pada tahun 2013 dengan jumlah jiwa sebanyak 7.670 ( Laki-laki sebanyak 4.017 orang dan Perempuan : 3.653 orang ) dengan jumlah KK sebanyak 2.302 kepala keluarga. Dari jumlah penduduk tersebut sekitar 82% warga masyarakat Desa Cisarua masuk Kategori Miskin yaitu dengan jumlah 1821 KK, berikut adalah Tabel 2.5 jumlah KK Miskin Desa Cisarua : RW RT Tabel 2.8 Rekapitulasi KK Miskin Desa Cisarua Jumlah KK Jumlah Jiwa Jumlah KK Miskin Jumlah Jiwa Miskin % = Jumlah KK Miskin/Jumla h KK * 100 1 41 140 31 106 75.61 1 2 38 135 25 89 65.79 3 55 171 42 130 76.36 4 36 125 21 73 58.33 1 98 294 84 252 85.71 2 144 446 115 356 79.86 2 3 111 343 71 219 63.96 4 91 268 76 224 83.52 5 77 225 60 175 77.92 1 151 468 134 415 88.74 3 2 86 292 69 234 80.23 3 133 419 118 371 88.72 1 123 428 103 358 83.74 2 74 239 63 203 85.14 4 3 82 281 51 174 62.20 4 57 221 51 197 89.47 5 33 107 29 94 87.88 1 78 269 68 234 87.18 5 2 64 208 52 169 81.25 3 56 203 52 188 92.86 1 120 383 101 322 84.17 6 2 79 248 69 216 87.34 3 101 344 81 275 80.20 1 52 217 45 188 86.54 7 2 66 219 52 173 78.79 3 66 241 41 150 62.12 1 67 247 39 144 58.21 8 2 53 204 40 154 75.47 3 50 184 37 136 74.00 4 26 101 1 4 3.85 Jumlah 30 2,302 7,670 1,821 6,023 ada maka kawasan prioritas berada di wilayah RT 03 / RW 05 karena dilihat dari jumlah penduduk serta prosentase yang terbesar. kawasan prioritas RT 03 RW 05 Desa Cisarua memiliki jumlah penduduk sebesar 56 KK dengan 203 Jiwa, tingkat kemiskinan di kawasan prioritas sangat tinggi dibanding wilayah ke RT an lain dan juga dengan RT yang berada di ke RW an 05, berikut ini adalah Tabel 2.6 Rekapitulasi KK Miskin RT 03 / RW 05 Desa Cisarua ; RW RT Jumlah KK Jumlah Jiwa 5 Tabel 2.9 Rekapitulasi KK Miskin RW 05 Desa Cisarua Jumlah KK Miskin Jumlah Jiwa Miskin % = Jumlah KK Miskin/Jumlah KK * 100 1 78 269 68 234 87.18 2 64 208 52 169 81.25 3 56 203 52 188 92.86 Sumber : Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tahun 2013 dan Pemetaan Swadaya Gambar 2.4 Grafik Sebaran Warga Miskin Dengan melihat table diatas hasil dari review pemetaan swadaya maka disimpulkan kawasan yang cukup banyak masyarakat miskin nya dilihat prosentase pembanding di masing masing wilayah serta kondisi lingkungan yang BAB II - 17

Gambar 2.5 Peta Sebaran KK Miskin Desa Cisarua BAB II - 18

2.3.6 Kriteria Warga Miskin Adapun hasil dari Refleksi Perkara keritis yang ada di wilayah Desa babakan karet didapat hasil Kriteria warga Miskin meskipun senantiasa ciri-ciri kemiskinan dapat berubah sesuai dengan kondisi oerubahan zaman dan tingkatan taraf hidup penduduknya Kriteria Kemiskinan yang ada di Desa Babakan Karet hasil dari refleksi perkara keritis adalah : 1. Pendapatan Rp. 1.000.000 per bulan 2. Tidak Memiliki fasilitas MCK yang layak 3. Sumber air minum dari sumur, sungai, air hujan 4. Bahan bakar untuk masak dari kayu bakar 5. Rumah tempat tinggal tidak layak huni 6. Tidak mempunyai jaringan listrik 7. Makan 1 atau 2 kali sehari 8. Pendidikan tamat SD 9. Tidak memiliki tabungan 10. Tidak mampu bayar biaya pengobatan di Puskesmas Tabel 2.10 Karakteristik Sarana Prasarana 2.3.7 Ciri- Ciri Umum Kawasan Pemukiman Kumuh, Miskin dan Rawan Bencana Ciri ciri Kawasan pemukiman Kumuh, miskin dan rawan bencana di desa babakan karet adalah : 1. Kawasan permukiman miskin di Desa Babakankaret dilihat dari kondisi nya terlihat kumuh dan padat ini disebabkan dari pemahaman masyarakat yang kurang serta sarana prasarana yang kurang memadai. 2. Kondisi perumahan yang terlihat tidak terpola dengan baik serta kondisi rumah yang kurang layak baik dari sisi struktur, sirkulasi udara, serta utilitasnya. 3. Kondisi pemukiman yang berada di daerah rawan bencana terutama bencana longsor dikarnakan kondisi wilayah desa babakan karet berada di wilayah perbukitan yang cenderung rawan bencana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table di bawah ini : BAB II - 19

2.4 Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 2.4.1 Daya Dukung Lingkungan Pola penggunaan lahan yang terdapat di Desa Cisarua pada umumnya masih berupa hutan atau ladang dan pegunungan, untuk lahan pesawahan hanya berada di 3 (tiga) wilayah ke-rw an yaitu RW. 05, 08 dan RW. 06 yang secara kontur wilayah ke tiga RW tersebut berada di bawah ke RW an yang lain dan juga sudah terairi oleh jaringan irigasi. Sedangkan untuk daerah permukiman penduduk sebagian besar berada di Wilayah 4 ke RW an yaitu di wilayah RW. 02, RW. 03, RW. 04 dan RW. 06. Wilayah Desa Cisarua Memiliki potensi sumber air dari mata air hanya saja kurang dikelola dengan baik. Sumber air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari hari, Desa Cisarua juga dilewati oleh 2 aliran sungai yaitu sungai Sungai/Kali Cisarua dan Sungai/Kali Cibacang. 2.4.2 Penggunaan Lahan Wilayah Desa Desa Cisarua merupakan satu desa di wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang didominasi oleh kawasan tidak terbangun dan terbangun. Dalam konteks Kabupaten Sukabumi, penggunaan lahan di Desa Cisarua memang saat ini masih didominasi oleh penggunaan lahan kawasan tidak terbangun dibanding kawasan terbangun dari luas wilayah 767.448 Ha. Berikut penggunan lahan kawasan Desa Cisarua 1. Lahan di wilayah kawasan prioritas RT 03 terbagi atas lahan pertanian, perkebunan dan permukiman, yang paling besar penggunaan lahannya adalah digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan 2. Lahan permukiman dihuni oleh 56 KK dengan jumlah rumah sebanyak 42 Rumah dengan tata letak perumahan yang tidak teratur 3. Ruang terbuka hijau di kawasan prioritas sebagian digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan 4. Tidak semua kapling rumah memiliki halaman yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau 2.5 Sarana dan Prasarana 2.5.1 Sarana Pendidikan Sarana Pendidikan di Desa Cisarua belum terdistribusi dengan merata, sarana pendidikan yang ada di Desa Cisarua Terdiri dari PAUD, Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar Untuk lebih jelasnya data sarana pendidikan berdasarkan hasil survey pokja lingkungan hidup dan tata ruang dapat dilihat pada table dan gambar berikut ini. Tabel 2.12 Sarana Pendidikan di Desa Cisarua JENIS SARANA NO JUMLAH LOKASI PENDIDIKAN 1 PAUD 6 RW02/RW04/RW05/RW06/RW07/RW08 Tabel 2.11 Peruntukan Lahan Desa Cisarua 2 TK 2 RW 01 & RW 04 3 SD / MI 2 RW 01 & RW 04 Sedangkan di kawasan prioritas RT. 03/05 Desa Cisarua tidak ada fasilitas pendidikan formal seperti tertera pada tabel diatas, yang ada adalah kegiatan pendidikan non formal seperti pengajian-pengajian yang dilakukan di mesjid, mushola dan madrasah yang diikuti dimulai dari anak usia sekolah SD, SLTP dan SLTA juga pengajianpengajian para orang tua yang dilakukan rutin baik tiap hari maupun pengajian mingguan. Sedangkan Penggunaan lahan di wilayah kawasan Prioritas dengan penggunaan tata ruang dan lingkungan hidup sebagai berikut : BAB II - 20

Gambar 2.6 Peta Sarana dan Prasarana Desa Cisarua BAB II - 21

2.5.3 Sarana Kesehatan Berdasarkan hasil suvey pemetaan swadaya pokja lingkungan hidup dan tata ruang, sarana kesehatan yang ada di Desa Cisarua terdapat beberapa fasilitas kesehatan berupa Posyandu sebanyak 8 unit, Pustu sebanyak 1 Unit dan balai pengobatan sebanyak 1 unit, dan tidak terdapat apotik, klinik maupun dokter umum. Sedangkan untuk pelayanan kebutuhan kesehatan di Kawasan Prioritas, saat ini masih dilayani oleh PUSTU yang berada di RW 04 samping kantor Desa Cisarua dan oleh pos yandu yang ada di RW 05. Desa Cisarua tidak memiliki apotik terdekat sehingga masyarakat untuk memenuhi kebutuhan obat obatan harus membeli ke luar desa yang lokasinya cukup jauh. Tabel 2.13 Sarana Peribadatan Desa Cisarua NO JENIS SARANA AGAMA JUMLAH LOKASI 1 MESJID JAMI 9 Tersebar 2 MUSHOLA 21 Tersebar 3 PESANTREN 1 Tersebar Untuk kawasan prioritas sendiri yaitu di RT 03 RW 05 terdapat 1 buah Masjid, 1 Buah Mushola dan 1 Buah Madrasah yang berada di lingkungan permukinan, sehingga untuk kebutuhan sarana peribadatan sudah dirasakan cukup karena mayoritas penduduk di kawasan prioritas adalah beragama islam. 2.5.5 Sarana Perkantoran Fasilitas perkantoran di Desa Cisarua untuk saat ini baru terdapat 2 buah perkantoran yang diantaranya adalah Perkantoran pemerintahan Desa dan Perkantoran Perkebunan PTP Nusantara VIII Goalpara. 2.5.4 Sarana Peribadatan Sebagian besar penduduk di Desa Cisarua memeluk agama islam, sehingga sebagian besar fasilitas peribadatannya berupa Masjid dan Musholla untuk mendukung aktifitas peribadatan, dari hasil survey pemetaan swadaya yang dilakukan oleh pokja lingkungan hidup dan tata ruang sarana peribadatan yang ada di Desa Cisarua terdapat beberapa sarana peribadatan yang tersebar di semua wilayah. 2.5.6 Sarana Perdagangan dan Jasa Fasilitas perdagangan dan jasa di Desa Cisarua pada umumnya tersebar dihampir semua lingkungan. Fasilitas perdagangan berupa, Toko dan Warung-warung Eceran. Untuk Sektor Jasa di Desa Cisarua baru terdapat 2 buah Lembaga diantaranya Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan Unit Pengelola Keuangan (UPK) BKM Citra Mandiri adalah Pengelola Keuangan yang terdapat di Desa Cisarua. Sedangkan sarana perdagangan yang berada di kawasan prioritas Fasilitas perdagangan hanya terdapat warung- BAB II - 22

warung kecil saja dengan ketersedian barang dagangan terbatas, ada 3 orang pedangan warung yaitu warung pak Ujang Miftah, Warung Pak Dede dan Warung Pak Ade. Sedangkan Fasilitas Jasa di kawasan prioritas hanya ada 1 orang yaitu Bapak Abdullah dengan kegiatan Jasa menjahit, kegiatan jasa tersebut yang ditekuni sudah lama sekali namun masih belum memiliki peralatan sendiri dan peralatan mesin yang ada masih kurang, mesinmesin jahit yang ada saat ini bentuknya adalah sewa atau dipinjamkan dari orang lain. Sedangkan Ruang terbuka hijau di di kawasan prioritas RT. 03/05 digunakan sebagai lahan untuk perkebunan, pertanian dan ada juga yang dibiarkan begitu saja tidak termanfaatkan dengan baik sehingga lahan penuh dengan rumput ilalang dan menjadikan kampung tidak nyaman. 2.5.8 Sarana Jaringan Jalan Desa Cisarua memiliki panjang jalan sekitar 16,6 km yang digunakan untuk penghubung antar kedusunan dan juga jalan penghubung antar desa sepanjang 1 km, rata-rata jalan Desa yang ada saat ini konstruksinya baru sampai peningkatan Jalan Telford, hanya beberapa ruas yang sudak menggunakan konstruksi lapen maupun rabat beton walaupun kondisinya rusak sedang dan bahkan sudah rusak berat. Untuk jalan penghubung wilayah ke RW an maupun jalan-jalan yang berada di permukiman belum terfasilitasi dengan baik, bahkan masih banyak jaringan jalan lingkungan permukaannya masih tanah dan rata-rata lebar badan jalan lingkungan dari 0,5 m s/d 1 m. 2.5.7 Ruang Terbuka Hijau Tabel 2.14 Sarana dan Prasarana Jaringan Jalan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Desa Cisarua masih sangat luas itu dikarenakan 98 % lahan yang ada di Desa Cisarua terdiri dari lahan perkebunan, Lahan Pekarangan, Hutan/Ladang dan 3% nya adalah Lahan Pesawahan, sedangkan lahan permukinan hanya 2% nya dari jumlah luas wilayah Desa.Sehingga masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan di Desa Cisarua khususnya di bidang pertanian. Luasnya RTH yang ada di Desa Cisarua tidak sebanding dengan kebutuhannya warga masyarakat Desa Cisarua khususnya untuk sarana Olah Raga, hanya ada beberapa sarana olah raga yang ada itupun hanya berada di beberapa ke RW an saja. BAB II - 23

Untuk jaringan jalan di kawasan prioritas RT. 03 rata-rata memiliki lebar maksimal 1,2 m, jaringan jalan yang ada terbentuk mengikuti letak perumahan warga sehingga tidak teratur, panjang jalan lingkungan di kawasan prioritas sekitar 1.200 m, yaitu terdiri dari jalan di perumahan warga, jalan menuju kebun, dan jalan menuju ke RT. 02. Konstruksi jalan yang ada hanya sekitar 20% perkerasannya menggunakan Rabat Beton, dan 80% nya kondisi masih tanah. Gambar 2.7 Peta Jaringan Jalan Desa Cisarua BAB II - 24

2.6 Perumahan dan Bangunan Perumahan atau permukiman penduduk di Desa Cisarua pada umumnya berupa permukiman yang mengikuti jaringan jalan yang ada. Berdasarkan jaringan jalan yang ada lingkungan permukiman penduduk antar Dusun sangatlah berdekatan dan berderet sesuai dengan jaringan jalan kabupaten atau sepanjang jalan Goalpara. Sehingga dalam penataannya permukiman di Desa Cisarua masih kurang baik, jalan-jalan lingkungan/gang masuk ke wilayah permukiman sangatlah sempit antara lebar 0,5 m s/d 1 m lebar jalannya. Sebagian besar penataan lingkungan penduduk tidak memenuhi standar perumahan yang baik, sehat, bersih dan nyaman termasuk pada wilayah-wilayah penduduk yang kurang mampu, sehingga lingkungannya kumuh. Berikut jumlah KK Miskin dan standar Hunian Rumah penduduk di Desa Cisarua menurut Potensi Desa (Podes) Tahun 2013 : Tabel 2.15 Jenis Perumahan dan Bangunan Desa Cisarua Dinding rumah (KK) Lantai rumah (KK) KK Miskin tembok Kayu Bambu Keramik Semen Kayu Tanah 1821 450 741 516 334 785 584 4 Pada Kawasan Prioritas Lahan permukiman ditempati oleh 46 bangunan yaitu terdiri dari 42 Unit Rumah warga, 1 unit Mushola, 1 Unit Mesjid Jami, 1 Unit Madrasah dan 1 Unit MCK Umum dengan keterangan bangunan sebagai berikut : 1. Dari 42 unit bangunan rumah yang ada, terdapat 30 unit rumah tidak layak huni 2. Kondisi Mesjid dan Mushola rusak sedang 3. Jarak antar bangunan banyak dibawah 1,5 meter Berikut adalah tabel 2.4 kondisi bangunan rumah di Kawasan Prioritas: Tabel 2.16 Kondisi Bangunan Pemukiman di Kawasan Prioritas Kondisi Bangunan Permanen Semi Permanen Panggung Tidak Layak Total 9 2 31 30 42 Sumber : Data Pemetaan Swadaya 2.5 Kelembagaan Lembaga pemerintahan merupakan bentuk kelembagaan yang di atur oleh anggaran dasar / Anggaran Rumah Tangga dan memiliki tanggung jawab secara vertical kepada lembaga pemerintahan diatasnya. Kinerja lembaga pemerintahan yang ada cenderung berjalan dengan baik, dengan didukung oleh Dasar Hukum yang melandasi sehingga ada control untuk kewenangan dan tanggung jawabnya. Selain itu Kelembagaan non pemerintahan di Desa Cisarua sangat beragam antara lain Lembaga kemasyarakatan yang terdapat di Desa Cisarua merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sendiri sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan. Pembentukan lembaga kemasyarakatan, baik jenis dan jumlahnya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi serta adat-istiadat yang berlaku di tengah masyarakat. Lembaga kemasyarakatan yang terdapat di Desa Cisarua yang terdiri dari : Organisasi Perempuan (PKK ) Organisasi Karang Taruna Desa dan Karang Taruna RT Lembaga BKM Citra Mandiri Lembaga GAPOKTAN Organisasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) LPM Desa Cisarua BPD Desa Cisarua Kondisi kelembagaan di wilayah prioritas belum mumpuni, tumbuh dan berkembang searah dengan kelembagaan yang ada di tingkat desa, hanya mengandalkan peran RT, RW, Kadus dan Kader. Kegiatan Ekonomi Masyarakat Desa Cisarua memiliki mata pencaharian yang beragam hanya saja memang di dominasi oleh Buruh, petani dan pedagang sebagai mata pencaharian utamanya, berikut daftar mata pencaharian masyarakat Desa Cisarua; BAB II - 25

Dan dibawah ini adalah Gambar Peta 2.7 Sebaran Ekonomi Masrakat Desa Cisarua Petani Buruh tani PETA KEGIATAN EKONOMI Tabel 2.17 Mata Pencaharian Warga Masyarakat Desa Cisarua Gambar 2.8 Peta Kegiatan Ekonomi Bukit Naimin Mata pencaharian (orang) Buruh PNS Pengrajin Pedagang Peternak Nelayan Montir Dokter Bidang Perawat TNI 159 1221 1736 21 5 216 34-4 - - 2 3 Camara Buuk 1. kegiatan perdagangan terdapat dilingkungan rumah warga yaitu terdapat 3 (tiga) rumah sebagai warung kelontongan 2. Jasa yang ada dikawasan prioritas hanya dibidang pakaian yaitu dengan kegiatan menjahit rumahan yang dilakukan oleh 1 orang penduduk warga setempat, 3. Pertanian berada dilahan ruang terbuka hijau di sekitar lingkungan permukiman yang mana lahan yang digarap dan ditanami komoditas sayuran adalah lahan milik orang lain bukan lahan warga setempat, keberadaan warga setempat di bidang pertanian hanya sebagai penggarap (Buruh Tani) 4. Perkebunan berada dilahan ruang terbuka hijau di sekitar lingkungan permukiman yang mana lahan yang digarap dan ditanami komoditas teh adalah lahan milik pribadi. 5. Peternakan, peternakan yang ada di kawasan prioritas yaitu dengan memelihara hewan kambing dan ayam, kandang-kandang hewan tersebut ditempatkan di samping rumah-rumah warga Sumber : Data Hasil Pemetaan Swadaya Pokja Ekonomi Untuk kegiatan Perekonomian di kawasan prioritas terdiri dari perdagangan dan jasa, pertanian, serta peternakan, dengan penjelasan sebagai berikut : 2.9 Pelayanan Publik Pelayanan Publik di Desa Cisarua dirasakan masih kurang, fasilitas pelayan public yang ada berupa fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu dan posyandu,serta kantor kepala desa, serta fasilitas pendidikan dari mulai PAUD, TK, serta SD. Untuk sistem pelayanan publik di wilayah kawasan prioritas sangatlah kurang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, akses yang ada saat ini menggunakan pelayanan-pelayanan berada di luar kawasan prioritas bahkan ke luar Desa Cisarua BAB II - 26