FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD LABSCHOOL UNNES

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS USIA DINI PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK III PERTIWI SEMARANG

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK ANAK USIA DINI

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan antara Komunikasi Verbal Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa di SMK Dwija Praja Pekalongan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA REMAJA DI KECAMATAN RANDUDONGKAL TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

Kata kunci: kekerasan seksual, CSA, tingkat pengetahuan, orang tua, media massa, sekolah dasar

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN SEKSUAL PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

Hariza Adnani. Keywords : Parents knowledge, the children talent and potency developing.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

Yulianto, et al, Hubungan Pengasuhan Orang Tua dengan Risiko Tindak Kekerasan pada Remaja...

Lina Afiyanti 2, Retno Mawarti 3 INTISARI

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA TAWANG KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK.

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN VERBAL DENGAN KEJADIAN KEKERASAN VERBAL PADA ANAK DI TK RK KUNCEN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Rina Indah Agustina ABSTRAK

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

Keywords: analysis, mother, behavior, child, sexual, abuse

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

Hubungan Akses Media Massa dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja ( Studi Kasus di SMK Kristen Gergaji)

HUBUNGAN RELIGIUSITAS, KONSEP DIRI DAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

Evi Nur Faidah* Supratman**

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-5 TAHUN DI PAUD TEGAR DINOYO SURABAYA

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA PUTRI DI SD ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRA SEKOLAH DI TK PGRI 2 MALANG

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD LABSCHOOL UNNES Oleh EKA NURVIANTI A2A214002 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD LABSCHOOL UNNES Eka Nurvianti 1, Mifbakhuddin 1, Nurina Dyah Larasaty 1 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar belakang: Kasus kekerasan anak di Indonesia memasuki fase darurat, dimana jumlahnya semakin meningkat dan sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2011 sebanyak 329 kasus, sedangkan tahun 2012 sebanyak 746 kasus dan pada tahun 2013 sebanyak 525 kasus, terlihat peningkatan yang dratis pada tahun 2014 sebanyak 1380 kasus. Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek penerapan oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid TK (A) dan TK (B) di PAUD Labschool UNNES dengan jumlah sebanyak 32 orang tua, yang terdiri dari TK (A) sebanyak 13 orang tua murid dan TK (B) sebanyak 19 orang tua murid. Hasil Penelitian: Orang tua di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan tinggi sebanyak 19 responden (59,4%), pengetahuan cukup sebanyak 17 responden (53,1%), sikap positif sebanyak 18 responden (56,3%), motivasi kuat sebanyak 19 responden (59,4%), dan sumber informasi dari media sebanyak 18 responden (56,3%). Kesimpulan: Ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, dan sumber informasi dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES. Kata kunci : Pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, sumber informasi, praktek. Kepustakaan : 54, 2010-2016 ABSTRACT Background: Cases of child abuse in Indonesia entered the emergency phase, where the increasing number of very worrying. Data-Indonesian Child Protection Commission (KPAI) in the year 2011 as many as 329 cases, while in 2012 as many as 746 cases and in 2013 as many as 525 cases, visible increase drastically in 2014 as many as 1380 cases. Purpose: To identify factors associated with the practice of application of reproductive health education by parents in early childhood in the early childhood Labschool UNNES. Method: The study design used in this research is quantitative research with correlation analytic design with cross sectional approach. The population in this study were all parents of kindergarten students (A) and TK (B) in early childhood Labschool UNNES with a total of 32 parents, which consists of kindergarten (A) 13 kindergarten pupils and (B) as many as 19 pupils. Results: Parents in early childhood Labschool UNNES mostly have the level of higher education as many as 19 respondents (59.4%),enough knowledge level as many as 17 respondents (53.1%), a positive attitude that is as much as 18 respondents (56.3%), motivated as many as 19 respondents (59.4%), and the resources of the media that as many as 18 respondents (56.3%). Conclusion: There is a relationship between education, knowledge, attitudes, motivation, and resources to the practical application of reproductive health education by parents in early childhood in ECD Labschool UNNES. Keywords: Education, knowledge, attitudes, motivation, resources, practice. Reference: 54, 2010-2016

PENDAHULUAN Pelecehan atau kekerasan seksual merupakan tindakan atau perilaku yang menjurus pada hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seks, dapat terwujud dalam bentuk verbal (kata-kata), non verbal, visual maupun perbuatan yang tidak disetujui oleh korbannya, merendahkan bahkan memanfaatkan korbannya (1). Pelecehan maupun kekerasan seksual pada anak dapat berupa kata-kata atau candaan porno, memperlihatkan bagian tubuh maupun gambar porno, menyentuh bagian tubuh sampai dengan memaksa melakukan hubungan seksual (2). United Nations Children s Emergency Fund (UNICEF) 2014 mengungkapkan bahwa sekitar 120 juta anak diseluruh dunia atau lebih dari 100 anak mengalami pelecehan seksual di bawah usia 20 tahun. Laporan PBB yang dilakukan pada 21 negara, menemukan bahwa (7-36%) perempuan dan (3-29%) laki-laki melaporkan tindak kekerasan seksual selama masa kanak-kanak, adapun sebagian besar tingkat kekerasan terjadi dalam lingkungan keluarga yang dialami anak perempuan (1,5-3%) lebih tinggi dari pada anak lakilaki (3). Kasus kekerasan anak di Indonesia memasuki fase darurat, dimana jumlahnya semakin meningkat dan sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2011 sebanyak 329 kasus, sedangkan tahun 2012 sebanyak 746 kasus dan pada tahun 2013 sebanyak 525 kasus, terlihat peningkatan yang dratis pada tahun 2014 sebanyak 1380 kasus (4). Data Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Tengah menyatakan kasus kekerasan anak masih terus terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 1.084 kasus, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 1.352 kasus, tahun 2013 sebanyak 1.035 kasus, terjadi peningkatan pada tahun 2014 sebanyak 1.114 kasus, dan hingga bulan September 2015 sudah terjadi 1.046 kasus kekerasan pada anak (5). Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Semarang berdasarkan

Data Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) untuk pelaporan kasus kekerasan terhadap anak di Kota Semarang selama tiga tahun terakhir di tahun 2012 terlapor 26 kasus baru, di tahun 2013 terlapor 8 kasus baru dan di tahun 2014 mengalami peningkatan yakni 30 kasus yang terlapor. Kasus pelaporan kekerasan yang sering terjadi adalah kekerasan psikis dan seksual. Lembaga pemerintah lain yang menangani kasus kekerasan terhadap anak di Kota Semarang yakni Pusat Pelayanan Terpadu Seruni atau biasa disingkat dengan PPT Seruni menyatakan kasus kekerasan terhadap anak yang terlapor dan ditangani oleh lembaga tersebut tahun 2012 sebanyak 17 kasus, tahun 2013 sebanyak 6 kasus dan di tahun 2014 yang terdata sampai dengan bulan September sebanyak 6 kasus dengan pelaporan karakteristik kekerasan yang terbanyak adalah kekerasan seksual (6). Masalah seks yang masih dianggap tabu di kalangan masyarakat serta masih adanya anggapan bahwa belum pantas diberikan pada anak usia dini berakibat pada tingginya kasus pelecehan maupun kekerasan seksual pada anak. Biasanya kasus pelecehan seksual dilakukan oleh orang-orang terdekat termasuk keluarganya. Padahal pendidikan kesehatan reproduki yang diberikan sejak usia dini sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari maupun memasuki masa usia remaja nantinya (7). Usia dini merupakan the golden ages (masa emas) dimana anak memiliki kemampuan penyerapan informasi yang sangat pesat, dibandingkan tahap usia selanjutnya. Kepesatan kemampuan otak anak dalam menyerap berbagai informasi disekitarnya diiringi dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi (8). Usia dini juga merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Pada usia ini penting bagi pengembangan intelegensi permanen dirinya. Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaraan

penting bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangannya (9). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, dengan melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah PAUD Labschool UNNES, menyatakan bahwa terdapat pelatihan tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada anak usia dini yang diadakan oleh Rutgers World Population Foundation bekerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Pelatihan tersebut terdapat 3 perwakilan PAUD yang mengikuti pelatihan yaitu PAUD Labschool UNNES, PAUD Taman Belia Candi, Post PAUD Anak Bangsa yang telah menerapkan kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi, dari ketiga sekolah tersebut yang berperan aktif adalah PAUD Labshool UNNES dengan langsung merencanakan pengadaan sosialisasi parenting kelompok PAUD dan TK, serta menambahkan kurikulum tentang pada kurikulum yang sudah ada. Hasil wawancara peneliti dengan 10 orang tua murid dengan menggunakan kuesioner didapatkan pengetahuan orang tua murid masih kurang tentang kesehatan reproduksi sebanyak 7 orang (70%), memiliki sikap yang kurang dalam memberikan sebanyak 6 orang (60%), motivasi orang tua dalam memberikan masih rendah sebanyak 5 orang (50%) dan praktik yang kurang dalam menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi sebanyak 6 orang (60%). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua Pada Anak Usia Dini di PAUD Labschool UNNES. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional (10).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid TK (A) dan TK (B) di PAUD Labschool UNNES dengan jumlah sebanyak 32 orang tua, yang terdiri dari TK (A) sebanyak 13 murid dan TK (B) sebanyak 19 murid. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid TK (A) dan TK (B) yang berjumlah 32 orang tua. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara Total Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (11). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, sumber informasi dan variabel terikatnya adalah praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi. Alat pengumpulan data yaitu dengan data primer yang didapat dari wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Uji validitas yang dilakukan pada instrumen penelitian untuk mengukur kevalidan (keabsahan) sebuah instrument dan uji reabilitas dengan menggunakan Teknik Alpha Cronbach (12). Uji validitas dilakukan murid di PAUD Taman Belia Candi dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Analisis data digunakan uji 7tatistic dengan menggunakan uji Chi Square (x 2 ). HASIL PENELITIAN PAUD Labschool UNNES merupakan salah satu sekolah tingkat satuan TK yang bertaraf internasional milik Universitas Negeri Semarang, terletak di sebelah Universitas Wahid Hasyim, Menoreh Tengah X No.4 Kelurahan Sampangan Kecamatan Gajah Mungkur. PAUD Labscool UNNES memiliki keunggulan yaitu memberikan kurikulum yang inovatif dengan menerapkan Kurikulum Pendidikan Kesehatan Reproduksi kepada anak sejak usia dini. a. Pendidikan Orang Tua Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Pendidikan f (%) Menengah 13 40,6 Tinggi 19 59,4 Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan tinggi yaitu sebanyak 19 responden (59,4%) dan sebagian kecil mempunyai tingkat pendidikan menengah sebanyak 13 responden (40,6%). b. Pengetahuan Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES Pengetahuan f % Baik 15 46,9 Cukup 17 53,1 Total 32 100,0 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 responden (53,1%) dan sebagian kecil mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 responden (46,9%). c. Sikap Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Orang Tua Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES Sikap f % Sikap positif 18 56,3 Sikap negatif 14 43,8 Total 32 100,0 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap positif yaitu sebanyak 18 responden (56,3%) dan sebagian kecil mempunyai sikap negatif sebanyak 14 responden (43,8%). d. Motivasi Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Orang Tua Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES Motivasi f % Motivasi kuat 19 59,4 Motivasi sedang 13 40,6 Total 32 100,0

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi kuat yaitu sebanyak 19 responden (59,4%) dan sebagian kecil mempunyai motivasi sedang sebanyak 13 responden (40,6%). e. Sumber Informasi Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperoleh sumber informasi dari media yaitu sebanyak 18 responden (56,3%) dan sebagian kecil memperoleh sumber informasi dari non media sebanyak 14 responden (43,8%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Yang Diperoleh Orang Tua Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi di PAUD Labschool UNNES Sumber f % Informasi Non media 14 43,8 Media 18 56,3 Total 32 100,0 f. Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Praktek f % Praktek baik 17 53,1 Praktek cukup 15 46,9 Total 32 100,0 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai praktek baik yaitu sebanyak 17 responden (53,1%) dan sebagian kecil mempunyai praktek cukup sebanyak 15 responden (46,9%). g. Hubungan Pendidikan Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 7. Tabulasi silang Hubungan pendidikan dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi Pendidikan Baik Cukup Total f % f % f % Tinggi 15 46,9 4 12,5 19 59,4 Menengah 2 6,3 11 34,4 13 40,6 Total 17 53,1 15 46,9 32 100 Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik didapatkan nilai Chi Square sebesar 12,523 dengan p-

value sebesar 0,001<0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pendidikan dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES. h. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 8. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Pengetahuan Baik Cukup Total f % f % f % Baik 12 37,5 3 9,4 15 46,9 Cukup 5 15,6 12 37,5 17 53,1 Total 17 53,1 15 46,9 32 100 Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Chi Square sebesar 8,189 dengan p-value sebesar 0,012<0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan praktek penerapan oleh orang tua pada anak usia dini d PAUD Labschool UNNES. i. Hubungan Sikap Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 9. Tabulasi Silang Hubungan Sikap dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Sikap Baik Cukup Total f % f % f % Positif 14 43,8 4 12,5 18 56,3 Negatif 3 9,4 11 34,4 14 43,8 Total 17 53,1 15 46,9 32 100 Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Chi Square sebesar 10.041 dengan p-value sebesar 0,005<0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara sikap dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES. j. Hubungan Motivasi Orang Tua Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Chi Square sebesar 7,938 dengan p-value sebesar 0,014<0,05, maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara motivasi dengan praktek

penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini d PAUD Labschool UNNES. Tabel 10. Tabulasi Silang Hubungan Motivasi dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Motivasi Baik Cukup Total f % f % f % Kuat 14 43,8 5 15,6 19 59,4 Sedang 3 9,4 10 31,3 13 40,6 Total 17 53,1 15 46,9 32 100 k. Hubungan Sumber Informasi Dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Tabel 11. Tabulasi Silang Hubungan Sumber Informasi dengan Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Orang Tua di PAUD Labschool UNNES Sumber Informasi Baik Cukup Total f % f % f % Non media 3 9,4 11 34,4 14 43,8 Media 14 43,8 4 12,5 18 56,3 Total 17 53,1 15 46,9 32 100 Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai Chi Square sebesar 10,041 dengan p-value sebesar 0,005<0,05, maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara sumber informasi dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi di PAUD Labschool UNNES. PEMBAHASAN a. Pendidikan Orang Tua Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orang tua di PAUD Labschool UNNES berpendidikan tinggi sebanyak 19 responden (59,4%) dan ada hubungan antara pendidikan dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua di PAUD Labschool UNNES. Orang tua mempunyai peran dan fungsi yang salah satunya yaitu mendidik anaknya sejak usia dini. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah untuk menerima informasi (13). Hal tersebut sama halnya dengan pendidikan yang diberikan kepada anak didasarkan pada pengetahuan yang dimiliki oleh orang tuanya, seseorang

berpendidikan tinggi berarti mempunyai pengetahuan yang cukup luas dalam memberikan pola asuh kepada anaknya sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya untuk memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi mulai sejak dini pada anaknya sebagai antisipasi tindak kekerasan seksual yang marak terjadi pada saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dengan pendidikan tinggi memiliki praktek yang baik begitu juga seseorang dengan pendidikan menengah memiliki praktek yang cukup pula dalam memberikan pendidikan pada anaknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Desa Malaka Kabupaten Sumedang (2014) yang menunjukkan adanya hubungan pendidikan terhadap pola asuh orang tua tentang pendidikan seks pada anak dan menyatakan apabila pendidikan responden tinggi dengan pola asuh yang baik akan menaikan indeks tujuh kali terhadap pendidikan rendah dengan pola asuh orang tua yang tidak baik (14). Sedangkan pada penelitian yang dilakukan di MI Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah Depok (2012) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak (15). b. Pengetahuan Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Orang tua di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 17 responden (53,1) dan ada hubungan antara pengetahuan dengan praktek penerapan oleh orang tua di PAUD Labschool UNNES. Responden yang memiliki pengetahuan cukup tentang artinya responden belum banyak memahami dan memberikan. Minimnya pengetahuan orang tua, meliputi beberapa faktor

antara lain yaitu kurangnya partisipasi orang tua untuk datang pada kegiatan parenting yang diadakan oleh pihak sekolah. Selain itu kurangnya motivasi orang tua untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi pada anak usia dini dari seminar maupun media cetak. Hal tersebut menjadikan responden mempunyai pengetahuan cukup, sehingga perlunya pihak sekolah juga terlibat dalam membimbing serta memberi motivasi kepada orang tua untuk menyempatkan hadir pada saat kegiatan parenting. Seseorang yang mempunyai pengetahuan baik memiliki banyak informasi yang menjadikan seseorang tersebut juga memiliki praktek yang baik dalam mendidik anaknya, sedangkan seseorang yang mempunyai pengetahuan yang cukup belum tentu diimbangi dengan praktek yang baik pula, karena informasi yang dimilikinya cukup. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Desa Malaka Kabupaten Sumedang (2014) juga menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pola asuh tentang pendidikan seks pada anak usia dini (14). Hasil Penelitian yang dilakukan di TK Cempaka kelurahan Ketawanggede Kota Malang (2010) menunjukkan ada hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu dengan pendidikan seks usia dini terhadap anak usia prasekolah (16). c. Sikap Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua di PAUD Labschool UNNES mempunyai sikap positif sebanyak 18 responden (56,3%). Terdapat hubungan antara sikap dengan praktek penerapan oleh orang tua di PAUD Labschool UNNES. Parenting yang diadakan di sekolah mampu

memberikan pemahaman kepada orang tua tentang cara mendidik anak usia dini serta memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada anak secara langsung. Selain informasi yang diberikan pada saat parenting, responden mendapatkan informasi melalui media cetak maupun elektronik serta para ahli pada bidang anak yaitu psikolog anak, hal tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan sikap positif yang dimiliki responden dalam menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green yang menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku/tindakan adalah faktor predisposisi. Salah satunya yaitu sikap yang berpengaruh terhadap proses pembentukan perilaku/tindakan seseorang (13). Maka dapat disimpulkan sesuai hasil penelitian yaitu responden yang memiliki sikap positif tentu akan memiliki praktek yang baik pula dalam menerapkan pada anak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember (2012) yang menunjukkan bahwa jika responden memiliki sikap positif terhadap pendidikan seks pada remaja, maka tindakan respondennya itu memberikan pendidikan seks pada remaja. Jika responden memiliki sikap negatif terhadap pemberian pendidikan seks pada remaja, maka tindakan respondenya itu tidak memberikan pendidikan seks pada remaja (17). Penelitian di MI Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah Depok (2012) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak (15). d. Motivasi Tentang Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sebagian besar orang tua di PAUD Labschool UNNES mempunyai motivasi kuat

terhadap penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini yaitu sebanyak 19 responden (59,4%). Terdapat hubungan antara motivasi dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua di PAUD Labschool UNNES. Motivasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dalam diri seseorang yaitu persepsi individu, harapan dan kebutuhan. Sedangkan faktor yang berasal dari luar yaitu situasi lingkungan. Faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi responden untuk memiliki motivasi yang kuat dalam menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak sejak usia dini (18). Motivasi yang kuat dalam mendidik anak sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan responden melalui parenting yang diadakan di sekolah. Pengetahuan yang dimiliki responden pula dapat mempengaruhi seseorang untuk memotivasi dirinya untuk bertindak dalam mendidik anaknya. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan di PAUD Kasih Ibu Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh Padang (2013) yang menyatakan ada hubungan antara motivasi dengan partisipasi sangat signifikan, semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin tinggi pula partisipasinya terhadap suatu objek kegiatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki motivasi yang kuat dalam memberikan sejak anak usia dini dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk melakukan tindakan yang baik dalam mencapai apa yang diinginkan oleh seseorang (19). e. Sumber Informasi Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sumber informasi yang diperoleh orang tua tentang pada anak usia dini dari media yaitu sebanyak 18 responden (56,3%). Terdapat hubungan antara sumber informasi dengan

praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua di PAUD Labschool UNNES. Seseorang akan memiliki pengetahuan bila orang tersebut mendapatkan informasi yang cukup. Sumber informasi memiliki manfaat penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, karena dengan banyak mendapatkan informasi seseorang akan memiliki banyak pengetahuan yang tidak dimiliki sebelumnya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua dapat memiliki pengetahuan yang baik bila banyak mendapatkan informasi dari sumber informasi meliputi media yaitu informasi yang bisa didapatkan melalui media eletronik maupun cetak, sedangkan media non informasi bisa didapatkan melalui teman, keluarga, petugas kesehatan maupun ahli psikolog. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan antara sumber informasi yang diperoleh responden dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak. Pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Desa Malaka Kabupaten Sumedang (2014) yang menunjukkan ada hubungan sumber informasi terhadap pola asuh orang tua tentang pendidikan seks anak usia dini. Penelitian di MI Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah Depok (2012) menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keterpaparan sumber informasi dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak (15). f. Praktek Penerapan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai praktek baik dalam menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini yaitu sebanyak 17 responden (53,1%). PAUD Labschool UNNES merupakan salah satu TK di Kota Semarang yang memiliki Kurikulum Pendidikan Kesehatan Reproduksi, setelah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh

Rutgers WPF (World Population Foundation) yaitu LSM Internasional yang memiliki komitmen serta perduli terhadap masalah kesehatan reproduksi dan kekerasan berbasis gender. Penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES, disosialisasikan kepada orang tua murid dengan diadakan kegiatan parenting yang salah satu topik membahas tentang kesehatan reproduksi pada anak usia dini. Dalam kegiatan parenting tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua murid untuk mendidik anak terutama tentang kesehatan reproduksi. Selain itu pada di PAUD Labschool UNNES memberikan pendidikan melalui media dengan alat bantu boneka dan buku pedoman pembelajaran dalam mendidik muridnya sehingga memudahkan anak dalam menyerap informasi yang diberikan sesuai dengan program You and Me. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi dengan parenting kepada orang tua tentang penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini memiliki pengaruh terhadap motivasi orang tua murid untuk melakukan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi sejak anak usia dini. Dengan melakukan penerapan pendidikan tersebut orang tua murid dapat mendidik anaknya sesuai tahap perkembangan anak tersebut, serta membantu anak untuk selalu menjaga diri dan kesehatan reproduksinya yang tidak hanya di sekolah atau rumah, tetapi di lingkungan sekitarnya. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan waktu serta kurang fokusnya responden dalam menjawab dan memahami pertanyaan yang diberikan oleh

peneliti tentang praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini. KESIMPULAN 1. Pendidikan orang tua anak usia dini di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan tinggi yaitu sebanyak 19 responden (59,4%). 2. Pengetahuan orang tua tentang pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 responden (53,1%). 3. Sikap orang tua terhadap praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai sikap positif yaitu sebanyak 18 responden (56,3%). 4. Motivasi orang tua terhadap praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES sebagian besar mempunyai motivasi kuat yaitu sebanyak 19 responden (59,4%). 5. Sumber informasi yang diperoleh orang tua tentang sebagian besar dari media yaitu sebanyak 18 responden (56,3%). 6. Praktek orang tua dalam menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini sebagian besar responden mempunyai praktek baik yaitu sebanyak 17 responden (53,1%). 7. Ada hubungan antara pendidikan dengan praktek penerapan oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES (p-value = 0,001). 8. Ada hubungan antara pengetahuan dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES (p-value = 0,012). 9. Ada hubungan antara sikap dengan praktek penerapan oleh orang tua pada anak usia

dini di PAUD Labschool UNNES (p-value = 0,005). 10. Ada hubungan antara motivasi dengan praktek penerapan oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES (p-value = 0,014). 11. Ada hubungan antara sumber informasi dengan praktek penerapan pendidikan kesehatan reproduksi oleh orang tua pada anak usia dini di PAUD Labschool UNNES (p-value = 0,005). SARAN 1. Bagi PAUD Labschool UNNES Sebaiknya pihak sekolah menjadwalkan kegiatan parenting setiap sebulan sekali sehingga waktu yang diberikan lebih efektif dan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua terhadap pendidikan kesehatan reproduksi pada anak usia dini, serta lebih memanfaatkan media yang ada seperti buku dan boneka dalam proses mengajar pada anak. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis berharap penelitian ini dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lain seperti pengembangan penelitian dengan menggunakan variabel lain ataupun menggali lebih lanjut mengenai analisis pada anak usia dini dengan desain kualitatif. DAFTAR PUSTAKA 1. Indanah. 2016. Pelecehan Sexual Pada Anak. Jurusan Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus. 2. Lazzarini. 2011. KDRT dan Pelecehan Seksual dalam Kehidupan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Tahun 2011. 3. David. 2014. Kasus Pelecehan Seksual Anak Tahun 2013. Jakarta: KPAI. 4. Erlinda. 2014. Upaya Peningkatan Anak dari Bahaya Kekerasan, Pelecehan dan Eksploitasi. Jakarta: KPAI. 5. BP3AKB. 2015. Ayo Lindungi Anak dari Kekerasan. BP3AKB Prov. Jawa Tengah. [20 Maret 2016]; Available from:http://bp3akb.jatengprov.g o.id/article/view/119.

6. BP3AKB. 2014. Laporan Triwulan 1-4 Tahun 2014 Hasil Kegiatan Pelayanan Bagi Korban Kekerasan Kota Semarang (Korban Anak). [21 Maret 2016]; Available from: http://bp3akb.jatengprov.go.id/e _kekerasan/laporan/kab_kota/33 74/tabel/tabel_1_anak/2014/14/ kumulatif/0/a/b/c/. 7. Rokhana. 2014. Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini di Desa Tawang Kec. Weru Kab. Sukoharjo. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 8. Sujiono. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks. 9. Wini. 2015. Implementasi Pendidikan Seksual Untuk Anak Usia Dini. Universitas Pendidikan Indonesia. 10. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 11. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. 12.Notoatmodjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2007. 13. Notoatmodjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan (Cetakan ke-2). Jakarta: PT Rineka Cipta. 14. Herjanti. 2015. Pola Asuh Orang Tua Tentang Pendidikan Seks Anak Usia Dini. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta. 15. Imanda. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian Pendidikan Seks Untuk Anak Oleh Orang Tua Siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islamiah Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat Peminatan Promosi Kesehatan Depok. 16. Prastowo. 2010. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan Psikosesksual Anak dengan Pendidikan Seks Usia Dini terhadap Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) di TK Cempaka Kelurahan Ketawanggede Kota Malang 17. Elfrida. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Pendidikan Seks dengan Tindakan Orang tua dalam pemberian Pendidikan Seks pada Remaja (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Jurusan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat Universitas Jember (UNEJ). 18. Zainul. 2009. Motivasi. [5 April 2016]; Available from: Available from: http://www.duniapsikologi.com/ pengertian-motivasi. 19. Andriani. 2013. Hubungan Antara Motivasi Orang Tua dalam Mendidik Anak Melalui PAUD dengan Partisipasinya di PAUD Kasih Ibu. UNP 2013.

i