PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STRATEGI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KINERJA : INFORMASI BROADSCOPE SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Kirmizi Ritonga. Abstrak. Kata kunci: kinerja manajerial, desentralisasi, ketidakpastian tugas dan sistem akuntansi manajemen.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI.

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN LINGKUP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris: Rumah Sakit Di Lombok Timur)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Survey dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 277 untuk bagian

KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN DESENTRALISASI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA ORGANISASI

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK)

ATRIA MAHARANI Dosen Pembimbing: Andri Prastiwi, SE, MSi, Akt. ABSTRACT

Murtini 1. Jurusan Komputerisasi Akuntansi, STMIK Widya Pratama, Jl. Patriot No. 25 Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENDEKATAN KONTINJENSI DALAM PENELITIAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN VARIABEL MODERASI STRATEGI BISNIS DAN PERSEPSI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh: Kurniawati Mutmainah. Kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

Keywords: Accounting Systems Management, Information Technology and Environmental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pada informasi akuntansi serta kinerja manajemen PT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

ABSTRACT. Singgih Herdiansyah Andri Prastiwi, S.E., M.Si., Akt.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari Penelitian ini adalah Pengelola SKPD di Pemerintah Daerah Provinsi

HUBUNGAN ANTARA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, DESENTRALISASI, TERHADAP HUBUNGAN KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

Achmad Solechan *) Ira Setiawati *) Abstract. ) and Variable Characteristic MAS and Decentralization as Variable Moderating (X 1

BAB IV METODE PENELITIAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

PENGARUH KETIDAK PASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KARAKTERISTIK SISTEM IMPORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN PADA BANK SYARIAH MANDIRI PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Oleh: Steffi Sigilipu

PERAN LAPORAN KEUANGAN DAN INTUISI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT DI PERBANKAN KOTA SURAKARTA

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sisingamangaraja 184, Rintis, Limapuluh, Kota Pekanbaru.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

hasil yang konsisten. Reliabilitas instrumen dalam hal ini diuji dengan menggunakan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

DAFTAR PUSTAKA. Daft, Richart L Manajemen. Jakarta: Erlangga

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

Transkripsi:

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji bagaimana pengaruh tidak langsung desentralisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan system akuntansi manajemen sebagai variabel intervening. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang ada di Pekanbaru. Sampel penelitian adalah para manager fungsional seperti manager kredit, manager keuangan, manager personalia dan kepala bagian setingkat manager perusahaan perbankan tersebut. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara mengirimkan kuisioner kepada manager perusahaan perbankan tersebut. Jumlah kuisioner yang dikirim sebanyak 100 kuisioner. Jumlah yang kembali dan dapat digunakan dalam penelitian sebanyak 50 kuisioner.pengujian data penelitian dilakukan dengan regresi berganda yang diperluas dengan path analysis. Dari pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis penelitian diperoleh hasil bahwa desentralisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan sistem akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sementara ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan sistem akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Keywords: Decentralization, Environmental Uncertainty, Management Accounting System and Managerial Performance. LATAR BELAKANG PENELITIAN Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh tidak langsung ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan system akuntansi manajemen sebagai variabel intervening. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan yang ada di pekanbaru dengan responden manajer fungsional yang ada dalam perusahaan perbankan tersebut. Kebanyakan penelitian sebelumnya hanya melihat pengaruh langsung karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan variable konstektual seperti desentralisasi, ketidakpastian lingkungan, strategi, ketidakpastian tugas, kompleksitas teknologi (Gordon dan Narayanan, 1984; Govindarajan, 1984; Govindarajan dan Gupta, 1985; Chenhall dan Morris, 1986; Abernethy dan Guthrie, 1994; Gul dan Chia, 1994; Chong, 1996). Untuk mengembangkan gambaran yang lebih komprehensif dan melengkapi penjelasan yang telah ada diperlukan suatu investigasi dampak tidak langsung variable konstektual tersebut terhadap kinerja dengan menggunakan sistem akuntansi manajemen sebagai intervening. Bollen (1989) dalam Shields (2000), menyatakan bahwa pengujian pengaruh tidak langsung dapat membantu menjelaskan pertanyaan penting yang belum dapat dijelaskan oleh penelitian dengan menggunakan dampak langsung. 346

Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Desmiyawati) Pengujian pengaruh tidak langsung sebelumnya dilakukan antara lain oleh Chong dan Chong (1997) yang membuktikan ada hubungan yang tidak langsung antara strategi dan ketidakpastian lingkungan dengan kinerja melalui penggunaan informasi broadscope SAM oleh manajer dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian Soobaroyen & Poorundersing (2008) menunjukkan bahwa desentralisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan system akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sedangkan ketidakpastian tugas tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial baik secara langsung maupun melalui system akuntansi manajemen. Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah desentralisasi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan sistem akuntansi manajemen. KAJIAN PUSTAKA Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Sistem akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya dan melaporkan kepada pengguna, yaitu para pekerja, manajer dan eksekutif (Atkinson, dkk. 1995). Penelitian Chenhall dan Morris (1986) menemukan bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial, yaitu terdiri dari: broad scope, timeliness, aggregation, dan integration. Desentralisasi Desentralisasi secara umum ditunjukkan dengan tingkat pengambilan keputusan yang terjadi dalam organisasi. Dengan desentralisasi, manajer puncak mendelegasikan wewenang serta tanggung jawab kepada manajer yang lebih rendah dengan kekuasaan tertentu (Syam dan Maryasih, 2006). Thompson (1967) menegaskan bahwa desentralisasi dibutuhkan sebagai respon terhadap lingkungan yang tidak dapat diramalkan. Desentralisasi memberikan manajer akses informasi yang lebih besar baik dalam segi perencanaan dan kontrol aktivitas perusahaan dibanding tingkat corporate (Waterhouse dan Tiessen, 1978). A. Ketidakpastian Lingkungan Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan (Otley, 1980). Ketidakpastian lingkungan merupakan variabel kontekstual yang penting karena kondisi tersebut akan membuat kegiatan perencanaan dan kontrol menjadi lebih sulit (Chenhall dan Morris, 1986). Seseorang mengalami ketidakpastian karena dia merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara akurat. Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi, informasi merupakan komoditi yang sangat berguna dalam proses kegiatan perencanaan dan kontrol dalam suatu organisasi. B. Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Intervening. 347

Desentralisasi merupakan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada para manajer. Tingkat pendelegasian itu sendiri menunjukkan sampai sejauh mana manajemen yang lebih tinggi mengizinkan manajemen dibawahnya untuk membuat kebijakan secara independen (Heller dan Yulk, 1969). Menurut Chenhall dan Morris (1986), hanya ada dua dimensi sistem akuntansi manajemen yang secara positif berhubungan dengan desentralisasi yaitu aggregasi dan integrasi. Sedangkan informasi broadsope dan timeliness penting untuk kedua manajer baik dalam struktur sentralisasi maupun desentralisasi. Berbeda dengan hasil penelitian Gul dan Chia (1994) yang menggunakan desentralisasi sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara sistem akuntansi manajemen (broadscope dan aggregation) dan kinerja manajerial. Mereka menyimpulkan bahwa broad scope lebih penting bagi manajer pada struktur desentralisasi ketika kondisi ketidakpastian lingkungan tinggi. Hasil penelitian Nazaruddin (1998) juga menemukan bahwa pada tingkat desentralisasi tinggi maka dibutuhkan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang semakin andal agar semakin besar pengaruh positifnya terhadap kinerja manajerial. Syam dan Maryasih (2006) melakukan penelitian terhadap 38 orang manajer perusahaan manufaktur yang terdapat di Nanggroe Aceh Darussalam. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengaruh desentralisasi terhadap kinerja organisasi dimediasi oleh penggunaan system akuntansi manajemen (broadscope dan agregasi). Soobaroyen dan Poorundersing (2008) menguji bagaimana pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial dengan penggunaan sistem akuntansi manajemen sebagai variabel intervening. Hasil penelitian terhadap manajer fungsional perusahaan manufaktur di Mauritius menemukan bahwa sistem akuntansi manajemen berperan sebagai variable intervening antara desentralisasi dan kinerja manajerial. Berdasarkan hal di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1: Desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan system akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. C. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Intervening. Dari berbagai literatur akuntansi sebelumnya dinyatakan bahwa ketika ketidakpastian lingkungan meningkat, manajer akan mempertimbangkan informasi eksternal, non-financial dan dukungan informasi sistem akuntansi manajemen akan menjadi semakin penting dan berguna dalam pengambilan keputusan (Gordon dan Narayanan, 1984; Chenhall dan Morris, 1986). Penelitian Gordon dan Narayanan (1984) terhadap manajer tingkat senior di Kansas dan Missouri menemukan bahwa para decision makers yang merasakan tingkat ketidakpastian lingkungan yang lebih besar akan cenderung mencari informasi eksternal, informasi non-keuangan dan informasi pendukung untuk menambah tipe informasi lainnya. Penelitian Mia (1993) menemukan bahwa sistem akuntansi manajemen berperan sebagai mediator dalam hubungan antara PEU dan kinerja. Ketika PEU manajer meningkat, maka penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen juga akan meningkat. Penelitian Chong dan Chong (1997) membuktikan terdapat hubungan yang tidak langsung antara ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan terhadap kinerja SBU melalui penggunaan karakteristik informasi broadscope sistem 348

Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Desmiyawati) akuntansi manajemen dalam pembuatan keputusan. Penelitian Imron (2004) membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja SBU melalui penggunaan karakteristik informasi broadscope sistem akuntansi manajemen. Hasil penelitian Syam dan Maryasih (2006) membuktikan bahwa Sistem akuntansi manajemen (broadscope dan agregasi) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja yang dimediasi oleh persepsi ketidakpastian lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut: H2: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan system akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan, dapat digambarkan model penelitian sebagai berikut: Desentralisasi (X 1 ) Ketidakpastian Lingkungan (X 2 ) Sistem Ak Mgt (X 3 ) Kinerja Manajerial (Y) Gambar 1 Pengaruh desentralisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja dengan sistem akuntansi manajemen sebagai intervening. METODE PENELITIAN A. Data dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdapat di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan responden yang terdiri dari para manager operasional, manajer pemasaran, manajer personalia atau kepala bagian setingkat manajer perusahaan perbankan yang terdapat di Pekanbaru. Kuesioner yang kemnabali dan dapat diolah sebanyak 50 kuesioner dari 100 kuesioner yang dikirim. B. Pengukuran Variabel Desentralisasi diukur dengan instrumen yang telah dikembangkan oleh Gordon dan Narayanan (1984), yang terdiri dari lima pertanyaan. Ketidakpastian Lingkungan diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Gordon dan Narayanan (1984), yang terdiri dari 10 pertanyaan. Sistem Akuntansi Manajemen diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Chenhall dan Morris (1986) yang terdiri dari 24 butir pernyataan. Kinerja manajerial diukur dengan instrument selfrating yang dikembangkan oleh Mahoney, dkk (1963) yang terdiri dari 9 pernyataan. Semua variabel penelitian diukur menggunakan skala likert tujuh point (1 = skala rendah, 7 = skala tinggi) 349

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat mengukur variabel yang akan diukur. Pengujian validitas menggunakan teknik corrected itemtotal correlation, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap item dengan skor totalnya. Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikatorindikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masingmasing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut (Ferdinand, 2002 dalam Gozhali, 2005) : Construct-reliability = ( std. Loading )2 ( std. Loading )2 + j Hasil pengujian terhadap validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel penelitian valid dan reliabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Hasil uji validitas dan reliabilitas Variabel Koefisien Korelasi Cronbach Alpha SAM 0, 407 0,700 0,899 Desentralisasi 0,524 0,836 0,747 Ketidakpastian Lingkungan 0,608, 0,837 0,800 Kinerja Manajerial 0,582 0,889 0,847 Sumber: data olahan D. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Pengujian asumsi untuk memenuhi syarat regresi Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan alat uji statistik normal probability plot (normal P-P Plot) terhadap masing-masing variabel. Jika sebaran data berada disekitar garis diagonal maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi dengan normal Gujarati (1995). Hasil uji normal P-P plot (normal probability plot) memperlihatkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, hal ini menunjukkan model regresi ini memenuhi asumsi normalitas. Pengujian mukltikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan dari Varian. Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas dan Tolerance Variabel VIF Tolerance Kesimpulan SAM 1,316 0,760 Ketidakpastian Lingkungan 1,224 0,817 Desentralisasi 1,367 0,732 Sumber: Data olahan (2009) Tidak ada multikolinearitas 350

Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Desmiyawati) Berdasarkan Tabel 2 di atas semua nilai VIF variabel independent tersebut lebih kecil dari 5 (<5) dan nilai toleransinya mendekati angka 1. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini bebas dari gangguan multikolinearitas. Pengujian autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan penggunaan (error) pada periode t dengan kesalahan penggunaan pada periode t-1 (periode sebelumnya). Pengujian autokorelasi menggunakaan uji Durbin-Watson. Batasan tidak terjadinya autokorelasi adalah -2 sampai +2. Dari pengujian diperoleh nilai statistik Durbin- Watson sebesar 1,563, maka dapat disimpulkan model regresi bebas dari pengaruh autokorelasi. Pengujian heterokodestisitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari nilai residual penelitian. Untuk membuktikan ada atau tidaknya gangguan heteroskodestisitas dapat dilihat melalui pola diagram pencar (Scatterplot). Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa model regresi bebas heteroskodestisitas. 2. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan metode analisis regresi berganda yang diperluas dengan metode path analysis (Ghozali, 2002). Melalui teknik ini dapat diuji pengaruh langsung dan tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah: X3 = β 31 X 1 + β 32 X 2 + e 1...(1) Y = β 41 X 1 + β 42 X 2 + β 43 X 3 + e 2...(2) Keterangan: X1 : Desentralisasi X2 : Ketidakpastian Lingkungan X3 : SAM Y : Kinerja Manajerial Β 1, β 2, β 3, β 4 : Koefisien path (Standardized Coefficient) e : Residual yang terstandarisasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Analisis didasarkan pada jawaban responden sebanyak 50. Berdasarkan data tersebut, maka diperoleh statistik deskriptif seperti yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel Sistem Akuntansi Manajemen, desentralisasi, ketidakpastian lingkungan dan Kinerja Manajerial Variabel SAM Ketidakpastian Lingkungan Desentralisasi Kinerja Manajerial Kisaran Teoretis 1.00 7.00 1.00 7.00 1.00 7.00 1.00 7.00 Kisaran Sesungguhnya 3.38 5.96 2.70 7.00 1.60 7.00 3.00 7.00 Rata-rata 4.53 4.56 4.40 5.43 Deviasi Standard 0.73 0.86 1.36 0.86 351

B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil pola hubungan antar variabel yang telah diolah dengan menggunakan regresi dapat dilihat pada gambar berikut: Desentralisasi (X 1 ) Ketidakpastian Lingkungan (X 2 ) α=0.008(sig) Β=0.382 α=0.168 (Tdk Sig) Β=0.193 α=0.094 (Tdk Signifikan) Β=0.224 SAM (X 3 ) Gambar 2 Hasil Pola Hubungan antar Variabel α=0.032 (Sig) Β=0.284 α=0.010 (Sig Β=0.332 Kinerja Manajerial (Y) 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hasil uji analisis jalur menunjukkan koefisien path untuk variabel desentralisasi (X1) terhadap sistem akuntansi manajemen (X3) sebesar β31 (0.382) dengan signifikansi sebesar 0.008 (α < 0,05). Koefisien path untuk variabel SAM (X3) terhadap kinerja manajerial (Y) sebesar β43 (0.284) dengan signifikansi sebesar 0.032 (α < 0,05). Hal ini berarti desentralisasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja manajerial melalui penggunaan system akuntansi manajemen sebagai variable intervening. Sedangkan koefisien path untuk variabel desentralisasi (X1) terhadap kinerja manajerial (Y) sebesar β41 (0.224) dengan signifikansi sebesar 0.094 (α > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa desentralisasi tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Soobaroyen dan Poorundersing (2008), yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan antara desentralisasi dan kinerja manajerial melalui penggunaan karakteristik informasi system akuntansi manajemen. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hasil uji analisis jalur menunjukkan koefisien path untuk variabel ketidakpastian lingkungan (X2) terhadap karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (X3) sebesar β32 (0.193) dengan signifikansi sebesar 0.168 (α > 0,05). Sedangkan koefisien path untuk variabel ketidakpastian lingkungan (X2) terhadap kinerja manajerial (Y) sebesar β42 (0.332) dengan signifikansi sebesar 0.010 (α < 0,05). Dari hasil pengujian hipotesis kedua disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh tidak langsung antara ketidakpastian lingkungan (X2) terhadap kinerja manajerial (Y) melalui penggunaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (X3) dalam pengambilan keputusan. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang menggunakan model pendekatan intervening yang menemukan bahwa PEU berhubungan positif dengan system akuntansi manajemen (Gordon and Narayanan, 1984; Chong and Chong, 1997; Mia and Clarke, 1999). Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh karena dalam penelitian ini menggunakan manager fungsional dari perusahaan perbankan, sementara penelitian sebelumnya menggunakan responden manager senior dari perusahaan manufaktur. 352

Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Desmiyawati) PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1) Penelitian berhasil mendukung hipotesis pertama yang diajukan. Hal ini berarti pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial di mediasi oleh penggunaan sistem akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. 2) Penelitian tidak berhasil mendukung hipotesis kedua yang diajukan. Hal ini berarti pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial tidak di mediasi oleh penggunaan sistem akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan. Keterbatasan dan Implikasi Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan implikasi antara lain: 1) Penelitian dilakukan pada manajer perusahaan perbankan Pekanbaru, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan secara umum. 2) Penelitian hanya menggunakan dua variabel kontekstual yaitu desentralisasi dan ketidakpastian lingkungan. Penelitian selanjutnya penting untuk mempertimbangkan pengaruh variabel lain seperti task uncertainty, perubahan teknologi yang mungkin akan mempengaruhi kinerja. 3) Penelitian ini tidak menguji dimensi system akuntansi manajemen secara individual seperti broadscope, timelines, agrgation dan integration. Penelitian selanjutnya supaya melihat bagaimana interaksi masing-masing dimensi system akuntansi manajemen tersebut dengan varibel kontekstual dan kinerja. DAFTAR PUSTAKA Chenhall, R.H., and Morris, D., (1986), The Impact of Structure, Environment, and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems, The Accounting Review, Vol. 61, January, pp.16-35. Chia, Yew Ming, (1995), Decentralization, Management Accounting System (MAS) Information Characteristics and Their Interaction Effect on Managerial Performance: A Singapore Study, Journal of Bussiness Finance and Accounting, September, pp. 811-830. Chong, Vincent K., and Kar Ming Chong, (1997), Strategic Choices, Environmental Uncertainty and SBU Performance: A Note on the Intervening Role of Management Accounting Systems, Accounting and Business Research, Vol. 27, No. 4, pp. 268-276. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. BPUD, Semarang. Gordon, L.A,, and Narayanan, V.K., (1984), Management Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainty and Organization Structure: An Empirical Investigation, Accounting, Organizations and Society, Vol. 9, No.1, pp. 33-47. 353

Govindarajan, V., (1984), Appropriateness of Accounting Data in Performance Evaluation: An Empirical Examination of Environmental Uncertainty as an Intervening Variable, Accounting, Organization and Society, 9, pp.125-135. Gul, Ferdinand A., and Yew Ming Chia, (1994), The Effects of Management Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainty and Decentralization on Management Performance: A Test of Three-Way Interaction, Accounting, Organization and Society, Vol.19, No.4/5, pp. 413 426. Heller, F. A. dan Yulk. 1969. Participation Managerial Decision Making and Situasional Variabel., Organizational Behavior and Human Performance, hal. 230 Imron, (2004), Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi Bisnis terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope dengan Kinerja Unit Bisnis Strategis. SNA VII. Mia, (1993), The Role of MAS information in Organizations: an Empirical Study, British Accounting Review, 25, pp. 269 285. Mia, L. and Clarke, B. (1999), Market competition, management accounting systems and business unit performance, Management Accounting Research, Vol. 10 No. 2, pp. 137-58. Nazaruddin, Itje. 1998. Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, hal. 141-162. Otley, D.T. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting Achievement and Prognosis. Accounting, Organizations and Society, Vol. 5 No.4 hal. 413-428. Shields, Michael D.,F, Jhonny Deng dan Yutaka Kato, 2000. The Design and Effect of Control System: Test of Direct and Indirect Effect Model, Accounting, Organizations and Society, Vol.5, No.25, pp. 182-202. Soobaroyen, T., dan Poorundersing, B, (2008), The Effectiveness of Management Accounting Systems. Managerial Auditing Journal. Vol. 23 No.2, hal. 187-219. Syam, Fazli dan Lilis Maryasih (2006), Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, Dan Kinerja Organisasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Provinsi NAD). Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang. Thompson, J.D., (1967), Organizations in Action, New York: McGraw-Hill. Waterhouse, J.H. dan P. Tiesen, (1978), A Contingency Framework for Management Accounting System Research, Accounting, Organization and Society, Vol 3, No. 1, hal. 65-76. 354