DESAIN TESIS RANDY PRATAMA SALISNANDA 3210.207.008 PERANCANGAN KAMPUNG WISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN DI DAERAH PERBATASAN PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN PERANCANGAN ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT SEPULUH NOVEMBER SURABAYA 2010
Pembangunan wilayah perbatasan antar negara di Kalimantan Timur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan wilayah propinsi Kalimantan Timur dan pembangunan nasional Isu pembangunan perbatasan Wilayah perbatasan sebagai halaman belakang Timbulnya persengketaan wilayah perbatasan negara
Bagaimana kriteria desain kampung wisata yang cocok untuk masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan tersebut, dengan melihat pertimbangan sosial, ekonomi, kultural/budaya, dan berwawasan lingkungan? Bagaimana desain arsitektur yang cocok untuk masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan tersebut? Dengan melihat pertimbangan sosial, ekonomi, kultural/budaya, dan berwawasan lingkungan? Bagaimana solusi desain kawasan perbatasan berkaitan dengan masalah pertahanan dan keamanan nasional yang melibatkan negara tetangga?
Menemukan kriteria desain tentang kampung wisata berwawasan lingkungan yang cocok untuk masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan tersebut Dengan melihat pertimbangan sosial, kultural/budaya,ekonomi, dan lingkungan Mendapatkan pola desain kampung wisata baru (tatanan di daerah perbatasan) yang menghubungkan pola kehidupan masyarakat tradisional dengan pola kehidupan masyarakat baru, dan masih mengadaptasi unsur-unsur budaya lama dengan wajah baru Mempertahankan keutuhan dan keamanan negara khususnya di daerah perbatasan dengan memberikan penyelesaian/solusi dalam bidang arsitektur pada titiktitik rawan terjadinya lintas batas illegal.
Ekowisata Ekowisata Berbasis Masyarakat Ekowisata dan Konservasi Ekowisata Sustainable Sustainable ecotourism Environment Sustainable Kampung Wisata Konservasi Lingkungan Adat Istiadat Adat dan Budaya Teknologi dan budaya Konservasi Lingkungan Pemanfaatan Lingkungan Parawisata Adat Istiadat
Sumber : The Ecotourism Society (Eplerwood,1999) dan Laporan tentang Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia Januari 2009 Ekowisata Prinsip Ekowisata : Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan Pendidikan konservasi lingkungan Pendapatan langsung untuk kawasan Partisipasi masyarakat dalam perencanaan Penghasilan masyarakat Menjaga keharmonisan dengan alam Daya dukung lingkungan Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara Ekowisata Berbasis Masyarakat Prinsip Ekowisata : Menciptakan kesempatan kerja Menumbuhkan jati diri san rasa bangsa antar penduduk setempat Tataran implementasi dipandang sebagai bagian perencanaan pembangunan terpadu daerah Prinsip local ownership Homestay sebagai akomodasi utama Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan tanggung jawab masyarakat setempat Ekowisata dan Konservasi Prinsip Ekowisata : Sedapat mungkin struktur masyarakat dan penggunaan ruang tidak mengalami perubahan Kegiatan ekonomi tidak diganggu Penggunaan ruang sebagai tempat pertanian, perkebunan perburuan, dan pedesaan yang memiliki hubungan timbal balik dipertahankan Adat istiadat, tingkah laku dan gaya hidup masyarakat dipertahankan
Sumber : Brundtlan commission 1987, dan http://www.tq.com.au/resource-centre/sustainability-and-climatechange/about-sustainability/about-sustainability.cfm Sustainable Tourism Nature Based Tourism Ecoturism Ekotourism Bentuk dari sifat alami yang menitik beratkan kepada pendidikan, apresiasi, dan konservasi dengan mengembalikan kepada kelokalan setempat Nature Based Tourism Segala aktifitas dan pengalaman tentang ekoturisme yang bersifat natural (alami) untuk kepentingan edukasi, relaksasi dan petualangan Sustainable Tourism Bisnis parawisata dengan berbagai produknya (homestay dan resort) dengan mempertahankan lingkungan binaan dan budaya
Sumber : Laporan Akhir Studi Penyusunan Design Arsitektur Tradisional Budaya Kalimantan Timur Kerjasama Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan timur dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan oleh Jurusan Teknik Arsitektur ITS Surabaya 1995 Adat Istiadat Adat dan Budaya Teknologi dan budaya Prinsip Lingkungan : Lantai utama bangunan berada cukup jauh di atas tanah, ditopang oleh tiang kayu pada jarak tertentu (tak selalu beraturan). Kolong diutamakan sebagai lindungan terhadap gangguan binatang buas dan alam, serta dimanfaatkan sebagai kandang hewan peliharaan. Denah bangunan umumnya terdiri dari tiga ruang memanjang bangunan. Terdepan adalah teras untuk lalu lalang dan berkomunitas; lalu ada ruang utama yang terdiri bagian pelayanan (service) dan tempat hunian/tidur. Kriteria Rumah Tinggal sebagai Acuan Bentuk dan Tampilan: Atap besar dan dominan dengan bentuk yang sederhana (pelana atau perisai Ragam hias yang ditampilkan melengkapi kekayaan bentuk penampilan Struktur dan Bahan : Menggunakan struktur rangka yang dinamis Seluruh bangunan memakai material kayu ulin (kayu besi) Pemakaian bahan yang mudah diperoleh di lingkungan sekitarnya Biaya perawatan dan pemanfaatan yang relatif murah
Sumber : Laporan Akhir Studi Penyusunan Design Arsitektur Tradisional Budaya Kalimantan Timur Kerjasama Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan timur dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan oleh Jurusan Teknik Arsitektur ITS Surabaya 1995 Adat Istiadat Adat dan Budaya Teknologi dan budaya Arsitektur Rumah Tinggal Kampung Wisata Cita-cita dan pola kehidupan (berkembang dinamis) Iklim dan Alam (konstant) Teknologi dan bahan (disesuaikan keadaan setempat) Adat dan budaya, rumah arsitektur Lokal (Arsitektur Dayak adaptasi rumah lamin)
Sumber : The Ecotourism Society (Eplerwood,1999) dan Laporan tentang Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia Januari 2009 Konservasi Lingkungan Pemanfaatan Lingkungan Parawisata Konservasi Lingkungan Prinsip Daya Dukung Lingkungan diperhatikan Sedapat mungkin menggunakan teknologi ramah lingkungan Mendorong terbentuknya kawasan ekowisata yang pengelolaannya diberikan kepada organisasi masyarakat yang berkompeten Pemanfaatan Lingkungan Memperhatikan tingkat pemanfaatan ruang dan daya dukung lingkungan (sistem zonasi) Fasilitas pendukung tidak merusak lingkungan Ada sistem pengolahan sumber daya Mendukung program reboisasi menyeimbangi penggunaan kayu untuk dapur dan rumah Kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan lingkungan dijadikan sebagai atraksi lokal Parawisata Mendorong regulasi yang mengatur standar kelayakan homestay sesuai dengan kondisi wisata Mendorong sertifikasi pemandu sesuai dengan kondisi wisata Mendorong ketersediaan homestay Mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta prilaku para pelaku ekowisata terutama masyarakat