BAB I PENDAHULUAN WIB. 1 Indonesia Early Childhood Care and Education

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

itu produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

BAB IV ANALISIS DATA

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berlomba-lomba untuk menawarkan produk, baik barang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menganggap binatang peliharaan sebagai bagian dari keluarga. Hobi akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

STRATEGI PROMOSI PADA PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DAIHATSU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perbandingan penelitian yang penulis lakukan terhadap penelitian-penelitian lain

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. semata mata disebabkan oleh value, baik yang berasal dari kualitas produk, harga,

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor penentu keberhasilan dan dapat meningkatkan penjualan produk.

BAB I PENDAHULUAN. barang yang lengkap, nyaman dan layak bagi konsumen. Dengan kemajuan perusahaan yang bergerak dibidang retail di Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

Marketing Communication Management

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. ini memperlihatkan perusahaan harus mengembangkan strategi pemasaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

Strategi Promotion (Promosi)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen motor di Indonesia adalah motor jenis matic. kemewahan, teknologi tinggi untuk meningkatkan kenyamanan.

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Promosi adalah segala aktifitas marketing atau penjualan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS MEMULAI BISNIS DARI PENDIDIKAN KITA DI ERA MODERN

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penghubung dengan masyarakat sebagai konsumen. perusahaan yaitu periklanan (Advertising), penjualan pribadi (Personal Selling),

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mendorong perusahaan untuk memenuhi akan permintaan suatu. kebutuhan. Dalam memenuhi perusahaan tersebut perusahaan harus

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia telah membawa dampak di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, pasar menuntut generasi muda untuk lebih aktif dan kreatif dalam berkarya. Karakter generasi muda yang seperti itu tidak dibentuk dalam satu malam, melainkan jauh sebelum itu sejak usia mereka 0 6 tahun. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut merupakan periode emas anak (golden age). Periode emas anak merupakan saat anak banyak menyerap berbagai informasi dan stimulus lingkungan di sekitarnya. Untuk mendukung situasi ini, pemerintah perlu menyediakan sarana dan prasarana bagi seluruh rakyat Indonesia seperti yang tertuang dalam UUD 1945 amandemen Bab XIII mengenai pendidikan dan kebudayaan pasal 31 ayat 2 yang berbunyi setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1 di Indonesia sudah ada sejak sebelum tahun 2002, namun keberadaannya baru diperhatikan penuh oleh pemerintah mulai tahun 2002. Partisipasi masyarakat sendiri dapat dikatakan bagus karena dalam kurun waktu 7 tahun (2002 2011) Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD sudah mencapai angka 15,3 juta (53,6%) 2. Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat sendiri sudah cukup tinggi sehingga memudahkan pemerintah untuk menggalakkan pendidikan bagi anak di usia dini. Di Salatiga sendiri, dari 16.588 anak usia dini 3, 13.152 atau 79,3 % anak usia dini telah mengikuti program pendidikan untuk anak usia dini 1 Indonesia Early Childhood Care and Education 2 http://paud darma.blogspot.com/2010/11/sejarah paud di indonesia.html diunduh pada 7 Oktober 2011 3 Hasil wawancara dengan Bapak Andi, staf Disdukcapil Salatiga pada 10 April 2012 pukul 14:30 WIB 1

(TK, KB, TPA dan SPS). Hal ini menunjukan bahwa angka partisipasi anak usia dini dalam dunia pendidikan di Salatiga cukup tinggi. Untuk mendukung hal ini, pemerintah menyediakan dana untuk membantu pembangunan PAUD, terutama di daerah daerah terpencil. Seiring dengan berkembangnya PAUD dengan dukungan dana dari pemerintah dan metode metode baru dalam dunia pendidikan anak usia dini memunculkan pula pasar baru bagi para pebisnis di bidang pendidikan. Seperti juga bidang-bidang lainnya, dunia pendidikan pun menjadi salah satu tempat untuk berinvestasi bagi para pemilik modal untuk dapat mengumpulkan pundi uang. Walaupun hal ini belum diteliti apakah bertentangan dengan moralitas atau pun tidak 4. Para pelaku bisnis dalam dunia pendidikan sedikit banyak juga telah mewarnai perkembangan dunia pendidikan di Indonesia bahkan termasuk memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Berbagai lembaga sekolah yang dikelola dengan manajemen bisnis bersaing secara ketat dan menghadirkan berbagai sekolah yang lengkap dan berkualitas. Tentu saja hal ini memberikan keuntungan pada level masyarakat tertentu khususnya golongan menengah ke atas. Bandingkan dengan sekolah-sekolah yang dikelola oleh pemerintah, pada umumnya dianggap kurang lengkap, ala kadarnya, dan terkesan hanya untuk masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Dalam bahasa lain, masih dianggap kurang bermutu atau kurang berkualitas. Para pendiri PAUD swasta harus bersaing dengan pos pos PAUD berbasis komunitas yang pembangunan dan operasionalnya banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal ini terjadi karena setiap PAUD memiliki standar kurikulum dan perkembangan anak yang sama dari pemerintah yang kemudian memungkinkan orang orang akan memilih 4 http://lintasberita network.teks.tv/article15 Dunia Pendidikan di Indonesia diunduh pada 15 Oktober 2011 2

PAUD yang lebih murah dengan standar kurikulum dari pemerintah yaitu Permendiknas No. 58. Melihat hal ini, tentunya pemilik sekolah sekolah PAUD swasta harus memiliki strategi khusus untuk tetap menjaga kelangsungan operasional sekolah PAUD tersebut. Pemilik sekolah PAUD swasta harus bersaing dengan pos PAUD yang mendapatkan bantuan dari pemerintah bahkan dengan sesama PAUD swasta. Mereka harus beriklan untuk mempromosikan unique selling point yang mereka miliki agar khalayak dalam hal ini keluarga yang memiliki anak usia 0 6 tahun mengenal mereka dan akhirnya memilih mereka. Di Salatiga, telah banyak berdiri tempat pendidikan non formal PAUD baik swasta maupun komunitas 5 dan mereka berlomba lomba untuk mendapatkan pelanggan. Sehingga pemilik PAUD swasta juga harus mulai berpikir untuk beriklan menggunakan media periklanan yang ada untuk memajukan sekolah mereka dan untuk bersaing dengan PAUD komunitas yang memiliki biaya pendidikan jauh lebih murah dibandingkan dengan PAUD komersil. Seperti Bethany School dan Rainbow Preschool, mereka memanfaatkan media radio untuk beriklan. Namun bagaimana dengan PAUD komunitas (yang selanjutnya kita sebut Pos PAUD)? Apakah mereka juga menggunakan media untuk beriklan? Bagaimana mereka mengatakan kepada publik bahwa mereka juga mampu bersaing dengan PAUD swasta yang jelas memberikan sarana dan prasarana yang memadai seperti kolam renang, area bermain yang luas, ruang multimedia, dan lain lain? Bagaimana pula PAUD swasta bersaing dengan PAUD komunitas yang menawarkan biaya yang relatif murah dan standar kurikulum yang sama dari pemerintah? Dari wawancara dengan Bapak Chamim, S.H, M.Pd sebagai Kasi PAUD dan Dikmas, didapat 2 sekolah terbaik di kelompoknya masing masing. Pos PAUD Teratai untuk PAUD komunitas yang dipimpin oleh 5 TK : 76, KB : 75, TPA : 8, SPS : 69, total 228, hasil wawancara dengan Ibu Ani staf Dikmas Sie Pendidikan Non Formal pada 10 April 2012 3

Ibu Pur Surati selaku ketua perkumpulan Pos PAUD kota Salatiga dan juga merupakan pelopor berdirinya Pos PAUD di Salatiga serta KB/TK Tunas Harapan untuk PAUD swasta komersil 6 yang dipimpin oleh Ibu Sunarni dan merupakan KB percontohan kota Salatiga. Kedua jenis sekolah PAUD ini tentunya memiliki keunikannya masing masing untuk mereka pasarkan kepada khalayak sehingga mereka akan mendapatkan hasil pada tahun ajaran baru berupa jumlah murid yang mereka dapatkan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dirumuskan permasalahan penelitian: 1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu diterapkan oleh Pos PAUD Teratai dan KB/TK IT Tunas Harapan untuk mendapatkan pelanggan? 3. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Pos PAUD Teratai dan KB/TK Tunas Harapan dalam mendapatkan murid. 2. Untuk mengetahui aspek aspek pendukung keberhasilan komunikasi pemasaran terpadu pada lembaga Pos PAUD Teratai dan KB/TK IT Tunas Harapan. 4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran terpadu pada sekolah PAUD diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat dan kegunaan, antara lain: 6 Wawancara dilakukan pada tanggal 30 Maret 2012 di Dikmas Salatiga jam 11:00 WIB 4

1. Secara teoritis/akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperdalam teori komunikasi yang berkaitan erat dengan dunia periklanan dan komunikasi pemasaran terpadu. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sekolah PAUD untuk mengembangkan media beriklan. 5. Konsep yang Digunakan Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Komunikasi pemasaran terpadu: Gambaran besar dari usaha untuk mendekatkan diri dengan konsumen melalui strategi/rencana pemasaran dan program promosi dan berkoordinasi dengan berbagai macam fungsi komunikasi - Bauran promosi: Bauran promosi merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam kegiatan komunikasi pemasaran terpadu, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. 5

6. Kerangka Pemikiran Secara skematis, penjelasan latar belakang permasalahan adalah sebagai berikut: Pemerintah dengan program memajukan PAUD di Indonesia Strategi komunikasi pemasaran terpadu PAUD komunitas Strategi komunikasi pemasaran terpadu PAUD swasta Marketing mix dan Promotion mix Pos PAUD Teratai yang menentukan keberhasilan strategi Marketing mix dan Promotion mix KB/TK Tunas Harapan yang menentukan keberhasilan strategi Perbandingan hasil penelitian Marketing mix: Promotion mix: 1. Product 1. Advertising 2. Price 2. Direct Marketing 3. Place 3. Sales Promotion 4. Promotion 4. Publicity 5. Public Relation 6. Personal Selling 6